Rabu, 25 Juni 2025

Rumah Gurita (2014)

 Rumah Gurita (2014)

Pemeran: Shandy Aulia, Boy William, Maria Sabta, Kemal Palevi, Izur Muchtar

Sutradara: Jose Poernomo

Studio: Studio Pembuat Hit

Selina (Shandy Aulia) merupakan seorang anak yatim piatu yang mempunyai indera ke-6. Gara-gara kemampuan nya tersebut ia dikucilkan oleh teman-temannya. Termasuk kakak tiri dan suami (Maria Sabta & Kemal Palevi). Mereka semua menggangap kalau Selina itu gila.

Suatu hari, keadaan ekonomi kakak tiri Selina semakin menipis, terpaksa Selina harus diusir oleh kakak tirinya dan tinggal di rumah warisan almarhum orangtuanya di Bandung. Sebuah rumah klasik mewah dengan bangunan gurita tepat di atas atap rumahnya.

Di malam pertama tinggal di rumah tersebut, Selina mendapat kejadian aneh dari mahluk yang tak kasat mata. Namun ia tak pernah menceritakan apapun yang ia alami kepada orang lain. Hingga ia bertemu dengan Roy (Boy William) tetangga rumah yang kemudian menyukai Selina.

Teror mahluk gaib pun semakin sering dirasakan oleh Selina setelah ia membuka sebuah ruangan yang berisi banyak sekali barang-barang untuk aktivitas pemujaan. Dengan bantuan Roy, mereka mencari tahu asal mula gangguan tersebut dan berusaha untuk melenyapkannya.

Berhasilkah misi yang dilakukan oleh Selina & Roy menguak misteri dirumah gurita yang tempat mereka?

Sutradara yang terkenal dengan film horor urban legendanya yaitu Jose Poernomo kembali menghadirkan sebuah film yang kali ini mengangkat kisah urban legenda Rumah Gurita. Dengan setting waktu yang bercerita pada tahun 60-an, nuansa difilm Rumah Gurita ini sangat berlebihan dalam segi efek pada gambar dan pada akhirnya menggangu mata. Film yang disepanjang diberi efek kemerahan yang tak tau apa maksud dan tujuannya. Padahal jika untuk memberikan nuansa jadul atau vintage saya rasa tidak perlu dengan memberikan efek kemerahan yang berlebihan seperti itu, penggunaan properti jadul pun sudah cukup. Ditambah lagi dengan iringan musik yang cukup dibeberapa bagian. Yang membuat saya heran adalah suara pintu terdengar seperti suara rekatan kursi goyang di Film Annabelle & suara lantai yang diinjak terdengar seperti lantai kayu yang terinjak padahal jelas-jelas setting lokasi nya disebuah rumah mewah berlantaikan marmer.

Thumbs down juga untuk bagian cerita dan para pemain. Cerita horor yang intens disajikan begitu sedikit. Momen-momen menyeramkannya pun tidak ada yang baru dan mudah untuk ditebak. Salah satunya adegan ketika Selina menyalakan dan menghidupkan saklar lampu di lantai bawah, mungkin ide tersebut terinspirasi dari Shortmovie Lights Out yang sempat menghebohkan situs Vimeo beberapa waktu lalu. Kisah romantis yang dihadirkan lewat karakter Selina & Roy pun terlalu berlebihan. Dialog baku yang niat awalnya untuk memperkuat nuansa tahun 60-an malah terlihat kaku & konyol.

Penampilan dari jajaran pemain pun tidak terlalu mengesankan. Shandy Aulia yang merupakan Jose & Hitmaker darlings tampil tidak ada perubahan drastis dari film-film sebelumnya. Boy William pun tak memberikan penampilan spesialnya. Itu mungkin disebabkan oleh dialog yang dipaksakan untuk menggunakan bahasa baku jadi terlihat seperti itu.

Secara keseluruhan, Rumah Gurita kurang memuaskan dan mengecewakan. Ayo Jose Poernomo! Bintang muda yang bagus dan berkualitas sangat banyak! Semoga di Danau Hitam bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat film ini. Oia satu lagi, sudah cukup menggunakan Shandy Aulia nya. Sekian

Saya ucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada Shandy Aulia yang telah merespon review saya di media sosial beberapa hari yang lalu. Semoga dengan adanya kritikan-kritikan seperti ini dari saya dan orang lain bisa menjadi acuan bagi mba Shandy Aulia, tim film dari Jose Poernomo ataupun Hitmaker Studios untuk membuat film yang lebih baik lagi. Saya sangat yakin difilm-film selanjutnya baik itu dari Jose Poernomo, Soraya Films ataupun Hitmaker Studios bisa menghadirkan karya yang jauh lebih hebat dari ini.

Adanya kritik biasanya akan menjadi seseorang untuk melakukan hal yang lebih baik, tapi hal lain dengan yang diutarakan oleh Mba Shandy Aulia kepada saya, dia malah menantang saya untuk BISA membuat film sendiri, BERAKTING dengan sempurna didepan layar film & mengatakan kalau saya telah membuang-buang uang dan waktu menonton filmnya bahkan menyarankan untuk menyumbangkan uang tersebut kepada orang yang membutuhkan

Sejujurnya, saya memang TIDAK bisa membuat dan berakting dalam film, saya hanya seorang penikmat Film Indonesia dibioskop. Berkat kegemaran saya menonton Film Indonesia dibioskop saya jadi tahu mana saja Film Indonesia terutama horor yang bagus mana yang tidak, mana akting yang bagus mana yang tidak menurut saya. Saya pun tidak meremehkan kemampuan Jose Poernomo dalam menyutradarai sebuah film, karena bagi saya beliau merupakan salah satu sutradara Film Indonesia yang patut diperhitungkan, terbukti film-filmnya selalu mencetak ratusan ribu penonton.

Dan jika diharuskan untuk membandingkan semua film terutama horor yang disutradarai oleh Jose Poernomo dan dimainkan oleh Mba Shandy Aulia saya rasa Film Rumah Gurita adalah yang paling lemah dibandingkan Rumah Kentang

0 komentar:

Posting Komentar