Pesantren Impian (2016)
Pemeran: Prisia Nasution, Fachri Albar, Dinda Kanyadewi, Sita Nursanti, Deddy Soetomo, Indah Permatasari, Annisa Hertami, Sheila Cascales, Shabrina Sungkar, Lina Sugianto, Vika Aditya, Fuad Idris, Febby Stephanie Ginting, Karina Auliani, Alexandra Gottardo
Sutradara: Ifa Isfansyah
Studio: Gambar MD
Sepuluh wanita dengan latar belakang yang berbeda mendapat undangan dari sebuah pondok pesantren yang berada disebuah pulau terpencil. Mereka diundang untuk bisa memperbaiki diri selama tinggal di pondok pesantren yang diberi nama Pesantren Impian itu. Diantaranya adalah Sissy Soraya (Indah Permatasari) seorang artis bersama dengan asisten manajernya yaitu Inong (Dinda Kanya Dewi), kemudian ada Butet seorang pecandu narkoba, kemudian Tanti (Annisa Hertami) yang pecandu rokok berat, lalu ada Rini yang tengah hamil muda, kemudian ada Sri (Sheila Cascales) seorang pekerja seks komersil online, Iin seorang artis FTV, Ita (Lina Sugianto) yang hobi makan, Dina dan satu lagi yaitu Briptu Dewi (Prisia Nasution) seorang polisi yang tengah menyamar menjadi santriwati bernama Eni Abdinegoro untuk menyelidiki kasus pembunuhan disebuah hotel di Jakarta yang konon si pelaku merupakan salah satu dari seluruh santriwati itu.
Di Pesantren Impian milik Gus Budiman (Deddy Soetomo), persaudaraan santriwati itu memperdalam ilmu agama bersama dengan Ustadzah Hanum (Sita Nursanti) dan Umar (Fachri Albar) asisten dari Gus Budiman. Ketika Eni mulai menyelidiki kasusnya, kasus baru muncul. Tanti ditemukan tewas di toilet. Barang bukti yang berada di TKP mengarah pada Inong. Eni pun mengambil tindakan awal dengan menahan dan mengurung Inong di gudang pesantren.
Hari terus berlanjut. Pesantren Impian semakin mencekam keadaan ketika santriwati lainnya tewas secara misterius. Butet ditemukan tewas di dalam koper, Rini ditemukan tewas di area belakang pesantren. Panik, santriwati yang masih memohon pada pengurus Pesantren Impian untuk bisa keluar dari pulau itu. Namun, alam tidak bersahabat. Ombak terlalu tinggi untuk dijangkiti oleh kapal kecil. Terpaksa mereka harus bertahan di pondok pesantren untuk beberapa hari kedepan.
Semakin lama tinggal di Pesantren Impian, keadaan semakin kacau. Satu persatu pengurus pondok pesantren menjadi korban selanjutnya.
Dengan dibantu oleh Umar, bisakah Eni membongkar dan menangkap siapa sosok pembunuh yang mengintai di Pondok Pesantren Impian itu?
cerita yang ditampilkan PESANTREN IMPIAN terlalu aman banget sebagai sebuah film thriller. Adegan-adegan menegangkan dikemas dengan cara yang aman yaitu penggunaan musik scoring yang bombastis. Padahal jika menggunakan backsound dari suara-suara alam pasti lebih menyeramkan. Adegan pembunuhannya pun disajikan dengan aman juga. Jika bermain sedikit lebih "bohong" mungkin PESANTREN IMPIAN akan menjadi lebih asyik. Meski bermain aman, namun adegan pembunuhan diakui ketika sedang melakukan ibadah doa itu cukup berani dan belum pernah dilakukan di Film Horror/Thriller Indonesia. Pengambilan gambar via drone pun cukup berhasil menambah kesan wah untuk PESANTREN IMPIAN ini.
Yang cukup mengganggu berikutnya adalah naskah cerita yang masih kurang untuk sebuah film Thriller. Tidak yakin religinya sih menurut gue cukup masuk dan tidak lebay. Namun cerita misterinya masih kurang tereksplor dan banyak kejanggalan dimana-mana. Contohnya ketika Eni (Prisia Nasution) sudah mengetahui pelakunya siapa, tidak ada eksekusi sama sekali malah cenderung hilang begitu saja. Padahal dari awal film, semangat Eni dalam memecahkan kasusnya begitu membara. Btw, bintik-bintik hitam di muka Prisia Nasution cukup mengganggu deh. Jadi pengen kasih dia pembersih wajah ketika Eni di shoot face-nya
0 komentar:
Posting Komentar