Jumat, 27 Juni 2025

Rumah Kentang: The Beginning (2019)

 Rumah Kentang: The Beginning (2019)


Pemeran: Luna Maya, Christian Sugiono, Jajang C. Noer, Epy Kusnandar, Davina Karamoy, Nicole Rossy, Rayhan Cornellis, Oce Permatasari
Sutradara: Rizal Mantovani
Studio: Studio Pembuat Hit

Adrian (Christian Sugiono) merupakan seorang penulis novel horor yang popularitasnya semakin menurun gara-gara cerita yang ia tulis di bukunya tak mampu meraup kesuksesan besar. Pihak distributor novel menuntut Adrian untuk bisa menulis cerita horor yang berdasarkan apa yang ia alami sendiri tanpa harus berdasarkan cerita horor orang lain.

Setelah berdiskusi dengan istrinya, Sofie (Luna Maya), mereka kemudian berencana untuk datang ke rumah masa kecil Sofie di Desa Curug Balong. Adrian yakin rumah yang berada di tengah perkebunan kentang yang luas dan sudah lama tak ditempati bisa mendatangkan inspirasi untuk novel terbarunya kelak. Keesokan harinya, Adrian dan Sofie pergi ke Desa Curug Balong bersama dengan cucu ketiga yaitu Nina (Davina Karamoy), Nala (Nicole Rossy) dan Bayu (Rayhan Cornellis) serta dengan Uwa dari Sofie (Jajang C. Noer).

Setelah hilangnya kedua orang tua Sofie dan juga Sofie dititipkan pada sang Uwa, rumah tersebut dijaga dan diurus oleh asisten rumah tangga yang setia mengabdi kepada keluarga Sofie yaitu Bibi Darti (Oce Permatasari). Hadirnya Sofie beserta keluarganya membuat Darti bahagia. Segala keperluan yang dibutuhkan Sofie, Adrian dan ketiga anaknya akan disediakan olehnya.

Menjelang sore, Nina, Nala dan Bayu bermain di perkebunan kentang yang berada tepat di belakang rumah mereka. Disana juga terdapat sebuah gudang tempat menyimpan alat-alat perkebunan dan juga terdapat sebuah kuali raksasa yang dulu sering digunakan para warga untuk merebus kentang ketika sedang merayakan pesta panen kentang.

Malam harinya, Nina merasakan ada yang tak beres. Ia tiba-tiba dibangun dan diajak oleh ibunya untuk pergi ke gudang yang ada di perkebunan kentang. Usai mengikuti sosok yang berwujud seperti ibunya, Nina lalu berteriak dan tiba-tiba hilang tanpa jejak di gudang itu. Mendengar dia mengira anaknya, Adrian dan Sofie yang tengah menulis novel dikamarnya langsung menggali mencari sumber suara itu. Mereka lalu berlari ke gudang di perkebunan dan disana mereka menemukan sobekan baju tidur Nina yang berlumuran darah. Sofie panik dan menangis karena anaknya hilang.

Keesokan harinya, Adrian lalu mencoba pergi ke desa untuk melapor dan meminta bantuan ke pihak kepolisian soal hilangnya anak mereka. Adrian yang awalnya ingin segera meninggalkan rumah itu dilarang oleh Sofie karena ia beralasan, datang dan pergi, jumlah orangnya harus sama. Sofie ingin Nina ditemukan terlebih dahulu sebelum mereka meninggalkan rumah.

Seiring berjalannya waktu, ilustrasi gambar yang Sofie gambar untuk novel suaminya pun mulai menunjukkan perbedaan dengan apa yang ditulis Adrian. Bukan hanya itu saja, satu orang-orang disekitar Sofie diganggu dan hilang yang berbarengan dengan munculnya sosok misterius berwujud anak kecil dengan penuh luka dan darah di tubuhnya.

Apa yang sebenarnya terjadi di rumah Adrian dan Sofie itu?
Untuk segi cerita, naskah yang ditulis oleh Agam Soeharto ini masih mengambil formula film-film horor kebanyakan yaitu tentang sebuah keluarga yang menghuni rumah terlantar kemudian satu persatu diganggu oleh sosok misterius. Hadirnya sosok Rizal Mantovani yang duduk di bangku sutradara memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap keseluruhan film, karena belakangan ini Rocky Soraya yang selalu menggarap film-film Hitmaker berpindah posisi hanya duduk sebagai produser saja. Jika Rocky selalu mengedepankan karya kamera yang makin ciamik serta sensasi gore-slasher disetiap filmnya,
Tak juga sedikit hal-hal yang membuat gregetan disaat para karakter diganggu oleh setan anak kecil itu. Yang paling melelahkan yaitu disaat karakter ketiga dalam film ini hilang, Agam dan Rizal menyajikannya terlalu repetitif dan adegannya pun sama semua, yaitu terjadi di malam hari, karakter ketiga kabur, teriak kencang, Sofie dan Adrian panik lari dan terakhir Sofie menangis. Jumpscared horror yang ditebar pun tergolong standar dan tidak menyeramkan khas film Rizal Mantovani. Yang cukup memalukan sih makin ke belakang sosoknya

0 komentar:

Posting Komentar