Minggu, 25 Mei 2025

Danur (2017)

                                          Danur (2017)



Pemeran: Prilly Latuconsina, Shareefa Daanish, Sandrina Michelle, Kinaryosih, Indra Brotolaras, Inggrid Widjanarko, Fuad Idris, Asha Kenyeri Bermudez, Weasley Andrew, Kevin Bzezovski Taroreh, Gamaharitz
Sutradara: Awi Suryadi
Studio: Gambar MD, Film Pichouse

Risa (Asha Kenyeri) selalu merasa kesepian jika sedang berlibur sekolah. Ibunya, Elly (Kinaryosih) selalu disibukkan dengan urusan pekerjaannya. Hingga ketika Risa berulang tahun ke-8, Ibunya masih saja sibuk dengan rutinitas kantor. Usai meniup kue ulang tahunnya yang ke-8, Risa hanya berharap mendapatkan teman bermain agar tidak merasa kesepian lagi.
Sejak saat itulah, Ibu Elly beserta asisten rumah tangga selalu merasa ada yang aneh melihat Risa yang selalu berbicara atau tertawa sendiri seolah sedang bermain dengan banyak teman. Mereka lalu mencoba mencari jalan untuk memisahkan Risa dan "teman-temannya" yang bernama Peter (Gamaharitz), Jensen (Kevin Bzezovski Taroreh) dan William (Weasley Andrew).
9 tahun berlalu, Risa (Prilly Latuconsina) kini sudah beranjak remaja dan mempunyai adik bernama Riri (Sandrina Michelle). Bersama sang Ibu, mereka memutuskan untuk kembali berlibur sekaligus merawat sang nenek (Inggrid Wijanarko). Rumah dimana pertama kali Risa bertemu dengan Peter, Jensen dan William.
Disana, Risa bergantian tugasnya merawat sang nenek dengan Andri (Indra Brotolaras), keponakannya.
Suatu malam, rumah sang nenek kedatangan seorang asisten rumah tangga baru bernama Asih (Shareefa Daanish) yang ditugaskan oleh Ibunya Andri. 
Banyak hal-hal ganjil usai Asih hadir di rumah tersebut. Puncaknya, Riri menghilang.
Alasan terbesar saya ingin menonton Film Danur ini bukanlah gara-gara Prilly Latuconsina atau Adaptasi Novel Horror Risa Sarasvati, melainkan faktor sutradaranya yaitu Awi Suryadi. Tahun 2015 lalu, beliau sukses menghadirkan sebuah film horor yang boleh disebut sebagai Film Horor Indonesia Terbaik selama satu dekade terakhir. Ya! Film itu adalah BADOET (2015). Awi Suryadi sukses menyajikan Horror dengan cerita yang kuat, rapi, dan BEDA dengan Horror lokal kebanyakan.
Dengan Film BADOET (2015) sebagai acuan, gue sangat berharap Film DANUR (2017) ini minimal setara dengan film horor Awi Suryadi sebelumnya atau bahkan melampauinya. Namun hasilnya..? Yuk saksikan mulai tanggal 30 Maret 2017 di Bioskop!

Secara keseluruhan saya kecewa dengan Film DANUR (2017). Dari awal film sebetulnya Awi Suryadi sudah berusaha serapi dan serasional mungkin dalam membangun cerita dan atmosfir horor. Namun menuju pertengahan hingga akhir film, hal yang sudah dibangun diawal jadi tidak konsisten. salah satunya adalah, di awal film sama sekali tidak dijelaskan Risa dan ibunya berliburan ke rumah siapa, tapi ketika 9 tahun kemudian kembali ke rumah itu malah dijelaskan alasan berlibur sekaligus merawat sang nenek yg kini sedang sakit. Sosok sang nenek yang diperankan Inggrid Wijanarko pun tidak diceritakan diawal film.
Sosok teman hantu Risa juga dalam film ini hanya diangkat tiga hantu saja. Padahal kalau tidak salah dalam versi Novel ada lima hantu kan ya yang jadi teman Risa? Peran ketiga hantu ini pun gue kira bakal menjadi fokus utama cerita, eh taunya malah seperti "tempelan" saja. Kata "Danur" yang menjadi prioritas dalam promosi film pun tidak diceritakan dengan baik disini. Yang maksudnya "Danur" dalam film ini tuh sebelah mana ya. Pasti begitu deh. Kalau misalkan hanya lewat adegan mencium bau busuk, mungkin film-film horor lain juga melakukan hal yang serupa sih. Adegan *ns*d*ous dalam Film DANUR (2017) tampil lumayan menyeramkan. Meskipun diakhiri dengan terlalu cepat untuk diselesaikan.
Film DANUR (2017) juga ini diputar terlalu halus kalo menurut gue. Andai saja Awi Suryadi mau melakukan sedikit lebih kasar pasti jauh lebih baik. Gue disepanjang film ini berasa gak nemu yang namanya darah atau momen jumpscared yang mengesankan.
Prilly Latuconsina yang menjadi tokoh sentral di film ini, tidak memberikan sesuatu yang berbeda. Karakternya masih sama dengan filmografi dia sebelumnya. Bedanya cuma sekarang dia film utama bergenre horor. udah gitu aja.
Untuk scoring musik, Film DANUR (2017) ini berasa bukan Awi Suryadi banget deh. Tiap adegan pasti muncul scoring yang menggelegar dan over-dramatis. Padahal jika sunyi, hening dan dikurangi sedikit kadar scoring dramatisnya pasti sosok Asih dan 3 teman hantunya Risa bisa tampil jauh lebih menyeramkan.
Penyelamat Film DANUR (2017) jelas terletak di tangan Shareefa Daanish. Ia sukses memerankan sosok Asih. Gerak mata dan gerak tubuhnya memang selalu menyeramkan. Tapi tetap aura Asih masih belum bisa melampaui aura kegilaan Dara di Film RUMAH DARA (2010). Meskipun kemunculannya di Film ini terlalu "keseringan". Poin plus berikutnya, Awi Suryadi tetap membawa gaya angle kameranya yang memukau. Spot-spot sempit sukses dieksplor dengan baik disini. 
Secara keseluruhan, Film DANUR (2017) tidak menampilkan performa terbaik dari Awi Suryadi. BADOET (2015) masih menjadi mahakarya darinya. Jadi.. Sudah tahu kan dalang penyebab Film DANUR (2017) seperti ini itu siapa? Perdamaian!

0 komentar:

Posting Komentar