The Doll 3 (2022)

Pemeran: Jessica Mila, Winky Wiryawan, Zizie Zidane, Montserrat Gizelle, Masayu Anastasia, Sara Wijayanto, Jeremy ThomasSutradara: Rocky SorayaStudio: Studio Pembuat Hit
Kecelakaan tragis merenggut nyawa kedua orang tua Tara (Jessica Mila) saat sedang dalam perjalanan menuju ke bandara. Untungnya sang adik yaitu Gian (Zizie Zidane) berhasil selamat dari kejadian naas itu dan segera dibawa ke rumah sakit. Setelah dua bulan mengalami koma, Gian perlahan mulai sadar. Namun kecelakaan tragis tersebut meninggalkan trauma yang cukup mendalam bagi Gian. Dokter yang menangani Gian meminta Tara untuk selalu menemani Gian agar tidak merasa kesepian. Setelah pulang dari rumah sakit, Gian mendapatkan hadiah sebuah boneka robot pintar bernama Bobby dari Aryan (Winky Wiryawan), pacar dari Tara. Aryan berharap dengan hadirnya boneka Bobby itu bisa menjadi teman baru bagi Gian.
Hari demi hari terus berlalu, Tara kembali disibukan dengan pekerjaannya sebagai manajer pemasaran di toko mainan yang menjual laris boneka Bobby. Tara dan sahabatnya yaitu Rere (Masayu Anastasia) berusaha menyediakan stok boneka Bobby selalu tersedia agar para pembeli tidak kecewa.Menjelang akhir tahun, Aryan mengajak Tara dan Gian menghadiri pesta kantor untuk merayakan malam tahun baru. Pada acara tersebut, diam-diam Aryan memberi kejutan yaitu melamar Tara. Hal tersebut membuat Tara sangat bahagia. Harapan Tara hidup bahagia dengan sang kekasih dan adiknya semakin dekat menjadi kenyataan. Namun sayang, reaksi berbeda datang dari Gian. Ia terlihat tidak senang melihat kakaknya itu bahagia dengan orang lain. Gian pun meninggalkan pesta tersebut dan memutuskan untuk bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian.
Kematian Gian membuat Tara sangat sedih dan terpukul. Kini Tara benar-benar hidup sendirian setelah karena ditinggal ibu, ayah dan kini Gian. Tara juga merasa menyesal karena gagal menjadi seorang kakak bagi Gian. Untuk menebus rasa bersalah sekaligus meminta maaf, Tara berinisiatif mendatangi dukun untuk memanggil arwah Gian. Sang dukun kemudian memasukkan arwah Gian pada boneka Bobby sebagai media komunikasi antara Tara dengan adiknya itu. Usaha tersebut berhasil. Tara bisa berkomunikasi lagi dengan sang adik. Hal yang dilakukan Tara itu untuk sementara waktu dirahasiakan dari Aryan dan juga Rere. Kehadiran Gian dalam wujud boneka Bobby membuat Tara senang dan bisa bangkit dari rasa sedih. Tara pun bersedia bertemu lagi dengan Aryan setelah berkali-kali menghindar.
Suatu hari, Aryan meminta bantuan pada Tara untuk menemani sang adik yaitu Mikha (Montserrat Gizelle) selama bekerja di luar kota. Selama seharian Tara bermain dengan Mikha dirumah. Hal tersebut membuat Gian yang ada dalam boneka Bobby kesal. Tak hanya itu saja, arwah Gian semakin emosi karena teringat akan rencana pernikahan sang kakak dengan Aryan. Gian beranggapan jika Tara menikah dengan orang lain, pasti akan melupakan dirinya sendiri. Gian hanya ingin berdua saja dengan sang kakak dan tidak ingin ada orang lain lagi.
Satu orang yang ada disekitar Tara mulai diganggu oleh Gian yang mengendalikan boneka Bobby, hingga mengancam keselamatan hidup mereka. Apa yang sebenarnya terjadi pada arwah Gian? Mengapa dirinya sangat posesif terhadap Tara dan Islam untuk bisa hidup bahagia bersama orang lain?
Untuk segi cerita, premis film ini memang tak bisa lepas dari formula film-film sebelumnya. Tentang seseorang yang kehilangan orang tersayang, memanggil arwah, masuk ke dalam boneka lalu teror mengerikan siap dihubungi. Hubungan kakak beradik antara Tara dan Gian pun hanya sebatas rasa cemburu saja. Anda saja bisa menggali lebih dalam lagi, potensi hubungan mereka bisa sangat menarik.
Rocky Soraya dan penulis kesayangannya yaitu Riheam Junianti merasa sekali kehabisan ide dan terlalu neko-neko dalam menyajikan plot film ini. Hampir setengah durasi film terutama pada paruh awal terasa monoton dan bikin ngantuk. Ditambah lagi dialog antar pemainnya masih terkesan receh, belum ada perubahan sama sekali sejak film pertamanya. Penggunaan robot boneka Animatronic juga menurutku malah menjadi bumerang tersendiri karena bisa menjadi penyebab plot hole di beberapa bagian cerita. Salah satu plot hole yang membuat gregetan ada pada saat babak akhir film

Pemeran: Jessica Mila, Winky Wiryawan, Zizie Zidane, Montserrat Gizelle, Masayu Anastasia, Sara Wijayanto, Jeremy Thomas
Sutradara: Rocky Soraya
Studio: Studio Pembuat Hit
Kecelakaan tragis merenggut nyawa kedua orang tua Tara (Jessica Mila) saat sedang dalam perjalanan menuju ke bandara. Untungnya sang adik yaitu Gian (Zizie Zidane) berhasil selamat dari kejadian naas itu dan segera dibawa ke rumah sakit. Setelah dua bulan mengalami koma, Gian perlahan mulai sadar. Namun kecelakaan tragis tersebut meninggalkan trauma yang cukup mendalam bagi Gian. Dokter yang menangani Gian meminta Tara untuk selalu menemani Gian agar tidak merasa kesepian. Setelah pulang dari rumah sakit, Gian mendapatkan hadiah sebuah boneka robot pintar bernama Bobby dari Aryan (Winky Wiryawan), pacar dari Tara. Aryan berharap dengan hadirnya boneka Bobby itu bisa menjadi teman baru bagi Gian.
Kecelakaan tragis merenggut nyawa kedua orang tua Tara (Jessica Mila) saat sedang dalam perjalanan menuju ke bandara. Untungnya sang adik yaitu Gian (Zizie Zidane) berhasil selamat dari kejadian naas itu dan segera dibawa ke rumah sakit. Setelah dua bulan mengalami koma, Gian perlahan mulai sadar. Namun kecelakaan tragis tersebut meninggalkan trauma yang cukup mendalam bagi Gian. Dokter yang menangani Gian meminta Tara untuk selalu menemani Gian agar tidak merasa kesepian. Setelah pulang dari rumah sakit, Gian mendapatkan hadiah sebuah boneka robot pintar bernama Bobby dari Aryan (Winky Wiryawan), pacar dari Tara. Aryan berharap dengan hadirnya boneka Bobby itu bisa menjadi teman baru bagi Gian.
Hari demi hari terus berlalu, Tara kembali disibukan dengan pekerjaannya sebagai manajer pemasaran di toko mainan yang menjual laris boneka Bobby. Tara dan sahabatnya yaitu Rere (Masayu Anastasia) berusaha menyediakan stok boneka Bobby selalu tersedia agar para pembeli tidak kecewa.
Menjelang akhir tahun, Aryan mengajak Tara dan Gian menghadiri pesta kantor untuk merayakan malam tahun baru. Pada acara tersebut, diam-diam Aryan memberi kejutan yaitu melamar Tara. Hal tersebut membuat Tara sangat bahagia. Harapan Tara hidup bahagia dengan sang kekasih dan adiknya semakin dekat menjadi kenyataan. Namun sayang, reaksi berbeda datang dari Gian. Ia terlihat tidak senang melihat kakaknya itu bahagia dengan orang lain. Gian pun meninggalkan pesta tersebut dan memutuskan untuk bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian.
Kematian Gian membuat Tara sangat sedih dan terpukul. Kini Tara benar-benar hidup sendirian setelah karena ditinggal ibu, ayah dan kini Gian. Tara juga merasa menyesal karena gagal menjadi seorang kakak bagi Gian. Untuk menebus rasa bersalah sekaligus meminta maaf, Tara berinisiatif mendatangi dukun untuk memanggil arwah Gian. Sang dukun kemudian memasukkan arwah Gian pada boneka Bobby sebagai media komunikasi antara Tara dengan adiknya itu. Usaha tersebut berhasil. Tara bisa berkomunikasi lagi dengan sang adik. Hal yang dilakukan Tara itu untuk sementara waktu dirahasiakan dari Aryan dan juga Rere. Kehadiran Gian dalam wujud boneka Bobby membuat Tara senang dan bisa bangkit dari rasa sedih. Tara pun bersedia bertemu lagi dengan Aryan setelah berkali-kali menghindar.
Suatu hari, Aryan meminta bantuan pada Tara untuk menemani sang adik yaitu Mikha (Montserrat Gizelle) selama bekerja di luar kota. Selama seharian Tara bermain dengan Mikha dirumah. Hal tersebut membuat Gian yang ada dalam boneka Bobby kesal. Tak hanya itu saja, arwah Gian semakin emosi karena teringat akan rencana pernikahan sang kakak dengan Aryan. Gian beranggapan jika Tara menikah dengan orang lain, pasti akan melupakan dirinya sendiri. Gian hanya ingin berdua saja dengan sang kakak dan tidak ingin ada orang lain lagi.
Satu orang yang ada disekitar Tara mulai diganggu oleh Gian yang mengendalikan boneka Bobby, hingga mengancam keselamatan hidup mereka. Apa yang sebenarnya terjadi pada arwah Gian? Mengapa dirinya sangat posesif terhadap Tara dan Islam untuk bisa hidup bahagia bersama orang lain?
Untuk segi cerita, premis film ini memang tak bisa lepas dari formula film-film sebelumnya. Tentang seseorang yang kehilangan orang tersayang, memanggil arwah, masuk ke dalam boneka lalu teror mengerikan siap dihubungi. Hubungan kakak beradik antara Tara dan Gian pun hanya sebatas rasa cemburu saja. Anda saja bisa menggali lebih dalam lagi, potensi hubungan mereka bisa sangat menarik.
Rocky Soraya dan penulis kesayangannya yaitu Riheam Junianti merasa sekali kehabisan ide dan terlalu neko-neko dalam menyajikan plot film ini. Hampir setengah durasi film terutama pada paruh awal terasa monoton dan bikin ngantuk. Ditambah lagi dialog antar pemainnya masih terkesan receh, belum ada perubahan sama sekali sejak film pertamanya. Penggunaan robot boneka Animatronic juga menurutku malah menjadi bumerang tersendiri karena bisa menjadi penyebab plot hole di beberapa bagian cerita. Salah satu plot hole yang membuat gregetan ada pada saat babak akhir film
Kematian Gian membuat Tara sangat sedih dan terpukul. Kini Tara benar-benar hidup sendirian setelah karena ditinggal ibu, ayah dan kini Gian. Tara juga merasa menyesal karena gagal menjadi seorang kakak bagi Gian. Untuk menebus rasa bersalah sekaligus meminta maaf, Tara berinisiatif mendatangi dukun untuk memanggil arwah Gian. Sang dukun kemudian memasukkan arwah Gian pada boneka Bobby sebagai media komunikasi antara Tara dengan adiknya itu. Usaha tersebut berhasil. Tara bisa berkomunikasi lagi dengan sang adik. Hal yang dilakukan Tara itu untuk sementara waktu dirahasiakan dari Aryan dan juga Rere. Kehadiran Gian dalam wujud boneka Bobby membuat Tara senang dan bisa bangkit dari rasa sedih. Tara pun bersedia bertemu lagi dengan Aryan setelah berkali-kali menghindar.
Suatu hari, Aryan meminta bantuan pada Tara untuk menemani sang adik yaitu Mikha (Montserrat Gizelle) selama bekerja di luar kota. Selama seharian Tara bermain dengan Mikha dirumah. Hal tersebut membuat Gian yang ada dalam boneka Bobby kesal. Tak hanya itu saja, arwah Gian semakin emosi karena teringat akan rencana pernikahan sang kakak dengan Aryan. Gian beranggapan jika Tara menikah dengan orang lain, pasti akan melupakan dirinya sendiri. Gian hanya ingin berdua saja dengan sang kakak dan tidak ingin ada orang lain lagi.
Satu orang yang ada disekitar Tara mulai diganggu oleh Gian yang mengendalikan boneka Bobby, hingga mengancam keselamatan hidup mereka. Apa yang sebenarnya terjadi pada arwah Gian? Mengapa dirinya sangat posesif terhadap Tara dan Islam untuk bisa hidup bahagia bersama orang lain?
Untuk segi cerita, premis film ini memang tak bisa lepas dari formula film-film sebelumnya. Tentang seseorang yang kehilangan orang tersayang, memanggil arwah, masuk ke dalam boneka lalu teror mengerikan siap dihubungi. Hubungan kakak beradik antara Tara dan Gian pun hanya sebatas rasa cemburu saja. Anda saja bisa menggali lebih dalam lagi, potensi hubungan mereka bisa sangat menarik.
Rocky Soraya dan penulis kesayangannya yaitu Riheam Junianti merasa sekali kehabisan ide dan terlalu neko-neko dalam menyajikan plot film ini. Hampir setengah durasi film terutama pada paruh awal terasa monoton dan bikin ngantuk. Ditambah lagi dialog antar pemainnya masih terkesan receh, belum ada perubahan sama sekali sejak film pertamanya. Penggunaan robot boneka Animatronic juga menurutku malah menjadi bumerang tersendiri karena bisa menjadi penyebab plot hole di beberapa bagian cerita. Salah satu plot hole yang membuat gregetan ada pada saat babak akhir film
0 komentar:
Posting Komentar