A Copy Of My Mind (2016)

Pemeran: Chicco Jerikho, Tara Basro, Maera Panigoro, Paul Agusta, Ario Bayu, Ronny P Tjandra, Windu Arifin, Suhaya, Tony SetiadjiSutradara : Joko AnwarStudio: CJ Entertainment, Gambar Film Lo-Fi
Bercerita tentang Sari (Tara Basro) seorang karyawan salon yang mempunyai mimpi punya home-theatre dirumahnya sendiri. Ia sangat gemar menonton film dari DVD bajakan. Oleh karena itu, menonton film adalah kebahagiaan yang ia rasakan. Sari sangat gemar dengan film-film tentang rekayasa mahluk-mahluk yang mustahil keberadaanya. Suatu hari ia protes karena subtitle dalam DVD yang ia beli ngaco dan asal-asalan. Sang pemilik toko DVD bajakan (Tony Setiadji) kemudian mempertemukan Sari dengan Alex (Chicco Jerikho) si tukang penerjemah untuk DVD bajakan. Tak disangka, awalnya dari DVD bajakan dan diajak melihat koleksi DVD-DVD bajakan milik Alex, kemudian terjadilah kedekatan dan tumbuhnya cinta di antara mereka. Kepingan-kepingan DVD yang menempel di dinding kamar Alex yang sempit itu menjadi saksi kisah cinta keduanya.Beberapa hari kemudian, Sari yang sudah dua tahun tinggal di Ibukota Jakarta dengan kemampuan perawatan wajah yang ia peroleh ketika bekerja di Yelo Salon, merasa ingin mencari tempat kerja dengan suasana yang baru. Berbekal pengalaman itulah ia mencoba melamar kerja ke sebuah salon untuk kalangan menengah keatas milik Bos Bandi (Paul Agusta). Kebetulan, salon milik Bos Bandi sedang membutuhkan tenaga perawatan wajah. Sari pun diwajibkan mengikuti masa pelatihan selama dua minggu sebelum terjun langsung melayani klien salon itu.
Setelah masa pelatihan, Sari kemudian ditugaskan oleh bosnya untuk memberikan salon perawatan pada seorang Napi "spesial" di Rutan Jakarta bernama Ibu Marni (Maera Panigoro). Ibu Marni merupakan seorang terpidana kasus korupsi atas kasus makelar kasus yang berhasil meraup keuntungan miliaran rupiah. Kondisi sel penghuni Ibu Marni ternyata jauh lebih nyaman dibandingkan tempat tinggal Sari. Ruangan ber-AC, home theater hingga deretan koleksi DVD. Namun, karena keisengan Sari, ia kemudian terjebak dalam sebuah intrik politik yang kala itu menjelang Pemilihan Presiden hingga keselamatan Sari dan Alex menjadi terancam.

Harus diakui, A COPY OF MY MIND berhasil menghadirkan cerita cinta yang senatural mungkin. Kenaturalan itu didukung pula oleh akting romantis dari TARA BASRO dan CHICCO JERIKHO. Super-applause buat TARA BASRO yang kali ini tampil BERANI dan total dalam memerankan sosok Sari. Pantes banget dia diganjar BEST ACTREES di FESTIVAL FILM INDONESIA 2015 lalu lewat film ini juga. Chicco Jerikho pun semakin bersinar terang. Membintangi beberapa judul film sekaligus ditahun 2015-2016 ini ia tampil semakin meyakinkan dan bisa dibilang salah satu aktor terbaik di Indonesia.
Kesederhanaan A COPY OF MY MIND pun bisa kita rasakan melalui dialog-dialog dan adegan-adegan yang dikemas sesuai dengan realita. Lihat saja adegan Sari di Toko Elektronik. Disana tidak ada penempatan produk atau plesetin nama merek atau sensor sedikitpun. Padahal itu brand-brand disana sangat terkenal banget! Jangan lupa juga Indomie Kuah dan Indomie Goreng yang menjadi "product positioning" berikutnya yang menjadi salah satu hal yang mencuri perhatian di film ini! Kesederhanaan adegan hingga dialog-dialog di Film Arahan Joko Anwar ini terasa begitu dekat dan nyata. Siapapun mungkin pasti pernah mengalami adegan-adegan atau dialog yang dilontarkan oleh para pemain difilm ini. Ada satu adegan Sari yang sukses bikin gue nangis. Gila! Sederhana namun ngena.
Jakarta pun digambarkan dengan se-apa adanya banget oleh Joko Anwar. Deretan kabel kabel listrik yang menggantung dilangit ibukota, hiruk pikuk daerah pinggiran ibukota, suara gema adzan yang menjadi rutinitas hingga kamar Alex yang sempit dan sumpek itu berhasil menjadi set lokasi yang indah-sederhana difilm ini. Meskipun ciri khas Joko Anwar yaitu efek kamera yang sedikit "shaky" agak sedikit mengganggu dibeberapa bagian. Sisi intrik politik pun dikemas seringan mungkin agar mudah diikuti oleh penonton. Secara keseluruhan, A COPY OF MY MIND (2016) memberikan tontonan drama romantis yang sederhana, apa adanya dan cinta itu datang dari mana saja tidak dibuat ribet! Siapkan handuk untuk mengelap Alex-Sari dan siap-siap dikonfigurasi oleh indomie yang dimasak oleh Sari. Selamat berkeringaaat! Ditunggu 2judul lagi nya om Joko yang A COPY OF MY SOUL dan A COPY OF MY HATI nya!

Pemeran: Chicco Jerikho, Tara Basro, Maera Panigoro, Paul Agusta, Ario Bayu, Ronny P Tjandra, Windu Arifin, Suhaya, Tony Setiadji
Sutradara : Joko Anwar
Studio: CJ Entertainment, Gambar Film Lo-Fi

Harus diakui, A COPY OF MY MIND berhasil menghadirkan cerita cinta yang senatural mungkin. Kenaturalan itu didukung pula oleh akting romantis dari TARA BASRO dan CHICCO JERIKHO. Super-applause buat TARA BASRO yang kali ini tampil BERANI dan total dalam memerankan sosok Sari. Pantes banget dia diganjar BEST ACTREES di FESTIVAL FILM INDONESIA 2015 lalu lewat film ini juga. Chicco Jerikho pun semakin bersinar terang. Membintangi beberapa judul film sekaligus ditahun 2015-2016 ini ia tampil semakin meyakinkan dan bisa dibilang salah satu aktor terbaik di Indonesia.
Kesederhanaan A COPY OF MY MIND pun bisa kita rasakan melalui dialog-dialog dan adegan-adegan yang dikemas sesuai dengan realita. Lihat saja adegan Sari di Toko Elektronik. Disana tidak ada penempatan produk atau plesetin nama merek atau sensor sedikitpun. Padahal itu brand-brand disana sangat terkenal banget! Jangan lupa juga Indomie Kuah dan Indomie Goreng yang menjadi "product positioning" berikutnya yang menjadi salah satu hal yang mencuri perhatian di film ini! Kesederhanaan adegan hingga dialog-dialog di Film Arahan Joko Anwar ini terasa begitu dekat dan nyata. Siapapun mungkin pasti pernah mengalami adegan-adegan atau dialog yang dilontarkan oleh para pemain difilm ini. Ada satu adegan Sari yang sukses bikin gue nangis. Gila! Sederhana namun ngena.
Jakarta pun digambarkan dengan se-apa adanya banget oleh Joko Anwar. Deretan kabel kabel listrik yang menggantung dilangit ibukota, hiruk pikuk daerah pinggiran ibukota, suara gema adzan yang menjadi rutinitas hingga kamar Alex yang sempit dan sumpek itu berhasil menjadi set lokasi yang indah-sederhana difilm ini. Meskipun ciri khas Joko Anwar yaitu efek kamera yang sedikit "shaky" agak sedikit mengganggu dibeberapa bagian. Sisi intrik politik pun dikemas seringan mungkin agar mudah diikuti oleh penonton. Secara keseluruhan, A COPY OF MY MIND (2016) memberikan tontonan drama romantis yang sederhana, apa adanya dan cinta itu datang dari mana saja tidak dibuat ribet! Siapkan handuk untuk mengelap Alex-Sari dan siap-siap dikonfigurasi oleh indomie yang dimasak oleh Sari. Selamat berkeringaaat! Ditunggu 2judul lagi nya om Joko yang A COPY OF MY SOUL dan A COPY OF MY HATI nya!
Bercerita tentang Sari (Tara Basro) seorang karyawan salon yang mempunyai mimpi punya home-theatre dirumahnya sendiri. Ia sangat gemar menonton film dari DVD bajakan. Oleh karena itu, menonton film adalah kebahagiaan yang ia rasakan. Sari sangat gemar dengan film-film tentang rekayasa mahluk-mahluk yang mustahil keberadaanya. Suatu hari ia protes karena subtitle dalam DVD yang ia beli ngaco dan asal-asalan. Sang pemilik toko DVD bajakan (Tony Setiadji) kemudian mempertemukan Sari dengan Alex (Chicco Jerikho) si tukang penerjemah untuk DVD bajakan. Tak disangka, awalnya dari DVD bajakan dan diajak melihat koleksi DVD-DVD bajakan milik Alex, kemudian terjadilah kedekatan dan tumbuhnya cinta di antara mereka. Kepingan-kepingan DVD yang menempel di dinding kamar Alex yang sempit itu menjadi saksi kisah cinta keduanya.
Beberapa hari kemudian, Sari yang sudah dua tahun tinggal di Ibukota Jakarta dengan kemampuan perawatan wajah yang ia peroleh ketika bekerja di Yelo Salon, merasa ingin mencari tempat kerja dengan suasana yang baru. Berbekal pengalaman itulah ia mencoba melamar kerja ke sebuah salon untuk kalangan menengah keatas milik Bos Bandi (Paul Agusta). Kebetulan, salon milik Bos Bandi sedang membutuhkan tenaga perawatan wajah. Sari pun diwajibkan mengikuti masa pelatihan selama dua minggu sebelum terjun langsung melayani klien salon itu.
Setelah masa pelatihan, Sari kemudian ditugaskan oleh bosnya untuk memberikan salon perawatan pada seorang Napi "spesial" di Rutan Jakarta bernama Ibu Marni (Maera Panigoro). Ibu Marni merupakan seorang terpidana kasus korupsi atas kasus makelar kasus yang berhasil meraup keuntungan miliaran rupiah. Kondisi sel penghuni Ibu Marni ternyata jauh lebih nyaman dibandingkan tempat tinggal Sari. Ruangan ber-AC, home theater hingga deretan koleksi DVD. Namun, karena keisengan Sari, ia kemudian terjebak dalam sebuah intrik politik yang kala itu menjelang Pemilihan Presiden hingga keselamatan Sari dan Alex menjadi terancam.
Setelah masa pelatihan, Sari kemudian ditugaskan oleh bosnya untuk memberikan salon perawatan pada seorang Napi "spesial" di Rutan Jakarta bernama Ibu Marni (Maera Panigoro). Ibu Marni merupakan seorang terpidana kasus korupsi atas kasus makelar kasus yang berhasil meraup keuntungan miliaran rupiah. Kondisi sel penghuni Ibu Marni ternyata jauh lebih nyaman dibandingkan tempat tinggal Sari. Ruangan ber-AC, home theater hingga deretan koleksi DVD. Namun, karena keisengan Sari, ia kemudian terjebak dalam sebuah intrik politik yang kala itu menjelang Pemilihan Presiden hingga keselamatan Sari dan Alex menjadi terancam.

Harus diakui, A COPY OF MY MIND berhasil menghadirkan cerita cinta yang senatural mungkin. Kenaturalan itu didukung pula oleh akting romantis dari TARA BASRO dan CHICCO JERIKHO. Super-applause buat TARA BASRO yang kali ini tampil BERANI dan total dalam memerankan sosok Sari. Pantes banget dia diganjar BEST ACTREES di FESTIVAL FILM INDONESIA 2015 lalu lewat film ini juga. Chicco Jerikho pun semakin bersinar terang. Membintangi beberapa judul film sekaligus ditahun 2015-2016 ini ia tampil semakin meyakinkan dan bisa dibilang salah satu aktor terbaik di Indonesia.
Kesederhanaan A COPY OF MY MIND pun bisa kita rasakan melalui dialog-dialog dan adegan-adegan yang dikemas sesuai dengan realita. Lihat saja adegan Sari di Toko Elektronik. Disana tidak ada penempatan produk atau plesetin nama merek atau sensor sedikitpun. Padahal itu brand-brand disana sangat terkenal banget! Jangan lupa juga Indomie Kuah dan Indomie Goreng yang menjadi "product positioning" berikutnya yang menjadi salah satu hal yang mencuri perhatian di film ini! Kesederhanaan adegan hingga dialog-dialog di Film Arahan Joko Anwar ini terasa begitu dekat dan nyata. Siapapun mungkin pasti pernah mengalami adegan-adegan atau dialog yang dilontarkan oleh para pemain difilm ini. Ada satu adegan Sari yang sukses bikin gue nangis. Gila! Sederhana namun ngena.
Jakarta pun digambarkan dengan se-apa adanya banget oleh Joko Anwar. Deretan kabel kabel listrik yang menggantung dilangit ibukota, hiruk pikuk daerah pinggiran ibukota, suara gema adzan yang menjadi rutinitas hingga kamar Alex yang sempit dan sumpek itu berhasil menjadi set lokasi yang indah-sederhana difilm ini. Meskipun ciri khas Joko Anwar yaitu efek kamera yang sedikit "shaky" agak sedikit mengganggu dibeberapa bagian. Sisi intrik politik pun dikemas seringan mungkin agar mudah diikuti oleh penonton. Secara keseluruhan, A COPY OF MY MIND (2016) memberikan tontonan drama romantis yang sederhana, apa adanya dan cinta itu datang dari mana saja tidak dibuat ribet! Siapkan handuk untuk mengelap Alex-Sari dan siap-siap dikonfigurasi oleh indomie yang dimasak oleh Sari. Selamat berkeringaaat! Ditunggu 2judul lagi nya om Joko yang A COPY OF MY SOUL dan A COPY OF MY HATI nya!
0 komentar:
Posting Komentar