A Quiet Place (2018)
Pemeran: Emily Blunt, John Krasinski, Millicents Simmonds, Noah Jupe, Leom Russom, Cade Woodwards, Doris McCarthy
Sutradara: John Krasinski
Studio: Paramount Pictures
Populasi penduduk di New York, Amerika Serikat dari hari ke hari semakin berkurang drastis dan hampir musnah. Penyebabnya adalah munculnya sosok-sosok misterius yang dimana akan memangsa mangsanya jika mengeluarkan suara. Hari ke-89, keluarga Lee Abbott (John Krasinski) pergi ke kota dari rumah persembunyian mereka untuk mengambil obat-obatan serta keperluan sehari-hari. Dalam kesunyian itu, ia mengajak Istrinya, Evelyn Abbott (Emily Blunt) beserta cucu ketiga, Marcus (Noah Jupe), Regan (Millicents Simmonds) serta Beau (Cade Woodwards). Kota New York benar-benar menjadi kota mati. Tak ada satupun orang yang bisa keluarga Lee temui disepanjang perjalanan. Mereka sukses bisa bertahan hidup dipinggiran kota dengan cara mempelajari serta memahami perilaku polah dari gambar misterius tersebut. Ketika menuju kembali ke rumah, naas. Salah satu anggota keluarga Abbott terbunuh diserang karena mengeluarkan suara dari barang yang ia bawa.

Akibat kejadian itu, keluarga Abbott dirundung duka. Mereka tak ingin anggota keluarga lainnya menjadi korban berikutnya. Hari demi hari, bulan demi bulan berlalu. Tak terasa mereka sudah melewati kehidupan tanpa suara selama satu tahun lebih. Sang ayah tetap berusaha mencari bantuan dengan peralatan radio yang ia rakit sendiri serta membuat alat bantu pendengaran untuk anaknya, Regan. Ditengah keheningan tanpa suara, ada kebahagiaan yang mengecewakan keluarga Abbott. Evelyn kini tengah hamil. Sang ayah memutuskan untuk melatih anaknya, Markus yang penakut untuk bisa memahami situasi lingkungan sekitar rumah mereka dan melindungi ibunya jika sang ayah tengah pergi.Suatu hari, ketika sang ayah mengajak Markus pergi ke sungai, serta Regan sedang mengunjungi makam adik kecilnya, perut Evelyn mengalami kontraksi dirumahnya. Ia lalu menggali ke ruang bawah tanah untuk bersembunyi. Karena panik serta tak berdaya menahan rasa sakit, Evelyn tak sengaja membuat kegaduhan dan memancing sosok misterius itu datang ke rumahnya.Mampukah Evelyn menghindar dari sosok misterius itu?
Paruh pertama, film ini terasa cukup lambat dalam memperkenalkan apa yang sedang terjadi serta pengenalan karakternya. Ditambah lagi film ini sesuai dengan tagline nya, minim banget bersuara. Tapi hal tersebut emang sukses sih bikin ku ikut menikmati dan sesak disepanjang film. Untungnya ditengah kesunyian itu, suasana horor lewat kemunculan sosok misterius yang "malu-malu" muncul diawal juga sukses memberikan rasa tegang dan penasaran. Menuju pertengahan pertengahan, barulah film "taring" ini dikeluarkan. Bukan sekedar sensasi tegang saja yang ditebar, sisi dramatis serta simpati sukses banget dihadirkan lewat para karakternya masing-masing. Disini sang sutradara yang merupakan suami asli dari Emily Blunt (ku baru tahu terjadi saat usai buka IMDb haha) ini menghadirkan sisi emosional masing-masing karakter dengan kuat. Sang ayah digambarkan sangat baik sebagai kepala keluarga yang selalu melindungi keluarganya, sang ibu yang super tangguh meskipun dalam keadaan hamil, kakak beradik yang mempunyai perbedaan sifat namun tetap melindungi satu sama lain menjadi momen yang cukup hangat ditengah atmosfer ketegangan.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, faktor utama saya ingin menonton film ini adalah Emily Blunt. Tak perlu diragukan lagi kualitas beliau mah. Totalitas. Gila sih adegan bathtub sama basement itu, ngeri dan ngilu banget ngeliatnya. Rasanya ingin teriak sekencang-kencangnya tapi ditahan. Takut si sosok misterius itu juga muncul beneran haha. Aku juga suka banget cara film ini mengakhiri filmnya. Hampir 50:50 antara senang dan sedih. Meskipun sangat berpotensi untuk ada sekuel berikutnya tapi saya lebih setuju jika film ini sudah seperti ini.

Akibat kejadian itu, keluarga Abbott dirundung duka. Mereka tak ingin anggota keluarga lainnya menjadi korban berikutnya. Hari demi hari, bulan demi bulan berlalu. Tak terasa mereka sudah melewati kehidupan tanpa suara selama satu tahun lebih. Sang ayah tetap berusaha mencari bantuan dengan peralatan radio yang ia rakit sendiri serta membuat alat bantu pendengaran untuk anaknya, Regan. Ditengah keheningan tanpa suara, ada kebahagiaan yang mengecewakan keluarga Abbott. Evelyn kini tengah hamil. Sang ayah memutuskan untuk melatih anaknya, Markus yang penakut untuk bisa memahami situasi lingkungan sekitar rumah mereka dan melindungi ibunya jika sang ayah tengah pergi.
Suatu hari, ketika sang ayah mengajak Markus pergi ke sungai, serta Regan sedang mengunjungi makam adik kecilnya, perut Evelyn mengalami kontraksi dirumahnya. Ia lalu menggali ke ruang bawah tanah untuk bersembunyi. Karena panik serta tak berdaya menahan rasa sakit, Evelyn tak sengaja membuat kegaduhan dan memancing sosok misterius itu datang ke rumahnya.
Mampukah Evelyn menghindar dari sosok misterius itu?
Paruh pertama, film ini terasa cukup lambat dalam memperkenalkan apa yang sedang terjadi serta pengenalan karakternya. Ditambah lagi film ini sesuai dengan tagline nya, minim banget bersuara. Tapi hal tersebut emang sukses sih bikin ku ikut menikmati dan sesak disepanjang film. Untungnya ditengah kesunyian itu, suasana horor lewat kemunculan sosok misterius yang "malu-malu" muncul diawal juga sukses memberikan rasa tegang dan penasaran. Menuju pertengahan pertengahan, barulah film "taring" ini dikeluarkan. Bukan sekedar sensasi tegang saja yang ditebar, sisi dramatis serta simpati sukses banget dihadirkan lewat para karakternya masing-masing. Disini sang sutradara yang merupakan suami asli dari Emily Blunt (ku baru tahu terjadi saat usai buka IMDb haha) ini menghadirkan sisi emosional masing-masing karakter dengan kuat. Sang ayah digambarkan sangat baik sebagai kepala keluarga yang selalu melindungi keluarganya, sang ibu yang super tangguh meskipun dalam keadaan hamil, kakak beradik yang mempunyai perbedaan sifat namun tetap melindungi satu sama lain menjadi momen yang cukup hangat ditengah atmosfer ketegangan.
Paruh pertama, film ini terasa cukup lambat dalam memperkenalkan apa yang sedang terjadi serta pengenalan karakternya. Ditambah lagi film ini sesuai dengan tagline nya, minim banget bersuara. Tapi hal tersebut emang sukses sih bikin ku ikut menikmati dan sesak disepanjang film. Untungnya ditengah kesunyian itu, suasana horor lewat kemunculan sosok misterius yang "malu-malu" muncul diawal juga sukses memberikan rasa tegang dan penasaran. Menuju pertengahan pertengahan, barulah film "taring" ini dikeluarkan. Bukan sekedar sensasi tegang saja yang ditebar, sisi dramatis serta simpati sukses banget dihadirkan lewat para karakternya masing-masing. Disini sang sutradara yang merupakan suami asli dari Emily Blunt (ku baru tahu terjadi saat usai buka IMDb haha) ini menghadirkan sisi emosional masing-masing karakter dengan kuat. Sang ayah digambarkan sangat baik sebagai kepala keluarga yang selalu melindungi keluarganya, sang ibu yang super tangguh meskipun dalam keadaan hamil, kakak beradik yang mempunyai perbedaan sifat namun tetap melindungi satu sama lain menjadi momen yang cukup hangat ditengah atmosfer ketegangan.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, faktor utama saya ingin menonton film ini adalah Emily Blunt. Tak perlu diragukan lagi kualitas beliau mah. Totalitas. Gila sih adegan bathtub sama basement itu, ngeri dan ngilu banget ngeliatnya. Rasanya ingin teriak sekencang-kencangnya tapi ditahan. Takut si sosok misterius itu juga muncul beneran haha.
Aku juga suka banget cara film ini mengakhiri filmnya. Hampir 50:50 antara senang dan sedih. Meskipun sangat berpotensi untuk ada sekuel berikutnya tapi saya lebih setuju jika film ini sudah seperti ini.
0 komentar:
Posting Komentar