Senin, 26 Mei 2025

Orang Kaya Baru (2019)

                                    Orang Kaya Baru (2019)


Pemeran: Raline Shah, Lukman Sardi, Cut Mini, Derby Romero, Fatih Unru, Refal Hady, Dea Panendra, Millane Fernandez, Melayu Nicole, Jasmine Kusuma, Verdi Solaiman
Sutradara: Ody C. Harahap
Studio: Film Skenario, Gambar Warisan

Tika (Raline Shah) seorang mahasiswi yang hidup dalam kondisi ekonomi pas-pasan bersama dengan keluarganya, selalu bersabar dalam menghadapi kehidupan. Setiap hari, ia berangkat kuliah menaiki metro mini. Setibanya di kampus, ia selalu saja menjadi bahan nyinyiran mahasiswi lainnya terutama Risa (Millane Fernandez) dan Sasa (Melayu Nicole) duo mahasiswi populer dan kaya raya. Mereka pada memandang ke sebelah mata Tika karena kondisi ekonominya pas-pasan. Untungnya Tika tahan banting, dengan kedua sahabatnya yaitu Tiwi (Dea Panendra) dan Lala (Jasmine Kusuma) yang sama-sama pas-pasan mereka berteman dan lebih fokus untuk belajar, mengikuti olimpiade dan membuat karya.
Dirumahnya, Ayah (Lukman Sardi) dan Ibu (Cut Mini) semakin hari kondisi ekonomi semakin terbatas. Ditambah lagi, Dodi (Fatih Unru) yang sebentar lagi akan naik kelas dan butuh biaya besar karena sekolahnya tergolong sekolah favorit dan bergengsi. Tak cuma itu saja, sang kakak yaitu Duta (Derby Romero) juga tengah menempuh pendidikan kesenian dan berolahraga menampilkan pementasan teater bersama dengan kedua temannya. Ekonomi yang serba kekurangan itu tak membuat keadaan kesulitan mereka mendapat kebahagiaan. Dengan hanya makan malam bersama dan bercengkrama satu sama lain menjadi kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Bahkan lebih konyol lagi Tika, Duta dan Dodi jika mereka ingin makan enak, mereka akan datang ke pesta pernikahan yang tak dikenal demi makan prasmanan.
Suatu hari, keluarga Tika dirundung duka. Sang ayah meninggal dunia. Mereka sangat sedih ditinggal selamanya oleh Ayah mereka. Kini, Ibu, Tika, Duta dan Dodi tidak memiliki tulang punggung dalam keluarga mereka. Tika dan Duta memutuskan untuk berhenti kuliah. Dodi pun terpaksa akan dipindahkan ke sekolah negeri agar biayanya lebih murah. Sang Ibu hanya bisa bersedih atas suami suaminya itu. Tapi duka yang menyatukan Ibu, Tika, Duta dan Dodi tidak berlangsung lama. Seorang pengacara (Verdi Solaiman) beserta asistennya datang ke rumah membawa kabar mengejutkan. Sang ayah ternyata menyimpan dana harta warisan berlimpah yang telah ia tabung belasan tahun. Di video wasiat yang ayah buat sebelum meninggal, seluruh kekayaan yang ia sembunyikan dari keluarganya itu sepenuhnya diberikan pada Ibu, Tika, Duta dan Dodi untuk melanjutkan hidup mereka. Uang pertama sebesar Rp.500.000.000 mereka dapatkan dan harus digunakan untuk kepentingan keluarga.
Mendapat uang sangat berlimpah, membuat Ibu, Tika, Duta dan Dodi kini menjadi orang kaya baru. Mereka lalu membeli apapun yang selama ini mereka idamkan. Sang ibu membeli banyak perhiasan. Tika membeli gadget mahal dan properti untuk bahan tugas kuliahnya. Duta akhirnya bisa membayar sewa dan DP gedung teater demi mewujudkan impiannya dan Dodi kini bisa memakai sepatu serta tas mahal ke sekolahnya. Usai menghabiskan uang pertama, sang pengacara datang lagi ke rumah untuk menampilkan video wasiat kedua almarhum sang ayah. Ternyata wasiat itu semakin membuat Ibu, Tika, Duta dan Dodi senang dan bahagia. Uang kedua dan ketiga, masing-masing sebesar Rp.15.000.000.000 berikutnya bisa mereka miliki lagi dengan mudah.
Keluarga kaya raya ini lalu membeli rumah mewah beserta isinya yang lengkap, bahkan membeli tiga mobil mini cooper sekaligus. Harta yang bergelimang membuat Tika semakin pede pergi ke kampus. Tika kini bahan perbincangan dikampusnya karena selalu mengenakan pakaian yang modis serta antar jemput mengendarai mobil mahal. Tika juga semakin optimis bisa mendapatkan Bayu (Refal Hady), pria sederhana yang selalu bekerja apa saja demi kuliah. Ibu yang kini tidak mengalami kesulitan ekonomi, menjadi sosok yang sangat dermawan. Bahkan aksi Ibu ketika bagi-bagi uang kepada pengemis jalanan menjadi viral. Tapi disatu sisi, kekayaan yang berlimpah ini tak membuat Dodi bahagia sepenuhnya. Kebersamaan dan kehangatan keluarganya kini tak pernah ia rasakan lagi gara-gara sang ibu dan kedua kakaknya sibuk dengan urusan masing-masing.
Kekayaan yang mereka miliki ternyata perlahan mulai menimbulkan masalah. Sang ibu harus menghadapi kericuhan saat ia membagikan sembako. Tika yang kini bergaul dengan Risa dan Sasa menjadi sorotan Tiwi dan Lala karena tingkahnya semakin aneh dan norak. Duta juga membutuhkan dana sebesar Rp.7.000.000.000 untuk biaya pementasan teater dan membayar para pengisi acara. Masalah lainnya muncul saat sang pengacara datang kembali ke rumah Ibu untuk menampilkan video wasiat keempat yang isinya ternyata membuat Ibu, Tika, Duta dan Dodi shock.
Ide cerita ini sih aku yakin semua sobat misqueen dimanapun termasuk diriku pernah berimajinasi berkhayal-khayal babu pernah mengalaminya, termasuk sang penulis skenarionya sendiri yaitu Joko Anwar mengakuinya sendiri bahwa ide menulis film ini berasal dari angan-angannya ketika masih remaja ingin menjadi orang yang kaya raya.
Paruh awal film, kita diberi suguhan sebuah keluarga sederhana dengan kebersamaan serta momen-momen komedi yang hangat, akrab, menghibur, lebay, bahkan mengarahkan dan mungkin berhubungan dengan para sobat misqueen. Om Ocay dan JoKan cukup epik dalam memvisualkan sebuah keluarga dalam menghadapi kenyataan mereka yang tiba-tiba kaya raya. Orang Kaya Baru yang biasanya menjadi over dan norak dilakukan dengan sangat memukau oleh Cut Mini serta Fatih Unru. Gesture Cut Mini memerankan sosok Ibu begitu lucu dan sangat menghibur dari awal hingga akhir film. Dialog-dialognya juga selalu berhasil memancing tawa penonton. Perubahan penampilan paling mencolok menurutku hanya terlihat pada Cut Mini saja. Fatih Unru, Derby Romero dan terutama Raline Shah menurutku sangat tidak cocok menjadi sobat misqueen. Lihatlah mereka sudah terbentuk image orang tajir. Bahkan menurut sang sutradara serta pengakuannya sendiri, Raline Shah lumayan berlatih keras bagaimana menjadi seorang sobat misqueen untuk film ini. Adegan metro mini pun dilakukan berkali-kali demi mendapatkan feelingnya. Hebat banget Mba Raline. Harus berlatih menjadi orang miskin :')
Komedi satir yang diselipkan dalam cerita film ini sih bagus dan cukup menyentil. 

0 komentar:

Posting Komentar