Rabu, 11 Juni 2025

Gowok: Kamasutra Jawa (2025)

 Gowok: Kamasutra Jawa (2025)



Pemeran: Alika Jantinia, Devano Danendra, Raihaanun, Reza Rahadian, Lola Amaria, Djenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, Nayla D. Purnama, Aldy Bisl, Ayu Prasiska, Annisa Hertami, Runny Rudiyanti, Khiva Rayanka Iskak, Wavi Zihan, Ellen Martha
Sutradara: Hanung Bramantyo
Studio: Gambar MVP, Dapur Film

Popularitas Nyai Santi (Lola Amaria) sebagai seorang Gowok profesional dikenal sangat luas di tanah Jawa. Gowok sendiri merupakan sebuah tradisi legendaris asal Tiongkok yang kemudian disesuaikan dengan budaya Jawa. Tradisi tersebut diikuti oleh pria-pria muda keturunan Priayi sebelum mereka menikah. Tujuannya agar pria-pria muda tersebut mendapat bekal tentang bagaimana menjadi pria sejati dalam memuaska istri yang nantinya akan melanggengkan bahtera rumah tangga. Selama satu pekan, pria-pria tersebut di-gowok di kediamannya Nyai Santi.

Suatu hari, Nyai Santi kedatangan keluarga camat yang berasal dari luar daerah yaitu Wiro Atmojo (Ari Purnomo) dan sang istri, Rahayu (Djenar Maesa Ayu). Mereka membawa sang anak yaitu Kamanjaya (Devano Danendra) yang akan dititipkan ke Nyai Santi untuk di-gowok sebelum Kamanjaya masuk kuliah dan dijodohkan dengan perempuan dari kalangan pejabat. Nyai Santi bersama dengan kedua asistennya yaitu Ratri Sujita (Alika Jantinia) dan Liyan (Aldy Bisl) langsung mempersiapkan segala perlengkapan untuk prosesi gowok bagi Kamanjaya.

Selama tinggal di kediaman Nyai Santi sambil menunggu proses gowok, Kamanjaya diam-diam menaruh perhatian pada Ratri. Agar bisa berlandaskan dengan Ratri, Kamanjaya mau duduk santai bersama, masuk ke dapur sampai ikut mencuci pakaian ke sungai bersama dengan Ratri. Namun sayang, sikap baik Kamanjaya tersebut membuat Ratri khawatir, karena ia merasa Kamanjaya yang merupakan anak keturunan Priayi dan keluarga terpandang tidak pantas bergaul dengan dirinya yang yatim piatu dan juga bekerja sebagai di rumah gowok Nyai Santi. Ratri juga takut dimarahi habis-habisan oleh Nyai Santi jika ketahuan sering menghabiskan waktu bersama dengan Kamanjaya.
Beberapa hari menjelang proses gowok, Kamanjaya penasaran dengan ritual bertapa yang dilakukan Nyai Santi saat tengah malam di sungai yang ada di tengah hutan. Kamanjaya lalu mengajak Ratri mengikuti Nyai Santi menuju ke tempat bertapanya itu. Setibanya disana, mereka berdua melihat secara langsung saat Nyai Santi berkomunikasi dengan dua kekuatan gaib dari dewa Kamajaya dan Kamaratih. Ritual yang dilakukan Nyai Santi tersebut diyakini mendatangkan cinta, keharmonisan, kekuatan dan juga nafsu. Keberadaan Ratri dan Kamanjaya pun ketahuan oleh Nyai Santi. Mereka berdua lalu pergi meninggalkan sungai sebelum Nyai Santi selesai menjalani ritualnya.
Dalam perjalanan pulang, Ratri memang sambil menahan rasa malunya kepada Kamanjaya yang tak sengaja ia cium saat berada di sungai. Karena berlari, Ratri terpeleset dan kakinya terkilir. Kamanjaya langsung menggendong Ratri dan masuk ke sebuah gubuk yang tak jauh dari sungai. Di dalam gubuk tersebut, Ratri meminta maaf atas perbuatan lancangnya tadi. Seketika Kamanjaya memberikan ciuman lagi kepada Ratri dan berkata jujur ​​jika dirinya juga memiliki perasaan yang sama dengan Ratri. Sejak saat itulah, hubungan Ratri dan Kamanjaya semakin dekat. Kamanjaya pun memberikan semangat pada Ratri untuk bisa menentukan masa depannya sendiri, tanpa harus menjadi Nyai Santi selanjutnya. Ratri juga semakin bersemangat Kamanjaya pun berjanji setelah selesai kuliah, akan menjemput Ratri dan menikah. Selain itu, Kamanjaya pun memotivasi Ratri untuk bisa hidup mandiri dan tak lagi berpikir jika perempuan itu tidak setara dengan pria seperti sahabatnya, Ningsih (Annisa Hertami) yang kini memimpin organisasi perempuan dan membawa banyak perubahan di daerahnya.
Ratri yang awalnya tidak mempunyai harapan dan hanya bergantung pada nasib sebagai penerus tradisi gowok dari Nyai Santi, kini punya tekad untuk bisa hidup mandiri dan menikah dengan orang yang ia cintai yaitu Kamanjaya. Setelah selesai menyelesaikan prosesi gowok, Kamanjaya pulang ke kuliah dan berjanji pada Ratri akan saling berkirim kabar melalui surat selama keduanya dipisahkan oleh jarak. Selama menjalani hubungan jarak jauh itu, Ratri semakin semangat untuk bisa hidup mandiri dan tak lagi bergantung pada Nyai Santi. Ia juga kini lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di organisasi GERWANI (Gerakan Wanita Indonesia) yang dikelola oleh Ningsih. Untungnya, Nyai Santi tidak melarang Ratri dalam membagi waktunya bekerja di rumah dan juga mengejar mimpinya.
Suatu hari, Ratri mendapat kabar perihal pernikahan yang diadakan oleh dua keluarga kalangan pejabat. Yang kedua mempelainya adalah Kamanjaya dan Nila (Ayu Prasiska). Dengan pernikahan tersebut, otomatis Kamanjaya akan menjadi kepala daerah selanjutnya menggantikan ayah dari Nila. Melihat kabar tentang pernikahan Kamanjaya itu membuat Ratri sakit hati. Ia masih tidak percaya jika kekasihnya itu yang sudah berjanji ternyata sama saja seperti pria-pria kalangan priayi pada umumnya. Ratri pun akhirnya memutuskan untuk tak lagi mengejar mimpinya menjadi wanita yang mandiri. Ia ingin menjadi penerus Nyai Santi sebagai penggowok dan melestarikan tradisi tersebut untuk selama-lamanya. Keputusan tersebut tentunya membuat Nyai Santi sangat senang. Anak didiknya yang sudah ia besarkan dan dianggap sebagai anaknya sendiri, kini siap menjadi penerus dirinya. Ia pun memberikan kitab keramat Atmaprawesa yang menjadi panduan bagi Nyai Santi untuk melestarikan tradisi gowok. Ratri bercita-cita ingin menjadi penggowok handal dan terkenal sama seperti Nyai Santi.
15 tahun berlalu, Ratri (Raihaanun) kini sudah dewasa dan berhasil menjadi penggowok yang disukai banyak orang dari berbagai kalangan. Nyai Santi sangat bangga dengan segala pencapaian Ratri tersebut. Hingga suatu hari, Nyai Santi dan Ratri kedatangan keluarga gubernur yaitu KGP Haryo (Slamet Rahardjo) beserta sang anak yaitu Nila dan cucunya, Bagas (Ali Fikry) yang ingin menitipkan cucu mereka untuk di-gowok sebelum dinikahkan dengan seorang permaisuri. Tak lama setelah itu, suami dari Nila yaitu Kamanjaya (Reza Rahadian) datang dan membuat Ratri sangat terkejut. Ia berusaha untuk tenang di hadapan semua orang. Ratri kemudian bersedia untuk menggowok Bagas dengan satu syarat, yaitu keluarga Bagas harus membayar terlebih dahulu dan memahami dalam membangun sekolah khusus perempuan yang sedang direncanakan oleh Ratri dan juga Ningsih di GERWANI.
Keesokan harinya, Bagas merasakan lega dan sangat bahagia usai di-gowok oleh Ratri. Tak hanya itu saja, Bagas pun semakin terobsesi ingin terus bersama dengan Ratri. Di sisi lain, Nyai Santi mulai merasakan kejanggalan terhadap Bagas. Kecurigaan Nyai Santi akhirnya terbukti. Ratri sengaja memberikan mantra yang ada di buku Atmaprawesa itu kepada Bagas agar tak bisa lepas dari dirinya. Ratri ingin membalas dendam terhadap cintanya yang tak sampai terhadap Kamanjaya di masa lalu lewat Bagas.
Permasalahan semakin pelik, ketika satu persatu rahasia yang selama ini disimpan Nyai Santi dan keluarga besar Kamanjaya mulai terkuak. Bagaimana Ratri menghadapi semua kenyataan pahit tersebut?

0 komentar:

Posting Komentar