Senin, 16 Juni 2025

Pemandi Jenazah (2024)

 Pemandi Jenazah (2024)

Pemeran: Aghniny Haque, Djena Maesa Ayu, Ibrahim Risyad, Ruth Marini, Mian Tiara, Vonny Anggraini, Riafinola Ifani, Amara Sophie, Dennis Saputra, M.N. Qomaruddin, Nelly Sukma, Messi Gusti

Sutradara: Hadrah Daeng Ratu

Studio: VMS Studio

Ibu Siti (Djenar Maesa Ayu) dikenal sebagai pemandi jenazah di desanya. Ia tinggal bersama dengan kedua anaknya yaitu Lela (Aghniny Haque) dan Arif (Ibrahim Risyad). Usia yang semakin bertambah memungkinkan dirinya untuk bekerja memandikan jenazah sendirian. Ibu Siti terkadang suka mengajak Lela untuk ikut membantu pekerjaannya meskipun Lela selalu ketakutan saat membantu ibunya itu. Meskipun demikian, Ibu Siti masih menaruh harapan pada Lela agar dapat melanjutkan pekerjaan sebagai pemandi jenazah di desa jika dirinya sudah meninggal.

Suatu hari, warga desa dihebohkan oleh berita kematian Ibu Ida (Riafinola Ifani) sehari setelah merayakan khitanan anak laki-lakinya. Ibu Siti terkejut saat menemukan temannya meninggal dengan cara yang tragis. Ia pun langsung menarik anggota dan memandikan jasad Ibu Ida untuk segera dimakamkan.

Keesokan harinya, warga desa kembali dihebohkan oleh kematian Ibu Ana (Vonny Anggraini). Ibu Siti terlihat semakin ketakutan karena satu orang temannya meninggal dengan cara yang tragis. Saat sedang memandikan jasad Ibu Ana, Lela terkejut melihat banyaknya luka yang tidak wajar. Ibu Siti pun berpesan kepada Lela untuk tidak membicarakan hal tersebut dan cukup diketahui oleh mereka berdua saja. Malam harinya, Ibu Siti yang memiliki indera keenam masih tak percaya jika pengelihatan dirinya tentang kematian Ibu Ida dan Ibu Ana itu menjadi kenyataan. Rasa takut menghantui Ibu Siti dan takut ajalnya akan segera tiba.

Ketakutan Ibu Siti terbukti. Saat istirahat istirahat bersama Lela, Ibu Siti tiba-tiba berteriak histeris dan kemudian meninggal bersimbah darah keluar dari mulut. Lela histeris melihat langsung ibunya meninggal dengan cara yang tragis. Saat memandikan jasad ibunya, Lela tak kuasa menahan rasa sedih. Namun rasa sedih itu seketika berubah menjadi sangat buruk saat Lela menemukan benda asing dari dalam mulut sang ibu. Lela yakin jika ibunya meninggal gara-gara kiriman santet.

Disaat Lela berusaha mengungkap kematian ibunya, serangkaian teror mistis terus menghantui dan mengancam nyawanya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Lela dan orang-orang disekitarnya?
Produser dari VMS Studio yaitu Shalu T.M. mengungkapkan, ide cerita film ini bermula dari pengalaman beberapa orang yang berprofesi sebagai pemandi jenazah asli dan sudah menjalani pekerjaan tersebut selama puluhan tahun. Yang tak kalah menarik, Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Ibrahim Risyad dan para pemain lain dengan kompak mengatakan jika mereka tidak ada alasan untuk tidak menolak main di film ini. Para pemain mengikuti serangkaian pelatihan dan workshop menjadi pemandi jenazah betulan, lengkap dengan menghafal langkah demi langkah serta doa-doa yang harus dilafalkan. Selain itu, proses pengembangan cerita dan masing-masing karakter dilakukan cukup panjang dan intens. Hal inilah yang membuat para pemain sangat puas dengan p
memberikan cerita yang terbilang baru dan belum pernah diangkat oleh para sineas film tanah air yaitu tentang profesi sebagai pemandi jenazah. Lele Laila kali ini terbilang berhasil membangun cerita dengan runut. Setiap karakter dikenalkan dengan sangat baik dan memiliki keterkaitan satu sama lain yang masih dapat dipercaya. Suasana horor yang diciptakan pun di build-up secara perlahan. Satu orang misteri tampil sangat mencekam. Yang lebih apik lagi, Non Hadrah dan Lele Laila tumben banget kali ini tidak mengumbar jump Fear untuk menakut-nakuti penonton. Eskalasi horor di film ini terus meningkat dan semakin menyeramkan sampai film selesai. Hal tersebut didukung pula oleh teknis, pergerakan kamrea, artistik, visual, sinematografi dan scoring yang berhasil menambah tingkat keseraman dari film ini. Beberapa adegan jump Fear yang ditampilkan pun timingnya selalu tepat sasaran dan tidak lebay seperti film-film Lele Laila sebelumnya. Terdapat tiga sampai empat adegan horor di film ini yang eksekusinya sangat memuaskan dan benar-benar gila. Aku sampai tidak membayangkan sang sutradara bisa menciptakan adegan horor tersebut!royek yang dikerjakan oleh Non Hadrah dan Lele Laila.
memberikan cerita yang terbilang baru dan belum pernah diangkat oleh para sineas film tanah air yaitu tentang profesi sebagai pemandi jenazah. Lele Laila kali ini terbilang berhasil membangun cerita dengan runut. Setiap karakter dikenalkan dengan sangat baik dan memiliki keterkaitan satu sama lain yang masih dapat dipercaya. Suasana horor yang diciptakan pun di build-up secara perlahan. Satu orang misteri tampil sangat mencekam. Yang lebih apik lagi, Non Hadrah dan Lele Laila tumben banget kali ini tidak mengumbar jump Fear untuk menakut-nakuti penonton. Eskalasi horor di film ini terus meningkat dan semakin menyeramkan sampai film selesai. Hal tersebut didukung pula oleh teknis, pergerakan kamrea, artistik, visual, sinematografi dan scoring yang berhasil menambah tingkat keseraman dari film ini. Beberapa adegan jump Fear yang ditampilkan pun timingnya selalu tepat sasaran dan tidak lebay seperti film-film Lele Laila sebelumnya. Terdapat tiga sampai empat adegan horor di film ini yang eksekusinya sangat memuaskan dan benar-benar gila. Aku sampai tidak membayangkan sang sutradara bisa menciptakan adegan horor tersebut!

Untuk jajaran pemain, Aghniny Haque berhasil menampilkan akting yang luar biasa di film ini. Gesture, rentang emosi dan ekspresi ketakutannya sangat luar biasa. Boleh banget disebut karakter Lela yang diperankan Aghniny Haque menjadi penampilan terbaiknya sejauh ini di dunia perfilman tanah air. Kimia dan kerja sama yang dilakukan dengan Djenar Maesa Ayu pun terasa dahsyat sebagai ibu dan anak. Apresiasi selanjutnya aku berikan kepada para ibu-ibu aktris yaitu Ruth Marini, Mian Tiara, Vonny Anggraini dan Riafinola Ifani yang sangat berani sekaligus totalitas saat melakoni adegan-adegan seram di film ini. Hampir semua elemen yang ada di film ini berada pada level yang memuaskan.

Yang sedikit mengganjal yaitu tentang konklusi dari film ini yang seharusnya bisa dikemas lebih gila lagi daripada hanya begitu doang

0 komentar:

Posting Komentar