Selasa, 17 Juni 2025
Nobody (2021)
Juni 17, 2025
No comments
Nobody (2021)
Studio: 87North, Dentsu, Eighty Two Films, United International Pictures
Suatu malam dua orang masuk ke rumah keluarga Mansell, dia ditodong dengan pistol. Mereka menginginkan uang dan barang-barang berharga yang dimiliki Mansell. Karena terbiasa cashless dan tidak memiliki barang berharga apapu, akhirnya para simpanan itu mengambil jam tangan milik Hutch dan sedikit uang kembalian di atas baki.
Suatu hari, Sammy menanyakan perihal kalung kucing yang disimpan diatas baki pada ayahnya. Mansell tersadar, kalung tersebut ikut dibawa oleh kedua merangkul yang menyatroni rumah mereka. Ia pun berjanji pada Sammy untuk mengembalikan kalung tersebut. Mansell kemudian mendorong pergi ke panti jompo untuk bertemu dengan ayahnya yang dirawat di sana. Dari ayahnya, Mansell mengambil senjata sekaligus sebuah lencana FBI. Hingga cerita pun terus berlanjut dan menguak tentang masa lalu dari Hutch Mansell yang tak pernah diketahui oleh siapa pun, termasuk keluarganya sendiri.
Satu lagi yang menjadi kelebihan utama dari film ini adalah berbagai adegan action yang menarik. pemonton dimanjakan dengan berbagai koreografi pertarungan yang detail dan penuh perhitungan. Setiap gerakan terlihat profesional sekaligus terasa sangat menyakitkan. Setiap gerakan Hutch Mansell dieksekusi dengan benar untuk menggaris bawahi perkembangan karakternya, mulai dengan tangan kosong, senjata api, pisau, hingga senjata rakitannya sendiri. Yang cukup menakutkan mungkin formula generik yang kembali digunakan sang sutradara untuk mengakhiri kisah ini dengan cara mempertemukan Hutch Mansell dengan penjahat mafia.
Hujan Di Balik Jendela (2021)
Juni 17, 2025
No comments
Hujan Di Balik Jendela (2021)
Pemain: Clara Bernadeth, Bio One, Yasamin Jasem
Sutradara: Dyan Sunu Prastowo
Studio: KlikFilm Productions, Max Pictures, Canary Studios, LimeLight Pictures
Alda (Yasamin Jasem) dan Dika (Bio One) merupakan sepasang kekasih yang selalu dilimpahi kebahagiaan. Suatu hari, Dika menyiapkan kejutan yang sangat romantis yaitu melamar Alda. Kekasihnya pun merasa sangat terharu dan bahagia dengan kejutan itu. Namun, Alda belum bisa menikah dalam waktu dekat karena ia sudah berkomitmen untuk menyelesaikan pendidikannya sampai ke S2. Hal tersebut tak menjadi permasalahan bagi Dika karena ia juga membutuhkan waktu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sebelum menikah dengan Alda. Keduanya berjanji akan tetap menjalin hubungan yang baik sampai Alda lulus kuliah dan mendapat gelar sarjananya.
Salah satu impian pernikahan Alda yaitu ia ingin bermain piano di acara resepsi pernikahan tetap seperti kedua orangtuanya yang dahulu menikah. Alda yakin momen itu akan menjadi momen paling indah dalam hidupnya ketika merayakan pesta pernikahan. Untuk mengasah keterampilan bermain piano, Alda pun mulai mengikuti les piano dari Giselle (Clara Bernadeth) yang diadakan secara pribadi di rumahnya.
Suatu hari, ketika selesai les, Giselle dikejutkan dengan kedatangan Dika yang menjemput Alda. Hal itu dianggap berlebihan oleh Dika, padahal ia adalah kekasih muridnya. Namun, Alda meminta Dika untuk memakluminya karena Gisselle yang sudah berusia 40 tahun itu mempunyai trauma yang masih membekas sampai saat ini.
Seiring berjalannya waktu, kemampuan Alda dalam bermain piano mulai meningkat. Dika pun kini sudah mempunyai pekerjaan. Suatu hari, Alda meminta bantuan pada Dika untuk mengantarkan kue ulang tahun ke rumah Giselle. Rencana kejutan yang sudah dipersiapkan Alda terpaksa membatalkan gara-gara ada tugas kelompok di kampusnya. Dika pun bersedia mengantarkan kue itu ke rumah Giselle.
Setibanya disana, Dika melihat ada Gisselle sedang menangis sambil menahan rasa mual. Dika pun memaksakan diri untuk masuk ke rumah dan melihat keadaan Giselle. Dika penasaran apa yang sebenarnya terjadi kepada guru les Alda itu. Giselle lalu menceritakan masa lalunya. Saat dikeluarkan tahun 98 menimpa Indonesia, ia dan pertunangannya terpaksa harus dipisahkan oleh maut karena sang kekasih menjadi salah satu korban yang dipaksakan. Semenjak saat itu, Giselle memiliki trauma yang luar biasa jika bersosialisasi dengan orang asing. Hampir sepanjang hidupnya ia habiskan hanya di dalam rumah. Terlebih lagi, Giselle juga tidak hadir ke pemakaman sang kekasih karena menurut permintaan terakhir suami itu untuk tetap berada di rumah sampai situasi sudah kondusif.
Mendengar hal itu, membuat Dika langsung menaruh simpati kepada Giselle. Dika pun mencoba mengajak Giselle untuk bangkit dari keterpurukan dengan cara mengajak Gisselle untuk belajar ke luar rumah. Giselle yang awalnya sangat takut dan parno, akhirnya bisa ke luar rumah. Melihat Giselle yang bisa kembali tersenyum membuat Dika merasa lega. Ia lalu berjanji untuk menemani Giselle kemanapun ia mau.
Waktu terus berlalu, intensitas pertemuan Dika dengan Giselle semakin meningkat. Semakin parah disaat keduanya memilih untuk keadaan merahasiakannya kepada Alda. Namun, insting dari Alda tidak bisa dipungkiri, karena Alda mulai merasakan ada yang tidak beres dengan Dika dan juga Giselle.
Pada tahun 2021 ini, platform streaming Klik Film secara resmi menghadirkan rumah produksi baru bernama Klik Film Productions yang masih dibawah naungan Falcon Pictures dan Max Pictures. Klik Film Productions ini berkomitmen untuk memproduksi dan menyajikan film-film berkualitas yang ditayangkan secara eksklusif di aplikasi Klik Film. Untuk mengawali perilisan perdana, Klik Film Productions menghadirkan tiga film Indonesia sekaligus dalam rangka mengenang momen Hari Valentine tahun 2021.
menghadirkan kisah cinta segitiga dan hubungan terlarang yang awalnya cukup menjanjikan. Namun seiring berjalannya durasi film, setting waktu yang digunakan film ini khususnya rentang usia yang dimiliki Giselle ini jauh dari masuk akal. Rasanya agak mustahil aja gitu, hampir 22 tahun lamanya tidak pernah keluar rumah sama sekali. Andai saja sang penulis naskah memberikan cerita jika rentang usia antara Giselle, Alda dan Dika tidak terpaut sampai puluhan tahun mungkin masih bisa dinikmati. Toh, guru les piano atau ekstrakurikuler lainnya saat ini pun masih banyak yang berusia muda. Apalagi sosok aktris Clara Bernadeth masih sangat muda terlihat dan sama sekali tidak seperti berusia 40 tahun.
Terlepas dari kekurangan yang cukup mengganggu itu, drama cinta segitiga antara pemain utama ketiga diselesaikan dengan cukup baik. Film ini tidak pamer teriak-teriak dalam emosi yang meluap-luap. Clara Bernadeth, Bio One dan Yasamin Jasem cukup apik dalam memainkan emosi hanya dari isyarat serta mengotak-atik mata. Yang menarik lainnya yaitu batas antara siapa yang protagonis dan antagonis dalam film ini pun terasa sangat tipis, karena masing-masing dari mereka mempunyai alasan yang menarik simpati penonton. Kelemahan dari mereka bertiga dalam sisi cerita mungkin latar belakang dari Alda, Dika dan Giselle tidak dieksplor hanya sekedar kulit luarnya saja yang dibahas. Padahal jika digali lebih dalam, momen tragis yang dialami mereka bertiga bisa menjadi hal baru yang menguras emosi film ini.
Promising Young Woman (2021)
Juni 17, 2025
No comments
Promising Young Woman (2021)

Pemeran: Carey Mulligan, Bo Burnham, Alison Brie, Chris Lowell, Laverne Cox, Adam Brody, Ray Nicholson, Sam Richardson, Clancy Brown, Jennifer Collidge, Timothy Goodwin, Connie BrittonSutradara: Emerald FennellStudio: Focus Features, FilmNation Entertainment
Disebuah klub malam, seorang wanita terlihat mabuk berat dan kesulitan untuk pulang. Wanita ini nampaknya sendirian dan para lelaki berkumpul untuk bisa menemaninya. Salah satu pria langsung mendekati wanita itu. Si wanita meminta tolong memesan taksi online untuk mengantarkannya pulang. Si pria kemudian menawarkan ponselnya lalu bersedia menemani sampai pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, si pria mengajak wanita itu untuk mampir ke kediamannya sambil menikmati segelas bir sebelum pulang. Dalam kondisi yang hampir tak disadari, wanita itu hanya mengangguk dan mengikuti keinginan si pria.
Setibanya di rumah, si pria langsung memberikan bir. Saat berbincang-bincang, pria tersebut mencoba menggoda dan mengajaknya ke kasur untuk berhubungan seksual. Namun, tak lama kemudian, wanita itu muncul dengan tersenyum aneh melihat pria itu.Wanita tersebut bernama Cassie (Carey Mulligan). Ia bekerja sebagai pelayan disebuah kedai kopi yang tak jauh dari rumahnya. Di usianya yang menjelang 30 tahun, Cassie masih betah hidup sebagai seorang diri. Pendidikan Cassie yang mengambil kuliah kedokteran juga terbengkalai. Hal itu membuat orangtuanya sedih. Ditambah lagi Cassie sering pulang dini hari dengan alasan lembur, padahal kenyataannya jam operasional kedai kopi milik Gail (Laverne Cox) itu hanya sampai jam lima sore saja.
Ternyata Cassie menghabiskan waktu malam harinya dengan cara yang tak biasa yaitu nongkrong di klub malam. Disana, ia melancarkan aksinya dengan berpura-pura mabuk berat untuk mengincar para pria hidung belang yang selalu memanfaatkan wanita tak sadarkan diri. Hal tersebut ia lakukan untuk melampiaskan rasa marahnya setelah kematian sang sahabat yaitu Nina Fisher pada saat mereka masih baru masuk kuliah. Nina mengalami trauma dan banyak luka lebam setelah dilecehkan teman-teman prianya. Akibat kejadian itu, Nina jatuh sakit. Satu-satunya sahabat yang peduli pada Nina hanya Cassie. Ia bahkan rela meninggalkan bangku kuliah dan mengejar cita-citanya sebagai dokter demi merawat Nina. Namun akhirnya Nina memutuskan bunuh diri.
Suatu hari, disaat Cassie sedang bekerja di kedai kopi, ia kedatangan teman semasa kuliahnya yaitu Ryan Cooper (Bo Burnham) yang kini sudah berprofesi sebagai dokter anak. Pertemuan itu membuat Ryan jatuh cinta pada Cassie. Tanpa basa-basi, Ryan langsung mengajak Cassie untuk berkumpul. Kehadiran Ryan perlahan membuat hidup Cassie berubah. Ia merasakan rasa nyaman dan cinta setelah sekian lama mengingat perasaannya demi sahabatnya Nina. Kedekatannya dengan Ryan juga menguntungkan dirinya. Karena sekarang ia bisa mengetahui sedikit demi sedikit tentang orang-orang yang pernah menyakiti Nina.
Berkat Ryan, Cassie melacak beberapa orang yang terlibat atas penyebab kematian Nina. Cassie mulai bertemu teman-teman lamanya mulai dari Madison (Alison Brie), pengacara dari pelaku mengungkapkan dan memenangkan kasusnya yaitu Mr. Monty (Timothy Goodwin) hingga bertemu dengan kepala kampus yaitu Mrs. Dean Walker (Connie Britton). Orang-orang yang Cassie temui ini meminta Cassie untuk menghentikan penyelidikan kasus kematian Nina karena kasusnya sendiri sudah lama dan selesai.Disaat Cassie mulai pasrah dan mencoba mengikhlaskan tentang kematian Nina, tiba-tiba Madison datang ke kediaman Cassie dengan memberikan sebuah ponsel yang berisi video rekaman aksi teman-teman pria yang melecehkan Nina. Cassie terkejut sekaligus sakit hati melihat video tersebut. Ia tak percaya ternyata orang-orang yang telibat adalah salah satunya adalah orang yang ia kenal.
Amarah yang ada di dalam diri Cassie kembali bangkit dan langsung mencari cara untuk bisa bertemu dengan para pelaku. Berkat informasi yang ia dapatkan dari seseorang, Cassie mendatangi pelaku yaitu Al Monroe (Chris Lowell) yang sedang merayakan pesta bujang sebelum melangsungkan acara pernikahan dengan istrinya. Cassie merasa sedih dan sangat kesal melihat para pelaku yang kini malah hidup bahagia atas kematian Nina.

Pemeran: Carey Mulligan, Bo Burnham, Alison Brie, Chris Lowell, Laverne Cox, Adam Brody, Ray Nicholson, Sam Richardson, Clancy Brown, Jennifer Collidge, Timothy Goodwin, Connie Britton
Sutradara: Emerald Fennell
Studio: Focus Features, FilmNation Entertainment
Disebuah klub malam, seorang wanita terlihat mabuk berat dan kesulitan untuk pulang. Wanita ini nampaknya sendirian dan para lelaki berkumpul untuk bisa menemaninya. Salah satu pria langsung mendekati wanita itu. Si wanita meminta tolong memesan taksi online untuk mengantarkannya pulang. Si pria kemudian menawarkan ponselnya lalu bersedia menemani sampai pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, si pria mengajak wanita itu untuk mampir ke kediamannya sambil menikmati segelas bir sebelum pulang. Dalam kondisi yang hampir tak disadari, wanita itu hanya mengangguk dan mengikuti keinginan si pria.
Disebuah klub malam, seorang wanita terlihat mabuk berat dan kesulitan untuk pulang. Wanita ini nampaknya sendirian dan para lelaki berkumpul untuk bisa menemaninya. Salah satu pria langsung mendekati wanita itu. Si wanita meminta tolong memesan taksi online untuk mengantarkannya pulang. Si pria kemudian menawarkan ponselnya lalu bersedia menemani sampai pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, si pria mengajak wanita itu untuk mampir ke kediamannya sambil menikmati segelas bir sebelum pulang. Dalam kondisi yang hampir tak disadari, wanita itu hanya mengangguk dan mengikuti keinginan si pria.
Setibanya di rumah, si pria langsung memberikan bir. Saat berbincang-bincang, pria tersebut mencoba menggoda dan mengajaknya ke kasur untuk berhubungan seksual. Namun, tak lama kemudian, wanita itu muncul dengan tersenyum aneh melihat pria itu.
Wanita tersebut bernama Cassie (Carey Mulligan). Ia bekerja sebagai pelayan disebuah kedai kopi yang tak jauh dari rumahnya. Di usianya yang menjelang 30 tahun, Cassie masih betah hidup sebagai seorang diri. Pendidikan Cassie yang mengambil kuliah kedokteran juga terbengkalai. Hal itu membuat orangtuanya sedih. Ditambah lagi Cassie sering pulang dini hari dengan alasan lembur, padahal kenyataannya jam operasional kedai kopi milik Gail (Laverne Cox) itu hanya sampai jam lima sore saja.
Ternyata Cassie menghabiskan waktu malam harinya dengan cara yang tak biasa yaitu nongkrong di klub malam. Disana, ia melancarkan aksinya dengan berpura-pura mabuk berat untuk mengincar para pria hidung belang yang selalu memanfaatkan wanita tak sadarkan diri. Hal tersebut ia lakukan untuk melampiaskan rasa marahnya setelah kematian sang sahabat yaitu Nina Fisher pada saat mereka masih baru masuk kuliah. Nina mengalami trauma dan banyak luka lebam setelah dilecehkan teman-teman prianya. Akibat kejadian itu, Nina jatuh sakit. Satu-satunya sahabat yang peduli pada Nina hanya Cassie. Ia bahkan rela meninggalkan bangku kuliah dan mengejar cita-citanya sebagai dokter demi merawat Nina. Namun akhirnya Nina memutuskan bunuh diri.
Suatu hari, disaat Cassie sedang bekerja di kedai kopi, ia kedatangan teman semasa kuliahnya yaitu Ryan Cooper (Bo Burnham) yang kini sudah berprofesi sebagai dokter anak. Pertemuan itu membuat Ryan jatuh cinta pada Cassie. Tanpa basa-basi, Ryan langsung mengajak Cassie untuk berkumpul. Kehadiran Ryan perlahan membuat hidup Cassie berubah. Ia merasakan rasa nyaman dan cinta setelah sekian lama mengingat perasaannya demi sahabatnya Nina. Kedekatannya dengan Ryan juga menguntungkan dirinya. Karena sekarang ia bisa mengetahui sedikit demi sedikit tentang orang-orang yang pernah menyakiti Nina.
Ternyata Cassie menghabiskan waktu malam harinya dengan cara yang tak biasa yaitu nongkrong di klub malam. Disana, ia melancarkan aksinya dengan berpura-pura mabuk berat untuk mengincar para pria hidung belang yang selalu memanfaatkan wanita tak sadarkan diri. Hal tersebut ia lakukan untuk melampiaskan rasa marahnya setelah kematian sang sahabat yaitu Nina Fisher pada saat mereka masih baru masuk kuliah. Nina mengalami trauma dan banyak luka lebam setelah dilecehkan teman-teman prianya. Akibat kejadian itu, Nina jatuh sakit. Satu-satunya sahabat yang peduli pada Nina hanya Cassie. Ia bahkan rela meninggalkan bangku kuliah dan mengejar cita-citanya sebagai dokter demi merawat Nina. Namun akhirnya Nina memutuskan bunuh diri.
Suatu hari, disaat Cassie sedang bekerja di kedai kopi, ia kedatangan teman semasa kuliahnya yaitu Ryan Cooper (Bo Burnham) yang kini sudah berprofesi sebagai dokter anak. Pertemuan itu membuat Ryan jatuh cinta pada Cassie. Tanpa basa-basi, Ryan langsung mengajak Cassie untuk berkumpul. Kehadiran Ryan perlahan membuat hidup Cassie berubah. Ia merasakan rasa nyaman dan cinta setelah sekian lama mengingat perasaannya demi sahabatnya Nina. Kedekatannya dengan Ryan juga menguntungkan dirinya. Karena sekarang ia bisa mengetahui sedikit demi sedikit tentang orang-orang yang pernah menyakiti Nina.
Berkat Ryan, Cassie melacak beberapa orang yang terlibat atas penyebab kematian Nina. Cassie mulai bertemu teman-teman lamanya mulai dari Madison (Alison Brie), pengacara dari pelaku mengungkapkan dan memenangkan kasusnya yaitu Mr. Monty (Timothy Goodwin) hingga bertemu dengan kepala kampus yaitu Mrs. Dean Walker (Connie Britton). Orang-orang yang Cassie temui ini meminta Cassie untuk menghentikan penyelidikan kasus kematian Nina karena kasusnya sendiri sudah lama dan selesai.
Disaat Cassie mulai pasrah dan mencoba mengikhlaskan tentang kematian Nina, tiba-tiba Madison datang ke kediaman Cassie dengan memberikan sebuah ponsel yang berisi video rekaman aksi teman-teman pria yang melecehkan Nina. Cassie terkejut sekaligus sakit hati melihat video tersebut. Ia tak percaya ternyata orang-orang yang telibat adalah salah satunya adalah orang yang ia kenal.
Amarah yang ada di dalam diri Cassie kembali bangkit dan langsung mencari cara untuk bisa bertemu dengan para pelaku. Berkat informasi yang ia dapatkan dari seseorang, Cassie mendatangi pelaku yaitu Al Monroe (Chris Lowell) yang sedang merayakan pesta bujang sebelum melangsungkan acara pernikahan dengan istrinya. Cassie merasa sedih dan sangat kesal melihat para pelaku yang kini malah hidup bahagia atas kematian Nina.
Amarah yang ada di dalam diri Cassie kembali bangkit dan langsung mencari cara untuk bisa bertemu dengan para pelaku. Berkat informasi yang ia dapatkan dari seseorang, Cassie mendatangi pelaku yaitu Al Monroe (Chris Lowell) yang sedang merayakan pesta bujang sebelum melangsungkan acara pernikahan dengan istrinya. Cassie merasa sedih dan sangat kesal melihat para pelaku yang kini malah hidup bahagia atas kematian Nina.
A Perfect Fit (2021)
Juni 17, 2025
No comments
A Perfect Fit (2021)
Pemeran: Nadya Arina, Refal Hady, Giorgino Abraham, Anggika Bolsterli, Laura Theux, Ayu Laksmi, Unique Priscilla, Mathias Muchus, Dominique Sanda, Karina Suwandi, Wafda Saifan, Bryan Domani, Christine Hakim, Jajang C. Noer, Dave Hendrik, Yayu Unru
Sutradara: Hadrah Daeng Ratu
Studio: Starvision Plus, Netfix Asli Indonesia
Menjelang acara pernikahannya, Saski (Nadya Arina) disibukkan untuk mencari gaun dan sepatu yang sempurna untuk hari bahagianya itu. Ditemani sahabatnya Carla (Laura Theux), keduanya mendatangi fashion show yang diramaikan oleh salah satu fashion designer idolanya yaitu Henry (Dave Hendrik). Saski sendiri berprofesi sebagai fashion blogger yang terbilang populer. Tulisannya mengenai fashion dengan menggunakan kain-kain tradisional Indonesia sukses membuat banyak orang terinspirasi. Usai menghadiri acara fashion show itu, Saski diperkenalkan dengan Ibu Hadrah (Christine Hakim) yang jago dalam meramal. Saski pun diramal olehnya dan diberi sebuah mantra dan lembaran daun yang konon akan membawa kebahagiaan baru bagi hidup Saski.
Sebagai sahabat yang baik, Carla sangat menuruti apa yang diucapkan oleh Ibu Hadrah. Ia ingin sahabatnya itu bisa menikah dan hidup bahagia dengan pertunangannya yaitu Denny (Giorgino Abraham). Setelah mendapat inspirasi dari fashion show, Saski dan Carla lalu mencari sepatu untuk dipakai ke acara peresmian hotel milik keluarga Denny. Waktu yang semakin mepet, Saski dan Carla kemudian masuk ke sebuah toko sepatu yang sedang tahap rekonstruksi milik Rio (Refal Hady). Pertemuan antara Saski dan Rio ini terus berlanjut disaat momen salah mengambil kotak sepatu dan kecelakaan kecil yang dialami mereka berdua.
Setelah bersusah payah mencari sepatu dan mengganti pakaiannya yang kotor, Saski pun datang terlambat ke acara peresmian hotel. Denny marah besar dan menuduh Saski telah selingkuh di saat-saat penting dalam hubungan mereka. Saski hanya bisa diam dan langsung pergi meninggalkan Denny. Jauh di lubuk hati yang terdalam, Saski memang tidak mencintai Denny. Ia terpaksa dijodohkan dengan Denny karena ingin berbalas budi dengan keluarga Denny yang telah membiayai seluruh pengobatan dan rumah sakit dari sang ibu (Ayu Laksmi).
Sementara itu, Rio pun mempunyai nasib yang sama dengan Saski. Rio akan dijodohkan dengan Tiara (Anggika Bolsterli), anak dari sahabat ibunya (Unique Priscilla) yang sama-sama berasal dari Makassar. Tiara yang merupakan pemilik pabrik sepatu ingin menikah dan mengembangkan bisnisnya bersama dengan Rio.
Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Saski-Denny dan Rio-Tiara pun mulai diuji. Diam-diam Saski dan Rio sering bertemu. Keduanya memang saling jatuh cinta namun faktor balas budi yang harus dilakukan oleh mereka membuat asmara yang tumbuh itu harus dibuang jauh-jauh. Akankah Saski dan Rio bisa bersama dan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya?
ini mengisahkan tentang drama kisah cinta segi empat yang terhalang oleh faktor balas budi. Dengan durasi yang mencapai 112 menit, film ini memiliki serangkaian konflik yang cukup membosankan. Film paruh awal sampai pertengahan dihabiskan dengan perkembangan cerita dari dua pasangan antara Saski-Denny dan Rio-Tiara. Berbagai pemicu konflik yang alami terasa itu-itu saja. Untungnya disaat plotnya fokus pada hubungan antara Saski dan Rio, film ini mulai memberikan sesuatu yang manis dan terbaik. Chemistry yang dibangun antara Nadya Arina dan Refal Hady terlihat sangat meyakinkan. Ditambah lagi dengan ketegangan romantis khas Garin Nugroho yang hadir menemani mereka semakin terlihat jika keduanya mempunyai perasaan yang sama. Tak hanya itu saja, duet antara Garin dan Hadrah ini juga sedikit menyentil tentang isu sosial yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti laki-laki berperilaku kasar terhadap perempuan, bos yang tidak mempunyai rasa simpati terhadap para buruh dan pertanyaan sensitif terhadap keperawanan seseorang. Dalam film ini juga unsur budaya yang hadir menurutku terasa "sesak" masuk ke dalam cerita. Penyelesaian konflik antara dua pasangan dalam film ini juga berakhir klise. Kemunculan karakter-karakter baru inilah yang membuat kurang menyukai ending film ini.
Love For Sale 2 (2019)
Juni 17, 2025
No comments
Love For Sale 2 (2019)

Pemeran: Della Dartyan, Adipati Dolken, Ratna Riantiarno, Aryo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Egy Fedly, Yayu Unru, Taskya Namya, Revaldo, Abdurrahman Arif, Tersi Eva RantiSutradara: Andibachtiar YusufStudio: Gambar Visinema
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istri Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepaskan masa lajangnya.
Berbagai cara yang telah ibu lakukan agar anak keduanya bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.
Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki cucu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan melalui aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya. Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan).
Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja kliennya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia berjanji kepada sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hati, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.
Melihat ibunya kini tampak semakin bahagia membuat Ican sangat berterima kasih pada Arini. Apa yang telah dilakukan Arini sukses melampaui ekspektasi dirinya. Bukan hanya itu saja, Ican dan Arini pun perlahan nyaman dengan kedekatan mereka. Rasa cinta di dalam diri Ican pun mulai tumbuh. Ia kini menyayangi Arini dan berencana untuk mencapai tahap yang lebih serius, bukan lagi sekadar teman kencan dari aplikasi LoveInc.Akankah kisah Ican ini akan berakhir bahagia tidak seperti Richard?
Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata bisa ditebak dan sukses menghadirkan statement kalau Arini memang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi momen "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Namun menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi pencuri adegan tapi menurutku gagal, seperti para karyawan Richard di film pertamanya.

Pemeran: Della Dartyan, Adipati Dolken, Ratna Riantiarno, Aryo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Egy Fedly, Yayu Unru, Taskya Namya, Revaldo, Abdurrahman Arif, Tersi Eva Ranti
Sutradara: Andibachtiar Yusuf
Studio: Gambar Visinema
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istri Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepaskan masa lajangnya.
Berbagai cara yang telah ibu lakukan agar anak keduanya bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.
Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki cucu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan melalui aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya. Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan).
Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja kliennya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia berjanji kepada sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hati, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istri Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepaskan masa lajangnya.
Berbagai cara yang telah ibu lakukan agar anak keduanya bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.
Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki cucu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan melalui aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya. Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan).
Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja kliennya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia berjanji kepada sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hati, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.
Melihat ibunya kini tampak semakin bahagia membuat Ican sangat berterima kasih pada Arini. Apa yang telah dilakukan Arini sukses melampaui ekspektasi dirinya. Bukan hanya itu saja, Ican dan Arini pun perlahan nyaman dengan kedekatan mereka. Rasa cinta di dalam diri Ican pun mulai tumbuh. Ia kini menyayangi Arini dan berencana untuk mencapai tahap yang lebih serius, bukan lagi sekadar teman kencan dari aplikasi LoveInc.
Akankah kisah Ican ini akan berakhir bahagia tidak seperti Richard?
Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata bisa ditebak dan sukses menghadirkan statement kalau Arini memang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi momen "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Namun menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi pencuri adegan tapi menurutku gagal, seperti para karyawan Richard di film pertamanya.
Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata bisa ditebak dan sukses menghadirkan statement kalau Arini memang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi momen "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Namun menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi pencuri adegan tapi menurutku gagal, seperti para karyawan Richard di film pertamanya.
KKN Di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni (2022)
Juni 17, 2025
No comments
KKN Di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni (2022)

Pemeran: Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Fajar Nugra, Calvin Jeremy, Aulia Sarah, Kiki Narendra, Aty Cancer, Diding Boneng, Dewi Sri, Andri Mashadi, Lydia KandouSutradara: Awi SuryadiStudio: Gambar MD, Film Pichouse
Ayu (Aghniny Haque) bersama dengan sang kakak yaitu Ilham (Andri Mashadi) dan Nur (Tissa Biani) mendatangi sebuah desa terpencil di dalam hutan untuk observasi sebagai tempat program KKN (Kuliah Kerja Nyata). Ilham yang sudah kenal dengan Pak Prabu (Kiki Narendra) meminta izin Ayu dan kelima temannya untuk menjalankan program KKN di sana. Awalnya Pak Prabu tidak bersedia desanya dijadikan tempat para mahasiswa melakukan KKN, namun karena sudah mengenal Ilham dan Ayu berjanji akan membantu para warga desa, Pak Prabu pun akhirnya memberikan izin.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang mulai dari melintasi jembatan hingga hutan, Ayu, Nur, Widya, Bima (Achmad Megantara), Wahyu (Fajar Nugra) dan Anton (Calvin Jeremy) tiba di desa yang akan menjadi tempat mereka untuk menjalankan program KKN. Dalam perjalanan menuju desa, Widya mendengar alunan suara gamelan dan melihat sesosok wanita sedang berdiri dari kejauhan. Setelah tiba di pintu masuk menuju desa, Pak Prabu kemudian mengarahkan Ayu, Nur dan Widya untuk sementara tinggal di rumah Ibu Sundari (Aty Cancer). Sementara itu, untuk Bima, Wahyu dan Anton mereka diarahkan tinggal di posyandu sambil menunggu rumah posko desa selesai direnovasi.
Setelah selesai menyimpan barang bawaan, para siswa diajak berkeliling desa oleh Pak Prabu. Mereka kemudian menuju ke tempat penampungan air warga desa bernama Air Sinden yang sudah lama terbengkalai. Selain itu, Pak Prabu juga mengajak para pelajar untuk melihat kebun jagung yang dikelola oleh warga. Widya pun bertanya tentang suara musik gamelan yang ia dengar saat naik motor di hutan pada Pak Prabu. Mendengar hal tersebut membuat Ayu dan yang lainnya terkejut. Mereka meminta pada Widya untuk tidak lagi berbicara sembarangan.Setelah berkeliling desa Pak Prabu mengingatkan para pelajar untuk tidak pergi ke hutan Tapak Tilas yang tidak jauh dari kebun jagung. Disana, mereka juga melihat area pemakaman yang sebagian nisan ditutupi oleh kain hitam. Pak Prabu menjelaskan jika kain hitam itu sebagai penanda makam yang belum berusia satu tahun. Selama berkeliling melihat sekitar desa, Nur merasa bagian bahunya selalu berat. Ia juga beberapa kali sering melihat bayangan hitam berukuran besar. Nur memilih diam dan tenang agar tidak membuat panik teman-temannya.
Setelah selesai berkeliling, para siswa kemudian membagi tugas untuk menjalankan proyek pembuatan tempat penampungan Air Sinden tersebut. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok. Ayu dengan Bima, Nur dengan Anton dan Widya dengan Wahyu.Dibalik pemilihan tiga grup tersebut, diam-diam Ayu menyukai Bima. Ia ingin satu kelompok dengan Bima agar bisa terus bersama-sama. Namun disisi lain, Bima diam-diammenyukai Widya. Mereka pun berusaha menyatakan hal biasa saja agar tidak mempengaruhi program KKN yang sedang dijalankan.
pertama, Nur dan Widya pergi ke toilet umum untuk mandi. Disaat Nur sedang bersiap-siap untuk mandi duluan, ia dikejutkan dengan penampakan sesosok Genderuwo berukuran besar yang berusaha menyerang Nur. Ia langsung mengucapkan Istighfar berkali-kali sambil melemparkan tanah. Genderuwo pun akhirnya pergi menjauhinya. Nur kemudian keluar dari toilet dan memutuskan tidak jadi mandi. Disaat Nur menunggu Widya yang sedang mandi, Nur mendengar suara nyanyian sinden dari dalam toilet. Ia pun dikejutkan dengan melihat seorang wanita cantik mengenakan kostum penari jawa yang sedang mendekati Widya.Malam harinya, Nur mendatangi Pak Prabu dan Mbah Buyut (Diding Boneng) untuk menceritakan tentang apa yang ia rasakan sejak pertama kali datang ke desa. Mbah Buyut lalu memberikan segelas kopi pahit untuk diminum oleh Nur. Setelah menghabiskan kopi tersebut, Mbah Buyut mengetahui jika Nur memang sedang diincar oleh Genderuwo, namun Nur dilindungi oleh Khodamnya yang bernama Mbah Dok (Dewi Sri). Mbah Buyut kemudian melakukan ritual pemotongan ayam lalu memberikannya pada Genderuwo agar tak lagi mengganggu Nur dan yang lainnya.

Pemeran: Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Fajar Nugra, Calvin Jeremy, Aulia Sarah, Kiki Narendra, Aty Cancer, Diding Boneng, Dewi Sri, Andri Mashadi, Lydia Kandou
Sutradara: Awi Suryadi
Studio: Gambar MD, Film Pichouse
Ayu (Aghniny Haque) bersama dengan sang kakak yaitu Ilham (Andri Mashadi) dan Nur (Tissa Biani) mendatangi sebuah desa terpencil di dalam hutan untuk observasi sebagai tempat program KKN (Kuliah Kerja Nyata). Ilham yang sudah kenal dengan Pak Prabu (Kiki Narendra) meminta izin Ayu dan kelima temannya untuk menjalankan program KKN di sana. Awalnya Pak Prabu tidak bersedia desanya dijadikan tempat para mahasiswa melakukan KKN, namun karena sudah mengenal Ilham dan Ayu berjanji akan membantu para warga desa, Pak Prabu pun akhirnya memberikan izin.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang mulai dari melintasi jembatan hingga hutan, Ayu, Nur, Widya, Bima (Achmad Megantara), Wahyu (Fajar Nugra) dan Anton (Calvin Jeremy) tiba di desa yang akan menjadi tempat mereka untuk menjalankan program KKN. Dalam perjalanan menuju desa, Widya mendengar alunan suara gamelan dan melihat sesosok wanita sedang berdiri dari kejauhan. Setelah tiba di pintu masuk menuju desa, Pak Prabu kemudian mengarahkan Ayu, Nur dan Widya untuk sementara tinggal di rumah Ibu Sundari (Aty Cancer). Sementara itu, untuk Bima, Wahyu dan Anton mereka diarahkan tinggal di posyandu sambil menunggu rumah posko desa selesai direnovasi.
Ayu (Aghniny Haque) bersama dengan sang kakak yaitu Ilham (Andri Mashadi) dan Nur (Tissa Biani) mendatangi sebuah desa terpencil di dalam hutan untuk observasi sebagai tempat program KKN (Kuliah Kerja Nyata). Ilham yang sudah kenal dengan Pak Prabu (Kiki Narendra) meminta izin Ayu dan kelima temannya untuk menjalankan program KKN di sana. Awalnya Pak Prabu tidak bersedia desanya dijadikan tempat para mahasiswa melakukan KKN, namun karena sudah mengenal Ilham dan Ayu berjanji akan membantu para warga desa, Pak Prabu pun akhirnya memberikan izin.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang mulai dari melintasi jembatan hingga hutan, Ayu, Nur, Widya, Bima (Achmad Megantara), Wahyu (Fajar Nugra) dan Anton (Calvin Jeremy) tiba di desa yang akan menjadi tempat mereka untuk menjalankan program KKN. Dalam perjalanan menuju desa, Widya mendengar alunan suara gamelan dan melihat sesosok wanita sedang berdiri dari kejauhan. Setelah tiba di pintu masuk menuju desa, Pak Prabu kemudian mengarahkan Ayu, Nur dan Widya untuk sementara tinggal di rumah Ibu Sundari (Aty Cancer). Sementara itu, untuk Bima, Wahyu dan Anton mereka diarahkan tinggal di posyandu sambil menunggu rumah posko desa selesai direnovasi.
Setelah selesai menyimpan barang bawaan, para siswa diajak berkeliling desa oleh Pak Prabu. Mereka kemudian menuju ke tempat penampungan air warga desa bernama Air Sinden yang sudah lama terbengkalai. Selain itu, Pak Prabu juga mengajak para pelajar untuk melihat kebun jagung yang dikelola oleh warga. Widya pun bertanya tentang suara musik gamelan yang ia dengar saat naik motor di hutan pada Pak Prabu. Mendengar hal tersebut membuat Ayu dan yang lainnya terkejut. Mereka meminta pada Widya untuk tidak lagi berbicara sembarangan.
Setelah berkeliling desa Pak Prabu mengingatkan para pelajar untuk tidak pergi ke hutan Tapak Tilas yang tidak jauh dari kebun jagung. Disana, mereka juga melihat area pemakaman yang sebagian nisan ditutupi oleh kain hitam. Pak Prabu menjelaskan jika kain hitam itu sebagai penanda makam yang belum berusia satu tahun. Selama berkeliling melihat sekitar desa, Nur merasa bagian bahunya selalu berat. Ia juga beberapa kali sering melihat bayangan hitam berukuran besar. Nur memilih diam dan tenang agar tidak membuat panik teman-temannya.
Setelah selesai berkeliling, para siswa kemudian membagi tugas untuk menjalankan proyek pembuatan tempat penampungan Air Sinden tersebut. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok. Ayu dengan Bima, Nur dengan Anton dan Widya dengan Wahyu.
Dibalik pemilihan tiga grup tersebut, diam-diam Ayu menyukai Bima. Ia ingin satu kelompok dengan Bima agar bisa terus bersama-sama. Namun disisi lain, Bima diam-diammenyukai Widya. Mereka pun berusaha menyatakan hal biasa saja agar tidak mempengaruhi program KKN yang sedang dijalankan.
pertama, Nur dan Widya pergi ke toilet umum untuk mandi. Disaat Nur sedang bersiap-siap untuk mandi duluan, ia dikejutkan dengan penampakan sesosok Genderuwo berukuran besar yang berusaha menyerang Nur. Ia langsung mengucapkan Istighfar berkali-kali sambil melemparkan tanah. Genderuwo pun akhirnya pergi menjauhinya. Nur kemudian keluar dari toilet dan memutuskan tidak jadi mandi. Disaat Nur menunggu Widya yang sedang mandi, Nur mendengar suara nyanyian sinden dari dalam toilet. Ia pun dikejutkan dengan melihat seorang wanita cantik mengenakan kostum penari jawa yang sedang mendekati Widya.
Malam harinya, Nur mendatangi Pak Prabu dan Mbah Buyut (Diding Boneng) untuk menceritakan tentang apa yang ia rasakan sejak pertama kali datang ke desa. Mbah Buyut lalu memberikan segelas kopi pahit untuk diminum oleh Nur. Setelah menghabiskan kopi tersebut, Mbah Buyut mengetahui jika Nur memang sedang diincar oleh Genderuwo, namun Nur dilindungi oleh Khodamnya yang bernama Mbah Dok (Dewi Sri). Mbah Buyut kemudian melakukan ritual pemotongan ayam lalu memberikannya pada Genderuwo agar tak lagi mengganggu Nur dan yang lainnya.
Love feat. Marriage and Divorce - First Season (2021)
Juni 17, 2025
No comments