Menjelang Ajal (2024)

Pemeran: Jose Rizal Manua, Indah Permatasari, Claresta Taufan, Della Dartyan, Aksara Dena, Retno Soetarto, Maryam Supraba, Landung Simatupang, Nayla Sakhi, Rendra Bagus Pamungkas, Siti FauziahSutradara: Sidharta TataStudio: Film Rapi, Skymedia, Film Rhaya
Retno (Indah Permatasari) memutuskan mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai perawat untuk menjenguk keluarganya di kampung halaman. Kedatangan Retno disambut hangat oleh kedua orangtuanya yaitu Bapak Wiryo (Jose Rizal Manua) dan Ibu Wiryo (Retno Soetarto). Segala kebutuhan sehari-hari keluarga Pak Wiryo dibantu oleh asisten rumah tangga mereka yaitu Indah (Claresta Taufan) yang tinggal bersama dengan anak kecil Ismi (Nayla Sakhi).Beberapa hari sebelum cutinya selesai, Retno mengalami mimpi buruk tentang kedua orangtuanya. Dan benar saja, mimpi tersebut menjadi kenyataan. Kedua orang tua Retno mengalami kecelakaan mobil. Sang ibu meninggal ditempat, sementara Pak Wiryo yang selamat segera dilarikan ke rumah sakit. Selama menjalani perawatan. kondisi Pak Wiryo tak kunjung membaik. Karena biaya rumah sakit yang terus membengkak, Wati (Della Dartyan) yang merupakan kakak dari Retno mengambil keputusan untuk merawat sang ayah dirumah saja secara bergiliran.
Setelah selesai menguburkan Ibu Wiryo, permasalahan lain datang menghampiri keluarga Pak Wiryo. Istri kedua Pak Wiryo yaitu Ibu Giyem (Maryam Supraba) datang ke rumah untuk ikut pengajian dan menjenguk sang suami dengan mengajak anaknya, Tarjo (Aksara Dena). Kehadiran keduanya membuat Wati kesal mengingat selama ini hubungan antara keluarga istri pertama dan istri kedua tidak akur. Emosi Wati semakin tersulut saat Tarjo menanyakan perihal warisannya. Tarjo mengingnkan warisan dari ayahnya karena ia memang anak kandung dari Pak Wiryo. Melihat kondisi Pak Wiryo yang semakin membaik membuat Ibu Giyem diam-diam membawa sebuah jimat untuk disimpan di kamarnya Pak Wiryo. Namun sayang, hal tersebut dipandang negatif oleh Wati dan juga Retno. Keduanya semakin curiga jika Ibu Giyem lah yang menyebabkan Pak Wiryo mengalami kecelakaan dan penyakitnya tak kunjung sembuh.Seiring berjalannya waktu, kondisi Pak Wiryo semakin memprihatinkan. Sesekali ia mengalami sesak nafas sehingga kesulitan untuk sadarkan diri. Disaat yang bersamaan, serangkaian kejadian mistis dialami oleh Wati, Retno, Ibu Giyem dan Tarjo ketika mereka sedang menjaga Pak Wiryo di kamar. Mereka berempat sering melihat penampakan jin yang selalu berada di dekat Pak Wiryo. Teror jin tersebut pun perlahan mulai mengincar seluruh keluarga dari Pak Wiryo. Apa yang sebenarnya terjadi pada Pak Wiryo beserta keluarga?

Dari segi cerita, rekam jejak Sidharta Tata sebagai sutradara film horor sejauh ini selalu konsisten memberikan hasil yang memuaskan. Film SAKARATUL MAUT (2024) menjadi pembuktian untuk kesekian selamanya. Cerita keluarga yang berpoligami dan tidak akur, fenomena tentang pegangan terhadap Jin, krisis kepercayaan terhadap agama hingga hubungan antara anak dengan orang tua tersaji dengan lengkap di film ini. Kolaborasi tiga penulis yaitu Agasyah Karim, Bayu Kurnia dan Khalid Kashogi terbukti berhasil mengembangkan premis sederhana tentang sakaratul maut menjadi lebih menarik dan juga rumit. Selain plotnya yang sangat solid, pendalaman cerita dari masing-masing karakter di film ini jempolan banget. Setiap karakter memiliki motivasi tersendiri pada akhirnya menjadi satu kesatuan cerita yang saling melengkapi satu sama lain. Selain itu, film SAKARATUL MAUT (2024) juga berhasil menyajikan sekuens horor yang membuat penonton benar-benar ketakutan. Penempatan jump Fear selalu on point, ditambah lagi adegan-adegan horrornya sukses membuat terkesan. Terdapat dua adegan horor yang melibatkan Della Dartyan dan Indah Permatasari dalam film ini yang diciptakan dengan luar biasa. Intensitas teror dan ketegangannya cakep banget!Konsistensi Sidharta Tata yang selalu dieksekusi dalam setiap aspek inilah yang membuat selalu percaya terhadap setiap proyek film yang digarap olehnya.Untuk jajaran pemain, penampilan Indah Permatasari di film SAKARATUL MAUT (2024) ini sangat memuaskan apalagi saat adegan pamungkasnya. Ekspresi dan gesturnya sangat mengerikan! Auto jadi film horor terbaik sejauh ini yang dibintangi Indah Permatasari. Penampilan Claresta Taufan, Della Dartyan, Aksara Dena, Jose Rizal Manua dan para pendukung lainnya pun sama sekali tidak mengecewakan. Penggunaan dialog Bahasa Jawa nya pun medhok nya tidak berlebihan dan natural.
Pemeran: Jose Rizal Manua, Indah Permatasari, Claresta Taufan, Della Dartyan, Aksara Dena, Retno Soetarto, Maryam Supraba, Landung Simatupang, Nayla Sakhi, Rendra Bagus Pamungkas, Siti Fauziah
Sutradara: Sidharta Tata
Studio: Film Rapi, Skymedia, Film Rhaya
Retno (Indah Permatasari) memutuskan mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai perawat untuk menjenguk keluarganya di kampung halaman. Kedatangan Retno disambut hangat oleh kedua orangtuanya yaitu Bapak Wiryo (Jose Rizal Manua) dan Ibu Wiryo (Retno Soetarto). Segala kebutuhan sehari-hari keluarga Pak Wiryo dibantu oleh asisten rumah tangga mereka yaitu Indah (Claresta Taufan) yang tinggal bersama dengan anak kecil Ismi (Nayla Sakhi).
Beberapa hari sebelum cutinya selesai, Retno mengalami mimpi buruk tentang kedua orangtuanya. Dan benar saja, mimpi tersebut menjadi kenyataan. Kedua orang tua Retno mengalami kecelakaan mobil. Sang ibu meninggal ditempat, sementara Pak Wiryo yang selamat segera dilarikan ke rumah sakit. Selama menjalani perawatan. kondisi Pak Wiryo tak kunjung membaik. Karena biaya rumah sakit yang terus membengkak, Wati (Della Dartyan) yang merupakan kakak dari Retno mengambil keputusan untuk merawat sang ayah dirumah saja secara bergiliran.

Dari segi cerita, rekam jejak Sidharta Tata sebagai sutradara film horor sejauh ini selalu konsisten memberikan hasil yang memuaskan. Film SAKARATUL MAUT (2024) menjadi pembuktian untuk kesekian selamanya. Cerita keluarga yang berpoligami dan tidak akur, fenomena tentang pegangan terhadap Jin, krisis kepercayaan terhadap agama hingga hubungan antara anak dengan orang tua tersaji dengan lengkap di film ini. Kolaborasi tiga penulis yaitu Agasyah Karim, Bayu Kurnia dan Khalid Kashogi terbukti berhasil mengembangkan premis sederhana tentang sakaratul maut menjadi lebih menarik dan juga rumit. Selain plotnya yang sangat solid, pendalaman cerita dari masing-masing karakter di film ini jempolan banget. Setiap karakter memiliki motivasi tersendiri pada akhirnya menjadi satu kesatuan cerita yang saling melengkapi satu sama lain. Selain itu, film SAKARATUL MAUT (2024) juga berhasil menyajikan sekuens horor yang membuat penonton benar-benar ketakutan. Penempatan jump Fear selalu on point, ditambah lagi adegan-adegan horrornya sukses membuat terkesan. Terdapat dua adegan horor yang melibatkan Della Dartyan dan Indah Permatasari dalam film ini yang diciptakan dengan luar biasa. Intensitas teror dan ketegangannya cakep banget!
Setelah selesai menguburkan Ibu Wiryo, permasalahan lain datang menghampiri keluarga Pak Wiryo. Istri kedua Pak Wiryo yaitu Ibu Giyem (Maryam Supraba) datang ke rumah untuk ikut pengajian dan menjenguk sang suami dengan mengajak anaknya, Tarjo (Aksara Dena). Kehadiran keduanya membuat Wati kesal mengingat selama ini hubungan antara keluarga istri pertama dan istri kedua tidak akur. Emosi Wati semakin tersulut saat Tarjo menanyakan perihal warisannya. Tarjo mengingnkan warisan dari ayahnya karena ia memang anak kandung dari Pak Wiryo. Melihat kondisi Pak Wiryo yang semakin membaik membuat Ibu Giyem diam-diam membawa sebuah jimat untuk disimpan di kamarnya Pak Wiryo. Namun sayang, hal tersebut dipandang negatif oleh Wati dan juga Retno. Keduanya semakin curiga jika Ibu Giyem lah yang menyebabkan Pak Wiryo mengalami kecelakaan dan penyakitnya tak kunjung sembuh.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Pak Wiryo semakin memprihatinkan. Sesekali ia mengalami sesak nafas sehingga kesulitan untuk sadarkan diri. Disaat yang bersamaan, serangkaian kejadian mistis dialami oleh Wati, Retno, Ibu Giyem dan Tarjo ketika mereka sedang menjaga Pak Wiryo di kamar. Mereka berempat sering melihat penampakan jin yang selalu berada di dekat Pak Wiryo. Teror jin tersebut pun perlahan mulai mengincar seluruh keluarga dari Pak Wiryo. Apa yang sebenarnya terjadi pada Pak Wiryo beserta keluarga?
Dari segi cerita, rekam jejak Sidharta Tata sebagai sutradara film horor sejauh ini selalu konsisten memberikan hasil yang memuaskan. Film SAKARATUL MAUT (2024) menjadi pembuktian untuk kesekian selamanya. Cerita keluarga yang berpoligami dan tidak akur, fenomena tentang pegangan terhadap Jin, krisis kepercayaan terhadap agama hingga hubungan antara anak dengan orang tua tersaji dengan lengkap di film ini. Kolaborasi tiga penulis yaitu Agasyah Karim, Bayu Kurnia dan Khalid Kashogi terbukti berhasil mengembangkan premis sederhana tentang sakaratul maut menjadi lebih menarik dan juga rumit. Selain plotnya yang sangat solid, pendalaman cerita dari masing-masing karakter di film ini jempolan banget. Setiap karakter memiliki motivasi tersendiri pada akhirnya menjadi satu kesatuan cerita yang saling melengkapi satu sama lain. Selain itu, film SAKARATUL MAUT (2024) juga berhasil menyajikan sekuens horor yang membuat penonton benar-benar ketakutan. Penempatan jump Fear selalu on point, ditambah lagi adegan-adegan horrornya sukses membuat terkesan. Terdapat dua adegan horor yang melibatkan Della Dartyan dan Indah Permatasari dalam film ini yang diciptakan dengan luar biasa. Intensitas teror dan ketegangannya cakep banget!
Konsistensi Sidharta Tata yang selalu dieksekusi dalam setiap aspek inilah yang membuat selalu percaya terhadap setiap proyek film yang digarap olehnya.
Untuk jajaran pemain, penampilan Indah Permatasari di film SAKARATUL MAUT (2024) ini sangat memuaskan apalagi saat adegan pamungkasnya. Ekspresi dan gesturnya sangat mengerikan! Auto jadi film horor terbaik sejauh ini yang dibintangi Indah Permatasari. Penampilan Claresta Taufan, Della Dartyan, Aksara Dena, Jose Rizal Manua dan para pendukung lainnya pun sama sekali tidak mengecewakan. Penggunaan dialog Bahasa Jawa nya pun medhok nya tidak berlebihan dan natural.
0 komentar:
Posting Komentar