Juli 07, 2025
Your Name Engraved Herein (2020)
Pemeran: Edward Chen, Tseng Jia Hua, Fabio Grangeon, Mimi Shao, Barry Qu, Lotus Wang, Lung Shao Hua, Eric Lin, Leon Dai, Jason Wang
Sutradara: Liu Kuang Hui
Studio: Film Oksigen, Sony Pictures, Netflix
Sejak duduk di bangku SMA kelas 11 khusus laki-laki, Chang Jia-Han (Edward Chen) dan Wang Po Te (Tseng Jia Hua) sudah menjalin pertemanan yang cukup akrab. Pertama kali mereka bertemu disaat mengikuti kelas musik dari guru sekaligus pendeta bernama Pastor Oliver (Fabio Grangeon). Wang Po sendiri sering dianggap siswa aneh yang hiperaktif hingga ia diberi julukan Birdy oleh teman-temannya.
Namun hal tersebut tak menjadi masalah bagi Jia-Han untuk menjalin pertemanan dengan siapa pun.
Suatu hari, Presiden Taiwan meninggal dunia. Sekolah pun diliburkan. Wang Po alias Birdy kemudian mempunyai ide gila yang mengajak Jia-Han ikut menghadiri pemakaman sang presiden di pusat kota Taiwan. Kesempatan itu mereka ambil sekalian berjalan-jalan menikmati kebebasan di kota mulai dari menonton film di teater, makan hingga tertidur pulas di tempat karaoke. Kebersamaan Jia-Han dengan Birdy mulai menumbuhkan rasa cinta, sayang dan penasaran dalam dirinya pada Birdy. Selama libur sekolah, keduanya selalu menghabiskan waktu bersama di rumah Jia-Han.
Kematian sang presiden Taiwan membuat banyak perubahan terjadi di sekolah. Salah satu diantaranya yaitu sekolah SMA yang awalnya khusus untuk laki-laki kini terbuka untuk siswi perempuan namun tetap para siswa dan siswi dipisahkan dengan pengawasan yang ketat. Cukup panas disaat kelas musik Oliver Keadaan melibatkan para siswa dan siswi untuk belajar musik. Hal itu membuat pihak sekolah sangat geram karena takut hal-hal kerusakan moral terjadi apabila siswa dan siswi bergabung. Namun ternyata para siswa dan siswi memprotes dengan sikap sekolah yang sangat berlebihan terhadap mereka. BanBan (Mimi Shao) dan Birdy juga dengan lantang melawan pihak sekolah soal kejadian ini. Sejak aksi protes itu, Birdy mulai mencoba mendekati BanBan.
Hadirnya BanBan ini membuat hubungan Jia-Han dan Birdy tak lagi sama. Birdy lebih memprioritaskan untuk bisa menjalin hubungan dengan BanBan. Hal tersebut membuat Jia-Han merasa cemburu dan kesal karena sahabat yang ia sayangi itu kini berubah. Birdy sendiri masih belum menyadari jika Jia-Han memendam perasaannya. Birdy malah berniat mencari pacar untuk Jia-Han agar tidak lagi sendirian.
Suatu hari, Birdy kembali meminta bantuan Jia-Han untuk melakukan hal gila. Kali ini ia berencana mencuri balon udara properti iklan untuk dipasang di halaman sekolah untuk menyatakan rasa cintanya pada BanBan. Mendengar hal itu membuat Jia-Han terbakar api cemburu, namun karena Birdy adalah sumber rasa bahagianya, ia pun mau menemani Birdy meskipun pada kenyataannya, Birdy semakin tidak menyadari apa yang dirasakan oleh Jia-Han.
Keesokan harinya, Jia-Han mendapat telepon dari Birdy yang mengalami kecelakaan saat meminjam skuternya. Jia-Han panik dan langsung berangkat untuk membantu Birdy. Kecelakaan tersebut membuat tangan Birdy cidera dan harus menggunakan gips. Setelah kecelakaan itu, Birdy tampak kesulitan untuk melakukan berbagai aktifitas. Sebagai sahabat yang baik dan masih menyayangi Birdy, Jia-Han selalu siap sedia membantu Birdy. Disaat Jia-Han sedang membantu Birdy untuk mandi, Jia-Han menunjukkan rasa sayang dan suka pada Birdy dengan menciumnya. Birdy hanya membalas lalu membalasnya dan langsung pergi meninggalkan Jia-Han.
Sejak kejadian itu, Birdy semakin menjaga jarak pada Jia-Han. Hal lain pun terjadi, kejadian balon udara yang dipasang Birdy untuk BanBan diketahui oleh pihak sekolah dan memberi hukuman dan BanBan sendiri bahkan dikeluarkan dari sekolah. Melihat Birdy yang terancam mendapat hukuman berat dan memukul habis-habisan oleh ayahnya membuat Jia-Han sedih dan langsung melerai keduanya. Birdy kesal pada Jia-Han karena terus ikut campur dalam segala permasalahan yang sedang dihadapi. Jia-Han rela melindungi Birdy dengan cara jika kejadian balon udara tersebut adalah tanggung jawabnya. Birdy semakin marah dengan apa yang diucapkan Jia-Han. Mereka berdua lalu berkelahi dan membuat pertengkaran di sekolah.
Kekesalan Birdy terus berlanjut hingga ia datang ke rumah Jia-Han untuk menceritakan soal kejadian di sekolah. Jia-Han yang sedang menenangkan diri di kediaman Oliver langsung pulang ke rumah setelah mengetahui Birdy ada di sana. Orangtua Jia-Han merasa sedih melihat pertengkaran antara Jia-Han dan Birdy. Hingga akhirnya Jia-Han mengatakan yang sejujurnya jika ia mencintai dan menyayangi Birdy didepan kedua orangtuanya.
ini memang sudah banyak ditemukan dalam film-film bergenre drama. Namun, film yang konon berdasarkan pengalaman pribadi sang sutradaranya ini mengemas dua kisah persahabatan yang dibumbui rasa cinta dan sayang tidak terjebak pada momen-momen romantis yang klise dan manja. Perkembangan karakter dari dua pemain utama film ini terasa begitu dahsyat dan mengesankan. Jia-Han dan Birdy memberikan makna bromance serta tarik ulur love Hate Relationship yang sangat alami. Sikap homofobia dan tekanan stigma sosial soal kaum LGBT kala itu berhasil memperkuat chemistry di antara keduanya.
Kemunculan para pemain pendukung seperti love interest Birdy dan masing-masing keluarga juga semakin memperlengkap untuk mengaduk-aduk emosi penonton. Rasa tidak ingin kehilangan satu sama lain dan gengsi antara Jia-Han dan Birdy begitu kuat disepanjang film. Tak heran jika keduanya menurutku berhasil membuat simpati para penonton.
Yang kurang aku suka dari film ini yaitu cerita saat Jia-Han dan Birdy beranjak dewasa. Performa kedua aktor seniornya menurutku terlalu jomplang jika dibandingkan dengan duet maut Edward Chen dan juga Tseng Jia Hua.
0 komentar:
Posting Komentar