Badoet (2015)

Pemeran: Ratu Felisha, Ronny P. Tjandra, Daniel Topan, Christoffer Nelwan, Tiara Westlake, Aurelie Moeremans, Fernandito Raditya, Marcel ChandrawinataSutradara: Awi SuryadiStudio: Film DT
Donald (Daniel Topan) pelajar tingkat akhir sekaligus penggila bola ini kegelisahan kegelisahan sepanjang waktu gara-gara twit-war dengan akun BolaItuBundar milik Nikki (Tiara Westlake). Keponakannya Farel (Christoffer Nelwan) dan teman kuliahnya Kayla (Aurelie Moeremans) terus mengingatkan Donald untuk segera mengakhiri twit-war itu demi mengejar target lulus kuliah tahun ini.Donald dan Farel tinggal disebuah rusun sederhana dipinggiran ibukota. Mereka tinggal bersebelahan dengan Raisa (Ratu Felisha) single parent yang mempunyai seorang anak kecil bernama Vino (Fernando Raditya). Suasana rusun tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika 3 teman bermain Vino yaitu Baba, Anakin dan Lusi meninggal. Rentan waktu mereka meregang nyawa pun sangat berdekatan. Baba ditemukan mati gantung diri, Anakin tewas seketika terjun dari lantai paling atas rusun dan Lusi tewas tertabrak bus kopaja.Misteri dibalik kematian tiga bocah itu sedikit demi sedikit mulai terungkap ketika Donald, Farel dan Kayla menemukan beberapa gambar badut di kamar ketiga bocah itu setelah mereka meninggal. Mereka juga menemukan beberapa gambar badut dirumah Vino. Ketiganya kemudian menemukan sebuah fakta, beberapa hari sebelum bocah itu meninggal, mereka mengunjungi pasar malam yang diadakan disebelah rusun mereka tinggal.Penelusuran lebih jauh yang dilakukan Donald, Farel dan Kayla membuat ketiganya mengalami teror misterius yang berkelanjutan. Dengan bantuan Nikki, mereka berusaha menghentikan teror yang mengincar nyawa Vino. Dan akhirnya, mereka mengetahui asal mula teror dan misteri kematian tiga bocah itu. Darimana kah teror tersebut berasal?
Donald (Daniel Topan) pelajar tingkat akhir sekaligus penggila bola ini kegelisahan kegelisahan sepanjang waktu gara-gara twit-war dengan akun BolaItuBundar milik Nikki (Tiara Westlake). Keponakannya Farel (Christoffer Nelwan) dan teman kuliahnya Kayla (Aurelie Moeremans) terus mengingatkan Donald untuk segera mengakhiri twit-war itu demi mengejar target lulus kuliah tahun ini.Donald dan Farel tinggal disebuah rusun sederhana dipinggiran ibukota. Mereka tinggal bersebelahan dengan Raisa (Ratu Felisha) single parent yang mempunyai seorang anak kecil bernama Vino (Fernando Raditya). Suasana rusun tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika 3 teman bermain Vino yaitu Baba, Anakin dan Lusi meninggal. Rentan waktu mereka meregang nyawa pun sangat berdekatan. Baba ditemukan mati gantung diri, Anakin tewas seketika terjun dari lantai paling atas rusun dan Lusi tewas tertabrak bus kopaja.Misteri dibalik kematian tiga bocah itu sedikit demi sedikit mulai terungkap ketika Donald, Farel dan Kayla menemukan beberapa gambar badut di kamar ketiga bocah itu setelah mereka meninggal. Mereka juga menemukan beberapa gambar badut dirumah Vino. Ketiganya kemudian menemukan sebuah fakta, beberapa hari sebelum bocah itu meninggal, mereka mengunjungi pasar malam yang diadakan disebelah rusun mereka tinggal.Penelusuran lebih jauh yang dilakukan Donald, Farel dan Kayla membuat ketiganya mengalami teror misterius yang berkelanjutan. Dengan bantuan Nikki, mereka berusaha menghentikan teror yang mengincar nyawa Vino. Dan akhirnya, mereka mengetahui asal mula teror dan misteri kematian tiga bocah itu. Darimana kah teror tersebut berasal?
Sosok badut tidak selamanya menggembirakan. Itulah yang dirasakan oleh sang produser, pemain sekaligus pemilik ide cerita BADOET, Daniel Topan. Dengan alasan itulah akhirnya ia memproduksi sebuah film horor tentang sosok badut bersama sang sutradara, Awi Suryadi.Berdasarkan fobia yang Daniel Topan rasakan, Film BADOET ini secara mengejutkan tampil hampir 99% memuaskan! Cerita yang dikemas sangatlah kuat dengan alur yang perlahan tapi pasti berhasil membuat penontonnya teringat dan ketakutan ketika film diputar. Awi Suryadi dan Daniel Topan berhasil memanfaatkan set lokasi yang mempunyai ruang terbatas seperti, rusun sempit, ruang fotokopi, ruang laundry, lapangan parkir hingga pasar malam untuk meneror para penontonnya dengan tata pengambilan kamera yang ciamik. Penggunaan properti sederhana pun berhasil dijadikan sebagai media jumpscared yang sangat efektif oleh mereka. Kini, melihat mesin cuci, mesin fotokopi, balon dan bus kopaja "tak lagi sama". Kesempurnaan Film BADOET ini semakin lengkap dengan suara musik dan sinematografi yang JUARA untuk menjadi sebuah film horor lokal.Kredit lebih juga harus diberikan kepada jajaran pemain yang SEMUANYA tampil memuaskan. Daniel Topan yang awalnya sempat tidak tertarik lagi setelah melihat beliau di
kini semuanya berubah! Tidak usah diragukan lagi. Ratu Felisha tampil semakin cemerlang. Part "exorcism" menggunakan ayat kursi yang ia lakukan bersama Fernando Raditya adalah yang terbaik. Mungkin ini adalah salah satu adegan exorcism terbaik sepanjang masa yang pernah saya temui di Film Horror Indonesia. Meskipun tergolong "baru" dalam industri film, terutama film horor tapi Christoffer Nelwan, Aurelie Moeramans serta Tiara Westlake berhasil menampilkan penampilan terbaiknya dengan diberi jatah jumpscared yang benar-benar menyebalkan tiada ampun! Kredit terakhir yang paling "kampret" harus diberikan kepada Ronny P. Tjandra yang memerankan sosok badut. Kemunculan beliau yang hanya berdiri dipojokan dengan penerangan sinar remang remang,

Pemeran: Ratu Felisha, Ronny P. Tjandra, Daniel Topan, Christoffer Nelwan, Tiara Westlake, Aurelie Moeremans, Fernandito Raditya, Marcel Chandrawinata
Sutradara: Awi Suryadi
Studio: Film DT
Donald (Daniel Topan) pelajar tingkat akhir sekaligus penggila bola ini kegelisahan kegelisahan sepanjang waktu gara-gara twit-war dengan akun BolaItuBundar milik Nikki (Tiara Westlake). Keponakannya Farel (Christoffer Nelwan) dan teman kuliahnya Kayla (Aurelie Moeremans) terus mengingatkan Donald untuk segera mengakhiri twit-war itu demi mengejar target lulus kuliah tahun ini.
Donald dan Farel tinggal disebuah rusun sederhana dipinggiran ibukota. Mereka tinggal bersebelahan dengan Raisa (Ratu Felisha) single parent yang mempunyai seorang anak kecil bernama Vino (Fernando Raditya). Suasana rusun tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika 3 teman bermain Vino yaitu Baba, Anakin dan Lusi meninggal. Rentan waktu mereka meregang nyawa pun sangat berdekatan. Baba ditemukan mati gantung diri, Anakin tewas seketika terjun dari lantai paling atas rusun dan Lusi tewas tertabrak bus kopaja.
Misteri dibalik kematian tiga bocah itu sedikit demi sedikit mulai terungkap ketika Donald, Farel dan Kayla menemukan beberapa gambar badut di kamar ketiga bocah itu setelah mereka meninggal. Mereka juga menemukan beberapa gambar badut dirumah Vino. Ketiganya kemudian menemukan sebuah fakta, beberapa hari sebelum bocah itu meninggal, mereka mengunjungi pasar malam yang diadakan disebelah rusun mereka tinggal.
Penelusuran lebih jauh yang dilakukan Donald, Farel dan Kayla membuat ketiganya mengalami teror misterius yang berkelanjutan. Dengan bantuan Nikki, mereka berusaha menghentikan teror yang mengincar nyawa Vino. Dan akhirnya, mereka mengetahui asal mula teror dan misteri kematian tiga bocah itu. Darimana kah teror tersebut berasal?
Donald (Daniel Topan) pelajar tingkat akhir sekaligus penggila bola ini kegelisahan kegelisahan sepanjang waktu gara-gara twit-war dengan akun BolaItuBundar milik Nikki (Tiara Westlake). Keponakannya Farel (Christoffer Nelwan) dan teman kuliahnya Kayla (Aurelie Moeremans) terus mengingatkan Donald untuk segera mengakhiri twit-war itu demi mengejar target lulus kuliah tahun ini.
Donald dan Farel tinggal disebuah rusun sederhana dipinggiran ibukota. Mereka tinggal bersebelahan dengan Raisa (Ratu Felisha) single parent yang mempunyai seorang anak kecil bernama Vino (Fernando Raditya). Suasana rusun tiba-tiba berubah menjadi mencekam ketika 3 teman bermain Vino yaitu Baba, Anakin dan Lusi meninggal. Rentan waktu mereka meregang nyawa pun sangat berdekatan. Baba ditemukan mati gantung diri, Anakin tewas seketika terjun dari lantai paling atas rusun dan Lusi tewas tertabrak bus kopaja.
Misteri dibalik kematian tiga bocah itu sedikit demi sedikit mulai terungkap ketika Donald, Farel dan Kayla menemukan beberapa gambar badut di kamar ketiga bocah itu setelah mereka meninggal. Mereka juga menemukan beberapa gambar badut dirumah Vino. Ketiganya kemudian menemukan sebuah fakta, beberapa hari sebelum bocah itu meninggal, mereka mengunjungi pasar malam yang diadakan disebelah rusun mereka tinggal.
Penelusuran lebih jauh yang dilakukan Donald, Farel dan Kayla membuat ketiganya mengalami teror misterius yang berkelanjutan. Dengan bantuan Nikki, mereka berusaha menghentikan teror yang mengincar nyawa Vino. Dan akhirnya, mereka mengetahui asal mula teror dan misteri kematian tiga bocah itu. Darimana kah teror tersebut berasal?
Sosok badut tidak selamanya menggembirakan. Itulah yang dirasakan oleh sang produser, pemain sekaligus pemilik ide cerita BADOET, Daniel Topan. Dengan alasan itulah akhirnya ia memproduksi sebuah film horor tentang sosok badut bersama sang sutradara, Awi Suryadi.
Berdasarkan fobia yang Daniel Topan rasakan, Film BADOET ini secara mengejutkan tampil hampir 99% memuaskan! Cerita yang dikemas sangatlah kuat dengan alur yang perlahan tapi pasti berhasil membuat penontonnya teringat dan ketakutan ketika film diputar. Awi Suryadi dan Daniel Topan berhasil memanfaatkan set lokasi yang mempunyai ruang terbatas seperti, rusun sempit, ruang fotokopi, ruang laundry, lapangan parkir hingga pasar malam untuk meneror para penontonnya dengan tata pengambilan kamera yang ciamik. Penggunaan properti sederhana pun berhasil dijadikan sebagai media jumpscared yang sangat efektif oleh mereka. Kini, melihat mesin cuci, mesin fotokopi, balon dan bus kopaja "tak lagi sama". Kesempurnaan Film BADOET ini semakin lengkap dengan suara musik dan sinematografi yang JUARA untuk menjadi sebuah film horor lokal.
Kredit lebih juga harus diberikan kepada jajaran pemain yang SEMUANYA tampil memuaskan. Daniel Topan yang awalnya sempat tidak tertarik lagi setelah melihat beliau di
kini semuanya berubah! Tidak usah diragukan lagi. Ratu Felisha tampil semakin cemerlang. Part "exorcism" menggunakan ayat kursi yang ia lakukan bersama Fernando Raditya adalah yang terbaik. Mungkin ini adalah salah satu adegan exorcism terbaik sepanjang masa yang pernah saya temui di Film Horror Indonesia. Meskipun tergolong "baru" dalam industri film, terutama film horor tapi Christoffer Nelwan, Aurelie Moeramans serta Tiara Westlake berhasil menampilkan penampilan terbaiknya dengan diberi jatah jumpscared yang benar-benar menyebalkan tiada ampun! Kredit terakhir yang paling "kampret" harus diberikan kepada Ronny P. Tjandra yang memerankan sosok badut. Kemunculan beliau yang hanya berdiri dipojokan dengan penerangan sinar remang remang,
0 komentar:
Posting Komentar