September 02, 2025
AMERICAN MURDER: THE FAMILY NEXT DOOR (2020)
Merupakan dokumenter dari kasus pembunuhan keluarga Watts yang dilakukan sang suami sekaligus ayah bernama Chris Watts. American Murder: The Family Next Door sebelumnya telah menyetujui pihak keluarga korban dalam pemanfaatan arsip video yang kebanyakan diambil dari timeline facebook milik Shanann Watts merupakan korban pembunuhan keluarga (familicides) yang dilakukan secara bersamaan dengan membunuhnya kedua (ketiga, jika menghitung sang jabang bayi yang dikandung Shanann) buah hatinya, Bella Watts dan sang adik, Celestie Watts.
Semuanya berawal dari laporan yang disampaikan Nickole Atkinson, sahabat sekaligus kolega Shanann yang memanggil pihak kepolisian untuk menyelidiki penyidikan Shanann yang sulit dihubungi karena ia berjanji akan mengantarnya untuk melakukan pemeriksaan kandungan. Benar saja, Shannan menghilang dan rumahnya terkunci rapat dari dalam. Keputusan untuk menghubungi Chris pun sering mengalihkannya pada sebuah alasan mengulur waktu perjalanan.
Sadar bahwa kisah tragis ini nyatanya sudah banyak terekspos dan bahkan sempat menghebohkan publik (dan sosial media), sutradara Jenny Popplewell dalam debut film panjang dokumenternya tak banyak menutupi keabsahan kisah aslinya lewat sebuat wawancara orang terkait sebagaimana umumnya film yang didokumentasikan disajikan, bermodal segala unggahan sosial media pula video CCTV pihak berkuasa bahkan cuplikan berita televisi-sejatinya sudah membentuk sebagai sebuah narasi yang siap untuk ditindaklanjuti.
Dalam pemaparannya, introduksi dilakukan dengan menampilkan potret kebersamaan keluarga yang terekam kamera dan diunggah di media sosial, mudah diyakini bahwa keluarga Watts merupakan definisi dai American's idyllic family. Cuplikan tersebut mengingatkan sebuah peristiwa yang tak terduga sebelum melangkah pada proses struktur pembunuhan berencana seorang pria yang kontras dengan sebuah dualisme berlawanan.
Dari sana pula kita dipersilahkan untuk merangkai petunjuk menghilangnya Shanann bersama dua puterinya selepas tanggal 13 Agustus setelah kepulangannya bersama Nickole Atinkson pada dini hari dalam perjalanan road trip business. Saat penyelidikan berlangsung, kedatangan Chris menguarkan sebuah kualitas yang bahkan dirasakan oleh putra Nickole, pasalnya Chris tidak pernah gugup dan aneh seperti biasanya, perilaku bermain korban ini menggambarkan permulaan petunjuk dari sebuah alibi.
Puncaknya adalah tatkala Chris dipanggil oleh polisi guna dimintai keterangan. Beragam pertanyaan yang dilontarkan dalam tes poligraf, salah satunya adalah "Kenapa Chris tak menangisi kehilangan sang anak pula istri?" padahal secara tegas menyatakan bahwa ia menyayangi keluarganya. Dalih menyikapi situasi layaknya pria selalu berumur dewasa digunakan, yang malah memperlambat keadaan dan berujung tak lolos dalam tes poligraf.
Akhirnya kebenaran diketahui. Namun, terbukanya sebuah kebenaran malah menimbulkan beragam kecaman. Hadir dari beberapa pihak yang membela Chris dan percaya terhadap alibi yang menyatakan bahwa Chris membunuh Shanann setelah ia memergokinya tengah mencekik kedua putrinya. Perihal situasi ini, Popplewell kurang memanfaatkan kedalaman yang membuat komentar bernada troll ini sebatas melengkapi alih-alih menjadi substansi. Setidaknya, pernyataan Frank Rzucek, ayah Shanonn, membuat ancaman tersebut mati kutu setelah menyatakan bahwa mereka terlalu mencampuradukkan urusan keluarganya dan lupa akan kehidupan aslinya yang mestinya lebih dipentingkan. Dengarlah dan camkan ini wahai netizen julid!.
American Muder: The Family Next Door kemudian melangkah ke ranah pengadilan, di mana penghakiman atas perbuatan Chris ditumpahkan. Ditampilkan lewat sebuah rekaman langsung di dalam ruangan, kita melihat korban lain dalam wujud keluarga yang ditinggalkan. Semakin mengharukan tatkala masing-masing anggota yang bersangkutan menyampaikan pidatonya yang salah kecuali kecuali beragam alasan mengapa ia begitu tega membunuh keluarganya. Beragam kutukan dan sumpah serapah dari pihak keluarga pun dilontarkan sambil menenangkan pikiran dan perasaan yang tak terbantahkan.
Memasuki penghujung durasi, Chris kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup oleh pihak yang berwenang karena perbuatannya melanggar sembilan pasal, yang artinya lebih dari sekadar perbuatan pembunuhan yang direncanakan. Sangat memalukan, keterangan perihal penjatuhan hukuman ini tak begitu dijelaskan lengkap, akan lebih menarik jika penonton mengetahui hasil autopsi pihak medis-yang mana akan lebih tebal dalam mengutuk dan membenci sosok pria yang tak punya hati dan hati nurani ini. Mungkin, ini dijauhi demi menghindari sebuah kesedihan dalam bentuk privasi, yang mana tampil keliru, pasalnya bukan mengeksploitasi hal ini sudah melampaui dan mendobrak batas privasi?
Narasi seolah tersendat tatkala memasuki konklusi yang bisa tampil padat jika menambah kuota durasi dari total keseluruhan 83 menit, termasuk menjelaskan perselingkuhan Chris Watts dengan sang koleganya, Nichol Kessinger, yang tak terlalu berlebihani. Ditutup oleh sebuah monolog yang menyatakan bahwa situasi serupa sering terulang kembali di Amerika, di mana setiap pasangan atau mantan dibunuh secara terstrukur oleh seseorang bernama pria. Apakah sebutan iblis saja sudah cukup untuk menilai tindakan tersebut? Tidak. Mereka bukan iblis, melainkan RAJA IBLIS.
0 komentar:
Posting Komentar