Happy Death Day 2U (2019)
Pemeran: Jessica Rothe, Ruby Modine, Israel Broussard, Phi Vu, Rachel Matthews, Suraj Sharma, Charles Aitken, Laura Clifton, Rob Mello, Sarah Bennani, Sarah Yarkin
Sutradara: Christopher Landon
Studio: Universal Pictures, BlumHouse Production
Tree (Jessica Rothe) akhirnya bisa kembali hidup normal setelah berhasil membunuh Lorrie (Ruby Modine) membunuh dirinya pada saat hari ulang tahunnya di acara pesta Universitas Bayfield. Kini Tree bisa terbangun di kamar Carter (Israel Broussard) dengan perasaan lega tanpa harus menjerit atau stres lagi.Ryan (Phi Vu), sahabat dari Carter tak sengaja memergoki sahabatnya itu tengah bermesraan di dalam ruangan. Melihat kejadian itu ia terkaget dan pergi menjauhi mereka. Ryan kemudian mendapatkan telepon dari Samar (Suraj Sharma) salah satu rekannya yang sedang membuat sebuah mesin dimensi waktu bernama "Sisi" di ruang praktek kampus. Samar dan Morgan (Sarah Yarkin) kali ini menemukan sebuah algoritma dan rumus terbaru untuk mengoperasikan "Sisi" buatan mereka. Mendengar hal itu, Ryan semakin bersemangat dan optimis kali ini "Sisi" bisa beroperasi. Ketika mesin itu dinyalakan, daya listrik yang digunakan ternyata sangat besar. Hal itu membuat listrik di kampus Bayfield menjadi padam. Dosen yang sudah jengkel dengan eksperimen yang dilakukan oleh Ryan terpaksa mencabut daya listrik mesin itu dan menyita Sisi dari tangan Ryan, Samar dan Morgan.
Kegagalan "Sisi" ketika sedang beroperasi ternyata menimbulkan benturan antar dimensi yang ada di alam semesta. Hal ini membuat Ryan mengalami De Javu sama seperti Tree. Ryan kembali terbangun dari mobil kemudian melakukan rutinitas yang sama. Melihat sahabat kekasihnya itu mengalami hal yang serupa membuat Pohon tidak tinggal diam. Ia kemudian membantu Ryan untuk menemukan penyebab hilangnya dirinya. Tree, Ryan dan juga Carter langsung memprakarsai ruang praktik kampus. Disana Ryan dibunuh oleh sosok misterius yang mengenakan topeng bayi maskot Bayfield sama seperti apa yang pernah dialami oleh Tree. Rencana Tree untuk menghentikan sosok misterius yang bertopeng itu berhasil. Tapi langkah mengejutkannya ketika membuka topeng itu, ternyata adalah Ryan sendiri. Ryan yang mereka lumpuhkan adalah Ryan dari dimensi lain yang mencoba menghentikan mesin "Sisi" karena telah mencakup dimensi waktu yang ada di alam semesta.
Tree dan Carter yang sama sekali tidak paham dengan apa yang sebenernya terjadi malah heran melihat Ryan menjadi dua. Tanpa pikir panjang Ryan pertama menghidupkan kembali mesin "Sisi" agar Ryan kedua bisa kembali ke dimensinya. Tapi, kejadian tersebut menimbulkan ledakan. Hal itu membuat Tree kembali terbangun dari tidurnya tepat pada hari ulangtahunnya sama bertahan seperti apa yang sudah ia alami sebelumnya. Pohon mengalami lagi Deja Vu. Dengan penuh kekesalan dan amarah Tree pergi menemui Ryan dan memaksanya untuk mengembalikan dirinya ke dimensi semula. Tapi, untuk mengembalikan Pohon ke dimensi ternyata tak terbayangkan. Ryan, Samar, Morgan bahkan Carter yang berada di dimensi saat ini belum mengenal sama sekali Tree. Mereka harus memecahkan algoritma dan formula agar mesin "Sisi" bisa berfungsi dengan benar dan tidak menimbulkan tabrakan dimensi waktu lagi. Pohon yang sudah mengalami belasan kali Deja Vu, ia lalu dipaksa pergi ke asramanya dan berencana membunuh Lorrie. Ia yakin rencana itu akan berhasil terbebas dari Deja Vu. Tapi ternyata dimensi yang ditempati Pohon berbeda dengan dimensi pada saat ia dibunuh oleh Lorrie. Disini Lorrie ternyata tidak mempunyai rencana untuk membunuh Tree. Begitu juga dengan Carter yang tidak menganggap Tree adalah pacarnya. Bahkan musuh bebuyutannya yaitu Danielle (Rachel Matthews) pun disini menjadi baik dan tidak sombong.
Pohon kemudian memutuskan menetap di dimensi ini karena semua orang yang ada disekitarnya menjadi baik pada dirinya sendiri. Namun keputusan itu membuat kondisi fisik Pohon semakin melemah karena berada di dimensi yang tidak seharusnya. Hal ini diperparah dengan sosok misterius bertopeng bayi itu juga masih berkeliaran di dimensi ini dan memiliki tujuan yang sama yaitu membunuh. Tree semakin bingung untuk memilih antara tinggal di dimensi ini atau kembali ke dimensi awal.Disaat yang sama pula, Ryan, Samar dan Morgan terus berusaha menemukan algoritma dan formula yang tepat untuk mengembalikan dimensi seperti semula. Mereka harus membaca sebuah pola dari berbagai dimensi agar mendapatkan rumus yang benar. Mendengar hal itu, Tree memutuskan untuk mengalami Deja Vu lagi dengan cara dibunuh oleh sosok bertopeng bayi itu atau bunuh diri. Karena dengan cara tersebut, Tree dapat mempelajari pola dimensi yang berjalan sehingga algoritma dan rumus untuk mesin "Sisi" dapat berfungsi. Akankah Tree berhasil menemukan polanya? Lalu kali ini siapakah sosok misterius bertopeng bayi itu?
Secara mengejutkan dan diluar ekspektasi, kelanjutan cerita Tree Gelbman yang mengalami Deja Vu ini tampil dua kali lipat lebih gila dan mencengangkan dari jilid pertamanya. Plotline sekuelnya ini benar-benar berlanjut banget dari ending jilid pertama. Idenya semakin menggila dengan menambahkan unsur fiksi ilmiah, namun tak melupakan juga ide sederhananya yang sudah ikonik itu yaitu thriller-timeloop. Ha ha. Bagian Deja Vu masih menjadi bagian paling mengasyikan dalam film ini. Ditambah lagi bukan aksi bunuh diri yang menegangkan, tapi kali ini aksi bunuh diri pun muncul dan membuat film ini semakin segar. Aku juga jadi berpikir, kenapa waktu itu Pohon gak bunuh diri juga ya daripada harus belasan kali dibunuh oleh si misterius sosok bertopeng bayi hahahaha. Multiple twist lewat perbedaan dimensi juga menarik banget sumpah.
Pohon kemudian memutuskan menetap di dimensi ini karena semua orang yang ada disekitarnya menjadi baik pada dirinya sendiri. Namun keputusan itu membuat kondisi fisik Pohon semakin melemah karena berada di dimensi yang tidak seharusnya. Hal ini diperparah dengan sosok misterius bertopeng bayi itu juga masih berkeliaran di dimensi ini dan memiliki tujuan yang sama yaitu membunuh. Tree semakin bingung untuk memilih antara tinggal di dimensi ini atau kembali ke dimensi awal.
Disaat yang sama pula, Ryan, Samar dan Morgan terus berusaha menemukan algoritma dan formula yang tepat untuk mengembalikan dimensi seperti semula. Mereka harus membaca sebuah pola dari berbagai dimensi agar mendapatkan rumus yang benar. Mendengar hal itu, Tree memutuskan untuk mengalami Deja Vu lagi dengan cara dibunuh oleh sosok bertopeng bayi itu atau bunuh diri. Karena dengan cara tersebut, Tree dapat mempelajari pola dimensi yang berjalan sehingga algoritma dan rumus untuk mesin "Sisi" dapat berfungsi. Akankah Tree berhasil menemukan polanya? Lalu kali ini siapakah sosok misterius bertopeng bayi itu?
Secara mengejutkan dan diluar ekspektasi, kelanjutan cerita Tree Gelbman yang mengalami Deja Vu ini tampil dua kali lipat lebih gila dan mencengangkan dari jilid pertamanya. Plotline sekuelnya ini benar-benar berlanjut banget dari ending jilid pertama. Idenya semakin menggila dengan menambahkan unsur fiksi ilmiah, namun tak melupakan juga ide sederhananya yang sudah ikonik itu yaitu thriller-timeloop. Ha ha. Bagian Deja Vu masih menjadi bagian paling mengasyikan dalam film ini. Ditambah lagi bukan aksi bunuh diri yang menegangkan, tapi kali ini aksi bunuh diri pun muncul dan membuat film ini semakin segar. Aku juga jadi berpikir, kenapa waktu itu Pohon gak bunuh diri juga ya daripada harus belasan kali dibunuh oleh si misterius sosok bertopeng bayi hahahaha. Multiple twist lewat perbedaan dimensi juga menarik banget sumpah.
0 komentar:
Posting Komentar