Sabtu, 05 Juli 2025

Malam Pencabut Nyawa - Respati (2024)

 Malam Pencabut Nyawa - Respati (2024)

Pemeran: Devano Danendra, Keisya Levronka, Mikha Hernan, Ratu Felisha, Fajar Nugra, Budi Ros, Kiki Narendra

Sutradara: Sidharta Tata

Studio: Hiburan Dasar, Grup Samara, Gambar Warisan, Barunson E&A
Setelah kematian tragis kedua orangtuanya akibat kecelakaan, hidup Respati (Devano Danendra) jadi tak lagi sama. Hampir setiap malam, Respati susah untuk tidur terlelap. Gejala insomnia yang dialami Respati semakin diperparah dengan adanya gangguan-gangguan aneh yang selalu menyerangnya saat tengah malam. Bahkan ketika Respati sudah tidur pun, ia selalu mengalami mimpi buruk yang terus berulang.
Suatu hari, Respati tak sengaja melihat kabar berita di televisi tentang kasus korban pembunuhan secara misterius. Tak disangka, korban tersebut ternyata pernah muncul di alam mimpi Respati. Awalnya Respati menganggap hal tersebut hanya kebetulan semata, namun seiring berjalannya waktu, muncul korban-korban lain yang meninggal secara tidak wajar. Respati semakin heran karena para korban itu selalu muncul di alam mimpinya.

Karena penasaran, Respati pun meminta bantuan pada sahabatnya, Tirta (Mikha Hernan) untuk ikut menemukan jawaban tentang alam mimpinya yang selalu berhubungan dengan para korban pembunuhan itu. Disaat mereka berdua mencari banyak informasi, muncul siswi sekolah baru asal Jakarta yaitu Wulan (Keisya Levronka) yang selalu menyendiri. Konon kabarnya, Wulan dikeluarkan dari sekolah sebelumnya karena sering kerasukan. Saat pertama kali melihat Respati, Wulan merasakan ada yang aneh dari diri Respati. Wulan kemudian menawarkan diri untuk membantu Respati dan Tirta mengungkap misteri tentang alam mimpi yang selama ini selalu mengganggu hidup Respati.

Seiring berjalannya waktu, Paman Respati (Budi Ros) semakin khawatir dengan kondisi keponakannya yang masih insomnia. Selain membawa ke dokter untuk berkonsultasi, Paman Respati kemudian menyewa asisten rumah tangga yaitu Abdul (Fajar Nugra) untuk mengurus kebersihan rumah. Melihat kondisi Respati yang insomnia, Abdul pun memberikan minyak angin aroma Gadung Melati yang dipercaya dapat mempercepat tidur jika dioleskan pada tubuh.

Setelah bertemu dengan nenek tua tersebut, akhirnya mereka bertiga mengetahui tentang sosok misterius yang selama ini mengganggu mimpi Respati. Sosok tersebut adalah Nyai Sukma (Ratu Felisha), dukun sakti di masa lalu yang berubah menjadi iblis penuh dendam terhadap warga desa Bajingjowo. Sukma tak segan untuk menghabisi setiap orang yang memiliki keturunan dari desa Bajingjowo.

Mampukah Respati, Tirta dan Wulan menghentikan semua rencana jahat dari iblis Sukma?

yang ditulis oleh Ambaridzki Ramadhantyo ini ternyata tidak sepenuhnya menonjolkan horor. Elemen misteri dan fantasinya bisa dilihat penonton ketika memasuki babak pertengahan. Kolaborasi Sidharta Tata dan Ramadhantyo dalam penulisan cerita di film ini tertata rapi dan setiap sekuens cerita bisa terselesaikan dengan baik. Meski di beberapa bagian, plotnya terasa berulang terutama saat kasus kematian para korban terus menerus dihadirkan dengan cara yang sama. Selain itu, plot twist tentang Nyai Sukma pun terlalu mudah ditebak gara-gara salah satu adegan dari karakter yang ada di awal-awal film. Meski begitu, tingkat keseruan film ini bisa dipertahankan, khususnya saat memasuki babak akhir.

Elemen fantasi saat memasuki hutan alam mimpi di film ini terasa banget usahanya. Artistik dan desain produk jempolannya berhasil menciptakan suasana hutan angker yang tepat. Beberapa adegan horor saat di alam mimpi mengingatkan dengan visualisasi film horor fantasi
nya Rizal Mantovani. Efek visual untuk power yang dimiliki oleh Respati dan Nyai Sukma pun bagus, sudah seperti film-film superhero. Selain itu, ada dua adegan apik yang dieksekusi dengan sangat mencengangkan. Teknis saat adegan kesurupan karakter Wulan dan final battle Respati dengan Nyai Sukma di kamar bikin penonton satu teater kemarin terpukau. Aku sih yakin inspirasi sang sutradara berasal dari film

0 komentar:

Posting Komentar