Minggu, 25 Mei 2025

Pompeii (2014)

                                            Pompeii (2014)

Pemeran: Kit Harington, Emily Browning, Carrie Anne Moss, Adewale Akinnuoye-Agbaje, Jessica Lucas, Jared Harris, Kiefer Sutherland, Sasha Roiz, dll.
Sutradara: Paul W.S. Anderson
Studio: Constantin Films, Impact Pictures, Sony & TriStar Pictures

Pada abad 62 SM, Suku Celtic yang terkenal akan keahliannya dalam berkuda dibantai dan dihapuskan oleh Bangsa Romawi yang dipimpin oleh Kolonel Corvus (Kiefer Shuterland). Satu-satunya Suku Celtic yang selamat adalah seorang anak kecil bernama Milo (Kit Harington) yang kedua orangtuanya terbunuh dibunuh oleh Corvus, kemudian ia ditawan menjadi budak oleh Bangsa Romawi.
17 tahun kemudian, Milo tumbuh menjadi sosok yang kuat dan dijuluki "The Celt". Seorang bangsawan dari Pompeii tertarik menampilkan Milo diarena gladiator di Pompeii untuk "adu" dengan para gladiator lainnya. Ditengah perjalanan dari Roma menuju Pompeii bersama ratusan budak lainnya ia bertemu dengan Putri Cassia (Emily Browning) putri kerajaan Pompeii, Sang Ayah Raja Severus (Jarred Harris) dan Sang Ibu Ratu Aurelia (Carrie Anne Moss) yang mengalami masalah dengan kereta kudanya.
Suatu hari, Kolonel Corvus dan anak buahnya datang ke Pompeii untuk investor membangun kembali Kota Pompeii. King Corvus pun menyambut gembira akan kabar tersebut. Akan tetapi, Cassia mengingatkan kepada kedua orang tuanya untuk membatalkan perjanjian tersebut, karena Kolonel Corvus korup terkenal di Roma dan mempunyai rencana jahat lainnya salah satunya meminang Cassia.

Diarena gladiator, Milo digambarkan dengan sosok Atticus (Adewale Akinnuoye-Agbaje) gladiator yang dikenal tak terkalahkan. Ia akan diberi kebebasan kemerdekaan jika berhasil mengalahkan Milo.
Kelicikan Kolonel Corvus pun terbongkar ketika ia menjadi senator dalam pertandingan gladiator. Ia berencana menghabisi seluruh gladiator dengan pasukan yang ia bawa dari Roma.
King Severus tidak bisa berbuat apa-apa karena diancam akan membatalkan seluruh perjanjian kerjasama dan akan memaksa Cassia untuk menjadi istrinya oleh Kolonel Corvus. 
Sayangnya, pada saat yang sama, Gunung Vesuvius yang berada di samping Pompeii sedang bergejolak. Gunung tersebut lalu meletus mengeluarkan bola-bola api. Saat seluruh rakyat berada di arena gladiator panik dan berhamburan menyelamatkan diri menuju pelabuhan terdekat. Amukan Gunung Vesuvius ternyata semakin membesar, magma pun turun dari mulut Gunung. Seluruh Kota Pompeii luluh lantak oleh amukan Vesuvius. Ketika seluruh rakyat Pompeii mencoba menyelamatkan diri ke pelabuhan, bencana dahsyat juga terjadi di sekitar pelabuhan. 
Bagaimana kah nasib Kota Pompeii? Apakah kisah cinta Milo & Cassia berhasil selamat dari amukan Dewa Vesuvius?

Diangkat dari kisah nyata pada masa lalu tentang dahsyatnya letusan Gunung Vesuvius yang berhasil melenyapkan sebagian besar Kota Pompeii. Tidak lengkap rasanya jika sebuah film hanya menampilkan Bencana saja. Sang Sutradara, Paul W.S. Anderson menambahkan unsur drama romantis, drama bertengkar, pemberontakan dan gladiator. Akan tetapi unsur drama percintaan dan unsur lainnya yang muncul diawal menuju pertengahan film ini begitu datar dan membosankan. Chemistry yang ditampilkan Kit & Emily juga kurang mencuri perhatian. Tidak ada gladiator dalam film ini cukup berhasil disajikan dengan brutal dan sadis. Chemistry yang ditampilkan Kit & Adewale sbg seorang lawan kemudian menjadi kawan cukup kuat disepanjang film.
Beruntung menjelang pertengahan menuju akhir film, yang ditunggu tunggu yaitu Gunung Vesuvius akhirnya tiba juga! Paulus W.S. Anderson sukses menyuguhkan efek bencana yang memukau. Visualisasi Gunung Vesuvius yang meletus, mengeluarkan magma, abu hitam dan magma begitu terlihat nyata. Luluh lantaknya Kota Pompeii juga berhasil disajikan dengan baik.
Secara keseluruhan, Pompeii merupakan salah satu Disaster Movie yang sangat berhasil dalam segi visual bencana nya akan tetapi cukup lemah dibagian chemistry antar cast dan ceritanya. Andaikan saja efek bencana yang disajikan dari awal hingga akhir film pasti jauh lebih dahsyat.

0 komentar:

Posting Komentar