Juni 23, 2025
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Extended (2014)
Pemeran: Herjunot Ali, Pevita Pearce, Reza Rahadian, Randy Nidji, Geysha Shandy, Arzetti Bilbina, Jajang C. Noer, Kevin Andrean, Fenni Bauty
Sutradara: Sunil Soraya
Studio: Film Soraya Intercine
Kematian kedua orang tua kandungnya membuat Zainuddin (Herjunot Ali) yang tinggal di tanah kelahiran ibu nya yaitu Makassar mempunyai keinginan untuk mengunjungi tanah kelahiran ayah nya di Minangkabau sekaligus menuntut ilmu. Dengan membawa bekal uang seadanya pemberian dari Ma'Base saudaranya yang tinggal di Makassar, Zainuddin pun berangkat menuju Minangkabau dan bertemu Mande Jamilah (Jajang C. Noer) yang merupakan kerabat dari Pendekar Sutan ayahnya Zainuddin.
Zainuddin berharap ditanah kelahiran ayahnya, ia mendapat berbagai hal baik, bisa bergaul dengan masyarakat setempat dan bisa menimba ilmu di sana dengan tenang. Akan tetapi, harapan Zainuddin tersebut harus dibuang jauh-jauh karena sesampainya disana, Zainuddin dianggap sebagai orang yang tak bersuku dan sebatang kara karena seorang yatim piatu juga mempunyai keturunan campuran yaitu dari Bugis dan Minangkabau. Zainuddin pun sulit untuk bergaul dengan masyarakat setempat karena Minangkabau sangat kuat menjunjung tinggi adat istiadat yang menyatakan seseorang jika ingin disebut sebagai orang Minangkabau ia harus berasal dari keturunan Ibu yang asli orang Minangkabau, jika keturunan campuran ayah kandungnya berasal dari Minangkabau ia tetap tidak dianggap sebagai orang Minangkabau.
Tak nyaman dengan semua perlakuan masyarakat Minangkabau, Zainuddin kemudian bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce) yang merasa kasihan melihat Zainuddin. Mereka pun saling menyampaikan keluh kesah yang mereka berdua alami melalui surat-menyurat. Intensnya komunikasi yang mereka berdua lakukan membuat rasa cinta Zainuddin kepada Hayati muncul. Hayati pun menyambut perasaan baik Zainuddin terhadap dirinya. Tulisan-tulisan Zainuddin berhasil memikat hati gadis keturunan Minangkabau asli tersebut.
Rupanya masyarakat Batipuh Minangkabau tidak suka akan kedekatan Zainuddin & Hayati. Mereka beranggapan bahwa Zainuddin akan mencoreng dan mempermalukan masyarakat Minangkabau. Karena mendapat desakan dari masyarakat Minangkabau dan kerabat dekat Hayati, Zainuddin terpaksa harus pergi dari Batipuh Minangkabau dan pindah ke Padang Panjang untuk melanjutkan pendidikan dan menumpang tinggal di Keluarga Muluk (Randi Nidji). Sebelum meninggalkan Batipuh Minangkabau, Hayati dan Zainuddin membuat janji setia selamanya.
Di Padang Panjang, Zainuddin kemudian fokus untuk belajar dan mendalami sastra yang diajarkan oleh ayah Muluk. Mengetahui Zainuddin tinggal di Padang Panjang membuat Hayati ingin pergi ke Padang Panjang untuk menemui kekasih hatinya tersebut. Jalan pun terbuka, teman bentrok di Padang Panjang yaitu Khadijah (Geysha Shandy) mengajak Hayati untuk berlibur dan melihat acara pacuan kuda di Padang Panjang selama 10 hari. Khadijah pun membujuk Mamak'nya Hayati agar mengizinkan keponakannya tersebut untuk ke Padang Panjang dan ternyata berhasil.
Sesampainya di Padang Panjang, Hayati bertemu dengan Aziz (Reza Rahadian) yang merupakan kakak kandung dari Khadijah. Dari pertama kali berjumpa, Keluarga Aziz langsung terpikat oleh keindahan dan kemudahan Hayati. Keluarga Aziz pun menyarankan Aziz untuk meminang Hayati. Awalnya Aziz menolaknya karena Hayati terlalu "sederhana" untuk dijadikan seorang istri untuknya, akan tetapi mengingat Hayati merupakan saudara dari seorang ketua adat di Minangkabau Aziz pun akhirnya meminang Hayati. Disaat yang bersamaan pula, Zainuddin ikut meminang Hayati. Namun sayang, Keluarga Hayati lebih memilih Aziz karena Aziz merupakan orang Minangkabau asli dan berasal dari keluarga terpandang.
Mengetahui surat pinangannya ditolak dan Hayati lebih memilih Aziz, Zainuddin pun kecewa dan terbaring sakit selama berbula-bulan, ditengah keterpurukan cintanya tersebut hanya Bang Muluk (Randi Nidji) lah yang selalu memberikan semangat untuk bisa bangkit. Berkat dorongan semangat yang diberikan oleh sahabatnya itu, Zainuddin memutuskan untuk merantau ke Tanah Jawa bersama Bang Muluk tujuan untuk melupakan pahitnya kisah cinta yang ia alami dan fokus melanjutkan hobinya yaitu menulis sastra. Kisah cinta Zainuddin & Hayati pun akhirnya kandas.
Di Tanah Jawa, Zainuddin kemudian mencoba menulis sebuah karangan berdasarkan pengalaman pribadinya. Dengan bantuan Bang Muluk, tulisan Zainuddin pun berhasil masuk kesebuah koran dan dibuatlah cerita bersambung. Tak disangka, tulisan yang diberi judul "Teroesir" tersebut mendapatkan kesuksesan luar biasa. Banyak orang yang tersihir akan tulisan tersebut. Melihat kesuksesan tulisan-tulisan yang dikarang Zainuddin, seorang penerbit berani menawarkan pekerjaan mengelola surat kabar harian untuk Zainuddin di Surabaya. Kini, Zainuddin semakin dikenal luas oleh masyarakat. Zainuddin pun terkenal sebagai sosok yang baik hati, suka membantu sesama dan kaya raya.
Hingga suatu hari, tulisan pertama Zainuddin yang berjudul “Teroesir” diangkat ke dalam sebuah Opera yang diselenggarakan oleh Himpunan Masyarakat Minangkabau yang berada di Surabaya. Seluruh masyarakat Minangkabau diundang ke acara tersebut. Kebetulan, Hayati dan Aziz sedang berada di Surabaya dan mereka berdua pun mendapat undangannya.
Hayati kaget, ternyata buku-buku yang sering ia baca karangan tersebut dari Zainuddin yang kini berganti nama menjadi Tuan Shabir. Semenjak hadir keacara Opera Teroesir dan pesta yang digelar Zainuddin, rumah tangga Hayati & Aziz menjadi berantakan. Aziz berteman dengan istrinya tersebut masih mencintai Zainuddin. Aziz yang mempunyai hobi berjudi suatu ketika ia kalah besar lalu ia mencoba memanfaatkan kebaikan Zainuddin dengan menumpang tinggal dan meminjam uang dalam jumlah yang besar.
Berbulan bulan tinggal dirumah Zainuddin, Aziz pun akhirnya tersadar dan merasa malu akan semua sikapnya terhadap Zainuddin. Sebagai ucapan terima kasih, Aziz akan pergi dan keluar dari rumah Zainuddin untuk mencari pekerjaan di luar Surabaya, Hayati pun ia titipkan pada Zainuddin. Aziz berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik setelah mendapatkan pekerjaan nanti. Perasaan Zainuddin pun kini menjadi kacau, apakah ia harus senang, sedih atau bagaimana karena orang yang dulu ia cintai kini ada dipan matanya. Hingga pada akhirnya tragedi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck pun terjadi sebuah kisah cinta suci antara Zainuddin dan Hayati
Hayati kaget, ternyata buku-buku yang sering ia baca karangan tersebut dari Zainuddin yang kini berganti nama menjadi Tuan Shabir. Semenjak hadir keacara Opera Teroesir dan pesta yang digelar Zainuddin, rumah tangga Hayati & Aziz menjadi berantakan. Aziz berteman dengan istrinya tersebut masih mencintai Zainuddin. Aziz yang mempunyai hobi berjudi suatu ketika ia kalah besar lalu ia mencoba memanfaatkan kebaikan Zainuddin dengan menumpang tinggal dan meminjam uang dalam jumlah yang besar.
Berbulan bulan tinggal dirumah Zainuddin, Aziz pun akhirnya tersadar dan merasa malu akan semua sikapnya terhadap Zainuddin. Sebagai ucapan terima kasih, Aziz akan pergi dan keluar dari rumah Zainuddin untuk mencari pekerjaan di luar Surabaya, Hayati pun ia titipkan pada Zainuddin. Aziz berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik setelah mendapatkan pekerjaan nanti. Perasaan Zainuddin pun kini menjadi kacau, apakah ia harus senang, sedih atau bagaimana karena orang yang dulu ia cintai kini ada dipan matanya. Hingga pada akhirnya tragedi Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck pun terjadi sebuah kisah cinta suci antara Zainuddin dan Hayati
0 komentar:
Posting Komentar