Juni 27, 2025
Pocong The Origin (2019)
Pemeran: Surya Saputra, Nadya Arina, Samuel Rizal, Della Dartyan, Tio Pakusadewo, Yama Carlos, Yeyen Lidya
Sutradara: Monty Tiwa
Studio: Starvision Plus
Sasthi (Nadya Arina) seorang remaja perempuan yang hobi menyanyi dan bermain gitar mendapat sebuah telefon dari Pak Adhi (Yama Carlos), sipir Lapas tempat dimana sang ayah, Ananta (Surya Saputra) ditahan. Pak Adhi memohon Sasthi datang ke Lapas dan pihak Lapas akan segera menjemput Sasthi karena ada kepentingan yang berhubungan dengan ayahnya.
Setibanya disana, Sasthi mendapat informasi bahwa ayahnya belum juga mati, padahal pihak Lapas sudah mengeksekusinya sebanyak dua kali. Pak Adhi dan kepala sipir Pak Rudi (Tegar Satrya) mendengar gumaman Ananta setelah eksekusi yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah bisa mati oleh siapapun kecuali dibunuh langsung oleh anaknya sendiri. Oleh karena itu, pihak Lapas memohon kepada Sasthi untuk segera mengeksekusi ayahnya agar semua proses hukum berjalan lancar dan para awak media tidak lagi berkumpul didepan Lapas untuk mencari informasi lebih lanjut.
Akhirnya, Ananta pun berhasil dieksekusi dan dinyatakan terbunuh. Sebelum meninggal, Ananta rupanya mempunyai wasiat untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Cimacan. Usai dikafani, jenazah Ananta kemudian dibawa Sasthi beserta petugas Lapas yang bernama Yama (Samuel Rizal) ke Desa Cimacan untuk dimakamkan. Dalam perjalanan itu ternyata Jayanthi (Della Dartyan) seorang reporter media berita terus membututi Sasthi dan Yama. Jayanthi ingin mencari kebenaran tentang sosok Ananta yang diduga menganut ilmu Banaspati dan gara-gara Ananta juga seluruh keluarga teman menyebarkan.
Dalam perjalanan menuju Desa Cimacan, Sasthi dan Yama selalu mengalami hal-hal aneh. Tak hanya itu saja, penduduk Desa Cimacan pun setuju menolak pemakaman Ananta untuk dikebumikan di wilayah mereka karena Ananta menganut ilmu Banaspati. Sosok iblis jahat yang akan semakin kuat dan bangkit lagi ketika bulan purnama tiba. Berhasilkah Sasthi dan Yama menguburkan jenazah Ananta sebelum semuanya terlambat?
ini hampir terasa seperti roadtrip horror, dimana cerita bergulir ketika para pemeran utama sedang melakukan sebuah perjalanan. Konsep ini menurutku baru pertama kali nih dalam sejarah Film horor Indonesia yang bertema tentang roadtrip. Disepanjang perjalanan itu, penonton disuguhi tentang hubungan kuat antara ayah-anak yang diperankan Surya Saputra & Nadya Arina. Momen kilas balik kenangan-kenangan mereka sedikit menyentuh dan sangat terlihat bahwa keduanya begitu menyayangi satu sama lain. Bahkan hingga akhir film, momen dramatis antara ayah-anak ini meskipun berakhir menggantung berakhir bagus dan masuk akal. Oia tak hanya itu saja, momen lainnya juga muncul seperti percakapan dan interaksi antara Yama, Sasthi lalu muncul Jayanthi. Di saat yang sama pula, roadtrip yang mereka lakukan mau tak mau harus mengalami hal-hal gaib yang berasal dari outdoor. Warung gorengan pinggir jalan, toilet umum, mushola pom bensin berhasil menjadi jumpscared yang paling aku suka. Saya yakin siapa pun yang sering bepergian jauh dengan mobil pasti pernah mengunjungi tempat-tempat tersebut. Terror gaib yang mengikuti Yama, Sasthi dan juga Jayanthi semakin berlanjut setelah mereka tiba di wilayah Cimacan. Monty Tiwa berhasil menyajikan atmosfer horor outdoor disebuah jalan setapak di hutan belantara, kebun teh hingga pedesaan yang cukup mencekam. Suasana keheningan, kabut, gelap gulata hingga rombongan keranda mungkin berhasil banget bikin kaget penonton.
Namun sayang, momen komedi yang diselipkan dalam film ini menurutku cukup mengganggu pencair suasana. Mungkin bagi sebagian orang momen komedi yang dilakukan oleh dua stand-up comedian itu lucu tapi menurutku benar-benar merusak suasana horor yang sudah dibangun. Beberapa kali visual yang ditampilkan juga terasa terlalu gelap. Mungkin karena pengambilan gambar di area outdoor dan hanya memanfaatkan cahaya alami, sehingga kegelapannya begitu tebal dan nyaris tak terlihat apapun.
Nadya Arina semakin menampilkan performa yang meningkat. Ia sukses menghidupkan Sasthi yang berusaha sekuat tenaga ingin menguburkan ayahnya dengan layak apapun caranya. Samuel Rizal, secara mengejutkan dia mampu mencuri perhatian dengan suaranya. Logat dan bahasa jawa-indonesia yang ia lakukan begitu medok abis. Padahal Sammy sama sekali bukan orang jawa tulen haha. Della Dartyan di film keduanya kali ini tampil oke dan berhasil membuat kesal penonton dengan bergabung sebagai reporter yang super duper kepo. Yang patut diacungi jempol adalah Surya Saputra. Memerankan jenazah Ananta dan dibungkus kain kafan menjadi pocong berhasil menjadi mimpi buruk baru bagi penonton! Dengan posturnya yang bongsor, pocongnya bikin merinding padahal cuma tiduran dan berdiri doang. Mampu!
0 komentar:
Posting Komentar