Sabtu, 28 Juni 2025

MaXXXine (2024)

 MaXXXine (2024)

Pemeran: Mia Goth, Elizabeth Debicki, Moses Sumney, Michelle Monaghan, Bobby Cannavale, Halsey, Lily Collins, Giancarlo Esposito, Kevin Bacon, Simon Prast, Chloe Farnworth, Deborah Geffner

Sutradara: Ti West

Studio: A24, Motel Mojave, Access Entertainment

Tahun 1985, Maxine Minx (Mia Goth) memutuskan pensiun sebagai bintang film porno dan merintis karir sebagai aktris di Hollywood. Maxine mengikuti audisi untuk proyek sekuel film horor The Puritan II yang disutradarai oleh Elizabeth Bender (Elizabeth Debicki). Berkat ciri khasnya yang unik, Maxine mendapat ketegangan tersendiri dari sang sutradara dan juga tim casting.

Sambil menunggu hasil casting, Maxine tinggal bersama teman-temannya yang juga merintis karir di Hollywood. Mereka adalah Amber James (Chloe Farnworth) dan Tabby Martin (Halsey). Sambil mengisi waktu luangnya, Maxine bekerja sebagai penari striptis di bar serta menjalin persahabatan dengan Leon (Moses Sumney) yang bekerja di toko kaset dan video.

Di tengah hiruk pikuk dan gemerlapnya Hollywood, muncul berita tentang kasus pembunuhan berantai terhadap para wanita saat malam hari. Pihak kepolisian cukup kesulitan menangkap pelaku karena tidak menemukan bukti dan juga jejak yang ditinggalkan di lokasi kejadian. Warga di Hollywood menyebut pelaku sebagai Night Stalker karena sering membuntuti wanita yang berjalan sendiri di malam hari.

Suatu malam, Maxine yang baru saja selesai bekerja di bar merasa diikuti oleh orang asing. Saat melewati tempat sepi, orang tersebut merupakan Night Stalker dengan membawa pisau dan berusaha menyerang Maxine. Namun kali ini Night Stalker salah memilih korban. Maxine berhasil melawannya dan melukai cukup parah si penguntit tersebut.

Keesokan harinya, Maxine dan Leon menemukan kaset rekaman video porno miliknya yang enam tahun lalu diproduksi bersama keenam temannya. Maxine dibuat heran karena dia sangat yakin sudah merekam semua kaset rekaman tersebut sebelum meniti karir di Hollywood. Disaat Maxine berusaha hidup tenang, permasalahan kembali muncul. Amber dan Tabby tiba-tiba ditemukan tewas di pinggir danau. Di tubuh mereka terdapat sebuah simbol setan yang mencurigakan. Maxine pun dimintai keterangan dari pihak kepolisian, karena teman dari dua korban tersebut.

Sejak saat itu, Maxine masih harus berduka dengan banyak hal. Ia diminta untuk bertemu dengan seorang detektif swasta bernama John Labat (Kevin Bacon). Sang detektif meminta bantuan pada Maxine agar bersedia mengungkap kasus pembunuhan kedua temannya dengan cara mendatangi sebuah lokasi yang diduga menjadi tempat terakhir yang dikunjungi para korban. Di sisi lain, pihak kepolisian yang diwakili oleh Williams (Michelle Monaghan) dan Torres (Bobby Cannavale) pun ikut serta menyelidiki tentang kasus pembunuhan berantai ini meskipun Maxine selalu menolak untuk memberikan pernyataan kepada pihak polisi.

Waktu terus berlalu. Disaat Maxine akhirnya berhasil mendapat peran di film The Puritan II, ia harus kehilangan sahabatnya, Leon yang ternyata dibunuh oleh Night Stalker. Maxine masih bertekad untuk mengungkap kasus kematian para sahabatnya tanpa perlu bantuan pihak kepolisian maupun detektif swasta yang terus menghubunginya. Maxine hanya percaya kepada manajernya yaitu Teddy Knight (Giancarlo Esposito) yang selama ini telah berjasa terhadap kariernya. Karena kesal yang terus dibuntuti oleh John, Maxine pun memberikan peringatan dan menyakiti John dengan cukup sadis.

Keesokan harinya saat menjalani proses pengambilan film The Puritan II, Maxine bertemu dengan aktris film pertamanya yaitu Molly Bennett (Lily Collins). Saat syuting, Molly mengatakan jika dia akan pergi ke pesta di Hollywood Hills, tempat yang sama dikunjungi Amber dan Tabby sebelum mereka ditemukan tewas. Karena curiga, Maxine pun langsung menyusun rencana dengan Teddy untuk menemukan alamat lengkap Hollywood Hills. Keduanya menggambarkan John yang diduga ada hubungannya dengan tempat tersebut.
Setelah berhasil mendapatkan alamat, Maxine membuka kesana dan diikuti oleh pihak kepolisian yaitu Williams dan Torres. Tiba di sana, Maxine menemukan sebuah fakta tak terduga tentang kematian para wanita di Hollywood yang ternyata berkaitan dengan sosok di masa lalu Maxine.
bergerak linear dan terasa melakukan ekspansi yang lebih besar lagi dibandingkan film pertamanya. Ti West selaku sutradara sekaligus penulis cerita menambahkan plot reka ulang tentang kasus pembunuhan berantai di Hollywood yang sempat heboh di tahun 1984 - 1985. Tak hanya itu saja, Ti West juga ikut menyentil perilaku perilaku yang menganggap Hollywood bisa merusak para wanita dan manusia. Disatu sisi, eksplorasi cerita yang dilakukan film ini tidaklah salah. Namun disisi lain, hal tersebut jadi menghilangkan tanda tangan dari film trilogi X itu sendiri yang dikenal dengan elemen horor,

jadi beda sendiri dibandingkan dua film sebelumnya yang masih menonjolkan elemen ketiga tersebut. Perpindahan elemen cerita yang menjadi semi biografi dari Maxine Minx dengan elemen thriller, kriminal dan kesuksesan ini terjadi masih bisa divisualisasikan dengan baik berkat set produksinya yang memuaskan.

Suasana Hollywood di era tahun 80an bisa dirasakan dengan maksimal sepanjang film. Sinematografinya juga beneran vintage, serasa nonton film Hollywood jadul asli. Selain itu, lemari pakaian dan gaya rambut para pemain juga sangat mencuri perhatian. Semua unsur jadul tersebut berhasil disampaikan dengan maksimal berkat penampilan akting gemilang dari Mia Goth. Transformasi dan perubahan emosinya dapat tersampaikan dengan maksimal. Jajaran pemain pendukung juga tampil tidak terlalu mengecewakan meskipun sayang hampir semuanya punya jatah screentime yang sangat terbatas.

0 komentar:

Posting Komentar