The Rental (2020)

Pemeran: Dan Stevens, Alison Brie, Sheila Vand, Jeremy Allen White, Toby HussSutradara: Dave FrancoStudio: Black Bear Pictures, IFC Films
Dua kakak beradik yaitu Charlie (Dan Stevens) dan Josh (Jeremy Allen White) mengajak pasangan mereka masing-masing untuk berliburan di sebuah rumah yang terletak dipinggir pantai. Charlie bersama istrinya yaitu Michelle (Alison Brie) dan Josh dengan kekasihnya, Mina (Sheila Vand). Mereka ingin menghabiskan akhir pekan dengan bersenang-senang melepaskan penat pekerjaan mereka di kota. Awalnya Mina yang pertama kali mendapatkan info soal lokasi rumah yang akan disewa itu. Namun saat dirinya mencoba untuk memesan, ia ditolak oleh penyewa rumah bernama Taylor (Toby Huss), dengan alasan rasisme. Tapi selang beberapa jam kemudian, Josh mencoba untuk memesan kembali dan berhasil. Hal itu membuat dirinya merasa tak nyaman dan kesal dengan perlakuan Taylor yang melakukan rasisme padanya
Meskipun Mina tidak menyukai penyewa rumah, mereka memutuskan untuk tetap menyewa rumah tersebut karena mempunyai fasilitas dan pemandangan yang sangat indah. Setibanya di sana, mereka disambut oleh Taylor. Mina yang melihat langsung Taylor masih dibuat kesal dan tak nyaman karena perlakuan rasis itu. Taylor pun meminta maaf meskipun mengarahkan isyarat ia masih tidak suka dengan orang yang mempunyai nama atau raut memancarkan bahasa Arab.Di hari pertama, mereka menghabiskan waktu bersenang-senang di dalam rumah. Mina dan Charlie yang merupakan rekan satu pekerjaan mengkonsumsi obat-obatan dan minuman beralkohol yang cukup banyak. Namun Michelle dan Josh memilih untuk tidak terlalu mabuk karena mereka ingin istirahat lebih awal setelah menempuh perjalanan jauh. Malam semakin larut. Kondisi Mina dan Charlie yang berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol memutuskan untuk berendam di kolam jacuzzi. Interaksi Mina dan Charlie semakin dekat. Keduanya bahkan nekat melakukan hubungan terlarang di belakang pasangan mereka masing-masing.
Keesokan harinya, Charlie dan Mina berkomitmen agar tidak menceritakan apa yang mereka lakukan kepada Josh maupun Michelle. Setelah kejadian itu, Mina tetap merasa tidak enak kepada Josh maupun Michelle, meskipun Josh berulang kali mencoba menenangkannya. Kepanikan menimpa Mina disaat dirinya menemukan kejanggalan di pancuran yang ada di dalam toilet. Setelah diperiksa lebih teliti, rupanya shower tersebut dipasangi kamera pengintai. Keduanya mengejutkan lalu meyakini jika Taylor sengaja memasang kamera tersebut. Mina tak ingin rekaman dirinya dengan Charlie bisa diputar dan dilihat Josh maupun Michelle. Kepanikan juga dirasakan oleh Josh, disaat anjing kesayangannya hilang.
Malam harinya, giliran Michelle yang ingin bersenang-senang. Namun suami dan kedua temannya lebih memilih untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol karena masih khawatir akan hilangnya anjing dan kejadian kamera simpanan itu. Michelle pun merasa sedih. Ia kemudian memilih untuk berendam di Jacuzzi demi menenangkan pikiran. Tapi ternyata Jacuzzi error, ia juga memanggil Taylor untuk memperbaiki Jacuzzi itu.
Disaat Taylor datang ke rumah, tanpa basa-basi Josh langsung menanyakan perihal anjingnya yang hilang. Tak hanya itu saja, Mina pun mengajak Taylor ke toilet untuk meminta klarifikasi tentang kamera pengintai yang terpasang di shower. Tapi Taylor tidak tahu soal anjing maupun kamera tersebut. Mina yang panik lalu mencoba menghajar Taylor tapi berhasil dihadang. Mendengar kesamaannya di toilet membuat Josh marah dan langsung menghajar Taylor secara brutal hingga tak sadarkan diri.
Mina, Charlie dan Josh dibuat panik disaat kembali ke toilet, Taylor ditemukan tewas. Josh terkejut karena dia sangat yakin jika dirinya hanya memukul tak sampai membuat Taylor terbunuh. Mina, Charlie dan Josh kemudian sepakat untuk menyembunyikan kematian Taylor dengan membuang mayatnya ke laut. Charlie tak ingin adiknya menjadi tersangka dan dipenjara, sekaligus tak ingin bukti perselingkuhannya dengan Mina terbongkar gara-gara Taylor. Setelah berhasil menghilangkan jejak Taylor, Mina dan Charlie kemudian akhirnya menceritakan soal kamera pengintai yang dipasang di shower toilet. Mendengar hal tersebut membuat Michelle dan Josh terkejut. Charlie berjanji dan menjamin istrinya itu tak akan menjelaskan soal pembunuhan Taylor. Siapakah sebenarnya yang memasang kamera dipasang di rumah itu?
Melalui film ini, adik kandung dari aktor James Franco ini mencoba menyajikan sebuah cerita thriller psikologis tentang ketidaknyamanan soal privasi yang dimasukkan ke dalam cerita drama percintaan dan persahabatan dua pasangan antara Charlie-Michelle dan Josh-Mina. Perkembangan cerita serta sumber konflik yang dihadirkan film ini terbilang sangat menarik dan cukup kuat
Setelah bermain-main dengan mengganggu psikologis penonton, Dave memberikan sensasi kengerian psikopat dengan gaya sadis & gore di paruh akhir film. Hal ini menurutku cukup sulit ditebak, meski agak sedikit terganggu dengan selipan humor khas Franco's Squad yang tiba-tiba muncul ditengah kengerian yang sudah tercipta. Untuk sebagian orang mungkin beralih dari thriller psikologis ke psikopat dengan gaya gore ini terbilang sudah terlalu mainstream, namun untuk aku pribadi, selama ketegangan dua genre ini masih terjaga dengan baik, film ini masih berhasil membuat penonton dibuat degdegan.

Pemeran: Dan Stevens, Alison Brie, Sheila Vand, Jeremy Allen White, Toby Huss
Sutradara: Dave Franco
Studio: Black Bear Pictures, IFC Films
Dua kakak beradik yaitu Charlie (Dan Stevens) dan Josh (Jeremy Allen White) mengajak pasangan mereka masing-masing untuk berliburan di sebuah rumah yang terletak dipinggir pantai. Charlie bersama istrinya yaitu Michelle (Alison Brie) dan Josh dengan kekasihnya, Mina (Sheila Vand). Mereka ingin menghabiskan akhir pekan dengan bersenang-senang melepaskan penat pekerjaan mereka di kota. Awalnya Mina yang pertama kali mendapatkan info soal lokasi rumah yang akan disewa itu. Namun saat dirinya mencoba untuk memesan, ia ditolak oleh penyewa rumah bernama Taylor (Toby Huss), dengan alasan rasisme. Tapi selang beberapa jam kemudian, Josh mencoba untuk memesan kembali dan berhasil. Hal itu membuat dirinya merasa tak nyaman dan kesal dengan perlakuan Taylor yang melakukan rasisme padanya
Dua kakak beradik yaitu Charlie (Dan Stevens) dan Josh (Jeremy Allen White) mengajak pasangan mereka masing-masing untuk berliburan di sebuah rumah yang terletak dipinggir pantai. Charlie bersama istrinya yaitu Michelle (Alison Brie) dan Josh dengan kekasihnya, Mina (Sheila Vand). Mereka ingin menghabiskan akhir pekan dengan bersenang-senang melepaskan penat pekerjaan mereka di kota. Awalnya Mina yang pertama kali mendapatkan info soal lokasi rumah yang akan disewa itu. Namun saat dirinya mencoba untuk memesan, ia ditolak oleh penyewa rumah bernama Taylor (Toby Huss), dengan alasan rasisme. Tapi selang beberapa jam kemudian, Josh mencoba untuk memesan kembali dan berhasil. Hal itu membuat dirinya merasa tak nyaman dan kesal dengan perlakuan Taylor yang melakukan rasisme padanya
Meskipun Mina tidak menyukai penyewa rumah, mereka memutuskan untuk tetap menyewa rumah tersebut karena mempunyai fasilitas dan pemandangan yang sangat indah. Setibanya di sana, mereka disambut oleh Taylor. Mina yang melihat langsung Taylor masih dibuat kesal dan tak nyaman karena perlakuan rasis itu. Taylor pun meminta maaf meskipun mengarahkan isyarat ia masih tidak suka dengan orang yang mempunyai nama atau raut memancarkan bahasa Arab.
Di hari pertama, mereka menghabiskan waktu bersenang-senang di dalam rumah. Mina dan Charlie yang merupakan rekan satu pekerjaan mengkonsumsi obat-obatan dan minuman beralkohol yang cukup banyak. Namun Michelle dan Josh memilih untuk tidak terlalu mabuk karena mereka ingin istirahat lebih awal setelah menempuh perjalanan jauh. Malam semakin larut. Kondisi Mina dan Charlie yang berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol memutuskan untuk berendam di kolam jacuzzi. Interaksi Mina dan Charlie semakin dekat. Keduanya bahkan nekat melakukan hubungan terlarang di belakang pasangan mereka masing-masing.
Keesokan harinya, Charlie dan Mina berkomitmen agar tidak menceritakan apa yang mereka lakukan kepada Josh maupun Michelle. Setelah kejadian itu, Mina tetap merasa tidak enak kepada Josh maupun Michelle, meskipun Josh berulang kali mencoba menenangkannya. Kepanikan menimpa Mina disaat dirinya menemukan kejanggalan di pancuran yang ada di dalam toilet. Setelah diperiksa lebih teliti, rupanya shower tersebut dipasangi kamera pengintai. Keduanya mengejutkan lalu meyakini jika Taylor sengaja memasang kamera tersebut. Mina tak ingin rekaman dirinya dengan Charlie bisa diputar dan dilihat Josh maupun Michelle. Kepanikan juga dirasakan oleh Josh, disaat anjing kesayangannya hilang.
Malam harinya, giliran Michelle yang ingin bersenang-senang. Namun suami dan kedua temannya lebih memilih untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol karena masih khawatir akan hilangnya anjing dan kejadian kamera simpanan itu. Michelle pun merasa sedih. Ia kemudian memilih untuk berendam di Jacuzzi demi menenangkan pikiran. Tapi ternyata Jacuzzi error, ia juga memanggil Taylor untuk memperbaiki Jacuzzi itu.
Disaat Taylor datang ke rumah, tanpa basa-basi Josh langsung menanyakan perihal anjingnya yang hilang. Tak hanya itu saja, Mina pun mengajak Taylor ke toilet untuk meminta klarifikasi tentang kamera pengintai yang terpasang di shower. Tapi Taylor tidak tahu soal anjing maupun kamera tersebut. Mina yang panik lalu mencoba menghajar Taylor tapi berhasil dihadang. Mendengar kesamaannya di toilet membuat Josh marah dan langsung menghajar Taylor secara brutal hingga tak sadarkan diri.
Mina, Charlie dan Josh dibuat panik disaat kembali ke toilet, Taylor ditemukan tewas. Josh terkejut karena dia sangat yakin jika dirinya hanya memukul tak sampai membuat Taylor terbunuh. Mina, Charlie dan Josh kemudian sepakat untuk menyembunyikan kematian Taylor dengan membuang mayatnya ke laut. Charlie tak ingin adiknya menjadi tersangka dan dipenjara, sekaligus tak ingin bukti perselingkuhannya dengan Mina terbongkar gara-gara Taylor. Setelah berhasil menghilangkan jejak Taylor, Mina dan Charlie kemudian akhirnya menceritakan soal kamera pengintai yang dipasang di shower toilet. Mendengar hal tersebut membuat Michelle dan Josh terkejut. Charlie berjanji dan menjamin istrinya itu tak akan menjelaskan soal pembunuhan Taylor. Siapakah sebenarnya yang memasang kamera dipasang di rumah itu?
Melalui film ini, adik kandung dari aktor James Franco ini mencoba menyajikan sebuah cerita thriller psikologis tentang ketidaknyamanan soal privasi yang dimasukkan ke dalam cerita drama percintaan dan persahabatan dua pasangan antara Charlie-Michelle dan Josh-Mina. Perkembangan cerita serta sumber konflik yang dihadirkan film ini terbilang sangat menarik dan cukup kuat
Setelah bermain-main dengan mengganggu psikologis penonton, Dave memberikan sensasi kengerian psikopat dengan gaya sadis & gore di paruh akhir film. Hal ini menurutku cukup sulit ditebak, meski agak sedikit terganggu dengan selipan humor khas Franco's Squad yang tiba-tiba muncul ditengah kengerian yang sudah tercipta. Untuk sebagian orang mungkin beralih dari thriller psikologis ke psikopat dengan gaya gore ini terbilang sudah terlalu mainstream, namun untuk aku pribadi, selama ketegangan dua genre ini masih terjaga dengan baik, film ini masih berhasil membuat penonton dibuat degdegan.
Keesokan harinya, Charlie dan Mina berkomitmen agar tidak menceritakan apa yang mereka lakukan kepada Josh maupun Michelle. Setelah kejadian itu, Mina tetap merasa tidak enak kepada Josh maupun Michelle, meskipun Josh berulang kali mencoba menenangkannya. Kepanikan menimpa Mina disaat dirinya menemukan kejanggalan di pancuran yang ada di dalam toilet. Setelah diperiksa lebih teliti, rupanya shower tersebut dipasangi kamera pengintai. Keduanya mengejutkan lalu meyakini jika Taylor sengaja memasang kamera tersebut. Mina tak ingin rekaman dirinya dengan Charlie bisa diputar dan dilihat Josh maupun Michelle. Kepanikan juga dirasakan oleh Josh, disaat anjing kesayangannya hilang.
Malam harinya, giliran Michelle yang ingin bersenang-senang. Namun suami dan kedua temannya lebih memilih untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol karena masih khawatir akan hilangnya anjing dan kejadian kamera simpanan itu. Michelle pun merasa sedih. Ia kemudian memilih untuk berendam di Jacuzzi demi menenangkan pikiran. Tapi ternyata Jacuzzi error, ia juga memanggil Taylor untuk memperbaiki Jacuzzi itu.
Disaat Taylor datang ke rumah, tanpa basa-basi Josh langsung menanyakan perihal anjingnya yang hilang. Tak hanya itu saja, Mina pun mengajak Taylor ke toilet untuk meminta klarifikasi tentang kamera pengintai yang terpasang di shower. Tapi Taylor tidak tahu soal anjing maupun kamera tersebut. Mina yang panik lalu mencoba menghajar Taylor tapi berhasil dihadang. Mendengar kesamaannya di toilet membuat Josh marah dan langsung menghajar Taylor secara brutal hingga tak sadarkan diri.
Mina, Charlie dan Josh dibuat panik disaat kembali ke toilet, Taylor ditemukan tewas. Josh terkejut karena dia sangat yakin jika dirinya hanya memukul tak sampai membuat Taylor terbunuh. Mina, Charlie dan Josh kemudian sepakat untuk menyembunyikan kematian Taylor dengan membuang mayatnya ke laut. Charlie tak ingin adiknya menjadi tersangka dan dipenjara, sekaligus tak ingin bukti perselingkuhannya dengan Mina terbongkar gara-gara Taylor. Setelah berhasil menghilangkan jejak Taylor, Mina dan Charlie kemudian akhirnya menceritakan soal kamera pengintai yang dipasang di shower toilet. Mendengar hal tersebut membuat Michelle dan Josh terkejut. Charlie berjanji dan menjamin istrinya itu tak akan menjelaskan soal pembunuhan Taylor. Siapakah sebenarnya yang memasang kamera dipasang di rumah itu?
Melalui film ini, adik kandung dari aktor James Franco ini mencoba menyajikan sebuah cerita thriller psikologis tentang ketidaknyamanan soal privasi yang dimasukkan ke dalam cerita drama percintaan dan persahabatan dua pasangan antara Charlie-Michelle dan Josh-Mina. Perkembangan cerita serta sumber konflik yang dihadirkan film ini terbilang sangat menarik dan cukup kuat
Setelah bermain-main dengan mengganggu psikologis penonton, Dave memberikan sensasi kengerian psikopat dengan gaya sadis & gore di paruh akhir film. Hal ini menurutku cukup sulit ditebak, meski agak sedikit terganggu dengan selipan humor khas Franco's Squad yang tiba-tiba muncul ditengah kengerian yang sudah tercipta. Untuk sebagian orang mungkin beralih dari thriller psikologis ke psikopat dengan gaya gore ini terbilang sudah terlalu mainstream, namun untuk aku pribadi, selama ketegangan dua genre ini masih terjaga dengan baik, film ini masih berhasil membuat penonton dibuat degdegan.
0 komentar:
Posting Komentar