Minggu, 25 Mei 2025

Alas Pati (2018)

                                          Alas Pati (2018)

Pemeran: Nikita Willy, Jeff Smith, Naomi Paulinda, Roy Sungkono, Steffy Zamora.

Sutradara: Jose Poernomo

Studio: Gambar MD, Film PicHouse

Bosan dengan konten vlog yang tidak selalu mencapai jumlah viewers yang diharapkan membuat Rayya (Nikita Willy), Ditto (Jeff Smith), Rendy (Roy Sungkono),  Vega (Steffy Zamora) dan Jessy (Naomi Paulinda) memutar otak untuk mencari sesuatu yang bisa membuat vlog mereka semakin terkenal luas dan mendapat pundi-pundi uang.

Rayya pun tak sengaja membaca artikel tentang area pemakaman misterius disebuah hutan terpencil bernama Alas Pati. Karena didesak faktor ingin terkenal dan masalah keuangan, mereka memutuskan untuk pergi ke Alas Pati untuk melakukan aktivitas vlogging. Rayya dan kawan-kawan yakin jika rekaman aktivitas ke Alas Pati akan mengundang jutaan viewers serta uang kepada channel video mereka.

Perjalanan ke Alas Pati rupanya cukup memakan waktu. Mereka harus melewati sungai yang dikelilingi hutan belantara serta melewati tebing-tebing besar. Perjalanan yang cukup berat itu akhirnya mereka terselesaikan usai tiba di Alas Pati.

Disana mereka menemukan sebuah area pemakaman dimana jenazah-jenazah tersebut tidak dikubur ke dalam tanah, melainkan tersebar di atas papan yang disanggah oleh beberapa kayu. Rayya dan yang lainnya awalnya merasa ketakutan melihat apa yang ada didepan mereka, namun hal itu tak membuat mereka mengurungkan niat untuk melakukan vlogging. Mereka bahkan berani bermain jenazah-jenazah di sana. Satu orang dari mereka melakukan hal konyol di area itu. Malang, ketika Jessy mencoba memulihkan kuburan tersebut, kayu penyangga patah dan seketika membuat Jessy tewas di tempat dengan bersimbah darah. 

Hal itu membuat Rayya, Ditto, Vega dan Rendy kaget. Tanpa pikir panjang mereka kabur meninggalkan Alas Pati dan Jessy disana. 

Rayya dan yang lainnya kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Mereka tak menyangka bahwa Jessy kini telah tiada. Mereka lalu memutuskan untuk diam tidak menceritakan kematian Jessy kepada siapa pun. Vlog Alas Pati pun tidak jadi mereka publikasikan. Namun, semenjak kepulangan dari Alas Pati, satu orang dari mereka mengalami gangguan misterius yang terus berulang. Ditto mencoba mencari tahu asal usul gangguan misterius itu melalui beberapa rekaman vlog di Alas Pati dan bantuan peralatan yang mampu mendeteksi suara-suara aneh.

Rayya dan yang lainnya yakin bahwa gangguan misterius yang berulang kali mereka alami berasal dari arwah Jessy yang gentayangan. Mampukah Rayya, Ditto, Vega dan Rendy terhindar dari gangguan yang konon berasal dari arwah Jessy?

Salah satu sutradara spesialis film horor Indonesia yakni Jose Poernomo tahun ini kembali hadir memeriahkan bulan suci Ramadhan dengan merilis film horor yang berjudul ALAS PATI (2018).

Dari segi trailer dan poster, film ini sedikit memberikan rasa penasaran. Jose Poernomo kembali menghadirkan sebuah tempat fiktif untuk ide cerita. Bahkan sebelum nama Alas Pati ini diangkat menjadi cerita, sudah ada Angker Batu dan Alas Keramat yang lebih dulu eksis. Ide membuat tempat fiktif ini aku suka dan selalu membuatku penasaran dan tampak menjanjikan (meskipun sudah tau lah ya semua orang juga, kualitas film Jose Poernomo tak selalu berjalan memuaskan). 

Hal inipun menurutku kembali terulang di ALAS PATI (2018). Tempat fiktif yang cukup menjanjikan ini malah diceritakan sangat singkat, tidak dieksplor lebih jauh dan tidak dijadikan set lokasi utama. Padahal aku sudah sedikit berimajinasi bahwa film ALAS PATI (2018) akan fokus pada misteri kuburan unik yang ada di hutan itu. Jose Poernomo malah fokus menakut-nakuti penonton lewat jumpscared yang standar khas film dia dengan aransemen musik yang sungguh-sungguh menggelegar (aku sampai gak kuat mendengar musik film ini, berasa ingin bereksperimen dengan tangan ke kamera dan menghubungi proyektor bioskop untuk menurunkan volume film ini). Itu saja.

Adegan yang cukup menyeramkan menurutku hanya ada tiga saja. Dua malah di antaranya sudah ditampilkan dalam trailernya. Jalan cerita pun hanya sebatas menakut-nakuti seluruh karakter yang tersisa saja. Dan itu terus dilakukan berulang-ulang. Gak ada twist atau kejutan sama sekali. Semuanya terasa bisa ditebak. Namun, yang patut diapresiasi film ini adalah kemauan Nikita Willy yang melakukan adegan cukup menantang tanpa bantuan stunt-man. Adegan mobil dalam air keren sih! Eungap aku ngeliatnya. Ini peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan film horor perdananya Nikita Willy yang sangat gabut dan pamer endorsement semata. Beberapa angle kamera dan sinematografi dalam film ini terasa cukup cantik ketika mengeksplor hutan Alas Pati. Sisanya biasa saja. Chemistry antar para pemain pun terasa masih kaku. Padahal film ini menceritakan mereka adalah sahabat satu kampus dan satu channel vlog.

Secara keseluruhan, film ALAS PATI (2018) masih bisa dinikmati tanpa harus berfikir keras. Dengan serius! Lumayan, masih bisa ditonton di bioskop. Jauh lebih baik dari film horor pertama darinya.

0 komentar:

Posting Komentar