September 04, 2025
BLACK WATER: ABYSS (2020)
Black Water (2007) berhasil karena menyangkal buku peraturan genre dengan sebuah kesimpulan segar, berangkat dari hal ini, konsultan sutradara film sebelumnya Andrew Traucki (Black Water, The Reef, The Jungle) menghadirkan sebuah kesegaran baru dengan memindahkan The Descent (2005) bersama pola utama filmnya: serangan buaya. Terdengar menjanjikan memang, meski dalam penuturannya, Black Water: Abyss sama sekali tak memberikan sebuah dobrakan baru selain menerapkan formula oldskul usang yang sama sekali tak berkembang.
Tak sepenuhnya salah, karena di kesempatan itu Traucki memamerkan kapasitasnya dalam memainkan klaustrofobia penonton sementara fokus kamera sepenuhnya menangkap aksi-reaksi karakter, sesekali bekerja dengan baik meski tak jarang tampil tumpul tatkala repetiti dan penguluran kerap dilakukan. Air hitam yang perlahan bergerak lama-kelamaan mulai kehilangan tajinya.
Kesalahan terbesar Black Water: Abyss adalah ketika naskah hasil tulisan John Ridley dan Sarah Smith (Nerve) tak mempunyai daya cengkram lebih terhadap cerita yang sebatas mengulur mangsa calon yang kemudian ditampilkan begitu murahan tatkala kamera menangkap kejadiannya di air keruh. Tak ada dampak lebih setelahnya atau ketegangan yang berubah menjadi besar, karena pada dasarnya karakterisasi masing-masing karakter adalah nol besar.
Semakin menggelikan tatakala Black Water: Abyss menambahkan kadar sabun di pertengahan durasi yang kehadirannya kentara dipaksakan demi meraih atensi dan simpati penonton terhadap salah satu karakter sentral di dalamnya. Bagaimana bisa penonton memberikan koneksi jika konfliknya sendiri ditampilkan di dadakan? Tahu bulat memang nikmat di goreng dadakan, jadi jangan samaratakan perihal ini.
Pada akhirnya, Black Water: Abyss memang tidak sepenuhnya tontonan yang sudah dimasukkan ke dalam tong sampah, beberapa momen cukup menarik meski tak menghadirkan sebuah urgensi. Konklusinya menjadi sebuah bumerang tersendiri ketika Black Water: Abyss menutup puncaknya dengan sebuah kenihilan yang seharusnya tidak terjadi dalam durasi penutupan. Terlebih lagi ketika penggunaan pesan pemberdayaan coba digaungkan, meski itu sebatas dipermukaan.
0 komentar:
Posting Komentar