Makmum (2019)
Pemeran: Titi Kamal, Tissa Biani, Ali Syakieb, Bianca Hello, Adila Fitri, Jajang C. Noer, Renny Yuliana, Misha Jeter, Arief DiduSutradara: Hadrah Daeng RatuStudio: Dee Company, Film Air Biru, MD Pictures
Nurul (Tissa Biani), Nissa (Bianca Hello) dan Putri (Adila Fitri) adalah penghuni terakhir Asrama Putri Citra yang terpaksa tidak bisa libur dari Asrama gara-gara pengelola Asrama baru pengganti Ibu Kinanti (Jajang C. Noer) yaitu Ibu Rossa (Renny Yuliana) sangat tegas dan disiplin kepada mereka. Ibu Rossa beralasan melarang ketiga anak itu untuk libur dari Asrama gara-gara Nurul berusaha kabur di malam hari. Nurul beralasan keluar dari Asrama untuk mencari pertolongan karena Putri selalu mengalami kesurupan dan mereka bertiga juga sering diganggu mahluk halus ketika sedang Sholat. Ibu Rossa juga tidak percaya omongan Nurul dan malah mengurung mereka di dalam kamar. Kondisi fisik Putri yang semenjak masuk Asrama Putri Citra semakin mudah sakit serta sering kerasukan membuat Nurul dan Nissa yakin mereka diganggu hantu penunggu Asrama. Ibu Kinanti selaku kepala Asrama tidak bisa berbuat banyak karena kondisi kesehatannya yang terus menurun. ia hanya mengandalkan Pak Slamet (Arief Didu), Nurul, Nissa dan Putri untuk beraktivitas.
Sementara itu, salah satu alumni Asrama Putri Citra yaitu Rini (Titi Kamal) kini bekerja sebagai perias pemakaman disebuah rumah sakit di Jogjakarta. Rini yang mempunyai bekas luka bakar yang cukup serius di tangannya membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Rini tinggal seorang diri disebuah kontrak sederhana. Suatu hari, Rini memutuskan untuk kembali ke Asrama untuk mengabdi di sana tanpa dibayar setelah ia tak mampu melunasi sewa kontraknya. Niat Rini disambut baik oleh Ibu Kinanti yang sekaligus terkejut bahagia bisa melihat anak didiknya sekarang sudah tumbuh dewasa. Hadirnya Rini juga membuat Ibu Rossa yang awalnya menolak kehadirannya menjadi tiba-tiba terbangun saat tahu Rini rela tidak dibayar.
Kehadiran Rini di Asrama membuat Nurul, Nissa dan Putri sedikit lega. Mereka menggambarkan apa yang dirasakan selama berada di Asrama pada Rini. Nurul juga menceritakan kejadian kerasukan yang sering dialami oleh Putri. Rini yang ternyata memiliki indera keenam percaya jika sosok yang selalu menghantui mereka itu pasti mempunyai tujuan menyampaikan suatu hal, karena selama Rini bekerja sebagai perias jenazah ia bisa berkomunikasi dengan para arwah jenazah-jenazah yang ia urus.Nurul dan Nissa kemudian membawa Rini bertemu dengan guru pelajaran agama di Asrama yaitu Ustadz Ganda (Ali Syakieb) untuk berkonsultasi lebih jauh soal kejadian yang dialami mereka dan juga Putri. Usai bertemu, mereka kemudian dipindahkan ke Asrama untuk melihat dan merasakan secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. Tak hanya itu saja, hadirnya Rini di Asrama juga menguak sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Ibu Kinanti dan Pak Slamet.
dan terus setiap tahunnya memproduksi satu hingga tiga judul film horor untuk meramaikan industri film Indonesia. Namun sayang, film-film horor produksi Dee Company ini sejujurnya, menurutku belum ada yang masuk sampai level memuaskan. Yang menjadi merek dagang rumah produksi ini ketika merilis film-film horor Indonesia sebagian besar selalu dibintangi oleh pemeran utama wanita berlabel "Mama-Mama Cantik" seperti Rianti Cartwright, Shandy Aulia, Nafa Urbach, Olla Ramlan, Meisya Siregar, Ussy Sulistyawati dan kali ini yang terbaru Titi Kamal.
Di bulan ramadhan kemarin, Dee Company secara mengejutkan mengumumkan akan memproduksi film horor terbaru adaptasi dari film pendek fenomenal dan viral di YouTube berjudul "MAKMUM" karya sineas muda berbakat Riza Pahlevi asal Jogjakarta. Tak sedikit orang yang kaget sekaligus sedikit khawatir ide film pendek orisinal "MAKMUM" ini jatuh ke tangan Dee Company. Mengingat rekam jejak film horor mereka belum ada satupun yang memberikan kepuasan pada pecinta film Indonesia. Harapan sedikit muncul setelah Dheeraj Kalwani menggaet kembali Hadrah Daeng Ratu untuk menggarap film MAKMUM THE MOVIE (2019) yang sebelumnya cukup baik telah menghadirkan teror horor
erpantau sangat penuh dan membludak. Terlihat suasana lobi Cinema XXI Epicentrum Jakarta padat dan lumayan berdesak-desakan antar tamu undangan dan juga rekan media. Baru kali ini aku datang ke Gala Premiere film produksi Dee Company se-ramai seperti itu. Dalam sesi Konferensi Pers yang berlangsung usai pemutaran premiere jam pertama, seluruh tim film yang terlibat dalam film ini mengutarakan kepuasannya. Hadrah Daeng Ratu mengutarakan jika ia cukup merasa tertantang dalam mengeksekusi film ini karena diadaptasi dari film pendek karya Riza Pahlevi yang sudah fenomenal dan menjadi trending di YouTube. Begitu juga dengan sutradara film pendeknya yaitu Riza Pahlevi juga mengutarakan kebahagiaannya karena film pendeknya kini bisa hadir dalam bentuk film bioskop.
Pemeran: Titi Kamal, Tissa Biani, Ali Syakieb, Bianca Hello, Adila Fitri, Jajang C. Noer, Renny Yuliana, Misha Jeter, Arief Didu
Sutradara: Hadrah Daeng Ratu
Studio: Dee Company, Film Air Biru, MD Pictures
Nurul (Tissa Biani), Nissa (Bianca Hello) dan Putri (Adila Fitri) adalah penghuni terakhir Asrama Putri Citra yang terpaksa tidak bisa libur dari Asrama gara-gara pengelola Asrama baru pengganti Ibu Kinanti (Jajang C. Noer) yaitu Ibu Rossa (Renny Yuliana) sangat tegas dan disiplin kepada mereka. Ibu Rossa beralasan melarang ketiga anak itu untuk libur dari Asrama gara-gara Nurul berusaha kabur di malam hari. Nurul beralasan keluar dari Asrama untuk mencari pertolongan karena Putri selalu mengalami kesurupan dan mereka bertiga juga sering diganggu mahluk halus ketika sedang Sholat. Ibu Rossa juga tidak percaya omongan Nurul dan malah mengurung mereka di dalam kamar. Kondisi fisik Putri yang semenjak masuk Asrama Putri Citra semakin mudah sakit serta sering kerasukan membuat Nurul dan Nissa yakin mereka diganggu hantu penunggu Asrama. Ibu Kinanti selaku kepala Asrama tidak bisa berbuat banyak karena kondisi kesehatannya yang terus menurun. ia hanya mengandalkan Pak Slamet (Arief Didu), Nurul, Nissa dan Putri untuk beraktivitas.
Sementara itu, salah satu alumni Asrama Putri Citra yaitu Rini (Titi Kamal) kini bekerja sebagai perias pemakaman disebuah rumah sakit di Jogjakarta. Rini yang mempunyai bekas luka bakar yang cukup serius di tangannya membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Rini tinggal seorang diri disebuah kontrak sederhana. Suatu hari, Rini memutuskan untuk kembali ke Asrama untuk mengabdi di sana tanpa dibayar setelah ia tak mampu melunasi sewa kontraknya. Niat Rini disambut baik oleh Ibu Kinanti yang sekaligus terkejut bahagia bisa melihat anak didiknya sekarang sudah tumbuh dewasa. Hadirnya Rini juga membuat Ibu Rossa yang awalnya menolak kehadirannya menjadi tiba-tiba terbangun saat tahu Rini rela tidak dibayar.
Kehadiran Rini di Asrama membuat Nurul, Nissa dan Putri sedikit lega. Mereka menggambarkan apa yang dirasakan selama berada di Asrama pada Rini. Nurul juga menceritakan kejadian kerasukan yang sering dialami oleh Putri. Rini yang ternyata memiliki indera keenam percaya jika sosok yang selalu menghantui mereka itu pasti mempunyai tujuan menyampaikan suatu hal, karena selama Rini bekerja sebagai perias jenazah ia bisa berkomunikasi dengan para arwah jenazah-jenazah yang ia urus.Nurul dan Nissa kemudian membawa Rini bertemu dengan guru pelajaran agama di Asrama yaitu Ustadz Ganda (Ali Syakieb) untuk berkonsultasi lebih jauh soal kejadian yang dialami mereka dan juga Putri. Usai bertemu, mereka kemudian dipindahkan ke Asrama untuk melihat dan merasakan secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. Tak hanya itu saja, hadirnya Rini di Asrama juga menguak sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Ibu Kinanti dan Pak Slamet.
dan terus setiap tahunnya memproduksi satu hingga tiga judul film horor untuk meramaikan industri film Indonesia. Namun sayang, film-film horor produksi Dee Company ini sejujurnya, menurutku belum ada yang masuk sampai level memuaskan. Yang menjadi merek dagang rumah produksi ini ketika merilis film-film horor Indonesia sebagian besar selalu dibintangi oleh pemeran utama wanita berlabel "Mama-Mama Cantik" seperti Rianti Cartwright, Shandy Aulia, Nafa Urbach, Olla Ramlan, Meisya Siregar, Ussy Sulistyawati dan kali ini yang terbaru Titi Kamal.
Di bulan ramadhan kemarin, Dee Company secara mengejutkan mengumumkan akan memproduksi film horor terbaru adaptasi dari film pendek fenomenal dan viral di YouTube berjudul "MAKMUM" karya sineas muda berbakat Riza Pahlevi asal Jogjakarta. Tak sedikit orang yang kaget sekaligus sedikit khawatir ide film pendek orisinal "MAKMUM" ini jatuh ke tangan Dee Company. Mengingat rekam jejak film horor mereka belum ada satupun yang memberikan kepuasan pada pecinta film Indonesia. Harapan sedikit muncul setelah Dheeraj Kalwani menggaet kembali Hadrah Daeng Ratu untuk menggarap film MAKMUM THE MOVIE (2019) yang sebelumnya cukup baik telah menghadirkan teror horor
erpantau sangat penuh dan membludak. Terlihat suasana lobi Cinema XXI Epicentrum Jakarta padat dan lumayan berdesak-desakan antar tamu undangan dan juga rekan media. Baru kali ini aku datang ke Gala Premiere film produksi Dee Company se-ramai seperti itu. Dalam sesi Konferensi Pers yang berlangsung usai pemutaran premiere jam pertama, seluruh tim film yang terlibat dalam film ini mengutarakan kepuasannya. Hadrah Daeng Ratu mengutarakan jika ia cukup merasa tertantang dalam mengeksekusi film ini karena diadaptasi dari film pendek karya Riza Pahlevi yang sudah fenomenal dan menjadi trending di YouTube. Begitu juga dengan sutradara film pendeknya yaitu Riza Pahlevi juga mengutarakan kebahagiaannya karena film pendeknya kini bisa hadir dalam bentuk film bioskop.
Nurul (Tissa Biani), Nissa (Bianca Hello) dan Putri (Adila Fitri) adalah penghuni terakhir Asrama Putri Citra yang terpaksa tidak bisa libur dari Asrama gara-gara pengelola Asrama baru pengganti Ibu Kinanti (Jajang C. Noer) yaitu Ibu Rossa (Renny Yuliana) sangat tegas dan disiplin kepada mereka. Ibu Rossa beralasan melarang ketiga anak itu untuk libur dari Asrama gara-gara Nurul berusaha kabur di malam hari. Nurul beralasan keluar dari Asrama untuk mencari pertolongan karena Putri selalu mengalami kesurupan dan mereka bertiga juga sering diganggu mahluk halus ketika sedang Sholat. Ibu Rossa juga tidak percaya omongan Nurul dan malah mengurung mereka di dalam kamar. Kondisi fisik Putri yang semenjak masuk Asrama Putri Citra semakin mudah sakit serta sering kerasukan membuat Nurul dan Nissa yakin mereka diganggu hantu penunggu Asrama. Ibu Kinanti selaku kepala Asrama tidak bisa berbuat banyak karena kondisi kesehatannya yang terus menurun. ia hanya mengandalkan Pak Slamet (Arief Didu), Nurul, Nissa dan Putri untuk beraktivitas.
Sementara itu, salah satu alumni Asrama Putri Citra yaitu Rini (Titi Kamal) kini bekerja sebagai perias pemakaman disebuah rumah sakit di Jogjakarta. Rini yang mempunyai bekas luka bakar yang cukup serius di tangannya membuatnya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Rini tinggal seorang diri disebuah kontrak sederhana. Suatu hari, Rini memutuskan untuk kembali ke Asrama untuk mengabdi di sana tanpa dibayar setelah ia tak mampu melunasi sewa kontraknya. Niat Rini disambut baik oleh Ibu Kinanti yang sekaligus terkejut bahagia bisa melihat anak didiknya sekarang sudah tumbuh dewasa. Hadirnya Rini juga membuat Ibu Rossa yang awalnya menolak kehadirannya menjadi tiba-tiba terbangun saat tahu Rini rela tidak dibayar.
Kehadiran Rini di Asrama membuat Nurul, Nissa dan Putri sedikit lega. Mereka menggambarkan apa yang dirasakan selama berada di Asrama pada Rini. Nurul juga menceritakan kejadian kerasukan yang sering dialami oleh Putri. Rini yang ternyata memiliki indera keenam percaya jika sosok yang selalu menghantui mereka itu pasti mempunyai tujuan menyampaikan suatu hal, karena selama Rini bekerja sebagai perias jenazah ia bisa berkomunikasi dengan para arwah jenazah-jenazah yang ia urus.Nurul dan Nissa kemudian membawa Rini bertemu dengan guru pelajaran agama di Asrama yaitu Ustadz Ganda (Ali Syakieb) untuk berkonsultasi lebih jauh soal kejadian yang dialami mereka dan juga Putri. Usai bertemu, mereka kemudian dipindahkan ke Asrama untuk melihat dan merasakan secara langsung apa yang sebenarnya terjadi. Tak hanya itu saja, hadirnya Rini di Asrama juga menguak sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Ibu Kinanti dan Pak Slamet.
dan terus setiap tahunnya memproduksi satu hingga tiga judul film horor untuk meramaikan industri film Indonesia. Namun sayang, film-film horor produksi Dee Company ini sejujurnya, menurutku belum ada yang masuk sampai level memuaskan. Yang menjadi merek dagang rumah produksi ini ketika merilis film-film horor Indonesia sebagian besar selalu dibintangi oleh pemeran utama wanita berlabel "Mama-Mama Cantik" seperti Rianti Cartwright, Shandy Aulia, Nafa Urbach, Olla Ramlan, Meisya Siregar, Ussy Sulistyawati dan kali ini yang terbaru Titi Kamal.
Di bulan ramadhan kemarin, Dee Company secara mengejutkan mengumumkan akan memproduksi film horor terbaru adaptasi dari film pendek fenomenal dan viral di YouTube berjudul "MAKMUM" karya sineas muda berbakat Riza Pahlevi asal Jogjakarta. Tak sedikit orang yang kaget sekaligus sedikit khawatir ide film pendek orisinal "MAKMUM" ini jatuh ke tangan Dee Company. Mengingat rekam jejak film horor mereka belum ada satupun yang memberikan kepuasan pada pecinta film Indonesia. Harapan sedikit muncul setelah Dheeraj Kalwani menggaet kembali Hadrah Daeng Ratu untuk menggarap film MAKMUM THE MOVIE (2019) yang sebelumnya cukup baik telah menghadirkan teror horor
erpantau sangat penuh dan membludak. Terlihat suasana lobi Cinema XXI Epicentrum Jakarta padat dan lumayan berdesak-desakan antar tamu undangan dan juga rekan media. Baru kali ini aku datang ke Gala Premiere film produksi Dee Company se-ramai seperti itu. Dalam sesi Konferensi Pers yang berlangsung usai pemutaran premiere jam pertama, seluruh tim film yang terlibat dalam film ini mengutarakan kepuasannya. Hadrah Daeng Ratu mengutarakan jika ia cukup merasa tertantang dalam mengeksekusi film ini karena diadaptasi dari film pendek karya Riza Pahlevi yang sudah fenomenal dan menjadi trending di YouTube. Begitu juga dengan sutradara film pendeknya yaitu Riza Pahlevi juga mengutarakan kebahagiaannya karena film pendeknya kini bisa hadir dalam bentuk film bioskop.
0 komentar:
Posting Komentar