This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Mei 2025

The Priests 2: Dark Nuns (2025)

                              The Priests 2: Dark Nuns (2025)



Pemeran: Song Hye-Kyo, Jeon Yeo-Been, Lee Jin-Uk, Moon Woo-Jin, Huh Joon-Ho, Kim Kuk-Hee, Shin Jae-Hwi, Gang Dong-Won
Sutradara: Kwon Hyeok-jae
Studio: Zip Cinema, Next Entertainment World, CBI Pictures

Seorang remaja laki-laki bernama Hee-Jun (Moon Woo-Jin) mengalami kerasukan iblis jahat dan saat ini dirawat secara intensif dalam pengawasan rumah sakit yang ada di lingkungan gereja. Selama mendapat perawatan di rumah sakit, kondisi kesehatan dan mental dari Hee-Jun konsultasi oleh psikolog sekaligus pendeta gereja yaitu Pastor Paul (Lee Jin-Uk) yang meyakini jika pasiennya dapat disembuhkan secara medis.
Kabar mengenai Hee-Jun yang mengalami kerasukan dan tak kunjung sembuh membuat seorang biarawati bernama Sister Junia (Song Hye-Kyo) khawatir. Ia pun mengajukan diri di gereja untuk membantu Pastor Paul melakukan ritual eksorsisme pada Hee-Jun. Namun sayang, rencana Junia tersebut mendapat penolakan dari pimpinan gereja yaitu Pastor Andrea (Huh Joon-Ho) karena proses eksorsisme harus dilakukan oleh pendeta dan sudah mendapat izin secara resmi dari Vatikan. Junia khawatir akan keselamatan Hee-Jun jika eksorsisme tidak segera dilakukan.
Junia kemudian meminta asisten dari Paul yaitu Sister Mikhaela (Jeon Yeo-Been) untuk membantu menyusun rencana proses eksorsisme kepada Hee-Jun. Selama proses persiapan tersebut, Junia dan Mikhaela menemukan banyak sekali hal-hal yang mereka rasakan, termasuk bayang-bayang masa lalu kembali menghantui mereka. Karena tidak mendapat izin dari gereja, Junia dan Mikhaela mendatangi rekan mereka yaitu Hyo-Won (Kim Kuk-Hee) yang berprofesi sebagai cenayang. Dengan dibantu asistennya yaitu Ae-Dong (Shin Jae-Hwi), mereka berempat melakukan ritual pengusiran setan secara tradisional. Setelah melakukan ritual tersebut, Junia dan Mikhaela akhirnya mengetahui sosok iblis yang menguasai tubuh Hee-Jun ternyata 12 manifestasi yang sangat sulit dibiarkan. Sosok iblis tersebut tak hanya mengancam nyawa Hee-Jun, namun turut mengincar nyawa Junia, Mikhaela dan seluruh umat manusia. Junia dan Mikhaela harus segera melakukan eksorsisme sebelum semuanya terlambat.
Pihak gereja dan Paul akhirnya mengizinkan Junia dan Mikhaela untuk melakukan eksorsisme pada Hee-Jun setelah melihat secara langsung kejadian sebenarnya. Junia dan Mikhaela kemudian membawa Hee-Jun ke tempat pertama kali ia mengalami kerasukan yaitu sebuah pabrik terbengkalai. Setibanya di sana, Hee-Jun langsung dibatasi untuk menjalani eksorsisme. Berhasilkan Junia melenyapkan iblis 12 manifestasi dalam diri Hee-Jun?
ini mengisahkan tentang upaya eksorsisme yang dilakukan oleh seorang biarawati. Dari premis tersebut, dikembangkan menjadi sebuah plot yang cukup menarik tentang betapa ribetnya birokrasi dalam ruang lingkup gereja ketika menghadapi kasus eksorsisme yang harus dilakukan oleh pendeta. Selain itu, birokrasi yang ribet tersebut secara tidak langsung menampilkan budaya patriarki yang sangat dominan. Karakter Suster Junia dihadirkan sebagai biarawati yang selalu mendobrak aturan baku gereja dan melangkahi setiap ketetapan yang sudah diberlakukan. Setiap tindakan, gaya bahasa, perilaku, gerak tubuh dan ambisinya untuk secepat mungkin menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi terasa dapat dipercaya. Sister Junia dan rekannya, Sister Mikhaela pun selalu menampilkan sisi manusiawinya seperti berbicara kasar, merokok, ketakutan dan hal-hal lainnya yang menandakan jika biarawati juga adalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan dosa. Namun sayang, dibalik pendalaman masing-masing karakter yang sudah bagus ini, terasa cukup membosankan saat film memasuki babak pertengahan. Banyak sekali adegan yang cukup kompleks dan sangat minim adegan-adegan horor. Sang sutradara lebih menonjolkan atmosfer mencekam, hening dan adegan-adegan metafora yang pastinya mengingatkan penonton terhadap film-film horor dengan gaya art-house. Untungnya, saat film memasuki babak ketiga, klimaks cerita tentang eksorsisme dieksekusi dengan sangat memuaskan! Tahapan demi tahap yang dilakukan oleh dua biarawati yang bekerja sama dengan orang ketiga sungguh menegangkan.
Situasi mencekam, penuh ancaman, intimidasi dan kengerian tersampaikan dengan maksimal kepada penonton. Tak terlupakan juga momen dramatis yang menghentak khas film atau Drakor pun bisa dirasakan dalam film ini.
Untuk jajaran pemain, penampilan Mama Song Hye-Kyo dan yang lainnya sudah berada di level yang memuaskan. Rasa optimis, gelisah, panik dan ketakutan yang dialami Junia, Mikhaela terasa nyata dan tidak lebay. Selain jajaran aktor senior yang memukau, penampilan aktor muda Moon Woo-Jin yang mengalami kerasukan juga tak kalah memukau. Transformasi perubahan gestur, suara dengan dukungan tata riasnya yang sukses membuat siapa pun yang melihatnya ketakutan. Gokil!

The Offering - Abyzou (2023)

                                      The Offering - Abyzou (2023)



Pemeran: Nick Blood, Emily Wiseman, Allan Corduner, Paul Kaye, Daniel Ben Zenou, Jodie Jacobs, Sofia Weldon, Anton Trendafilov, Velizar Binev, Jonathan Yunger
Sutradara: Oliver Park
Studio: Millenium Media, Nu Boyana Film Studios

Arthur (Nick Blood) memutuskan untuk pulang ke kediaman ayahnya, Saul (Allan Corduner) dengan mengajak Claire (Emily Wiseman), istrinya. Sang ayah sangat senang saat melihat anak semata wayangnya akhirnya pulang setelah sekian lama pergi dari rumah.
Saul sendiri merupakan seorang pemuka agama Yahudi yang sering mengadakan siraman rohani di rumahnya. Selain itu, ia juga berprofesi sebagai pengurus pemakaman umat Yahudi sebelum dikebumikan atau dikremasi oleh pihak keluarga. Disaat mereka bertiga sedang makan malam bersama, Saul mengajak Arthur untuk melakukan prosesi Mitzvah jenazah pria tua yang membunuh diri dengan cara menusuk jantungnya dengan pisau. Arthur pun berusaha melepaskan pisaunya dan tak sengaja ia menjatuhkan kalung berwarna biru yang dikenakan oleh jasad tersebut.
Disaat Arthur sedang mengurus jasad, Heimish (Paul Kaye) yang merupakan kerja dari Saul datang ke kediaman Saul dan mengatakan jika dirinya merasa curiga jika Arthur memiliki rencana dibalik kepulangannya ke rumah. Namun Saul meminta pada rekannya itu agar tidak berlebihan dan melihat sisi positifnya saja soal kepulangan Arthur. Saul kemudian melanjutkan pekerjaan Arthur dan meminta istirahat sekaligus menemani istrinya. Saat Saul membersihkan jenazah tersebut, ia merasa aneh dengan pisau yang ditemukan pada jenazah. Ia kemudian berkonsultasi dengan rekannya yang sesama pemuka agama untuk mengetahui tulisan tersembunyi di pisau itu.
Seiring berjalannya waktu, Claire tiba-tiba sering mengalami mimpi buruk. Ia selalu dihantui oleh seorang pria tua yang berusaha menyerang perut Claire. Tak hanya itu saja, Claire juga beberapa kali sering melihat penampakan misterius di dalam rumah Saul. Namun Claire berusaha tenang dan tidak ingin membuat ketakutan di rumah.
Kecurigaan Heimish ternyata benar adanya. Ia berhasil memergoki Arthur yang akan menggadaikan sertifikat rumah ayahnya agar bisa melunasi tunggakan dan rumah yang mereka miliki. Hal tersebut membuat Saul dan juga Claire sangat terkejut dengan apa yang sedang direncanakan oleh Arthur. Ia kemudian memutuskan untuk membatalkan rencana tersebut dan akan segera pulang keesokan harinya bersama dengan Claire.
Masalah baru muncul disaat Arthur terbangun dari tidurnya, ia mendapatkan kabar jika sang ayah telah meninggal dunia. Arthur sangat terkejut dan tak menyangka jika ayahnya pergi begitu cepat di saat ia ingin meminta maaf. Heimish dan rekan-rekan dari Saul pun dibuat kecewa terhadap Arthur karena menyebabkan kematian Saul. Disaat keluarga Saul sedang ketakutan, Claire kembali diganggu oleh penampakan seorang gadis kecil.

Setelah kematian Saul, Arthur juga mengalami hal yang sama. Ia selalu dihantui oleh sosok misterius setelah mendapatkan warisan beberapa benda milik ayahnya. Arthur kemudian melanjutkan penyelidikan tentang pisau milik jasad yang sudah dilakukan ayahnya dengan mendatangi rumah tempat ditemukannya jasad tersebut. Disana ia menemukan sebuah rekaman video dan kejadian mengerikan tentang perjanjian ritual dengan iblis Abyzou.
Pada saat yang sama, Claire mendapat tamu seorang wanita tua di rumahnya yang mengaku istri dari jasad yang sedang di Mitzvah disana. Wanita tersebut memohon pada Claire untuk mengizinkan dirinya melihat jasad sang suami untuk yang terakhir kalinya. Karena tidak yakin, Claire pun mengizinkan wanita tua itu untuk membicarakan jasa suaminya. Namun sayang, apa yang dilakukan Claire tersebut membangkitkan iblis Abyzou yang berusaha mengambil kehidupan keluarga Saul. Akankah Claire dan Arthur selamat dari ancaman iblis Abyzou?
Plot yang dihadirkan oleh sang sutradara pun berjalan cukup baik, meski terasa sangat template film horor mainstream. Beberapa adegan jumpfear tampil dapat diprediksi namun ada juga yang berhasil dieksekusi dengan sangat baik. Dua adegan yang mengesankan saat penampakan di pakaian yang menggantung serta konsep looping di babak akhir film. Konflik internal yang dialami keluarga Arthur menurutku terasa tidak lebay dan bisa kita temukan disekitar kita tentang buruknya hubungan ayah dengan anak, keraguan umat manusia akan agama dan kekuasaan tuhan. Urban Legend Yahudi tentang Iblis Abyzou pun akhirnya bisa dijelaskan dengan cukup baik dan detail saat kekacauan terjadi di babak akhir film.

Sinister 2 (2015)

                                          Sinister 2 (2015)

Pemeran: James Ransone, Shannyn Sossamon, Robert Daniel Sloan, Dartanian Sloan, Lea Coco, Nicholas King, Lucas Jade Zumann, Jaden Klein, Laila Haley, Caden M. Fritz, Olivia Rainey, Tate Ellington

Sutradara: Ciaran Foy

Studio: Focus Features, Entertainment One, BlumHouse Production?

Deputi So-And-So (James Ransone) kini tidak lagi bertugas menjadi seorang Deputi Kepolisian yang bertugas menegakkan hukum. Ia lebih tertarik untuk menyelesaikan kasus Terror Bughuul alias Boogieman (Nicholas King) yang telah menghina keluarga Ellison Oswalt (Ethan Hawke). 

Korban Bughuul kali ini adalah keluarga yang telah resmi bercerai namun hak asuh anak masih menjadi rebutan diantara kedua orangtuanya yaitu Courtney Collins (Shannyn Sossamon) dan Clint Collins (Lea Coco). Sang ibu mencoba bersembunyi dan tinggal disebuah rumah tua dekat ladang jagung yang jauh dari keramaian bersama kedua anaknya yaitu Dylan Collins (Robert Sloan) dan Zachary Collins (Dartanian Sloan). Tujuannya agar ia bisa terbebas dari kejaran sang mantan suami yang ingin merebut hak asuh Dylan dan Zach dari tangannya.

Tinggal disebuah rumah tua yang bersebelahan dengan sebuah gereja yang sudah tak terpakai lagi dan mempunyai sejarah yang kelam rupanya membuat hadirnya teror baru, terutama untuk kedua anaknya Courtney. Dylan sering bermimpi datang oleh sosok Boogieman dan tiap tengah malam pun ia selalu dipaksa dan ditarik ke ruang bawah tanah untuk menyaksikan rekaman-rekaman pembunuhan sadis. Jika Dylan menolak dan kabur sebelum rekaman itu selesai diputar, Milo (Lucas Jade Zumman) dan teman-temannya yang mengancam sosok Boogieman akan selalu mendekati mimpnya.

Setelah Deputi menyelidiki kasus keluarga Oswalt ia kemudian menemukan titik terang dan menyimpulkan bahwa koordinat / rantai kasus Teror Bughuul selanjutnya merujuk ke sebuah rumah yang ditempati oleh keluarga Courtney Collins bersama kedua anaknya. Hal itu diperkuat dengan analisa dari Dr. Stomberg (Tate Ellington) akan sejarah asal muasal Terror Bughuul.

Bisakah Deputi Anu menyelamatkan keluarga Courtney Collins dari ancaman Teror Bughuul?

Kesuksesan SINISTER (2012) sebagai salah satu film horor hollywood yang menyenangkan ketika dirilis di bioskop. Menyenangkan dalam arti film Arah Scott Derrickson itu berhasil membuat penontonnya dibuat penasaran tingkat mampus ditambah dengan ketegangan intens yang terjaga dengan sangat baik dan pastinya dibuat depresi juga ketika rekaman-rekaman pembunuhan diputar satu persatu.

Namun memalukan, disekuelnya kali ini, SINISTER 2 (2015) tidak memberikan sesuatu yang menyenangkan seperti pendahulunya. Alur cerita malah menjadi semakin melebar bukan hanya tentang penyelidikan kasus Terror Bughuul saja. Cerita konflik perebutan hak asuh anak pun ditambahkan dalam film Arah Ciaran Foy ini. Hal ini cukup mengganggu dan membuat film ini semakin ngaret dalam memberikan teror menyeramkan.

kali ini seperti pada seri pendahulunya yaitu terletak pada rekaman-rekaman video pembunuhan. Rekaman-rekaman yang disekuelnya kali ini jauh lebih sadis dan kejam.

Jarak pemain pun tampil lumayan baik untuk karakter sang Deputi dan Courtney Collins. Sisanya? Agak kurang memuaskan. Terlebih lagi untuk para bocah-bocah itu. Mereka terlihat kurang ekspresif dibandingkan dengan bocah-bocah menyebalkan di SINISTER pertama.

Beruntung dibalik minimnya jump-scared yang berhasil, SINISTER 2 (2015) cukup sempurna dalam memberikan ending film. Film dengan ketegangan yang intens harus dilakukan dengan sangat baik.

Exists (2014)

                                             Exists (2014)

Pemeran: Dora Madison Burge, Samuel Davis, Roger Edwards, Chris Osborn, Brian Steele, Denise Williams

Sutradara: Eduardo Sanchez

Studio: Lionsgate, Miscellaneous Entertainment

Dora (Dora Madison Burge) dan keempat sahabatnya pergi ke sebuah kabin ditengah hutan wilayah Texas untuk berlibur musim panas. Ide berlibur tersebut merupakan ide dari Brian (Chris Osborn). Ketika hendak menuju lokasi liburan mobil mereka tak sengaja menabrak sesuatu, namun ketika dicek tidak ada apapun hanya terlihat cipratan darah yang menempel di lampu mobil yang mereka tumpangi.

Sesampainya di kabin, mereka langsung beristirahat, namun Brian yang terobsesi ingin mempunyai jutaan viewer di Youtube memasang beberapa kamera disudut & diluar kabin untuk memantau keadaan sekitar dan jika beruntung sosok misterius bisa tertangkap oleh kamera miliknya.

Namun sayang, liburan kelima sahabat tersebut harus diganggu oleh sosok misterius yang sudah melegenda di wilayah Amerika Serikat, yaitu Big Foot. Keselamatan Dora dan keempat kawannya pun semakin terancam dengan kehadiran Big Foot yang siap menyerang satu per satu.

Bisakah Brian dan lainnya lolos dari serangan Big Foot dan keluar dari hutan belantara?

Kesuksesan THE BLAIR WITCH PROJECT sebagai film horor foundfootage membuat para sineas dunia lainnya tertarik melakukan hal serupa. Siapa yang tak mengenal seri PARANORMAL ACTIVTY yang sempat menjadi fenomena beberapa tahun lalu ya meskipun hanya seri pertama saja yang bagus. Lalu Film Indonesia KERAMAT yang merupakan salah satu Film Horror Indonesia Terbaik sepanjang masa. Kesamaannya mereka menggunakan teknik foundfootage / mockumentary. Dengan pengambilan gambar menggunakan hand-held dan banyaknya efek goyang pada kamera membuat film foundfootage menjadi daya tarik tersendiri dan memberi kesan nyata.

Sutradara THE BLAIR WITCH PROJECT, kembali menghadirkan sebuah film thriller foundfootage yang bercerita tentang sosok Big Foot berjudul EXISTS. Namun sayang, sebagai sebuah film foundfootage, EXISTS tidak memberikan sesuatu yang baru. Alur ceritanya mudah sekali untuk ditebak. Momen-momen menyeramkannya pun tidak berkesan sama sekali. Mungkin inilah yang menjadi kekurangan dari film foundfootage dimana pada saat ini sudah banyak sekali judul film yang menggunakan teknik foundfootage.

Secara keseluruhan, EXISTS tidak memberikan sesuatu yang baru sebagai film foundfootage dan cenderung melakukan sintesis dari beberapa film foundfootage lainnya. Siap-siap dibuat bosan dengan film bertema seperti ini setelah menyaksikan EXISTS.

Dark Skies (2013)

                                         Dark Skies (2013)

Pemeran: Keri Russell, Josh Hamilton, Dakota Goyo, Kadan Rockett, J.K Simons, L.J. Bennet, Annie Thurman, Myndy Christ, dll.

Sutradara: Scott Stewart

Studio: Alliance Films & Blumhouse Productions

Kejadian aneh dan misterius menimpa keluarga Barrett. Suatu malam, Lacy Barrett (Keri Russell) terkaget ketika melihat keadaan dapurnya berantakan dan jendela dapurnya terbuka. Kemudian ia melaporkan kejadian tersebut pada suaminya, Daniel Barrett (Josh Hamilton). Mereka berpikir ada yang masuk ke dalam rumah mereka. Keesokan harinya, kejadian serupa kembali terjadi. Kali ini lebih aneh, seluruh perabotan rumah tangga mereka tiba-tiba terbang dan berpindah sendiri dengan ditandai munculnya sinar misterius di dinding rumah. Puncaknya ketika kawanan burung meghantam rumah mereka.

Mereka pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian setempat. Setelah memeriksa rumah tersebut pihak kepolisian menyatakan bahwa ada yang mencoba masuk ke dalam rumah keluarga Barrett sebanyak 8 kali karena terdeteksi oleh sensor keamanan yang dipasang di rumah keluarga Barrett.

memunculkan sosok misterius tersebut juga meneror kedua anak Daniel-Lacy yaitu Sammy Barrett (Kadan Rockett) dan Jesse Barrett (Dakota Goyo). Sammy pun menyebut sosok misterius itu dengan sebutan Sand-Man.

Akankah keluarga Barrett berhasil mengungkap siapa sesungguhnya sosok misterius tersebut?

Dengan embel-embel "From Producers Paranormal Activity, Insidious & Sinister" film Dark Skies ini sukses membawa saya bersama teman saya datang menyaksikan film ini dibioskop meskipun DVD nya sudah beredar. Yak! Ini film horor tahun lalu dan baru tayang secara reguler dibioskop.

Untuk segi cerita Dark Skies tampak begitu menjanjikan, sebuah keluarga yang diganggu oleh sesosok makhluk misterius. Dengan unsur horor dan invasi alien mengingatkan pada beberapa film yang mempunyai cerita serupa. Meski bukan hal baru, Dark Skies ini cukup berhasil memberikan unsur ketegangan khas Blum Productions ditambah sentuhan elemen khas Franchise Paranormal Activity dibeberapa adegan.

Untuk pemeran segi seperti biasa pas memberikan penampilan prima nya meskipun tidak ada yang mencuri perhatian disepanjang film. Untuk segi sinematografi dan visualisasi cukup berhasil memberikan nuansa menyeramkan, sosok misterius pun berhasil ditampilkan dengan baik yaitu hanya sebuah siluet-siluet hitam.

Overall, bagi penyuka Paranormal Activity, Insidious, Sinister, The Conjuring atau Film Film Blumhouse Productions akan tetapi mempunyai sentuhan fiksi ilmiah tentang makhluk asing, Dark Skies ini wajib disaksikan!


The Quiet Ones (2014)

                                     The Quiet Ones (2014)



Pemeran: Jared Harris, Sam Claflin, Olivia Cooke, Erin Richard, Rory-Fleck Byrne, Laurie Calvert
Sutradara: Josh Pogue
Studio: Hammer Films, Exclusive Media Group, Lionsgate

Profesor Joseph Coupland (Jarred Harris) adalah seorang dosen sekaligus profesor ahli fisika di Universitas Oxford yang mempercayai hal-hal supranatural. Ia kemudian mencoba sebuah eksperimen pengusiran setan dari tubuh seorang perempuan bernama Jane Harper (Olivia Cooke) yang konon di dalam tubuh perempuan ini terdapat sosok supranatural bernama Evie. 
Ia kemudian merekrut 3 orang mahasiswa dikampusnya untuk melancarkan eksperimen ini. Mereka adalah Brian McNaill (Sam Claflin), Krissi Dalton (Erin Richard) dan Harry Abrams (Rory-Fleck Byrne). Jane Harper merupakan korban kerasukan mahluk supranatural yang dikenalkan oleh Krissi pada Professor Joseph.
Dilantai atas rumahnya, Profesor Joseph melakukan eksperimen pertamanya pada Jane Harper dengan bantuan ketiga muridnya. Kejadian diluar logika pun mereka alami. Sosok Evie hadir melalui boneka yang diberikan Profesor Joseph pada Jane. Alhasil, tetangga disekitar rumah Profesor Joseph merasa terganggu akan kegaduhan yang terjadi dirumah Profesor Joseph. Perawatan yang diberikan pada Jane Harper tergolong aneh yaitu menyekapnya diruangan dan mendengarkan musik yang kencang.
Kemudian, Profesor Joseph memutuskan untuk memindahkan lokasi eksperimen ke sebuah rumah tua yang lama tak berpenghuni dan jauh dari keramaian. Profesor Joseph meyakini jika kejadian yang dialami Jane berasal dari hal-hal negatif yang ada di pikiran dan lingkungan sekitar. Setibanya di rumah tua, Harry dan Brian memasang alat-alat telekinesis untuk mendeteksi dan menghubungkan hal-hal ganjil yang terjadi di seluruh penjuru rumah.
Hari demi hari berlalu, banyak kejadian ganjil yang mereka berlima rasakan dirumah tersebut, hingga suatu malam sosok Evie akhirnya benar-benar bangkit dengan menunjukkan simbol pemujaan setan pada mereka berlima hingga mengancam keselamatan Profesor Joseph berserta yang lainnya.
Awal semester tahun 2014 ini sepertinya industri film hollywood untuk genre horor sedang mengalami penurunan. Jumlah yang dirilis secara global pun bisa dihitung dengan jari. Salah satunya The Quiet Ones yang telah rilis di USA & UK pada bulan April 2014 lalu, belum diketahui kapan akan rilis di Indonesia.
Seperti pada pengusiran horor setan pada umumnya, The Quiet Ones tampil beda dengan menambahkan unsur Found Footage agar terlihat seperti nyata yang dipegang oleh Sam Claflin ini ternyata tampil begitu baik dan berhasil membuat saya takut. Olivia Cooke yang memerankan Jane Harper juga tampil meyakinkan dengan hadir sebagai seorang perempuan yang memiliki dua sifat berbeda sekaligus.
Dengan nuansa 70'an The Quiet Ones ini sedikit mengingatkan pada The Conjuring yang sukses dipasaran tahun 2013 lalu. Konsep cerita yang tidak baru dan sangat mudah ditebak menjadikan The Quiet Ones hanya tampil sebagai horor yang cukup untuk sekali ditonton. Efek jumpscare nya hanya terjadi dipertengahan menuju ending saja.



Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017)

                         Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017)



Pemeran: Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril, Raline Shah, Reza Rahadian, Sandrina Michelle, Tantan Ginting, Kemal Palevi, Nora Danish
Sutradara: Hanung Bramantyo
Studio: Gambar MD

Kini, kehidupan Arini (Laudya Cynthia Bella) dan Pras (Fedi Nuril) semakin lengkap dan bahagia. Dikaruniai anak perempuan yang cantik dan baik hati (Sandrina Michelle) serta adik kecilnya Akbar, titipan dari MeiRose (Raline Shah) yang memutuskan untuk pergi dari bahtera rumah tangga Arini dan Pras.
Kesuksesan Buku Istana Bintang membuat Arini meraih popularitas. Puncaknya, ia diundang kedutaan di Budapest untuk buku bedah dan seminar di Rumah Sakit anak.
akhirnya takdir mempertemukan kembali Keluarga Arini dengan Meirose di Budapest. Meirose sekarang sudah menjadi wanita sholehah, aktif dikegiatan umat Islam di Budapest serta tengah menjalin kedekatan dengan seorang dokter bernama Syarief Kristoff (Reza Rahadian).
Ditengah rutinitas padatnya seperti penulis buku, Kondisi kesehatan Arini perlahan lahan mengalami penurunan. Namun Arini menyembunyikan kondisi penurunan kesehatannya pada orang-orang terdekatnya. Arini kemudian mempunyai sebuah amanat pada suami sebelum semuanya berakhir.
ini cukup meningkat.Semua pemain diberi jatah konflik yang cukup rumit dan dilematis. Hanung juga mengerahkan segala kemampuannya untuk mengeksplor kualitas akting dari keempat pemain utama termasuk Sandrina Michelle yang memerankan Nadia. Hanung begitu totalitas mengeksplor aking Sandrina dan termasuk momen terbaik dalam Film SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 (2017).Adegan menguras air mata dan emosi disajikan dengan elegan tidak lebay seperti sinetron religi pada umumnya.Reza Rahadian tidak pernah gagal. Kehadiran Dr. Syarief benar-benar membuat konflik antara Pras, Arini dan Meirose semakin kompleks.

Kembang Api (2023)

                                      Kembang Api (2023)



Pemeran: Donny Damara, Marsha Timothy, Ringgo Agus Rahman, Hanggini, Vino G. Bastian, Zaverio, Imelda Therinne, Putri Patricia, Rachel Hawadi, Rendy Khrisna, Arya Santos
Sutradara: Herwin Novianto
Studio: Gambar Falcon
Sebuah grup komunitas di media sosial mengadakan pertemuan tertutup yang dihadiri oleh empat orang. Fahmi (Donny Damara) dengan username Langit Mendung yang sudah mempersiapkan tempat dan rencana datang terlebih dahulu. Kemudian tak lama setelah itu datanglah Raga (Ringgo Agus Rahman) dengan username Anggrek Hitam dan disusul oleh Sukma (Marsha Timothy) yang memiliki username Tengkorak Putih.
Sambil menunggu kedatangan anggota keempat, Raga dan Sukma merasa kurang yakin dengan benda berbentuk bulat besar yang sudah disiapkan Fahmi. Tak lama setelah itu, seorang siswi SMA masuk datang dan meminta maaf karena terlambat. Fahmi, Raga dan Sukma terkejut saat mengetahui akun username Anggun (Hanggini) ternyata masih remaja dan sekolah SMA.
Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun memiliki satu tujuan yang sama yaitu ingin bunuh diri dengan cara pengumpulan kembang api berbentuk bulat besar yang memuat 'Urip Iku Urup'. Mereka berempati semua sudah menyerah dengan berbagai permasalahan hidup yang membimbing mereka. Namun sebelum tersebarnya bola kembang api raksasa itu, Fahmi, Raga dan Sukma meminta Anggun untuk tidak ikut bunuh diri dengan alasan usianya yang masih remaja. Sukma yakin ibu Anggun pasti akan sedih dan merasa bersalah seumur hidup jika mengetahui kenyataan kematiannya dengan cara yang tragis.
Semua bujuk rayu dari Sukma, Raga dan Fahmi ternyata tidak mempan. Anggun masih bertekad untuk bunuh diri. Tak ada cara lain, Fahmi pun menyalakan tombol dan langsung menyampaikan bola kembang api raksasa itu.
Tak disangka, mereka berempat yang seharusnya terbunuh karena ledakan dahsyat dari bola kembang api raksasa itu, malah kembali lagi dari awal saat pertama kali Fahmi sedang mempersiapkan tempat. Tak beberapa lama kemudian, Raga datang. Fahmi langsung mengatakan jika dirinya sudah mengalami hal yang sama bersama dengan Raga, Sukma dan juga Anggun. Mendengar hal tersebut membuat Raga kebingungan. Setelah itu, datanglah Sukma dan yang terakhir Anggun. Fahmi khawatir jika dirinya mengalami kutukan dan tidak bisa mati dengan tenang gara-gara mengizinkan Anggun yang masih remaja untuk ikut bunuh diri.
Mendengar penjelasan Fahmi yang tak masuk akal itu membuat Raga, Sukma dan juga Anggun kesal. Tujuan mereka berempat hanya satu yaitu ingin segera mengakhiri hidup dengan cepat. Raga kemudian merebut tombol ledakan dari tangan Fahmi dan langsung meledakkan bola kembang api raksasa itu. Namun sayang, mereka berempat masih hidup dan kembali lagi dari awal kejadian sebelum mereka bertemu. Kejadian tersebut terus berulang-ulang yang menyebabkan Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun tak kunjung mati. Hingga akhirnya, satu orang alasan dan keinginan untuk mengakhiri hidup dari mereka berempat terkuak. Akankah Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun berhasil mengakhiri hidup mereka di sana?
Apa yang dialami oleh Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun ternyata berdampak sangat besar terhadap kesehatan mental mereka semua. Kolaborasi Herwin Novianto dan Alim Sudio sukses mengangkat isu kesehatan mental yang ada pada setiap diri manusia itu tidak bisa disamaratakan. Tekanan batin dari karakter Fahmi, Raga, Sukma hingga Anggun bisa dengan mudah dirasakan penonton. Jadi tak heran saat satu orang alasan mereka untuk bunuh diri terkuak, rasa empati dan emosional penonton benar-benar diaduk-aduk oleh film ini. Alim Sudio berhasil memberikan nilai moral tentang kesehatan mental kepada penonton dengan cara yang sangat ringan dan sama sekali tidak menggurui. Penggunaan perlakuan Time Loop di film ini juga ternyata sangat efektif untuk mencerahkan suasana di antara keempat karakter. Tektokan mereka cair dan asyik banget. Bahkan disaat suasana sedang serba membingungkan, Fahmi, Raga, Sukma dan Anggun bisa menampilkan berbagai macam emosi yang oke.
Padahal masih ada cara lain yang lebih realistis untuk mengisahkan tentang kisah hidup Anggun ketimbang dibuat seperti itu. Oh ya satu lagi, visual efek ledakan saat bola kembang api raksasa meledak juga terlihat terlalu banyak dengan efek lensa yang agak aneh menurutku.
Untuk jajaran pemain, penampilan Donny Damara, Ringgo Agus, Marsha Timothy dan Hanggini sangat memuaskan. Khususnya untuk Hanggini, for the first time akhirnya bisa menikmati akting darinya yang kali ini semakin luwes dan natural. Definisi dari orang asing hingga kekasih berhasil terjalin dengan kuat di antara mereka. Moment flashback yang mengisahkan kehidupan mereka juga menjadi kejutan kecil-kecilan yang berkesan bagi para penonton film KEMBANG API

A Copy Of My Mind (2016)

                                 A Copy Of My Mind (2016)



Pemeran: Chicco Jerikho, Tara Basro, Maera Panigoro, Paul Agusta, Ario Bayu, Ronny P Tjandra, Windu Arifin, Suhaya, Tony Setiadji
Sutradara : Joko Anwar
Studio: CJ Entertainment, Gambar Film Lo-Fi

Bercerita tentang Sari (Tara Basro) seorang karyawan salon yang mempunyai mimpi punya home-theatre dirumahnya sendiri. Ia sangat gemar menonton film dari DVD bajakan. Oleh karena itu, menonton film adalah kebahagiaan yang ia rasakan. Sari sangat gemar dengan film-film tentang rekayasa mahluk-mahluk yang mustahil keberadaanya. Suatu hari ia protes karena subtitle dalam DVD yang ia beli ngaco dan asal-asalan. Sang pemilik toko DVD bajakan (Tony Setiadji) kemudian mempertemukan Sari dengan Alex (Chicco Jerikho) si tukang penerjemah untuk DVD bajakan. Tak disangka, awalnya dari DVD bajakan dan diajak melihat koleksi DVD-DVD bajakan milik Alex, kemudian terjadilah kedekatan dan tumbuhnya cinta di antara mereka. Kepingan-kepingan DVD yang menempel di dinding kamar Alex yang sempit itu menjadi saksi kisah cinta keduanya.
Beberapa hari kemudian, Sari yang sudah dua tahun tinggal di Ibukota Jakarta dengan kemampuan perawatan wajah yang ia peroleh ketika bekerja di Yelo Salon, merasa ingin mencari tempat kerja dengan suasana yang baru. Berbekal pengalaman itulah ia mencoba melamar kerja ke sebuah salon untuk kalangan menengah keatas milik Bos Bandi (Paul Agusta). Kebetulan, salon milik Bos Bandi sedang membutuhkan tenaga perawatan wajah. Sari pun diwajibkan mengikuti masa pelatihan selama dua minggu sebelum terjun langsung melayani klien salon itu.
Setelah masa pelatihan, Sari kemudian ditugaskan oleh bosnya untuk memberikan salon perawatan pada seorang Napi "spesial" di Rutan Jakarta bernama Ibu Marni (Maera Panigoro). Ibu Marni merupakan seorang terpidana kasus korupsi atas kasus makelar kasus yang berhasil meraup keuntungan miliaran rupiah. Kondisi sel penghuni Ibu Marni ternyata jauh lebih nyaman dibandingkan tempat tinggal Sari. Ruangan ber-AC, home theater hingga deretan koleksi DVD. Namun, karena keisengan Sari, ia kemudian terjebak dalam sebuah intrik politik yang kala itu menjelang Pemilihan Presiden hingga keselamatan Sari dan Alex menjadi terancam.



Harus diakui, A COPY OF MY MIND berhasil menghadirkan cerita cinta yang senatural mungkin. Kenaturalan itu didukung pula oleh akting romantis dari TARA BASRO dan CHICCO JERIKHO. Super-applause buat TARA BASRO yang kali ini tampil BERANI dan total dalam memerankan sosok Sari. Pantes banget dia diganjar BEST ACTREES di FESTIVAL FILM INDONESIA 2015 lalu lewat film ini juga. Chicco Jerikho pun semakin bersinar terang. Membintangi beberapa judul film sekaligus ditahun 2015-2016 ini ia tampil semakin meyakinkan dan bisa dibilang salah satu aktor terbaik di Indonesia.
Kesederhanaan A COPY OF MY MIND pun bisa kita rasakan melalui dialog-dialog dan adegan-adegan yang dikemas sesuai dengan realita. Lihat saja adegan Sari di Toko Elektronik. Disana tidak ada penempatan produk atau plesetin nama merek atau sensor sedikitpun. Padahal itu brand-brand disana sangat terkenal banget! Jangan lupa juga Indomie Kuah dan Indomie Goreng yang menjadi "product positioning" berikutnya yang menjadi salah satu hal yang mencuri perhatian di film ini! Kesederhanaan adegan hingga dialog-dialog di Film Arahan Joko Anwar ini terasa begitu dekat dan nyata. Siapapun mungkin pasti pernah mengalami adegan-adegan atau dialog yang dilontarkan oleh para pemain difilm ini. Ada satu adegan Sari yang sukses bikin gue nangis. Gila! Sederhana namun ngena.
Jakarta pun digambarkan dengan se-apa adanya banget oleh Joko Anwar. Deretan kabel kabel listrik yang menggantung dilangit ibukota, hiruk pikuk daerah pinggiran ibukota, suara gema adzan yang menjadi rutinitas hingga kamar Alex yang sempit dan sumpek itu berhasil menjadi set lokasi yang indah-sederhana difilm ini. Meskipun ciri khas Joko Anwar yaitu efek kamera yang sedikit "shaky" agak sedikit mengganggu dibeberapa bagian. Sisi intrik politik pun dikemas seringan mungkin agar mudah diikuti oleh penonton. Secara keseluruhan, A COPY OF MY MIND (2016) memberikan tontonan drama romantis yang sederhana, apa adanya dan cinta itu datang dari mana saja tidak dibuat ribet! Siapkan handuk untuk mengelap Alex-Sari dan siap-siap dikonfigurasi oleh indomie yang dimasak oleh Sari. Selamat berkeringaaat! Ditunggu 2judul lagi nya om Joko yang A COPY OF MY SOUL dan A COPY OF MY HATI nya!




Talak 3 (2016)

                                                          Talak 3 (2016)

Pemeran: Laudya Cynthia Bella, Vino G. Bastian, Reza Rahadian, Dodit Mulyanto, HJ Ray Sitoresmi, Gareng Rakasiwi, Hasmi Gundala, Mozza Kirana, Mosidik
Sutradara: Ismail Basbeth & Hanung Bramantyo
Studio: Gambar MD, Film Dapur

Bagas (Vino G. Bastian) dan Risa (Laudya C. Bella) kembali dipertemukan dalam sebuah proyek pernikahan bernilai besar setelah mereka resmi bercerai dan Bagas langsung memberikan Talak 3 pada Risa. Kehidupan keduanya setelah berpisah menjadi kacau balau. Kehidupan Bagas menjadi berantakan. Begitu juga dengan Risa, ia terlilit hutang kartu kredit dimana-mana. Keduanya juga masih mempunyai tunggakan cicilan rumah milik bersama yang kini menjadi bahan rebutan.
Berkat tawaran proyek pernikahan dari Inggrid (Tika Panggabean), Bagas dapat mengerjakan proyek itu. Namun sayang, diproposal wedding project yang Bagas ajukan pada Inggrid, proposal itu adalah hasil kerjasama dan ide bersama dengan sang mantan istri. Inggrid pun tak mau tau proyek pernikahan Bagas itu harus dikerjakan bersama-sama tidak boleh sendirian.
Melihat peluang itu, Bagas kemudian mencoba merayu Risa untuk merelakan proyek yang dikerjakannya sendiri. Risa dengan tegas menolaknya, karena ia merasa ikut andil dalam isi lamaran pernikahan proyek itu. Dengan alasan tunggakan cicilan rumah, utang kartu kredit dan kekurangan pendapatan, akhirnya mereka memutuskan untuk setuju bekerja sama dalam mengerjakan proyek pernikahan itu dan dibantu oleh sahabat mereka yaitu Bimo (Reza Rahadian).
Seiring berjalannya waktu, roman-roman cinta diantara mantan pasangan suami istri itu kembali muncul. Bagas pun berniat rujuk dengan Risa. Namun ia lupa telah me-nalak 3 Risa sekaligus. Niat baik Bagas terhalang oleh hukum agama yang menyatakan bahwa pihak perempuan harus terlebih dahulu dipinang oleh seorang muhalil (laki-laki lain yang menikah dengan pihak perempuan, lalu menceraikannya) jika ingin bersatu kembali.
Karena dikejar oleh tenggat waktu proyek pernikahan dari Inggrid, Bagas dan Risa kemudian menempuh jalur "ekspres" dengan menyuap petugas KUA bernama Hasmi (Hasmi Gundala) dan Jonur (Gareng Rakasiwi) untuk segera mengeluarkan buku nikah terbaru mereka. Rencana express yang jarak tempuh mereka harus dihalangi oleh petugas KUA lainnya yaitu Basuki (Dodit Mulyanto) yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran hingga ia ratusan kali dimutasi dari berbagai KUA di Pulau Jawa gara-gara sikapnya itu.
Rencana lewat jalur "express" telah gagal. Bayu dan Risa kemudian menempuh jalur mencari suami sewaan. Mereka bertemu dengan pria blasteran indo-arab (Mike Lucock) hingga membahas sosok Mariono Tangguh (Mosidik) yang terkenal dengan salam cintanya. Syarat yang ditinggalkan Bayu dan Risa hanya satu, yaitu disewakan untuk sekadar sebagai muhalil dan tanpa adanya hubungan suami-istri. Syarat itu mutlak mereka keluarkan karena diantara mereka sudah muncul kembali rasa sayang dan cinta.
Lagi dan kegagalan harus dialami Bayu dan Risa. Mereka akhirnya memutuskan pilihan pada Bimo untuk menjadi suami sewaan bagi Risa. Awalnya Bimo menolak dengan tegas permintaan mereka, tapi setelah mendengar permohonan Risa yang merupakan teman Risa sejak kecil, Bimo kemudian mau membantu kedua temannya itu.
Rencana yang awalnya digambarkan oleh Bagas tidak akan menyakiti siapa pun ternyata berubah drastis dan sketsa kisah baper. Ternyata Bimo memendam perasaan pada Risa sejak mereka duduk dibangku sekolah dan telah banyak melakukan pengorbanan yang dilakukan Bimo pada Risa.
Lalu bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Risa akan tetap memilih Bagas atau justru dialihkan pada Bimo? Bagaimanakah juga dengan proyek pernikahan mereka?
Siapa yang tak menunggu filmnya jika sutradara sekaliber Hanung Bramantyo yang duduk dikursi sutradaranya? Ya. Saya yakin sebagian besar pasti selalu mengantisipasi kehadiran film-film produksi beliau. Bagaimana jika film yang diproduksi Hanung, disutradarai juga oleh seorang Ismail Basbeth, sutradara baru Indonesia yang sukses besar mencuri perhatian tahun lalu lewat film MENCARI HILAL (2015) yang dibintangi Oka Antara dan Deddy Soetomo itu. Komposisinya tampak semakin menjanjikan sehingga tidak boleh dilewatkan dibioskop.
penuh dengan sindiran dan pelesetan dari yang lagi nge-trend pada masa kini contohnya para pemain pendukung difilm ini, Saski Nggotik (Mozza Kirana) yang menjadi wanita idaman lain Bagas, kemudian Mariono Tangguh (Mosidik) dengan salam cintanya, Basuki (Dodit Mulyanto) yang menjunjung kejujuran dan anti KKN. Nama mereka sudah tak asing kan? Dan memang terinspirasi dari dunia showbiz Indonesia.
Setelah dibombardir oleh aksi humor, tak disangka momen drama dipertengahan hingga akhir film juga tak kalah dahsyat dengan aksi humornya. Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth berhasil membawa BAPER semua penonton dengan konflik cinta segitiga yang dikemas dengan apik dan luar biasa dengan jajaran pemain tengah HITS di industri Film Indonesia seperti Laudya C. Bella, Vino G. Bastian dan Reza Rahadian.

Jumat, 30 Mei 2025

Mahasiswi Baru (2019)

                                      Mahasiswi Baru (2019)

Pemeran: Morgan Oey, Mikha Tambayong, Widyawati, Umay Shahab, Sonia Alyssa, Slamet Rahardjo, Karina Suwandi, Iszur Muchtar, Della Dartyan

Sutradara: Monty Tiwa

Studio: MNC Pictures

Umur Lastri (Widyawati) sudah mencapai angka 70 tahun. Di umur itu, dia ingin merasakan kuliah di perguruan tinggi. Keinginan ini aneh bagi seorang nenek-nenek yang umumnya ingin menimang cucu atau hal-hal lainnya. Namun keinginan Lastri akhirnya mengizinkan anaknya, Anna (Karina Suwandi) dan suaminya Erik (Iszur Muchtar). 

Di kampus Cyber ​​Indonesia, Lastri berteman dengan Danny (Morgan Oey), Sarah (Mikha Tambayong), Erfan (Umay Shahab) dan Reva (Sonia Alyssa). Layaknya masa kuliah, mereka membentuk semacam geng yang sering berbuat onar dan rubuh di kampus. Dari pergaulan itu, Lastri juga sering pulang larut malam dan keluyuran. Hal itu membuat anaknya menjadi tidak tenang. Anna bahkan sering memarahi ibunya atas kelakuan ibunya selama di kampus. Lastri bahkan terlibat ke tawuran dan baku hantam antar siswa dan juga tak sengaja terkena prank yang dilakukan oleh Danny. Ketenangan Lastri di gunung mulai terancam. Dekan fakultas tempat Lastri menimba ilmu yaitu Pak Chairul (Slamet Rahardjo) mengancam akan mengeluarkan Lastri jika ia tidak mendapat nilai bagus dan terus menimbulkan keonaran di kampus.

Dan disaat nilai IP dari kampus keluar, nilai yang diperoleh Lastri ternyata rendah. Ia menjadi ketakutan karena pasti akan dikeluarkan oleh Pak Chairul. Tapi teman satu gengnya tidak tinggal diam. Sarah menyarankan Lastri untuk mendekati dan menggoda Pak Chairul karena Pak Chairul adalah seorang duda yang ditinggalkan oleh istrinya sepuluh tahun silam. Demi mendapat kesempatan sekali lagi, Lastri mencoba ide Sarah. Dengan dibantu Erfan, Danny dan juga Reva mereka lalu mendandani Lastri semenarik mungkin agar Pak Chairul tertarik padanya.

Seiring berjalannya waktu, semua rencana Lastri mulai menunjukkan perkembangan. Pak Chairul jadi dekat dengannya. Disisi lain, persahabatan diantara Danny, Sarah, Erfan dan Reva mulai dilanda konflik disaat salah satu rahasia diantara terbongkar.

Akankah Lastri berhasil menjadi mahasiswi lagi?

MNC Pictures semakin konsisten menghadirkan film dengan ide dan skenario yang orisinal tanpa embel-embel adaptasi dari buku, biografi atau apapun. Agustus 2019 ini giliran Monty Tiwa diajak MNC Pictures untuk menggarap sebuah film Indonesia bergenre komedi berjudul MAHASISWI BARU (2019). Film ini membawa penonton untuk melihat seorang nenek tua yang mencoba menimba ilmu lagi di bangku kuliah demi satu tujuan.

Monty Tiwa meracik ide ini menurutku berhasil memancing tawa penonton. Dari paruh awal film saja, penonton sudah dibuat tertawa melihat Lastri yang melakukan kegiatan ospek dan dimarahi oleh dua siswa-mahasiswi senior. Kelucuan dan kegilaan Lastri terus berlanjut disaat ia mempunyai geng bersama dengan Danny, Erfan, Sarah dan Reva. Lastri dengan umurnya yang sudah lanjut, tak membuat ia kehilangan semangat. Keempat anggota geng lainnya pun tak kalah gila dengan Lastri. Danny yang diperankan Morgan Oey sangat berhasil dan konsisten menjadi content writer alay yang selalu memuja para followernya yang ia beri nama Baladanny. Umay Shahab yang memerankan karakter Erfan pun dibuat konsisten selalu kritis dan ngegas disetiap

ini tampil sebagai pemanis yang cukup efektif. Mikha Tambayong semakin cantik dan eksotis, sementara itu Sonia Alyssa masih tampak berusaha keras seluwes mungkin berhadapan dengan para aktor aktris yang jam terbangnya sudah tinggi. Yang sudah pasti dan tak perlu diragukan lagi adalah kemampuan aktris senior Widyawati memerankan Lastri. Beliau begitu luwes menjadi seorang nenek yang kembali "muda" ketika bersama dengan teman-teman satu gengnya. Momen manis tapi alay bersama Slamet Rahardjo pun sukses memancing tawa penonton. Sekali lagi Monty Tiwa membuktikan serta menghadirkan aktor aktris yang bukan berasal dari dunia komedi MAMPU dan BISA melucu juga.

Toko Barang Mantan (2020)

                                 Toko Barang Mantan (2020)



Pemeran: Reza Rahadian, Marsha Timothy, Dea Panendra, Iedil Putra, Roy Marten, Widi Mulia, Syifa Hadju, Brigitta Cynthia, Cemen, Fendy Chow, Stella Cornelia, Ligwina Hananto, Mpok Atiek, Laura Theux, Shareefa Daanish, Gading Marten, Valentino Peter
Sutradara: Viva Westi
Studio: MNC Pictures

Tristan (Reza Rahadian) bersama dengan kedua temannya yaitu Amel (Dea Panendra) dan Rio (Iedil Putra) membuka toko yang menerima dan menjual barang-barang mantan dari para customernya. Toko Barang Mantan yang dikelola Tristan ini mempunyai kelebihan dibandingkan toko penjual barang lainnya. Tristan, Amel dan Rio selalu menanyakan kisah disetiap barang dari para pelanggan.



Setiap harinya Toko Barang Mantan selalu ada saja yang ingin menjual barang ke toko mereka. Namun suatu hari, Toko Barang Mantan kedatangan mantan dari Tristan yaitu Laras (Marsha Timothy) yang membawa undangan pernikahan dengan sang kekasih yaitu Rio (Valentino Peter). Tiba-tiba perasaan Tristan hancur mendengar pujaan jantung itu akan segera menikah dengan pria lain. Tristan sebetulnya masih mencintai Laras, namun karena Laras adalah seorang perempuan yang membutuhkan kepastian untuk masa depan, akhirnya hubungan keduanya berakhir.

Melihat calon suami Laras yang mempunyai pendidikan tinggi dan pekerjaan yang mapan membuat Tristan kini mulai berpikir untuk bisa memperbaiki hidupnya dan berusaha keluar dari zona nyamannya. Tristan mulai kembali mencoba menyampaikan komunikasi dengan Sang Ayah (Roy Marten) yang kini sudah hidup bahagia dengan istri barunya (Widi Mulia). Tak hanya itu saja, Tristan pun kini mencoba menaikkan penjualan Toko Barang Mantan namun tidak sesuai dengan visi dan misi yang selama ini ia dan Amel dan Rio terapkan. Tristan bahkan berencana untuk melanjutkan kuliah dan skripsinya yang telah lama terbengkalai gara-gara fokus membangun usaha Toko Barang Mantan
Namun segala upaya yang dilakukan Tristan itu membuat orang-orang disekitarnya menjadi kecewa dan sakit hati. Hidup Tristan berubah drastis demi mengejar cinta lamanya tanpa memperdulikan perasaan orang lain, termasuk Laras sendiri. Apakah usaha yang dilakukan Tristan selama ini akan sia-sia?
Untuk segi cerita, film TOKO BARANG MANTAN (2020) ini rupanya tidak seringan dan seunik judulnya. Titien Wattimena mengemas kisah cinta antara Tristan dan Laras dengan perspektif soal pemahaman dan pandangan arti cinta dari keduanya yang sangat bersebrangan. Penonton diajak untuk mengenal secara pribadi masing-masing karakter dengan cukup baik dan meyakinkan. Karakter Tristan menjelma sebagai sosok yang keras kepala, gengsian dan mempunyai pendirian kukuh menuju satu hal. Sementara itu, karakter Laras muncul sebagai seorang perempuan yang selalu menanyakan kepastian. Konflik percintaan mereka yang tarik ulur sukses membuat emosi penonton diaduk-aduk. Dialog-dialog penuh emosi dari keduanya ditampilkan sangat luar biasa. Momen manis hingga pertengkaran keduanya sangat realistis. Tak hanya itu saja, Reza Rahadian juga sukses menampilkan Tristan dengan pesona playboy namun dengan kadar yang sangat pas. Timing gombalannya selalu tepat sasaran. Yang cukup membuat kami kecewa terhadap film ini mengenai babak akhir film yang terasa sangat dipaksakan untuk berakhir bahagia. Plot soal hubungan asmara antara Laras dan Rio pun sama sekali tidak ditampilkan lebih jelas, hanya berdasarkan dialog Laras saja.




Refrain (2013)

                                             Refrain (2013)

Pemeran: Afgan, Maudy Ayunda, Chelsea Elisabeth Islan, Maxime Bouttier, Stephanie Nepa, Aditya Firmansyah

Sutradara: Fajar Nugros

Studio: Gambar Maxima

Ini kisah tentang dua sahabat Niki (Maudy Ayunda) cewek gaul, girly yang juga anggota cheers di sekolahnya dan Nata (Afgan) cowok cuek, realistis, gemar menyimpan perasaan tapi mempunyai bakat dalam bidang musik. Bersahabat sejak dari anak ternyata ada warna yang berbeda ketika mereka menginjak bangku SMA. Hadir sosok Annalise (Chelsea Elisabeth Islan) yang merupakan anak pindahan dari sekolah lain yang mempunyai hobi fotografi. Niki langsung akrab dengan Annalise ketika tahu kalau Annalize itu anak dari seorang Super Model Dunia yang diidolakan nya.

Yang ketiga pun menjadi dekat, setiap ada tugas mereka selalu bekerja bersama sama, sampai waktu senggang pun mereka selalu habiskan bersama.

Dari kebersamaan dimasa puber itu ternyata menghadirkan sebuah perasaan suka satu sama lain. Nata memendam perasaan pada Niki tetapi dia tidak berani mengutarakannya, sama dengan Annalise, menyimpan rasa sayang pada Nata tetapi tidak berani juga mengutarakannya.

Ketika Nata akan menyampaikan perasaannya pada Niki, Niki sudah duluan jadian dengan Oliver (Maxime Bouttier) Kapten Tim Basket dari sekolah lain. Nata pun mengatasi refleksi dan kegalauannya dengan diam dan mengungkapkan semua perasaannya dalam lembaran kertas yang dibungkus dengan amplop biru karena tidak ingin merusak persahabatan mereka. Annalise pun demikian, dia hanya diam dan hanya mengkoleksi semua foto Nata dan "Obat Cacing" yang diberikan Nata.

Semua perasaan mereka terbongkar ketika Nata dan Niki mengunjungi Annalise yang tidak masuk sekolah. Persahabatan mereka pun renggang. Nata dan Niki saling menjauh, Niki ingin menganggap Nata hanya sebatas sahabat saja dan memilih Oliver. Tetapi Annalise bisa menerima keputusan Nata dan mereka tetap bersahabat.

Setelah mengetahui perasaan Nata, Niki pun menjadi dilema, Oliver pun mulai kecewa dengan sikap Niki yang berubah. Untuk mengatasi patah hatinya, Nata pun berencana setelah lulus SMA akan melanjutkan studi ke Austria untuk melupakan Niki. Akankah Cinta Nata dan Niki bersatu?

Untuk segi cerita, Film Refrain ini tergolong ringan yaitu tentang kisah cinta yang bermula dari persahabatan. Meski sangat klise, beruntungnya Fajar Nugros dan Haqi Achmad cukup berhasil membuat kisah cinta ini menjadi lebih indah, menarik dan tidak berlebihan. Lihat saja gambaran masa masa SMA di film ini begitu terasa kuat ditambah dengan konflik konflik sederhana ala anak sekolahan. Indahnya persahabatan karakter ketiga utama difilm ini juga begitu terasa dan mencuri perhatian! Salah satunya itu pada saat adegan bolos sekolah. Akan tetapi kehadiran Geng Helena cukup terasa mengganggu dan jatuhnya seperti FTV.

Untuk segi pemeran, kualitas akting seorang Maudy Ayunda memang semakin meningkat dan memukau. Memerankan sosok Niki yang girly, genit dan gaul begitu natural diperankannya. Difilm kedua nya, Afgan juga terlihat ada peningkatannya walaupun ada beberapa ekspresi yang masih terlihat sama akan tetapi ekspresi galau yang dibawakan oleh Afgan cukup berhasil dilakukannya. Debut Chelsea Elizabeth Islan juga cukup meyakinkan dalam memerankan Annalise, Ekspresi sedihnya cukup terasa dan natural.

Untuk segi pengaturan lokasi, tidak ada masalah yang cukup pas dengan pengambilan gambar yang memikat, akan tetapi ketika pengaturan lokasi dipindahkan ke Austria, sangat mengecewakan kualitas gambarnya sangat kurang tertata rapi dengan baik. Penempatan produk pembersih muka dalam Film Refrain ini juga ada dibeberapa bagian yang cukup mengganggu.

Untuk segi Music Scoring cukup pas. Cinta Datang Terlambat dari Maudy Ayunda begitu "menusuk nusuk hati" ketika dimainkan dalam film ini. Untuk lagu "Sabar" dari Afgan ada disatu part terlalu lama dimainkan dan mengganggu dialog antar karakter & untuk lagu "Refrain" yang dibawakan Nata di Austria begitu Indah!

Secara keseluruhan, terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Film Refrain ini cukup menarik dan layak disaksikan dibioskop, siap siap juga dengan dialog dialog "jleb" yang diucapkan dari Nata, Niki dan Annalize disepanjang film yang sukses diracik oleh Fajar Nugros dan Haqi Achmad!

Beautiful Disaster (2023)

                                    Beautiful Disaster (2023)

Pemeran: Dylan Sprouse, Virginia Gardner, Libe Barer, Michael Cudlitz, Brian Austin Green, Austin North, Rob Estes, Neil Bishop, Samuel Larsen, Jack Hesketh

Sutradara: Roger Kumble

Studio: Voltage Pictures, Wattpad Studios

Abby (Virginia Gardner) memutuskan hidup mandiri dan meninggalkan ayahnya yang dikenal sebagai raja judi di Las Vegas. Abby ingin menjadi remaja normal yang tidak menghabiskan banyak waktu bermain Poker meskipun bergelimang ratusan ribu Dollar. Selain itu, Abby juga ingin melanjutkan pendidikannya di kampus baru yang jauh dari Las Vegas.

Dengan berbekal uang tunai dari hasil bermain Poker, Abby pergi ke Sacramento untuk bertemu sahabatnya, America (Libe Barer) dan menjadi mahasiswi baru di sana. Setibanya di asrama, Amerika dan pacarnya, Shepley (Austin North) langsung mengajak Abby untuk berjalan-jalan di sekitar kampus sekaligus melihat pertandingan tinju amatir yang cukup populer disana. Pada kesempatan itu, sepupu dari Shepley yaitu Travis (Dylan Sprouse) siap bertanding melawan pesaing baru yang kabarnya akan merebut juara dari Travis. Ditengah aksi tinju, Travis terpesona saat pertama kali melihat Abby. Beruntung, Travis masih bisa fokus dan memenangkan pertandingan meskipun matanya selalu terhubung pada Abby.
Keesokan harinya, Abby akhirnya dikenalkan pada Travis oleh Shepley. Sosok Travis yang urakan, hobi berkelahi dan atraktif itu berbanding terbalik dengan Abby yang pendiam dan tidak banyak tingkah. Setelah berkenalan, diam-diam Abby menyimpan rasa kagum terhadap Travis dan sesekali ia juga Stalking Instagram milik Travis. Hal tersebut diketahui oleh Travis dan membuat Abby malu. Ia pun dengan tegas mengatakan hanya sebatas mengagumi tubuh atletis dan tattoo Travis saja bukan suka ataupun cinta.

Suatu hari, Abby tak sengaja berkenalan dengan seorang pria tampan lainnya yaitu Parker (Neil Bishop). Sebagai bentuk permintaan maaf karena kejadian perkenalan tadi, Abby bersedia untuk mengadakan pertemuan makan malam bersamanya. Sambil menghabiskan waktu malam, keduanya menghadiri pertunjukan tinju amatir di sebuah aula. Ternyata salah satu petarung yang akan bertanding adalah Travis. Abby terkejut dan berusaha tenang dihadapan Parker. Melihat lawan tinju Travis yang tinggi dan lebih besar membuat Abby khawatir. Travis sangat yakin jika dirinya akan menang. Ia pun mengajak Abby untuk bertaruh. Jika ia menang, maka Abby harus bersedia tinggal selama satu bulan dengan Travis. Dan jika ia kalah, Travis akan menuruti Abby untuk tidak melakukan seks bebas selama tiga bulan. 

Pertandingan ternyata berhasil memenangkan Travis. Abby pun mau tak mau harus bersedia tinggal selama satu bulan dengan Travis sesuai dengan kesepakatan. Sebelum tinggal bareng, Abby memberikan syarat agar mereka berdua jangan pernah melakukan hubungan intim. Keduanya pun sepakat. Selama tinggal bersama, mereka berdua sudah seperti teman dekat. Abby disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya sementara itu Travis sibuk bermain bersama teman-temannya. Diam-diam Travis memendam rasa cinta pada Abby.
Masalah muncul disaat Travis tak sengaja membaca pesan yang masuk dari seseorang bernama Mick ke laptop Abby. Isi pesan tersebut ternyata saling mengungkapkan rasa rindu satu sama lain. Travis sangat cemburu dan memutuskan pergi dari Apartemennya. Hal tersebut membuat Abby bingung sekaligus kesal, karena disaat dirinya sedang membutuhkan Travis malah pergi tanpa kejelasan. Selain itu, Abby juga mendapat kabar soal kebangkrutan ayahnya di Las Vegas yang terancam akan dibunuh oleh rekan bisnisnya di sana. Abby dilanda kebingungan. Akankah ia pulang dan menyelamatkan sang ayah meskipun harus kembali ke dunia judi?

The Nun II (2023)

                                          The Nun II (2023)

Pemeran: Taissa Farmiga, Bonnie Aarons, Jonas Bloquet, Storm Reid, Anna Popplewell, Katelyn Rose, Suzanne Bertish, David Horovitch, Andrew Morgado, Pascal Aubert
Sutradara: Michael Chavez
Studio: New Line Cinema, Atomic Monster, Warner Bros Pictures

Setelah peristiwa yang terjadi di gereja Saint Cartha Rumania, Suster Irene (Taissa Farmiga) yang kini sudah resmi menjadi seorang biarawati memutuskan mengabdikan diri di sebuah gereja terpencil di Italia. Sementara itu, Pastor Burke (Demian Bichir) kembali ke Vatikan dan Frenchie Maurice (Jonas Bloquet) berkelana keliling Eropa sebagai pekerja lepas dari satu gereja ke gereja lain. Mereka sepakat untuk melupakan semua kejadian di Saint Cartha dan tidak mau lagi terlibat dengan iblis berwujud biarawati bernama Valak (Bonnie Aarons) yang berhasil mengirimkan mereka ke neraka.
Empat tahun berlalu, beberapa gereja yang ada di Eropa mengalami serangkaian teror dan kematian mengerikan dari para pendeta dan juga biarawati. Suster Irene pun mendapat pengelihatan tentang permintaan panjang dari Maurice yang kini seseorang berada berada di mana. Keesokan harinya, Suster Irene mendapat telepon dari Kardinal atau pejabat senior gereja Roma untuk segera menyelidiki dan menghentikan kasus tersebut agar tidak semakin meluas. Suster Irene awalnya cukup ragu untuk menjalankan tugas tersebut karena Pastor Burke kini telah tiada, namun demi menyelamatkan banyak orang, ia akhirnya bersedia berangkat ke Tarascon, Perancis dengan ditemani rekan biarawati lainnya yaitu Suster Debra (Storm Reid).



Setibanya di Tarascon, Suster Irene dan Suster Debra langsung mendatangi gereja yang menjadi tempat kejadian kematian dari Pastor Noiret (Pascal Aubert). Dengan indera keenamnya, Suster Irene terkejut karena apa yang terjadi di Tarascon tersebut disebabkan oleh kekuatan supranatural dari iblis Valak yang ternyata masih gentayangan di dunia.
Disisi lain, Maurice kini bekerja di sebuah asrama sekolah yang ada di Perancis. Kehadiran Maurice tersebut tentunya sangat membantu sang pemilik asrama yaitu Madame Laurent (Suzanne Bertish) untuk mengurus berbagai keperluan harian asrama bersama dengan seorang guru bernama Kate (Anna Popplewell). Maurice juga dikenal sebagai idola para siswi sekolah, khususnya Sophie (Katelyn Rose) siswi pendiam yang selalu dibully oleh teman-temannya. Sekolah asrama mulai mengalami kejadian aneh. Para siswi sering mendengar suara-suara mengerikan dari lantai atas. Selain itu, Sophie dan guru di sekolah juga terkadang melihat Maurice merasa aneh dan berbicara sendirian.



Setibanya di Tarascon, Suster Irene dan Suster Debra langsung mendatangi gereja yang menjadi tempat kejadian kematian dari Pastor Noiret (Pascal Aubert). Dengan keenamnya, Suster Irene terkejut karena apa yang terjadi di Tarascon tersebut disebabkan oleh kekuatan supranatural dari iblis Valak yang ternyata masih gentayangan di dunia.
Setelah berhasil mendapatkan kesaksian dari para saksi di gereja Tarascon, Suster Irene dan Suster Debra kemudian mendatangi perpustakaan katolik untuk mengetahui tentang iblis yang sedang mereka hadapi. Dengan bantuan dari pustakawan disana, sosok iblis tersebut merupakan malaikat yang ditolak oleh tuhan dan kemudian memiliki kaitan dengan keturunan Saint Lucy yang sudah tersebar luas di wilayah Eropa. Kematian Pastor Noiret tersebut merupakan aksi balas dendam dari si iblis yang berusaha mendapatkan Relikui berupa pasangan bola mata yang disembunyikan di sebuah gereja. Terakhir diketahui, gereja yang dimaksud kini telah berganti menjadi asrama sekolah.
Suster Irene dan Suster Debra langsung pergi ke asrama sekolah untuk mendapatkan Relikui tersebut. Setibanya di sana, Suster Irene terkejut karena ia bertemu dengan Maurice yang sedang menyelamatkan anak-anak asrama dari serangan iblis. Ia pun terpaksa memberi tahu jika iblis Valak selama ini meresuki tubuh Maurice setelah peristiwa di Saint Cartha. Mendengar apa yang diungkapkan Suster Irene membuat Maurice sangat terpukul. Ia pun tak sadarkan diri dan tubuhnya kini dikendalikan oleh iblis Valak. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Iblis Valak menghidupkan siluman kambing dan mengejar semua orang yang ada di asrama.


Danur 2 Maddah (2018)

                                     Danur 2 Maddah (2018)

Pemeran: Prilly Latuconsina, Elena Victoria, Sophia Latjuba, Bucek Deff, Shawn Adrian, Sandrina Michelle, Annov Hariprabowo, Dea Panendra

Sutradara: Awi Suryadi

Studio: Gambar MD, Film Pichouse

Ibu (Kinaryosih) terpaksa harus pergi meninggalkan kedua anaknya, Risa (Prilly Latuconsina) dan Riri (Sandrina Michelle) karena urusan pekerjaan ayah mereka ke Malaysia. Risa dan Riri pun ditawari sementara bisa tinggal di rumah keluarga pamannya, Achmad (Bucek Deff) dan tantenya Tina (Sophia Latjuba) jika mereka kesepian. Om Achmad dan tante Tina mempunyai seorang anak remaja bernama Angki (Shawn Adrian).

Suatu hari, ketika Risa dan Riri berkunjung ke rumah keluarga tantenya itu tak sengaja melihat aktivitas tak biasa yang dilakukan oleh om nya. Ia lebih sering bolak-balik ke paviliun terbengkalai yang berada tak jauh dari rumah mereka. Tak hanya itu saja, om Achmad juga banyak menanam dan menyimpan bunga sedap malam di halaman dan di dalam rumah.

Kecurigaan Risa terhadap om nya itu semakin terasa kuat setelah ia tak sengaja melihat om Achmad bersama dengan sesosok perempuan. Risa yakin bahwa omnya itu telah berselingkuh dari tante Tina. Lalu semenjak kejadian itu, hal-hal aneh dan misterius juga mengingatkan keluarga om Achmad. Bahkan Riri dan Risa pun ikut merasakannya.

Sosok misterius yang mencoba mengganggu keluarga om Achmad adalah seorang hantu wanita Belanda yang menghuni paviliun bernama Elizabeth (Elena Victoria). Ia melihat sosok om Achmad seperti kekasihnya, Dimas (Annov Hariprabowo) yang tewas ditembak oleh ayahnya sendiri karena tidak merestui hubungan antara Elizabeth dan Dimas.

Untuk mendapatkan om Achmad, hantu Elizabeth menggunakan banyak cara. Ia menghantui anggota keluarga om Achmad. Satu persatu mulai dari tante Tina, Angki, Riri hingga Risa merasakan teror menyeramkan dari Elizabeth. Bersama dengan kelima teman hantunya, yaitu Peter, William, Jensen, Hendrik dan Hans, mampukah Risa menghentikan sosok Elizabeth yang menginginkan om nya?
Untuk segi cerita dan screenplay, jilid keduanya ini terasa jauh lebih rapi dibandingkan jilid pertamanya. Menit pertama film yang dibuka dengan cuplikan wawancara tampil lumayan mencuri perhatian dan terasa cukup creepy. Moment jumpscared yang ditampilkan kali ini sangat slowburn namun sukses mencapai klimaksnya. Ku sangat suka beberapa moment jumpscared tampil cukup mengesankan (terutama adegan dzikir, musholla, piano dan dua adegan yang diulang-ulang) dan bahkan intense seramnya naik bekali-kali lipat dibandingkan jilid pertamanya. Hal tersebut semakin didukung oleh gaya kamera serta sinematografi Awi Suryadi yang kali ini sangat ciamik hampir sekelas dengan film horror terbaiknya, 

Penyelesaian klimaks yang ditampilkan di akhir film pun tampil memuaskan. Ditambah lagi kemungkinan besar akan berlanjut di jilid berikutnya dengan sosok hantu Canting yang lagi-lagi membuat sangat penasaran melihat siapa yang memerankannya. 

Untuk jajaran pemain tampil tidak terlalu mengecewakan. Kemampuan akting Prilly Latuconsina kali ini jauh lebih diasah oleh sang sutradara. Sosok hantu Elizabeth yang diperankan oleh model cantik Elena Victoria pun tampil sangat menyeramkan. Kuyakin nih Elizabeth bisa jadi sosok hantu yg ikonik dan berkesan banget. Bucek Deff tampil sukses sebagai sosok yang diam penuh misteri. Shawn Adrian dan Sandrina Michelle juga tampil tidak mengecewakan. Yang sedikit mengecewakan menurutku adalah porsi Sophia Latjuba di sini begitu terbatas. Ditambah lagi kelima karakter hantu teman Risa dalam film ini juga tidak terlalu menonjol dan berpengaruh besar terhadap filmnya.

Love You Love You Not (2015)

                                 Love You Love You Not (2015)

Pemeran: Chelsea Islan, Hamish Daud, R.R Melati Pinaring, Miller Khan, Kemal Palevi, Pico Fahriza, Reynold Hamzah

Direktur: Dermaga Sridhar

Studio: Gambar MVP

Amira (Chelsea Islan) seorang guru les bahasa Inggris mendapat tawaran berupa sebuah tas cantik dan mahal dari Suchin (R.R Melati Pinaring) murid lesnya yang berasal dari Jepang secara cuma-cuma. Amira berjanji akan melakukan hal apapun demi mendapatkan tas itu secara gratis dari Suchin.

Namun hal itu ternyata membawa Amira pada hal "buruk" yang akan ia alami. Untuk mendapatkan tas tersebut, Suchin memberikan satu syarat pada Amira yaitu membantu untuk memutuskan hubungan dengan pacar Indonesia-nya yaitu Juki (Hamish Daud). Keinginan Suchin untuk putus dari Juki karena keduanya mempunyai keterbatasan dalam berkomunikasi secara lisan karena keduanya berbeda bahasa, budaya dan kebangsaan.

Ketika Amira mencoba menjelaskan keinginan Suchin pada Juki, penjelasan Amira tidak langsung diterima oleh Juki. Juki malah langsung meminta Amira untuk mengajarinya bahasa Inggris agar ia bisa menyusul Suchin ke Amerika.

Semula, Amira tidak berniat mengajari Juki. Namun karena Juki terdesak untuk mengejar mantannya yang pergi ke Amerika Serikat, maka Amira terpaksa membantu melancarkan bahasa Inggris-nya. Dengan susah payah Amira mengajari Juki dari nol. Seiring berjalannya waktu muncul perasaan suka satu sama lain antara Amira dan Juki. Namun keduanya berusaha untuk tidak menampilkan perasaan itu karena Amira sudah terlanjur menyukai Taufan (Miller Khan) salah satu murid di tempat lesnta yang berasal dari keluarga kaya raya. Amira juga tidak ingin menghalangi niat dan cinta Juki untuk mengejar Suchin. Juki juga sebenarnya merasakan hal yang sama dengan Amira, tapi dia sudah bertekad akan pergi menyusul Suchin.
Sampailah pada waktunya Juki mengikuti tes Bahasa Inggris sebagai tahap pergi ke Amerika. Akankah Amira menyatakan isi hatinya? Akankah Juki menyadari siapa sebenarnya cintanya? Dan bagaimana Amira menyikapi Taufan yang semakin hari semakin posesif dan sempurna?

Jika selama beberapa dekade ini industri Film Indonesia gemar membuat sebuah film dengan mengadaptasi dari judul novel atau buku yang mempunyai kredit mega best-seller, kali ini berbeda dengan Rumah Produksi MVP Pictures. Raam Punjabi membuat sebuah gebrakan baru, memproduksi Film Indonesia adaptasi dari Film Thailand berjudul I FINE.. THANK YOU.. LOVE YOU (2014) yang merupakan film terlaris di tahun 2014 di negara gajah putih itu. Film yang diproduksi oleh Rumah Produksi GTH itu adalah film komedi romantis yang sukses membuat publik Thailand tertawa terbahak-bahak dengan kekonyolan naskah dan ke-lebay-an karakter yang ada.

MVP Pictures dan Shidhar Jetty selaku sutradara pun mencoba kecerobohan tenaga untuk menghadirkan kekonyolan tingkat tinggi sama seperti versi aslinya. Namun kenyataannya, komedi yang dihadirkan cenderung terlihat agak maksa dan tidak terlihat natural seperti versi Thailand. Terlebih lagi beberapa adegan yang menyajikan komedi seks dan ucapan-ucapan tak sopan dalam film versi Indonesia ini rentan mengundang kontroversi karena budaya dan kebiasaannya berbeda dengan di Indonesia. Beruntung, di beberapa adegan baru yang tidak ada di versi Thailand lumayan berhasil mengundang tawa lapar-bahak.

Plot dan alur cerita pun tidak mengalir mulus dari awal hingga film selesai. Film Arah Sridhar Jetty ini pun mengalami kehilangan fokus dipertengahan hingga akhir film. Cerita pembelajaran bahasa Inggris yang dilakukan oleh Amira dan Juki menjadi tertutup oleh unsur komedi dan tingkah kekonyolan para pemainnya yang tiada ampun.

Dijajaran pemain, Chelsea Islan memberikan penampilan memukaunya sebagai seorang guru les bahasa Inggris. Sridhar Jetty sangat mengeksplor kemampuan Chelsea Islan lewat film ini. Hamish Daud pun tampil lumayan oke dalam memerankan sosok Juki yang tulen orang betawi. Namun dipertengahan hingga akhir film, logat dan gestur tubuh Juki malah semakin menjadi seperti Hamish Daud alias sisi bule nya keluar. Chemistry yang dihadirkan oleh keduanya juga tidak terlihat begitu alami ketika perasaan suka satu sama lain di antara mereka muncul.

Sangat penting juga, dari segi visual tidak konsisten dalam memberikan ketajaman gambar. Dibeberapa adegan masih ada yang terlihat buram dan pecah. Hal itu juga kemudian diperparah dengan efek green-screen dibeberapa bagian yang masih terlihat kurang mulus.

The Conjuring 2 (2016)

                                     The Conjuring 2 (2016)



Pemeran: Patrick Wilson, Vera Farmiga, Madison Wolfe, Frances O’Connor, Lauren Esposito, Benjamin Haigh, Patrick McAuley, Bob Adrian, Simon McBurney, Maria Doyle Kennedy, Simon Delaney, Franka Potente, Sterling Jerins, Steve Coulter, Joseph Bishara
Sutradara: James Wan
Studio: Warner Bros Pictures, New Line Cinema, RatPac Production

Beberapa tahun setelah berhasil menangani kasus Bathsheba yang menimpa keluarga Perron, Dua Cenayang Ed Warren (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga) semakin dikenal luas oleh dunia. Kemampuan keduanya tidak diragukan lagi dalam menangani hal-hal supranatural. Semakin tinggi popularitas The Warrens, ternyata masih ada beberapa orang yang tidak percaya akan hal-hal supranatural yang ditangani oleh The Warrens. Mereka berpendapat bahwa The Warrens beserta para kliennya adalah hoax belaka.
Di belahan benua lainnya tepatnya di Eropa, didaerah terpencil Inggris yaitu Enfield tinggal seorang ibu single-parent bernama Peggy Hodgson (Frances O’Connor) beserta keempat anaknya yaitu Margareth (Lauren Esposito), Janet (Madison Wolfe), Johnny (Patrick McAuley) dan Billy (Benjamin High). Mereka tinggal disebuah rumah tua mempersembahkan sang mantan suami yang sudah menceraikan Peggy. 
Suatu hari, sepulang sekolah, Janet membawa sebuah papan mainan kematian (ouija) hasil buatan Janet dengan temannya disekolah ke rumah. Iseng, ia mencoba papan itu dikamarnya. Namun hasilnya nihil. Ia tak merasakan aktivitas supranatural yang diharapkan.
Keesokan harinya, seluruh keluarga Peggy mulai mencium bau aneh di rumahnya. Janet pun secara ajaib telah berada diruang keluarga lantai bawah pada saat ia terbangun malam hari. Janet dan sang ibu berpendapat kejadian itu hanyalah fenomena ‘berjalan dalam tidur’. Seiring berjalannya waktu, hal-hal aneh dan misterius terus dialami oleh Janet. Tak hanya itu saja, adiknya pun merasakan hal yang sama. Billy yang berbicara sedikit melongo melihat dan merasakan salah satu kejadian aneh itu. Hingga puncaknya seluruh keluarga itu benar-benar diganggu oleh penghuni misterius rumah tersebut. Tak hanya keluarga Peggy saja, para tetangga bahkan kepolisian pun bisa merasakan teror supranatural itu. Teror yang dialami oleh keluarga Peggy kemudian menjadi sorotan media di Inggris dan dijuluki sebagai “Another Amytville In England”.
Beberapa pihak banyak yang beranggapan jika Keluarga Peggy Hudgson ini hoax semata-mata untuk mendapatkan penempatan rumah baru dari pengadilan dan pemerintah. Atas perintah kepolisian setempat, Pendeta Gordon (Steve Coulter) kemudian mengutus Ed dan Lorraine Warren untuk menyelidiki kasus keluarga Peggy di Enfield yang dimana banyak pihak yang kurang mempercayai kasus "Another Amytville in England" ini.
Lorraine awalnya sudah berjanji tidak mau lagi bermimpi dengan teror supranatural karena ia selalu mendapat penglihatan, sang suami Ed Warren akan terbunuh ketika sedang menghadapi teror supranatural dari sosok mahluk berwujud biarawati. Namun dengan kepercayaan dan keyakinan yang diberikan oleh sang suami, Lorraine akhirnya bersedia terbang ke London menemani sang suami menyelediki kasus teror keluarga Peggy.
Diluar dugaan, Lorraine dan Ed kali ini kembali harus menghadapi teror supranatural yang cukup kuat. Sosok misterius kali ini bahkan bisa memanipulasi jiwa-jiwa suci dengan kekuatan tergelapnya. Hingga bisa bersembunyi di dalam pandangan ke-6 Lorraine tentang sosok misterius yang sebenarnya. Akankah The Warrens mampu menangani kasus keluarga Peggy?
Masih setia mengikuti seri pertamanya, THE CONJURING 2 (2016) dibuka dengan cerita singkat tentang teror Amytville yang ditangani oleh The Warrens. Ketegangan intens sudah diberikan secara blak-blakan disini. Padahal film baru banget dimulai. Sungguh gila. Berbeda dengan seri pertamanya dimana horor intens begitu terjaga dan muncul secara perlahan tapi pasti.
Cerita kemudian berlanjut pada fokus cerita utama tentang keluarga Peggy. Disini James Wan kembali menghadirkan kemampuan apiknya meramu sebuah film horor dengan berbagai macam emosi. Kehangatan keluarga Peggy dan Romantisme The Warrens berjalan berbarengan dengan cerita horor yang berkelas. Salah satu hal yang membekas di film horor James Wan adalah adegan jumpscarednya. Di seri keduanya ini, jumpscared sungguh naik berlipat ganda dibandingkan seri pertamanya. Lukisan, lorong sempit hingga mainan anak-anak yang dipadukan dengan pengambilan gambar yang apik dan memukau pun bisa menjadi objek sempurna memberikan sensasi horor milik James Wan ini.
Seri keduanya ini juga memberikan sentuhan baru dibandingkan seri pertamanya yaitu cerita konflik pro-kontra. Sentuhan baru ini membuat film ini semakin menarik untuk disaksikan. Ada satu hal lagi yang membuat THE CONJURING 2 (2016) ini sangat menyenangkan ketika ditonton yaitu setan nya. Setan-setan kreasi James Wan di seri kedua tampil sangat sangat sangat menyeramkan. Mereka adalah Bill Wilkins, The Crooked Man hingga Valak The Demon of Snake yang kemunculannya semakin memperseram THE CONJURING 2 (2016). Meskipun ada satu setan yang terlihat sangat CGI.