Love For Sale 2 (2019)

Pemeran: Della Dartyan, Adipati Dolken, Ratna Riantiarno, Aryo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Egy Fedly, Yayu Unru, Taskya Namya, Revaldo, Abdurrahman Arif, Tersi Eva RantiSutradara: Andibachtiar YusufStudio: Gambar Visinema
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istri Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepaskan masa lajangnya.
Berbagai cara yang telah ibu lakukan agar anak keduanya bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.
Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki cucu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan melalui aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya. Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan).
Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja kliennya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia berjanji kepada sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hati, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.
Melihat ibunya kini tampak semakin bahagia membuat Ican sangat berterima kasih pada Arini. Apa yang telah dilakukan Arini sukses melampaui ekspektasi dirinya. Bukan hanya itu saja, Ican dan Arini pun perlahan nyaman dengan kedekatan mereka. Rasa cinta di dalam diri Ican pun mulai tumbuh. Ia kini menyayangi Arini dan berencana untuk mencapai tahap yang lebih serius, bukan lagi sekadar teman kencan dari aplikasi LoveInc.Akankah kisah Ican ini akan berakhir bahagia tidak seperti Richard?
Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata bisa ditebak dan sukses menghadirkan statement kalau Arini memang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi momen "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Namun menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi pencuri adegan tapi menurutku gagal, seperti para karyawan Richard di film pertamanya.

Pemeran: Della Dartyan, Adipati Dolken, Ratna Riantiarno, Aryo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Egy Fedly, Yayu Unru, Taskya Namya, Revaldo, Abdurrahman Arif, Tersi Eva Ranti
Sutradara: Andibachtiar Yusuf
Studio: Gambar Visinema
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istri Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepaskan masa lajangnya.
Berbagai cara yang telah ibu lakukan agar anak keduanya bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.
Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki cucu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan melalui aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya. Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan).
Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja kliennya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia berjanji kepada sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hati, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istri Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepaskan masa lajangnya.
Berbagai cara yang telah ibu lakukan agar anak keduanya bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.
Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki cucu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan melalui aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya. Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan).
Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja kliennya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia berjanji kepada sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hati, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.
Melihat ibunya kini tampak semakin bahagia membuat Ican sangat berterima kasih pada Arini. Apa yang telah dilakukan Arini sukses melampaui ekspektasi dirinya. Bukan hanya itu saja, Ican dan Arini pun perlahan nyaman dengan kedekatan mereka. Rasa cinta di dalam diri Ican pun mulai tumbuh. Ia kini menyayangi Arini dan berencana untuk mencapai tahap yang lebih serius, bukan lagi sekadar teman kencan dari aplikasi LoveInc.
Akankah kisah Ican ini akan berakhir bahagia tidak seperti Richard?
Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata bisa ditebak dan sukses menghadirkan statement kalau Arini memang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi momen "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Namun menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi pencuri adegan tapi menurutku gagal, seperti para karyawan Richard di film pertamanya.
Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata bisa ditebak dan sukses menghadirkan statement kalau Arini memang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi momen "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Namun menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi pencuri adegan tapi menurutku gagal, seperti para karyawan Richard di film pertamanya.
0 komentar:
Posting Komentar