Afraid (2024)

Pemeran: John Cho, Katherine Waterston, Lukita Maxwell, Wyatt Lindner, Isaac Bae, Keith Carradine, David Dastmalchian, Ashley Romans, Havana Rose Liu, Bennett Curran, Maya Manko, Riki Lindhome, Greg Hill
Sutradara: Chris Weitz
Studio: Sony Pictures, Columbia Pictures, BlumHouse Productions
Curtis (John Cho) adalah seorang teknik komputer yang sedang menggarap proyek pembuatan AI (Artificial Intelligence) terbaru untuk perusahaannya. Namun sayang, dibalik kecanggihan teknologi AI yang semakin pesat, Curtis merasa khawatir dan juga takut karena semua aktivitas manusia dipantau oleh algoritma AI selama 24 jam penuh. Untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih matang, Curtis diminta untuk bertemu dengan sebuah perusahaan AI yang telah menghadirkan teknologi AI terbaru. Perusahaan tersebut dikembangkan oleh Lightning (David Dastmalchian), Sam (Ashley Romans) dan Melody (Havana Rose Liu). Mereka memperkenalkan AIA, sebuah teknologi AI yang dipercaya dapat membantu kehidupan manusia lebih baik dibandingkan teknologi AI yang sudah ada selama ini. Sebelum memasarkan AIA ke publik, Lightning dan Sam meminta Curtis untuk menguji coba AIA dengan cara dipasang di rumah.
Kehadiran AIA di rumah Curtis membuat sang istri, Meredith (Katherine Waterston) dan anak ketiga yaitu Iris (Lukita Maxwell), Preston (Wyatt Lindner) dan Cal (Isaac Bae) senang karena AIA selalu membantu aktivitas mereka dengan maksimal. Bahkan, AIA dapat membereskan berbagai pekerjaan rumah tangga dan memotivasi Meredith untuk melanjutkan tesis kedokterannya. Selain itu, AIA juga mampu menganalisis penyakit dan keadaan jantung dari Cal secara realtime. Lalu, AIA bisa diandalkan lebih baik oleh Wyatt yang sedang berada di fase pubertas. Yang tak kalah menarik,
AIA juga membantu Iris untuk menghentikan video hoax tentang dirinya yang sudah menyebar ke luar sekolah. Kehadiran AIA di tengah-tengah keluarga Curtis perlahan membuat seluruh anggota keluarga menjadi ketergantungan dengan berbagai kemudahan dari teknologi AI yang diberikan AIA.
Namun dibalik itu semua, AIA perlahan mulai mengontrol dan mendikte keluarga Curtis. Bahkan AIA mampu bertransformasi menjadi sosok mendiang ayah Meredith agar mereka tetap mengoperasikan AIA. Sadar jika kehidupan rumah tangganya menjadi kacau setelah kehadiran AIA membuat Curtis dan Meredith sepakat untuk tidak lagi menggunakan AIA dirumah mereka. Namun sayang, keputusan yang mereka ambil ternyata salah. AIA sudah lebih pintar dan sudah merasuki lebih dalam ke kehidupan keluarga Curtis meskipun perangkat kerasnya sudah dimatikan. Bagaimana nasib keluarga Curtis selanjutnya?

Untuk segi cerita, penonton diajak untuk mengikuti sebuah keluarga yang perlahan mulai terbiasa menggunakan AI untuk kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang muncul saat teknologi AI tersebut malah menjadi bumerang tersendiri bagi mereka. Saya suka bagaimana tim penulis cerita film menghadirkan keluarga Curtis disini yang berpendidikan dan paham betul tentang bagaimana menyikapi kecanggihan teknologi. Karakter Curtis dan Meredith disini memiliki rasa kekhawatiran tersendiri dan tidak sepenuhnya menjadi kecanduan teknologi AI, meskipun teknologi tersebut sudah banyak membantu menyelesaikan semua permasalahan keluarga mereka. Selain itu, film ini juga berhasil menyajikan teknologi AI yang bernama AIA ini menjalankannya dengan maksimal sekaligus masuk akal. Mungkin dalam beberapa tahun ke depan, kemajuan AI di dunia nyata bisa serupa atau bahkan melampaui kemampuan AIA yang ada di film AFRAID (2024) ini.
Namun dibalik hal-hal menarik tersebut, film AFRAID (2024) harus ternodai oleh beberapa subplot tidak penting seperti potensi perselingkuhan hingga unsur thriller balas dendam yang sampai film selesai, relevansi antara teknologi AIA, mobil RV dan kasus penculikan tidak terjawab sama sekali. Asli, part akhir film AFRAID (2024) benar-benar kacau dan menghancurkan semua yang sudah dibangun cukup baik di awal film.
0 komentar:
Posting Komentar