Jumat, 05 September 2025

THE RENTAL (2020)

THE RENTAL (2020)

The Rental, sebagai penyutradaraan debut pertama Dave Franco memulai horornya dengan memperkenalkan masing-masing karakter di dalam dan luar kulitnya. Sedari awal, intens berupa anggapan dianulir dengan sebuah kebenaran-yang kemudian menyiratkan sebuah pertanyaan-yang nantinya dimainkan secara cerdas dan manusiawi. Horor yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan nyatanya bukan sekadar sebuah penampakan menyeramkan, lebih dari itu kejadian mengerikan hadir ketika kita dibohongi atau malah dipermainkan oleh seseorang yang kita cintai. Contohnya The Rental yang menusuk melalui Korporasi.

Didasari sebuah perasaan tidak nyaman saat Franco memilih persewaan Airbnb, The Rental berawal dari Charlie (Dan Stevens) yang memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan dengan memilih persewaan lewat sebuah aplikasi demi menikmati pemandangan laut-pasca permintaan Mina (Sheila Vand), rekan sekaligus kekasih adik Charlie, Josh (Jeremy Allen White) ditolak karena menggunakan nama pengguna Mina Mohammadi yang dianggapnya sebagai perlakuan rasis dari sang pemilik.

Turut serta mengajak sang istri, Michelle (Alison Brie), mereka kemudian bertemu dengan Taylor (Toby Huss) sang pemilik properti yang ingin tempati mereka. Mina yang langsung mengkonfrontasi Taylor mengungkapkan bahwa dirinya merasa kurang nyaman setelah bertemu dengan Taylor-meski menganggapan itu ia urung keluhkan karena Josh berjanjinya dengan pernyataan bahwa uang persewaan telah masuk dan tujuan mereka adalah untuk bersenang-senang sambil menikmati pantai.

Menghabiskan sejam pertama (dari total durasi 88 menit) sepenuhnya bermain dengan karakter, dari sini The Rental mengeliminasi jumpscare dan menggantikan dengan ragam permainan menakutkan para karakternya, demi menjauhi spoiler, saya takkan mengungkap apa permasalahan utama yang nantinya menjadi "sisi horor" selain mengisyaratkan bahwa hal tersebut biasa terjadi dalam sebuah hubungan cinta atau hubungan pekerjaan secara luas. Franco yang ikut menulis naskahnya bersama Joe Swanberg (Drinking Buddies, Happy Christmas) berdasar ide cerita dari dirinya, Franco dan Mike Demski (Paman Nick) secara piawai menciptakan sebuah aksi chaos dengan menggerus rasa para karakternya yang dilanda kepanikan, kebingunan serta kecemasan di samping sebuah rahasia yang coba menutupi agar tidak diketahui.

Semuanya bersinergi dengan situasi, sementara memanggil pihak berwenang akan menjerumuskan pada sebuah masalah baru, The Rental bisa saja tampil dengan segala poblematika dewasa para karakternya, namun, Franco ingin menampilkan sebuah ancaman berupa wujud manusia yang terlihat-setelah sebelumnya menampilkan "hantu tak terlihat" yang mengharuskan The Rental banting setir ke ranah thriller dengan membawa getaran teror khas 80-an di mana ancaman hadir dari orang tak dikenal. Ketegangannya tampil cukup efektif, meski terkendala sebuah pacing yang terburu-buru, membuat karakternya mati tanpa memastikannya mendapat sebuah pengamatan yang benar-benar berarti (dalam arti kadar kesadisan rendah).

Barangkali itu bukan intensitas utama Franco pula tak memberikan kedalaman lebih terkait karakterisasi yang sekilas tampil di permukaan-meski dalam permainannya cukup menyenangkan. The Rental ditutup dengan ambigu, di mana filmnya mengisyaratkan sebuah kelanjutan dan Franco pun mengisyaratkan sebuah kemungkinan untuk sekuelnya. Berangkat dari sutradara debutan, The Rental sejatinya layak untuk disaksikan, meski setelahnya dengan mudah terlupakan. Mari kita nantikan kelanjutannya yang mengindikasikan sebuah harapan.

0 komentar:

Posting Komentar