Juni 30, 2025
Lembayung - Jin Poli Gigi (2024)
Pemeran: Yasamin Jasem, Taskya Namya, Arya Saloka, Oka Antara, Anna Jobling, Asri Welas, Erick Estrada, Ence Bagus, Wulan Guritno, Daffa Wardhana, Mario Maulana, Tio Pakusadewo, Sari Nila, Paula Verhoeven
Sutradara: Baim Wong
Studio: Hiburan Tiger Wong, Studio Perdana Elang
Setelah lima tahun ditutup, akhirnya Klinik Lembayung kembali dibuka oleh pemiliknya yaitu Dr. Teto (Arya Saloka). Ia pun memanggil kembali beberapa karyawan lamanya untuk bekerja lagi di klinik. Selain itu, Teto juga membuka lowongan kerja untuk Dokter yang bersedia membuka praktiknya di sana. Salah satu Dokter yang bergabung yaitu teman dari Teto sendiri yaitu Dr. Ringgo (Oka Antara).
Kondisi klinik yang sudah lama ditinggalkan membuat Ida (Asri Welas), Heru (Ence Bagus) dan Moming (Erick Estrada) harus lebih ekstra membersihkan seluruh area klinik. Teto pun meminta mereka untuk lebih cepat dalam bekerja karena Klinik Lembayung akan dibuka lebih cepat agar warga bisa mendapatkan akses kesehatan lagi.
Beberapa hari menjelang pembukaan klinik, Ringgo yang sudah berada di sana kedatangan dua mahasiswi perawat dari kota yaitu Arum (Yasamin Jasem) dan Pica (Taskya Namya) untuk menjalani program magang di sana. Awalnya Ringgo menolak mereka berdua karena klinik sedang mencari perawat laki-laki. Namun karena sudah sakit hari ini, Ringgo mengizinkan Arum dan Pica untuk tinggal sehari di asrama klinik sampai menunggu keputusan dari Teto. Keduanya pun diantar menuju asrama dengan ditemani Ida.
Selama dalam perjalanan menuju klinik, Arum terlihat lemas dan juga pucat. Arum ternyata mengonsumsi obat untuk menggugurkan kandungan atas saran pacarnya, Dimas (Daffa Wardhana). Kondisi perut Arum semakin sakit dan keluar darah. Arum pun mendorong pergi menuju toilet klinik sebelum diketahui oleh Pica. Arum menemukan toilet yang menyatu dengan bak mandi empat. Ruangan tersebut sudah lama tidak digunakan sebagai ruang persalinan bagi para ibu hamil. Disana, ia membersihkan diri termasuk mencuci pakaian di dalamnya yang terkena banyak darah dari kematian tadi. Keesokan harinya, Arum dan Pica mendapat izin dari Dr. Teto untuk magang di Klinik Lembayung. Keduanya pun bisa bernapas lega. Arum ditugaskan menjadi asisten dari Teto dan Pica ditugaskan dengan Ringgo. Meskipun secara keseluruhan belum sepenuhnya selesai, Klinik Lembayung tetap dibuka untuk umum. Beberapa warga yang sedang sakit terlihat mulai melakukan pemeriksaan ke klinik.
Hingga suatu saat Arum dan Pica sedang bersantai karena daftar pasien sudah selesai, datanglah mereka sesosok perempuan berambut panjang yang mengenakan sendal bakiak kayu. Perempuan tersebut kemudian masuk ke ruang pemeriksaan Dr. Teto dan duduk di kursi dental. Arum dan Pica bingung karena mereka yakin tidak ada lagi pasien yang mendaftar untuk diperiksa. Pica kemudian pergi ke depan untuk memeriksa data registrasi di komputer. Arum pun mendekati perempuan yang kini memperhatikan sambil tersenyum aneh. Arum yang berusaha tenang, kemudian membersihkan air liur yang terus menetes dari mulut perempuan tersebut. Tiba-tiba listrik mati dan Arum berteriak histeris karena perempuan tadi berusaha menyerangnya. Dr. Teto masuk ke ruangannya dan berusaha menenangkan Arum yang tadi ketakutan.
Sejak kejadian tersebut, Arum mengalami serangkaian kejadian aneh di klinik. Hampir setiap malam, ia selalu bermimpi buruk. Selain itu, Arum juga selalu melihat penampakan wanita misterius tadi yang berusaha berkomunikasi dengannya dan juga Pica. Selain sering diganggu oleh penampakan, Arum juga tertawa dari salah satu staf yang ada di klinik saat sedang di ruang laundry. Arum terkejut dan tak bisa melawannya sama sekali. Arum sangat kesal dan semakin stres memilih untuk mencari kost daripada harus tinggal di asrama klinik.
Setelah tidak lagi tinggal di asrama klinik, Arum jadi sering kedatangan Dimas yang selalu mengajaknya bermesraan. Arum kali ini langsung menolak pacarnya itu karena Arum masih kecewa dan sakit hati setelah Dimas memaksanya untuk menggugurkan kandungan. Saat Arum menceritakan tentang menceritakan yang dialaminya kepada Dimas, respon dari sang kekasih malah menghina Arum. Arum makin kecewa dan sakit hati karena orang-orang disekitarnya malah membuat mentalnya semakin terpuruk.
Keesokan harinya, saat Arum bekerja di klinik bersama Pica mereka mendapat kabar jika Heru mengalami kecelakaan tragis dan langsung meninggal di tempat. Arum sangat terkejut akan kabar kematian Heru itu mengingat kemarin ketika sempat mengungkapkan, ia sempat mengumpat semoga Heru segera mati. Seiring berjalannya waktu, Arum dan juga Pica semakin sering mengalami kejadian-kejadian aneh selama berada di klinik. Tak hanya itu saja, satu orang orang yang ada di klinik bertemu dengan ajalnya dengan cara yang tragis.
0 komentar:
Posting Komentar