Happy Old Year (2020)

Pemeran: Sunny Suwanmethanont, Chutimon Chuengcharoensukying, Sarika Sathsilpsupa, Apasiri Nitibhon, Thirawat Ngosawang, Padcha KitchaicharoenDirektur: Nawapol ThamrongrattanaritStudio: GDH 559, Gambar Sangat Sedih, Film Berakhir Bahagia, Dunia Film IS
Jean (Chutimon Chuengcharoensukying) memutuskan untuk pulang dari Swedia setelah memutuskan untuk keluar dari kantornya di bidang arsitektur. Jean kini mempunyai keinginan bisa membuka kantor arsitek sendiri di Thailand. Namun keinginannya itu terhalang oleh kondisi rumahnya yang penuh dengan barang-barang. Tak hanya itu saja, sang Ibu selalu menolak keinginan Jean untuk merenovasi rumah. Jean lalu mencoba membujuk adiknya, Jay (Thirawar Ngosawang) agar mau membantu untuk membereskan dan membuang barang-barang yang tidak terpakai lagi.
Keinginan Jean untuk merenovasi rumahnya itu ia curahkan pada sahabatnya, Pink (Padcha Kitchaicharoen) yang akhirnya kembali bertemu setelah Jean pulang dari Swedia. Rumah keluarga Jean sendiri terletak jauh dari stasiun kereta dan berada di salah satu pusat keramaian di Thailand. Dahulu, keluarga Jean membuka usaha toko alat dan les musik. Namun setelah kedua orangtua mereka bercerai, otomatis usaha dan les musik itu tutup. Jay yang mahir mendesain memutuskan pakaian untuk menjual pakaian online.
Jean bermimpi rumahnya yang berlantai dua ini akan berkonsep minimalis dan serba monokrom. Ia sangat terinspirasi gaya modern minimalis dari kantornya yang ada di Swedia. Jean tidak ingin rumahnya ini penuh dengan barang-barang yang tak berguna, segera ia harus menyingkirkannya agar impian Jean terwujud.Hal pertama yang dilakukan Jean adalah cara membuang barang-barang yang sangat banyak itu. Dengan dibantu Jay, mereka membersihkan kamar mereka masing-masing. Jean juga selalu mencari referensi tentang konsep minimalis dengan membaca buku-buku arsitek di perpustakaan dan toko buku. Satu demi satu barang yang ada di kamar Jean maupun Jay dimasukkan ke kantong sampah plastik. Jean berusaha untuk tidak mengingat-ingat lagi semua barang tersebut. Ia harus tetap fokus mewujudkan impiannya.
Keesokan harinya, Jean mencoba untuk membereskan lantai bawah rumahnya. Disana ia melihat sebuah piano yang tak lagi dipakai. Ia kesulitan mengeluarkan piano sebesar itu. Namun rencana Jean gagal, sang ibu marah dan tak ingin piano itu dibuang begitu saja. Jean kekeuh, piano itu tak ada gunanya lagi setelah sang ayah pergi meninggalkan mereka. Jay pun mencoba menenangkan keduanya agar tidak emosi. Jay mengajak Jean untuk melanjutkan lagi membereskan kamar mereka daripada memikirkan barang-barang yang ada dilantai bawah.Disaat Jean sedang membereskan barang-barang yang ada di kamarnya, ia menemukan sebuah boneka teddy bear raksasa pemberian dari sahabatnya. Selain itu, Jay memberikan kantong yang berisi kamera analog beserta beberapa roll film. Pemaparan benda tersebut adalah pemberian dari mantan kekasih Jean yaitu Aim Thana (Sunny Suwanmethanont).
Aksi beberesih yang dilakukan Jean rupanya tidak cukup memamakan waktu sebentar, barang-barang bekas yang ada dirumahnya sangatlah banyak. Melihat banyak barang yang masih bagus dan masih bisa dipakai, Pink lalu menyarankan Jean lebih baik menjualnya daripada harus membuangnya. Namun Jean tak ingin melakukan hal itu karena malah membuang-buang waktu. Jean juga menganggap barang-barang masa lalunya tidak berguna lagi, tidak membuatnya bahagia dan harus segera disingkirkan. Mendengar hal tersebut, membuat Pink merasa kesal pada Jean karena salah satu barang pemberiannya itu tidak dihargai oleh Jean.Sang adik lalu memberi saran agar barang-barang yang menumpuk itu lebih baik dikembalikan lagi ke pemiliknya atau diberikan kepada teman-temannya yang membutuhkan. Jean kemudian mencoba menghubungi beberapa temannya. Rencana ini berhasil. Jean lalu mencoba mengirimkan kamera analog dan roll film milik Aim ke rumahnya. Namun rencana itu gagal, paket yang dikirimkan Jean ditolak oleh Aim. Jean sendiri mengakui semenjak pergi ke Swedia ia malah pergi begitu saja tanpa pamit dan menghubungi Aim. Ia merasa canggung untuk bisa kembali bertemu dengan Aim. Dengan dorongan Pink, Jean pun akhirnya memberanikan diri untuk datang ke rumah Aim memberikan kamera itu dan menjelaskan alasan dirinya pergi tanpa pamit dari kehidupan Aim.
Pertemuan pertama antara Jean dan Aim setelah tiga tahun hilang tanpa kabar akhirnya terjadi. Jean meminta maaf dan menjelaskan semua yang ada di dalam hatinya. Ia menyesal telah menyia-nyiakan Aim kala itu. Untungnya, Aim memaafkan Jean dan mengajaknya masuk ke rumahnya sambil mengajak Jean untuk membantu membuatkan sup favoritnya. Di rumahnya, Jean juga bertemu dengan Mi (Sarika Sathsilpsupa), kekasih baru dari Aim. Jean tampak lega melihat Aim kini sudah move-on dari dirinya.Keesokan harinya, Aim menghubungi Jean untuk bertemu dan makan bersama di sebuah kedai. Jean yang awalnya sedang sibuk membereskan file-file di ruangan langsung menggali pergi menemui Aim. Di acara makan bersama itu, Aim juga mengajak Mi sekaligus membawa barang-barang pemberian dari Jean untuk dikembalikan. Disaat Jean membuka kotak pemberian dari Aim, ia baru sadar jika ibu dari Aim kini sudah tiada. Jean semakin merasa bersalah karena tak menemani sang kekasih kala itu disaat kehilangan ibunya.
Kebersamaan Jean dan Aim kembali terulang disaat teman semasa sekolah mereka yaitu Korn (Thanyathan Phonsattha) meminta Jean untuk mencarikan file foto mereka disaat sedang sekolah untuk keperluan rencana pernikahannya. File-file yang tersimpan di Jean sebagian besar ada di dalam kepingan-kepingan CD dan beberapa telah rusak. Korn lalu meminta bantuan pada Jean untuk menemui Aim, karena Aim juga masih menyimpan koleksi foto masa sekolah mereka.Disaat Jean sedang mencari foto-foto di hard disk milik Aim, tak sengaja ia menemukan foto-foto kebersamaan antara Jean dan Aim.
Waktu terus berjalan, barang-barang yang ada di lantai atas rumah mulai berkurang. Beberapa di antaranya berhasil dijual oleh Jean kepada kolektor barang-barang antik. Piano tua yang masih ada di lantai bawah menjadi benda yang paling sulit disingkirkan. Sang ibu masih mempunyai kenangan yang sangat besar dengan piano tersebut. Jean kemudian mencoba menghubungi ayahnya yang kini sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya. Jean hanya meminta izin untuk menjual piano tersebut jika tak lagi digunakan. Namun upaya Jean ini malah membuat ia merasa sedih dan membuka luka lama soal perceraian orang tua mereka.Rencana Jean merenovasi rumahnya ini ternyata berdampak pada orang-orang yang ia temui termasuk pada ibunya, sahabatnya dan juga mantannya yaitu Aim. Berhasilkah Jean mewujudkan impiannya ini?

Pemeran: Sunny Suwanmethanont, Chutimon Chuengcharoensukying, Sarika Sathsilpsupa, Apasiri Nitibhon, Thirawat Ngosawang, Padcha Kitchaicharoen
Direktur: Nawapol Thamrongrattanarit
Studio: GDH 559, Gambar Sangat Sedih, Film Berakhir Bahagia, Dunia Film IS
Jean (Chutimon Chuengcharoensukying) memutuskan untuk pulang dari Swedia setelah memutuskan untuk keluar dari kantornya di bidang arsitektur. Jean kini mempunyai keinginan bisa membuka kantor arsitek sendiri di Thailand. Namun keinginannya itu terhalang oleh kondisi rumahnya yang penuh dengan barang-barang. Tak hanya itu saja, sang Ibu selalu menolak keinginan Jean untuk merenovasi rumah. Jean lalu mencoba membujuk adiknya, Jay (Thirawar Ngosawang) agar mau membantu untuk membereskan dan membuang barang-barang yang tidak terpakai lagi.
Keinginan Jean untuk merenovasi rumahnya itu ia curahkan pada sahabatnya, Pink (Padcha Kitchaicharoen) yang akhirnya kembali bertemu setelah Jean pulang dari Swedia. Rumah keluarga Jean sendiri terletak jauh dari stasiun kereta dan berada di salah satu pusat keramaian di Thailand. Dahulu, keluarga Jean membuka usaha toko alat dan les musik. Namun setelah kedua orangtua mereka bercerai, otomatis usaha dan les musik itu tutup. Jay yang mahir mendesain memutuskan pakaian untuk menjual pakaian online.
Jean (Chutimon Chuengcharoensukying) memutuskan untuk pulang dari Swedia setelah memutuskan untuk keluar dari kantornya di bidang arsitektur. Jean kini mempunyai keinginan bisa membuka kantor arsitek sendiri di Thailand. Namun keinginannya itu terhalang oleh kondisi rumahnya yang penuh dengan barang-barang. Tak hanya itu saja, sang Ibu selalu menolak keinginan Jean untuk merenovasi rumah. Jean lalu mencoba membujuk adiknya, Jay (Thirawar Ngosawang) agar mau membantu untuk membereskan dan membuang barang-barang yang tidak terpakai lagi.
Keinginan Jean untuk merenovasi rumahnya itu ia curahkan pada sahabatnya, Pink (Padcha Kitchaicharoen) yang akhirnya kembali bertemu setelah Jean pulang dari Swedia. Rumah keluarga Jean sendiri terletak jauh dari stasiun kereta dan berada di salah satu pusat keramaian di Thailand. Dahulu, keluarga Jean membuka usaha toko alat dan les musik. Namun setelah kedua orangtua mereka bercerai, otomatis usaha dan les musik itu tutup. Jay yang mahir mendesain memutuskan pakaian untuk menjual pakaian online.
Jean bermimpi rumahnya yang berlantai dua ini akan berkonsep minimalis dan serba monokrom. Ia sangat terinspirasi gaya modern minimalis dari kantornya yang ada di Swedia. Jean tidak ingin rumahnya ini penuh dengan barang-barang yang tak berguna, segera ia harus menyingkirkannya agar impian Jean terwujud.
Hal pertama yang dilakukan Jean adalah cara membuang barang-barang yang sangat banyak itu. Dengan dibantu Jay, mereka membersihkan kamar mereka masing-masing. Jean juga selalu mencari referensi tentang konsep minimalis dengan membaca buku-buku arsitek di perpustakaan dan toko buku. Satu demi satu barang yang ada di kamar Jean maupun Jay dimasukkan ke kantong sampah plastik. Jean berusaha untuk tidak mengingat-ingat lagi semua barang tersebut. Ia harus tetap fokus mewujudkan impiannya.
Keesokan harinya, Jean mencoba untuk membereskan lantai bawah rumahnya. Disana ia melihat sebuah piano yang tak lagi dipakai. Ia kesulitan mengeluarkan piano sebesar itu. Namun rencana Jean gagal, sang ibu marah dan tak ingin piano itu dibuang begitu saja. Jean kekeuh, piano itu tak ada gunanya lagi setelah sang ayah pergi meninggalkan mereka. Jay pun mencoba menenangkan keduanya agar tidak emosi. Jay mengajak Jean untuk melanjutkan lagi membereskan kamar mereka daripada memikirkan barang-barang yang ada dilantai bawah.
Disaat Jean sedang membereskan barang-barang yang ada di kamarnya, ia menemukan sebuah boneka teddy bear raksasa pemberian dari sahabatnya. Selain itu, Jay memberikan kantong yang berisi kamera analog beserta beberapa roll film. Pemaparan benda tersebut adalah pemberian dari mantan kekasih Jean yaitu Aim Thana (Sunny Suwanmethanont).
Aksi beberesih yang dilakukan Jean rupanya tidak cukup memamakan waktu sebentar, barang-barang bekas yang ada dirumahnya sangatlah banyak. Melihat banyak barang yang masih bagus dan masih bisa dipakai, Pink lalu menyarankan Jean lebih baik menjualnya daripada harus membuangnya. Namun Jean tak ingin melakukan hal itu karena malah membuang-buang waktu. Jean juga menganggap barang-barang masa lalunya tidak berguna lagi, tidak membuatnya bahagia dan harus segera disingkirkan. Mendengar hal tersebut, membuat Pink merasa kesal pada Jean karena salah satu barang pemberiannya itu tidak dihargai oleh Jean.
Sang adik lalu memberi saran agar barang-barang yang menumpuk itu lebih baik dikembalikan lagi ke pemiliknya atau diberikan kepada teman-temannya yang membutuhkan. Jean kemudian mencoba menghubungi beberapa temannya. Rencana ini berhasil. Jean lalu mencoba mengirimkan kamera analog dan roll film milik Aim ke rumahnya. Namun rencana itu gagal, paket yang dikirimkan Jean ditolak oleh Aim. Jean sendiri mengakui semenjak pergi ke Swedia ia malah pergi begitu saja tanpa pamit dan menghubungi Aim. Ia merasa canggung untuk bisa kembali bertemu dengan Aim. Dengan dorongan Pink, Jean pun akhirnya memberanikan diri untuk datang ke rumah Aim memberikan kamera itu dan menjelaskan alasan dirinya pergi tanpa pamit dari kehidupan Aim.
Pertemuan pertama antara Jean dan Aim setelah tiga tahun hilang tanpa kabar akhirnya terjadi. Jean meminta maaf dan menjelaskan semua yang ada di dalam hatinya. Ia menyesal telah menyia-nyiakan Aim kala itu. Untungnya, Aim memaafkan Jean dan mengajaknya masuk ke rumahnya sambil mengajak Jean untuk membantu membuatkan sup favoritnya. Di rumahnya, Jean juga bertemu dengan Mi (Sarika Sathsilpsupa), kekasih baru dari Aim. Jean tampak lega melihat Aim kini sudah move-on dari dirinya.
Keesokan harinya, Aim menghubungi Jean untuk bertemu dan makan bersama di sebuah kedai. Jean yang awalnya sedang sibuk membereskan file-file di ruangan langsung menggali pergi menemui Aim. Di acara makan bersama itu, Aim juga mengajak Mi sekaligus membawa barang-barang pemberian dari Jean untuk dikembalikan. Disaat Jean membuka kotak pemberian dari Aim, ia baru sadar jika ibu dari Aim kini sudah tiada. Jean semakin merasa bersalah karena tak menemani sang kekasih kala itu disaat kehilangan ibunya.
Kebersamaan Jean dan Aim kembali terulang disaat teman semasa sekolah mereka yaitu Korn (Thanyathan Phonsattha) meminta Jean untuk mencarikan file foto mereka disaat sedang sekolah untuk keperluan rencana pernikahannya. File-file yang tersimpan di Jean sebagian besar ada di dalam kepingan-kepingan CD dan beberapa telah rusak. Korn lalu meminta bantuan pada Jean untuk menemui Aim, karena Aim juga masih menyimpan koleksi foto masa sekolah mereka.
Disaat Jean sedang mencari foto-foto di hard disk milik Aim, tak sengaja ia menemukan foto-foto kebersamaan antara Jean dan Aim.
Waktu terus berjalan, barang-barang yang ada di lantai atas rumah mulai berkurang. Beberapa di antaranya berhasil dijual oleh Jean kepada kolektor barang-barang antik. Piano tua yang masih ada di lantai bawah menjadi benda yang paling sulit disingkirkan. Sang ibu masih mempunyai kenangan yang sangat besar dengan piano tersebut. Jean kemudian mencoba menghubungi ayahnya yang kini sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya. Jean hanya meminta izin untuk menjual piano tersebut jika tak lagi digunakan. Namun upaya Jean ini malah membuat ia merasa sedih dan membuka luka lama soal perceraian orang tua mereka.
Rencana Jean merenovasi rumahnya ini ternyata berdampak pada orang-orang yang ia temui termasuk pada ibunya, sahabatnya dan juga mantannya yaitu Aim. Berhasilkah Jean mewujudkan impiannya ini?
0 komentar:
Posting Komentar