Selasa, 03 Juni 2025

Gundala (2019)

                                           Gundala (2019)

Pemeran: Abimana Aryasatya, Muzzaki Ramadhan, Bront Paralae, Tara Basro, Ario Bayu, Rio Dewanto, Marissa Anita, Faris Fadjar, Lukman Sardi, Tanta Ginting, Donny Alamsyah, Pritty Timothy, Arswendi Beningswara, Aqi Singgih, Zidni Hakim, Dimas Danang, Cecep Arif Rahman, Kelly Tandiono, Daniel Adnan, Asmara Abigail, Della Dartyan, Aming, Pevita Pearce
Sutradara : Joko Anwar
Studio: Studio Bumilangit, Film Skenario, Sumber Ide, Gambar Warisan Sancaka (Muzzaki Ramadhan) hidup dan tinggal di Indonesia disaat tindak kriminal dan kericuhan sudah hal yang wajar. Ayahnya (Rio Dewanto) berprofesi sebagai seorang buruh pabrik. Sedangkan Ibunya (Marissa Anita) adalah seorang ibu rumah tangga. Bekerja di pabrik tak membuat hidup keluarga Sancaka ini bahagia. Sang ayah dan rekan sesama buruh selalu mendapatkan ketidakadilan akan hak-hak mereka. Tak jarang aksi intens terjadi dan selalu berakhir dengan kericuhan. Suatu hari, aksi demo yang terprovokasi oleh ulah provokator menelan korban jiwa yaitu ayah Sancaka. Meninggalnya sang ayah membuat Sancaka berduka cita. Tak hanya itu saja, sang ibu juga memutuskan pergi untuk mencari kerja di luar kota meninggalkan Sancaka seorang diri dan tak pernah kembali. Sancaka kini terpaksa hidup sebatang kara. Ia bertahan hidup di jalanan yang begitu keras. Demi untuk makan saja, ia menjadi pengamen jalanan, buruh kasar pelabuhan, hingga satpam. Tak jarang, Sancaka bahkan sampai terjatuh nyawanya karena sering jadi sasaran kekerasan oleh preman-preman muda. Untungnya Sancaka bertemu dengan seorang remaja bernama Awang (Faris Fadjar) yang lebih jago dan menguasai bela diri. Awang melatih Sancaka agar bisa berani melawan dan membela diri sendiri. Awang tak ingin Sancaka terus menjadi korban dan bergantung pada orang lain. Waktu terus berlalu dan kini Sancaka (Abimana Aryasatya) tumbuh menjadi pria dewasa dan bekerja sebagai petugas keamanan disebuah pabrik. Ia tinggal disebuah kontrak sederhana dan bertetangga dengan seorang aktivis bernama Wulan (Tara Basro) yang selalu membela para pedagang pasar untuk mendapatkan haknya. Suatu malam, ditengah guyuran hujan lebat, Sancaka tersambar petir. Sejak kejadian itu, ia merasa ada kekuatan super masuk ke dalam dirinya. Hal itu diperkuat usai ia berhasil mengalahkan puluhan preman yang mencoba menguasai pasar yang tak jauh dari kediamannya. Sementara itu, anak yang berasal dari keluarga kaya raya yaitu Pengkor (Bront Paralae) terpaksa menerima kenyataan kedua orangtuanya dibunuh oleh para buruh karena menerapkan sistem kerja yang tak adil selama mereka bekerja. Pengkor lalu dimasukkan ke panti asuhan yang terkenal kejam, sering melakukan aksi pembunuhan dan transaksi jual beli manusia. Karena rasa sakit hati dan ingin balas dendam akan masa kecilnya yang penuh derita, Pengkor melakukan mobilisasi anak-anak panti lain untuk membunuh dan membunuh para penjaga panti dengan sadis. Pengkor kini tumbuh menjadi seorang pria yang mampu mempengaruhi masyarakat miskin untuk melawan pemerintah. Pembawaannya yang santai dan pandai berbicara membuat dirinya mudah dipercayai banyak orang. Berkat kelihaiannya itu Pengkor berhasil menembus jajaran Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyusun sebuah rencana besar. Ia pun menjalin kerjasama dengan Ghazul (Ario Bayu) untuk menyusun rencana tersebut. Jajaran petinggi pemerintahan mulai khawatir dengan rencana yang disusun Pengkor. Salah satu dari mereka yaitu Ridwan Bahri (Lukman Sardi) mencari bantuan pada siapa pun untuk menghentikan rencana besar Pengkor. Atas informasi dari asistennya yaitu Hasbi (Dimas Danang), Ridwan lalu meminta bantuan pada Sancaka untuk menghentikan rencana Pengkor. Mampukah Sancaka yang kini mempunyai kekuatan petir berhasil menghentikan Pengkor beserta seluruh anak buahnya?

0 komentar:

Posting Komentar