Rabu, 30 Juli 2025
Pesantren Impian (2016)
Pesantren Impian (2016)
Studio: Gambar MD
Di Pesantren Impian milik Gus Budiman (Deddy Soetomo), persaudaraan santriwati itu memperdalam ilmu agama bersama dengan Ustadzah Hanum (Sita Nursanti) dan Umar (Fachri Albar) asisten dari Gus Budiman. Ketika Eni mulai menyelidiki kasusnya, kasus baru muncul. Tanti ditemukan tewas di toilet. Barang bukti yang berada di TKP mengarah pada Inong. Eni pun mengambil tindakan awal dengan menahan dan mengurung Inong di gudang pesantren.
Dengan dibantu oleh Umar, bisakah Eni membongkar dan menangkap siapa sosok pembunuh yang mengintai di Pondok Pesantren Impian itu?
Love You Love You Not (2015)
Love You Love You Not (2015)
Pemeran: Chelsea Islan, Hamish Daud, R.R Melati Pinaring, Miller Khan, Kemal Palevi, Pico Fahriza, Reynold Hamzah
Direktur: Dermaga Sridhar
Studio: Gambar MVP
Amira (Chelsea Islan) seorang guru les bahasa Inggris mendapat tawaran berupa sebuah tas cantik dan mahal dari Suchin (R.R Melati Pinaring) murid lesnya yang berasal dari Jepang secara cuma-cuma. Amira berjanji akan melakukan hal apapun demi mendapatkan tas itu secara gratis dari Suchin.
Namun hal itu ternyata membawa Amira pada hal "buruk" yang akan ia alami. Untuk mendapatkan tas tersebut, Suchin memberikan satu syarat pada Amira yaitu membantu untuk memutuskan hubungan dengan pacar Indonesia-nya yaitu Juki (Hamish Daud). Keinginan Suchin untuk putus dari Juki karena keduanya mempunyai keterbatasan dalam berkomunikasi secara lisan karena keduanya berbeda bahasa, budaya dan kebangsaan.
Ketika Amira mencoba menjelaskan keinginan Suchin pada Juki, penjelasan Amira tidak langsung diterima oleh Juki. Juki malah langsung meminta Amira untuk mengajarinya bahasa Inggris agar ia bisa menyusul Suchin ke Amerika.
Semula, Amira tidak berniat mengajar Juki. Namun karena Juki terdesak untuk mengejar mantannya yang pergi ke Amerika Serikat, maka Amira terpaksa membantu melancarkan bahasa Inggris-nya. Dengan susah payah Amira mengajari Juki dari nol. Seiring berjalannya waktu muncul perasaan suka satu sama lain antara Amira dan Juki. Namun keduanya berusaha untuk tidak menampilkan perasaan itu karena Amira sudah terlanjur menyukai Taufan (Miller Khan) salah satu murid di tempat lesnta yang berasal dari keluarga kaya raya. Amira juga tidak ingin menghalangi niat dan cinta Juki untuk mengejar Suchin. Juki juga sebenarnya merasakan hal yang sama dengan Amira, tapi dia sudah bertekad akan pergi menyusul Suchin.
Sampailah pada waktunya Juki mengikuti tes Bahasa Inggris sebagai tahap pergi ke Amerika. Akankah Amira menyatakan isi hatinya? Akankah Juki menyadari siapa sebenarnya cintanya? Dan bagaimana Amira menyikapi Taufan yang semakin hari semakin posesif dan sempurna?
yang merupakan film terlaris di tahun 2014 di negara gajah putih itu. Film yang diproduksi oleh Rumah Produksi GTH itu adalah film komedi romantis yang sukses membuat publik Thailand tertawa terbahak-bahak dengan kekonyolan naskah dan ke-lebay-an karakter yang ada.
MVP Pictures dan Shidhar Jetty selaku sutradara pun mencoba kecerobohan tenaga untuk menghadirkan kekonyolan tingkat tinggi sama seperti versi aslinya. Namun kenyataannya, komedi yang dihadirkan cenderung terlihat agak maksa dan tidak terlihat natural seperti versi Thailand. Terlebih lagi beberapa adegan yang menyajikan komedi seks dan ucapan-ucapan tak sopan dalam film versi Indonesia ini rentan mengundang kontroversi karena budaya dan kebiasaannya berbeda dengan di Indonesia. Beruntung, di beberapa adegan baru yang tidak ada di versi Thailand lumayan berhasil mengundang tawa lapar-bahak.
Plot dan alur cerita pun tidak mengalir mulus dari awal hingga film usai. Film Arah Sridhar Jetty ini pun mengalami kehilangan fokus dipertengahan hingga akhir film. Cerita pembelajaran bahasa Inggris yang dilakukan oleh Amira dan Juki menjadi tertutup oleh unsur komedi dan tingkah kekonyolan para pemainnya yang tiada ampun.
Dijajaran pemain, Chelsea Islan memberikan penampilan memukaunya sebagai seorang guru les bahasa Inggris. Sridhar Jetty sangat mengeksplor kemampuan Chelsea Islan lewat film ini. Hamish Daud pun tampil lumayan oke dalam memerankan sosok Juki yang tulen orang betawi. Namun dipertengahan hingga akhir film, logat dan gestur tubuh Juki malah semakin menjadi seperti Hamish Daud alias sisi bule nya keluar. Chemistry yang dihadirkan oleh keduanya juga tidak terlihat begitu alami ketika perasaan suka satu sama lain di antara mereka muncul.
Sangat penting juga, dari segi visual tidak konsisten dalam memberikan ketajaman gambar. Dibeberapa adegan masih ada yang terlihat buram dan pecah. Hal itu juga kemudian diperparah dengan efek green-screen dibeberapa bagian yang masih terlihat kurang mulus.
Selesai (2021)
Selesai (2021)
Pemeran: Ariel Tatum, Gading Marten, Anya Geraldine, Marini Soerjosoemarno, Faris Nahdi, Tika Panggabean, Imam Darto
Sutradara: Tompi
Studio: Gambar Indah, Bioskop Online
Ayu (Ariel Tatum) sudah memendam perasaan ingin segera bercerai dengan suaminya, Broto (Gading Marten). Alasan Ayu ingin berpisah dengan Broto karena sudah sangat lelah melihat suaminya berselingkuh. Puncaknya disaat Ayu menemukan celana dalam perempuan di dalam mobil Broto. Hal tersebut membuatnya sangat kesal dan marah. Broto yang berusaha menjelaskan pun tidak bisa berkutik lagi karena Ayu semakin teguh ingin secepatnya bercerai.
Disaat Ayu ingin pergi meninggalkan rumah, ibu kandung dari Broto yaitu Ibu Sri (Marini Soerjosoemarno) tiba-tiba saja datang ke rumah mereka. Ayu dan Broto pun terpaksa berbohong dan menutupi soal perselingkuhan yang dilakukan Broto dengan Anya (Anya Geraldine) kepada sang ibu. Mereka berusaha menampilkan kondisi keluarga yang baik-baik saja didepan Ibu Sri. Ayu pun meminta waktu tiga hari pada Broto untuk memberitahukan kondisi rumah tangga mereka yang akan segera bercerai. Jika lebih dari itu, Ayu akan langsung pergi dari rumah.
Namun sayang, kedatangan Ibu Sri bertepatan dengan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar sehingga kegiatan masyarakat di luar rumah akan sangat dibatasi. Hal tersebut membuat Ibu Sri akan tinggal dirumah Broto lebih lama dan Ayu menjadi semakin sulit untuk berpisah dengan Broto. Semakin membingungkan disaat Ibu Sri menanyakan keadaan cucu pada Broto dan Ayu.
Rumah tangga Broto dan Ayu Keadaan yang akan segera berpisah membuat nasib asisten rumah tangga mereka yaitu Yani (Tika Panggabean) terancam punah. Namun Yani bisa sedikit tenang karena ia sudah menyisihkan sedikit uang untuk nantinya digunakan sebagai modal hidup bersama dengan pacarnya, Bambang (Imam Darto) di kampung.
Lalu bagaimana nasib rumah tangga Broto dan Ayu? Apakah perselingkuhan yang dilakukan Broto dan Anya akan segera diketahui oleh ibunya?
Untuk segi cerita, film yang naskahnya kembali ditulis oleh Imam Darto ini menyajikan sebuah drama rumah tangga yang diguncang perselingkuhan. Namun ditangan Tompi dan Imam Darto, plot film SELESAI (2021) ini dibawa ke arah yang sangat "mengejutkan" dan tak biasa untuk cerita tentang perselingkuhan. Mungkin Tompi ingin memberikan nilai moral pada penonton untuk berhati-hati dalam bertindak karena hati, mental dan perasaan orang itu berbeda-beda. Namun menurutku hal tersebut agak kurang rasional dan terlalu memaksakan, karena kemunculan soal mental issue-nya sangat mendadak. Yang semakin membuat kesal adalah pengembangan cerita dari karakter Broto malah dibuat semakin manipulatif dan seolah-olah dia tidak sepenuhnya puas. Padahal semua yang terjadi di rumah tangga mereka berawal dari perselingkuhan Broto dan Anya. Stereotip soal laki-laki tukang selingkuh dan wanita selalu terpojok dan berakhir dengan plot twist soal mental issue sungguh membuatku terdiam. Kenapa gini banget sih Mas Tompi..
Selain itu, subplot tentang karakter Yani dan pacarnya si Bambang juga aduuh.. Kisah keduanya memang bisa saja mudah ditemukan di kalangan asisten rumah tangga namun subplot ini menurutku tidak terlalu menyatu dengan plot utama rumah tangga Broto dan Ayu. Jadinya terasa membuang-buang waktu aja gitu melihat mereka berdua.
Seperti pada film pertamanya, Tompi dan Imam Darto kembali menghadirkan unsur komedi yang nakal serta sederet dialog pembohong. Untuk penggunaan kata-kata kasar dan pembohong sih aku tidak terlalu mempermasalahkannya karena hal tersebut lumrah saja diucapkan dalam rumah tangga dan orang-orang dewasa, namun untuk komedi dan fantasi nakal khas Imam Darto yang muncul dalam film ini menurutku too more. Apalagi disaat karakter Bambang menjadikan majikan Yani sebagai objek fantasi seksi untuk menuntaskan rasa nafsunya duhh.. Jujur.. risih melihatnya.
Untuk jajaran pemain, performa Gading Marten tak perlu diragukan lagi dalam menghidupkan karakter. Penampilan Ariel Tatum juga tidak mengecewakan. Range emosi sebagai seorang istri yang suaminya berselingkuh kemudian diberi kejutan di akhir film tidak terlalu buruk. Selain mereka berdua, penampilan Tika Panggabean lumayan scene stealer meskipun karakter Yani nya lebay. Penampilan Ibu Marini lumayan menghibur meski kapasitasnya terbatas. Selain mereka berempat sepertinya dua pemain yang tersisa tidak perlu diberi komentar karena.. ah sudahlah.
Secara keseluruhan, saya lebih menikmati dan menyukai film pertama dari Tompi dibandingkan ini.
Kuntilanak 3 (2022)
Kuntilanak 3 (2022)
Pemeran: Nicole Rossi, Andryan Bima, Ali Fikry, Adlu Fahrezi, Ciara Brosnan, Nena Rosier, Sara Wijayanto, Nafa Urbach, Amink, Wafda Saifan, Emmie Lemu, Irish Lee, Romaria Simbolon, Clarice Cutie, Zara Leola, Khafi Mahendra
Sutradara: Rizal Mantovani
Studio: Gambar MVP
Setelah berhasil membunuh Kuntilanak di Ujung Sedo, Dinda (Nicole Rossi) yang merupakan keturunan terakhir Mangkujiwo jadi mempunyai kekuatan cenayang. Hal tersebut membuat teman-teman di sekolahnya takut dan menganggap Dinda aneh. Selain itu, kekuatan cenayang yang dimiliki Dinda belum bisa dikendalikan dengan baik hingga menyebabkan Ambar (Ciara Brosnan) dan Panji (Adlu Fahrezi) terkena imbasnya. Karena sering dibully dan semakin membahayakan orang lain, Dinda pun berinisiatif mencari sekolah khusus untuk orang-orang seperti dirinya.
Setelah mencari melalui internet, Dinda menemukan sekolah khusus cenayang bernama Sekolah Mata Hati. Ia pun meminta pada ibu panti asuhan yaitu Ibu Dona (Nena Rosier) untuk bersekolah disana agar bisa belajar mengendalikan kekuatan yang dimilikinya. Dinda berjanji setelah menyelesaikan sekolah di sana dan bisa mengendalikan listrik dengan baik, ia akan kembali ke panti asuhan. Bu Dona dan Dinda pun pergi ke Sekolah Mata Hati yang lokasinya cukup terpencil dan berada di tengah hutan belantara.
Setibanya disana, Dinda langsung disambut oleh para guru yaitu Miss Adella (Nafa Urbach), Mister Bejo (Amink), Mister Baskoro (Wafda Saifan), Miss Bonang (Emmie Lemu) dan Miss Stefani (Irish Lee).
Kedatangan Dinda di Sekolah Mata Hati membuat para siswa lain yang disana tertarik pada Dinda. Mala (Romaria Simbolon), Dennis (Farras Fatik) dan Uci (Clarice Cutie) langsung berteman dengan Dinda. Selama berada di Sekolah Mata Hati, Pak Baskoro merasakan ada aura yang berbeda pada diri Dinda. Ia pun diam-diam menelusuri tentang asal usul keluarga Dinda. Tak hanya itu saja, Sekolah Mata Hati pun sering mengalami kehilangan muridnya secara misterius. Namun Mister Baskoro dan Miss Bonang berasalan jika murid yang hilang itu karena pulang dan sudah tidak ingin lagi belajar di Sekolah Mata Hati.
Kejanggalan Sekolah Mata Hati pun diketahui oleh Miko (Ali Fikry) dan Kresna (Andryan Bima) yang menemukan berita hilangnya murid-murid Sekolah Mata Hati di media berita. Keduanya pun harus segera memberitahu Dinda akan hal tersebut dan langsung konstruksi pergi ke Sekolah Mata Hati. Setibanya disana, mereka berpura-pura sebagai murid baru agar bisa selamat dari pantauan Mister Baskoro dan Miss Bonang. Kehadiran Miko dan Kresna membuat Dinda terkejut. Ia merasa sudah nyaman bersekolah disana karena memiliki teman yang sama seperti dirinya. Namun Kresna ngotot meminta Dinda untuk segera keluar dari sekolah karena ada hal misterius yang ditutup-tutupi oleh para guru disana.
Kecurigaan Miko dan Kresna rupanya terbukti benar adanya. Pemilik Sekolah Mata Hati yaitu Eyang Sukma (Sara Wijayanto) diam-diam mengincar jiwa anak-anak termasuk Dinda untuk dipersembahkan pada Kuntilanak yang bersarang di dalam dirinya. Dengan bantuan Miss Adella dan Mister Bejo, mereka berusaha melarikan diri dari rencana mengerikan tersebut. Dinda yang merupakan titisan terakhir Mangkujiwo dan Jagal Kuntilanak pun kini harus kembali berhadapan dengan Kuntilanak yang berusaha mengambil jiwa. Akankah Dinda kali ini berhasil mengalahkan Kuntilanak?
lalu. Pada sesi Konferensi Pers yang diadakan setelah pemutaran untuk awak media, produser dari MVP Pictures yaitu Amrit Punjabi mengungkapkan rasa syukurnya karena film Indonesia bisa kembali tayang di bioskop setelah dua tahun lebih terkena imbas Pandemi CoVid-19. Lebih lanjut, Amrit Punjabi pun merasa sangat senang akhirnya semesta film Kuntilanak bisa semakin luas lagi berkat kerjasama yang konsisten bersama dengan Rizal Mantovani. Keduanya pun melakukan eksperimen pada film ketiganya ini dengan menghadirkan elemen Horror Fantasy terhadap kisah hantu ikonik dari Indonesia ini. Dari trailernya saja, kita sudah disuguhkan dengan sentuhan Fantasy lewat beberapa karakternya yang memiliki kemampuan seperti sihir dan superhero layaknya franchise Harry Potter, Marvel Cinematic Universe, It Movie hingga Strangers Things. Baik Amrit maupun Rizal memang tak menyangkal jika mereka sangat terinspirasi dengan judul-judul tersebut karena ingin membawa franchise Kuntilanak lebih naik level lagi.
jauh lebih banyak usaha dibandingkan dua film sebelumnya. Nafa Urbach, Amink, Wafda, Emmie Lemu hingga Sara Wijayanto tampil sangat berbeda dengan visual dan kekuatan yang dimiliki mereka. Khusus untuk Sara Wijayanto, aura Eyang Sukma lumayan berhasil bikin merinding. Sudah satu level dengan Karina Suwandi dan Asmara Abigail yang sudah lebih eksis sebagai setan dalam franchise film ini.
Terlepas dari cerita dan perkembangan karakter yang masih berada di zona aman
mempunyai poin plus pada bagian visual dan tata artistiknya. Hampir semua efek visual yang muncul disepanjang film tampil begitu mulus, sangat nyata dan tidak mengecewakan. Artistik dan sinematografi yang dihadirkan pun tak kalah bagus. Benteng tua yang ada di wilayah Ngawi, Jawa Timur itu bisa disulap menjadi Sekolah Mata Hati yang mirip Sekolah Hogwarts dengan getaran dan atmosfer horornya yang mencekam.
Secara keseluruhan, sebagai film yang dirilis memeriahkan libur Lebaran Idul Fitri, film
Miracle In Cell No.7 (2022)
Miracle In Cell No.7 (2022)
Pemeran: Vino G. Bastian, Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Rigen Rakelna, Indra Jegel, Denny Sumargo, Mawar Eva De Jongh, Agla Artalidia, Iedil Dzuhrie Alaudin, Nadila Ernesta, Makayla Rose, Yati Surachman, Sheila Dara Aisha, Marsha Timothy, Rukman Rosadi
Sutradara: Hanung Bramantyo
Studio: Gambar Falcon
Setelah kematian sang istri, Dodo Rozak (Vino G. Bastian) berusaha menjadi ayah dan single parent yang terbaik untuk anak semata wayangnya yaitu Kartika (Graciella Abigail). Meskipun ayahnya memiliki keterbatasan dalam hal kecerdasan tak membuat Kartika malu. Ia justru sangat sayang dan juga bangga pada sang ayah karena sering membuat Ika bahagia setiap saat. Untuk mendapatkan penghasilan, Dodo berjualan balon keliling dengan menggunakan sepeda kesayangannya.
Suatu hari, disaat Dodo dan Ika mengirimkan pesanan balon, mereka tak sengaja melihat anjing kesayangan dari pemilik rumah tertabrak motor. Kejadian itu membuat sang pemilik yaitu Melati (Makayla Rose) sangat sedih dan sedih. Dodo dan Ika kemudian pergi meninggalkan rumah itu. Keesokan harinya, Dodo kembali ke rumah tersebut dan ingin memberikan balon berbentuk anjing agar Melati tidak sedih dan menangis lagi. Namun sayang, niat baik Dodo itu malah membuat dirinya dikatakan sebagai pelaku pembunuhan sekaligus licik terhadap Melati. Dodo yang autisme itu tidak bisa menjelaskan dengan baik tentang apa yang sebenarnya terjadi.Orang tua dari Melati yaitu Willy Wibisono (Iedil Dzuhrie Alaudin) dan Sonya Wibisono (Nadila Ernesta) langsung menjebloskan Dodo ke penjara dan berharap Dodo dihukum mati karena telah menyebabkan anak mereka meninggal dengan cara yang tragis.
Kejadian tersebut menggemparkan media massa dan berita. Dodo berpotensi mendapatkan ancaman hukuman mati jika terbukti telah membunuh dan memperkosa anak di bawah umur. Selama proses konferensi, Dodo ditahan di penjara dan satu ruangan sel bersama Japra (Indro Warkop), Zaki (Tora Sudiro), Yunus (Rigen Rakelna), Atmo (Indra Jegel) dan Asrul (Bryan Domani). Kasus yang menimpa Dodo itu membuat Japra dan yang lainnya sangat kesal. Mereka yang awalnya sangat membenci Dodo perlahan bisa melihat sisi yang tak terungkap. Selama di sel penjara juga Dodo terus meminta untuk bisa menghubungi anaknya.
Kepala sel tahanan yaitu Sanusi (Denny Sumargo) pun merasa ada yang tidak beres dengan kasus Dodo. Ia pun menyelidiki berkas kasus Dodo untuk memastikan kebenaran akan tindakan kriminal yang konon dilakukan oleh Dodo. Apakah Dodo bisa terbebas dari hukuman berat yang mengancamnya?
ini. Namun ditangan Alim Sudio dan Hanung Bramantyo, versi Indonesia-nya menampilkan cerita yang lebih mudah dicerna untuk semua kalangan. Proses kreativitas dengan menambahkan atau menggantinya dengan elemen Indonesia dalam film ini juga terbilang cukup baik. Penyesuaian budayanya masih masuk akal dan bisa terkait dengan kondisi disekitar kita. Kritik dan sentilan untuk situasi dunia perhukuman yang tumpul keatas dan tajam kebawah bisa penonton rasakan di film ini.
Untuk urusan komedi, versi Indonesia nya juga melakukan penyesuaian agar bisa membuat penonton tertawa lebih lepas. Hal tersebut ternyata berhasil! Serangkaian lelucon yang dilakukan geng napi di penjara itu benar-benar berhasil! Tektokan Indro Warkop, Tora Sudiro, Rigen Rakelna, Indra Jegel dan Bryan Domani asik dan candu banget! Baru kali ini aku bisa menikmati kelakuan Rigen Rakelna di film layar lebar. Ha ha ha. Meskipun tampil menghibur, film ini menurutku masih ada beberapa bagian yang bolong. Plot hole paling terasa pada saat si anak kecil yang tiba-tiba bisa pentas dan masuk ke sel penjara. Adegan tersebut sama sekali tidak ada build-up nya, sehingga tak sedikit membuat penonton agak bingung dan mengucap 'kok bisa?'. Kalau di versi Korea kan dijabarin. Selain itu, ada juga beberapa adegan yang sebenarnya tidak perlu dan jika penghapusan pun tidak menjadi masalah besar. Andaikan di potong juga, akan lebih efektif karena durasi filmnya sendiri sudah panjangan.
Perjalanan Seratus Kaki (2014)
Perjalanan Seratus Kaki (2014)
Pemeran: Manish Dayal, Hellen Mirren, Om Puri, Charlotte Le Bon, Amit Shah, Farzhana Dua Elahe, Dillon Mitra, Aria Pandya, Clement Sibony
Sutradara: Lasse Hallstorm
Studio: DreamWorks Pictures, Reliance Entertainment, Harpo Films
Hassan Kadam (Manish Dayal) adalah seorang pria keturunan India yang sangat gemar memasak. Hal itu ia dapatkan dari Papa Kadam (Om Puri) ayahnya yang membuka usaha restoran keluarga dirumahnya. Dengan dibantu istri dan keempat anaknya, Papa cukup berhasil membangun usaha restoran tersebut. Suatu hari, keadaan politik di India memanas. terjadi konflik dimana-mana hingga menyebabkan restoran milik Papa Kadam kena sasaran serangan para demonstran. Api dengan sekejap menghanguskan restoran sekaligus tempat tinggal Papa Kadam. Tak hanya itu, istri Papa Kadam pun tak bisa selamat dari kejadian kebakaran tersebut.
Di tengah situasi yang semakin tidak kondusif, Papa Kadam mengajak raja keempat memutuskan untuk merantau ke benua Eropa untuk membangun kembali usaha restoran mereka. Ketika perjalanan mencari tempat untuk beristirahat, mobil yang dikendarai oleh keluarga Papa Kadam mengalami rem blong. Beruntung, pertolongan pun datang dari seorang gadis cantik bernama Marguerite (Charlotte Le Bon) yang merupakan seorang assisten chef disebuah restoran eropa milik Madame Mallory (Hellen Mirren) diwilayah Desa St.
Beberapa hari kemudian Papa Kadam pun berinisiatif membuka restoran india nya diwilayah St. Antonio. Ia sangat yakin bahwa restoran india akan banyak yang menyukainya meskipun harus bersaing dengan restoran eropa milik Madame Mallory yang sudah lebih lama beroperasi dan bahkan mempunyai predikat bintang satu (Michelle Star) dari para eksekutif restoran di Eropa.
Ambisi Papa Kadam untuk membuat usaha restoran pun didengar oleh Madame Mallory. Mereka beradu strategi untuk mendapatkan banyak pengunjung. Cara-cara tak sportif pun mereka lakukan demi mengejar banyak pengunjung. Hassan Kadam pun tak tinggal diam. Ia bermaksud berusaha agar ayahnya tidak melakukan hal-hal tak sportif. Hassan lebih berinisiatif untuk terus melakukan inovasi dalam masakan india nya. Ia terus bereksperimen memadukan antara masakan India dengan Eropa.
Keberhasilan Hassan Kadam dalam berinovasi pun mendapat perhatian dari Madame Mallory. Ia tertarik untuk merekrut Hassan menjadi salah satu chef direstorannya. Madame Mallory menjanjikan karir yang cemerlang jika bisa membantu restoran Eropa nya mendapatkan bintang dua dari kritikus restoran di Eropa.
Akankah Hassan bergabung dengan restoran Madame Mallory? Bagaimanakah nasib restoran india milik keluarga Kadam di daratan Eropa jika ditinggal oleh Hassan?
produksi Gambar Seperti Hidup. Sama seperti Chef, Tabula Rasa pun berhasil tampil sebagai sebuah film makanan yang mempunyai misi sederhana melalui sebuah makanan. Keduanya pun berhasil memvisualkan menu menu makanan di layar bioskop yang dijamin siapa yang melihatnya akan lapar dibuatnya.
Dipenghujung tahun 2014, DreamWorks Pictures pun tak mau ketinggalan mempersembahkan sebuah film tentang makanan yang diadaptasi dari Novel Best Seller berjudul The Hundred-Foot Journey. Diproduseri oleh Steven Spielberg serta Host Talkshow Oprah Winfrey, The Hundred-Foot Journey tampil lengkap sebagai sebuah film makanan.
Di film Arah Lasse Hallstorm ini cerita tentang perjalanan sebuah keluarga untuk membangun kembali usaha restoran india di daratan Eropa disajikan begitu hangat dan menyenangkan. Chemistry sebagai sebuah keluarga tampil kuat lewat akting memukau dari Om Puri dan Manish Dayal. Konflik-konflik yang dihadirkan pun terasa begitu realistis. Contohnya cara-cara tak sportif yang Papa Kadam & Madame Mallory berhasil mengundang senyum karena siapa pun pasti pernah melakukan hal tersebut. Sang sutradara pun tak lupa menghadirkan unsur romantisme lewat karakter Hassan & Marguerite. Meskipun menurut saya jika unsur romantisme itu tidak ada pun tak menjadi masalah.
Untuk segi visual, The Hundred-Foot Journey tampil memuaskan. Visual daratan eropa begitu cantik penuh warna. Tak lupa juga pengambilan gambar masakan-masakan eropa dan india yang dihadirkan juga sangat menggugah selera.
Secara keseluruhan, The Hundred-Foot Journey memuaskan! Tiga film tentang makanan ditahun ini berhasil membuat saya lapar ketika menontonnya! Salah satu film makanan terbaik yang pernah saya lihat!
Quarantine Tales (2020)
Quarantine Tales (2020)
Pemeran: Adinia Wirasti, Marissa Anita, Faradina Mufti, Roy Sungkono, Windy Apsari, Verdi Solaiman, Brigitta Cynthia, Kiki Narendra, Teuku Rifnu Wikana, Arawinda Kirana, Muzakki Ramdhan, Abdurrahman Arif, Kukuh Prasetya
Sutradara: Dian Sastrowardoyo, Jason Iskandar, Ifa Isfansyah, Tata Sidharta, Aco Tenriyagelli
Studio: Hiburan Dasar, Bioskop Online
Berkisah tentang tiga kakak beradik yang sudah terpisah jarak sejak kematian kedua orang tua mereka. Ubai (Marissa Anita) sebagai kakak tertua kini sudah berumah tangga dengan Adji (Teuku Rifnu Wikana). Deno (Faradina Mufti) sebagai anak bungsu yang sedang disibukkan dengan pendidikannya dan berencana akan tinggal di apartemen bersama kekasihnya. Dan yang terakhir yaitu Ajeng (Adinia Wirasti), anak kedua dari tiga bersaudara yang masih bertahan tinggal di rumah masa kecil mereka.
Vlogger Didit (Roy Sungkono) terkenal dengan konten-konten pranknya di media sosial. Salah satu korban prank dari Didit yaitu seorang Food Vlogger yaitu Aurel (Windy Apsari). Di episode terbarunya Didit berencana kembali memberi prank pada Aurel dengan nuansa horor. Didit mengirimkan boneka pocong dan disimpan di pojokan rumah Aurel agar bisa mendapatkan ekspresi ketakutan yang alami dari Aurel. Prank rupanya tersebut berhasil membuat Aurel terkejut dan menangis. Setelah selesai, kini giliran Aurel yang memberikan kejutan "manis" pada Didit dengan mengirimkan aneka cemilan kue kering.
Sebuah keluarga miskin tiba-tiba mendapatkan hadiah giveaway berupa rangkaian iMac keluaran terbaru. Sang ayah (Teuku Rifnu Wikana) dan ibu (Marissa Anita) yang memiliki banyak tunggakan niat untuk menjual hadiah tersebut demi menyambung hidup dan ekonomi keluarga. Namun sang anak yaitu Adin (Arawinda Kirana) tak setuju dengan pilihan ayah dan ibunya. Pasalnya, hadiah giveaway tersebut merupakan hadiah pertama seumur hidup yang ia rasakan setelah bertahun-tahun menghabiskan banyak kuota internet bersama almarhum sang adik (Muzakki Ramdhan) menonton channel-channel YouTube yang mengadakan giveaway.
Usai berhasil menggagalkan uang ratusan juta rupiah, Icuk (Kukuh Prasetya) tiba-tiba batuk, nafas sesak dan tak sadarkan diri. Hal itu membuat rekannya, Arif (Abdurrahman Arif) panik dan menduga jika Icuk tewas karena positif CoVid-19. Arif lalu mencari cara agar Icuk bisa disingkirkan secepat mungkin. Namun disaat Arif mencoba untuk menguburkan jenazah Icuk, ia selalu dihantui bayang-bayang Icuk yang meminta jatah hasil rampokan.
memang terasa sangat begitu dekat dan berkaitan dengan keadaan saat ini. Meskipun per cerita hanya berdurasi 20-35 menit saja, namun dieksekusi dengan sangat matang dan kuat. Konflik demi konflik yang hadir disetiap cerita mempunyai drama serta efek “ngeri” dan klaustrofobia yang konsisten. Visual yang dihadirkan oleh masing-masing cerita pun tampil begitu memanjakan mata. Favorit pribadi saya adalah: NOUGAT karya Dian Sastrowardoyo. Hubungan tiga saudara perempuannya begitu apik meskipun hanya bertatap melalui video call saja. Kontribusi akting Adinia Wirasti, Marissa Anita dan Faradina Mufti memuaskan. Untuk segmen PRANKSTER berhasil mengobati rasa rindu akan film-film yang mengandalkan User Interface Vlogger. Saya berharap PRANKSTER bisa dijadikan materi menarik untuk dikembangkan ke layar lebar. Segmen yang tak kalah menarik dan sangat menyentil isu sosial saat ini yaitu HAPPY GIRL DON'T CRY. Segmen ini terasa sangat berhubungan bagi kita-kita yang pernah mendapatkan hadiah giveaway hahaha. Penampilan bintang baru Arawinda Kirana sungguh mencuri perhatian.
Asih 2 (2020)
Asih 2 (2020)
Pemeran: Shareefa Daanish, Marsha Timothy, Ario Bayu, Anantya Rezky, Ruth Marini, Graciella Abigail, Ully Triani, Darius Sinathrya, Citra Kirana, Marini Soerjosoemarno, Ingrid Widjanarko, Sarah Presli
Sutradara: Rizal Mantovani
Studio: Gambar MD, Film PicHouse
Kebahagiaan yang dirasakan keluarga Andi (Darius Sinathrya) dan Puspita (Citra Kirana) ternyata tidak berlangsung lama. Setelah berhasil menyelamatkan anak mereka dari gangguan Asih (Shareefa Daanish), teror kembali menghampiri Andi, Puspita dan juga sang nenek (Marini Soerjosoemarno). Asih datang merebut kembali anak mereka hingga menjadikan Andi dan Puspita harus meregang nyawa. Satu-satunya yang selamat dari teror Asih ialah sang nenek.
Tujuh tahun berlalu, seorang pengendara mobil datang ke rumah sakit dengan membawa anak perempuan (Anantya Rezky) yang tak sengaja tertabrak olehnya. Dokter Sylvia (Marsha Timothy) langsung menangani anak tersebut. Setelah berhari-hari dirawat di rumah sakit, tak satupun keluarga dari anak itu datang untuk menjemputnya. Sylvia merasa khawatir dan simpati pada anak itu karena orangtuanya begitu tega menelantarkannya. Ia juga teringat dengan almarhum anaknya yang sudah meninggal empat tahun silam. Sylvia lalu memutuskan untuk mengadopsi anak tersebut dan ia beri nama Ana.
Setelah kondisi Ana sudah sehat, Sylvia membawa ke rumah untuk bertemu dengan sang suami, Razan (Ario Bayu). Ana yang selama hidupnya tinggal seorang diri di hutan membuat ia tidak bisa berbicara dan berdekatan seperti anak seusianya. Tapi hal itu tak membuat Sylvia dan Razan kesal, mereka dengan sabar melatih Ana untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru.
Semenjak kehadiran Ana dirumah Sylvia dan Razan, banyak kejadian aneh menimpa mereka. Tak hanya itu saja, tetangga mereka yaitu Emak Ipah (Ruth Marini) dan anak majikannya Alea (Graciella Abigail) pun ikut merasakan hal aneh itu. Puncaknya, saat ayam peliharaan Alea hilang setelah ia memergoki Ana masuk ke pekarangan rumah Alea. Emak Ipah merasakan ada yang tak beres dari sikap Ana. Terlebih ia sering bersenandung lagu "Indung-Indung Kepala Lindung". Pasalnya, lagu tersebut adalah lagu kesukaan Asih, anak asuhnya semasa tinggal di kota yang memutuskan bunuh diri setelah ia tak diterima oleh keluarga gara-gara hamil diluar nikah.
Sylvia dan Razan tak ingin Ana kembali pada Asih. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Ana. Akankah keduanya berhasil lepas dari teror Asih?
kali ini benar-benar menguak tuntas backstory dari karakter Asih yang sebelumnya kurang jelas pada film pertamanya. Elemen mengungkap masa lalu Asih ini diiringi dengan drama tentang ibu dan anak yang sangat kuat baik antara Asih dengan Ana maupun Sylvia dengan Ana. Cara mengkoneksikan cerita film ini dengan film-film Danur sebelumnya juga menurutku sangat halus, sehingga sensasi kejutan selalu muncul disaat beberapa adegan terkoneksi dengan film Danur dan Asih pertama. Elemen horor yang disajikan ASIH 2 (2020) pun secara mengejutkan tampil on-point dan menyeramkan. Bahkan ada dua adegan horor yang langsung mengingatkanku pada film horor karya Rizal yaitu Jelangkung dan Kuntilanak. Yang cukup memalukan dari film
Untuk jajaran pemain, Marsha Timothy memang tak perlu ragu lagi untuk urusan akting. Peraih Piala Citra ini berhasil membuat chemistry memukau sebagai seorang ibu yang tak ingin lagi kehilangan anaknya. Begitu juga Ario Bayu, Ruth Marini hingga Ully Triani tampil tidak sia-sia dan semakin memperkuat cerita. Berikan tepuk tangan untuk aktris cilik Anantya Rezky yang memerankan karakter Ana tampil menjanjikan sebagai seorang anak hutan dengan segala tingkah lakunya yang menyeramkan. Kimia yang dibangun baik dengan Marsha maupun Shareefa terasa sangat menyentuh. Andai saja film ini memberikan kemajuan yang cukup besar terhadap perkembangan sikap Ana berkat didikan Sylvia mungkin akan jauh lebih menyentuh pada babak akhir film.
Secara keseluruhan, film terbaik di Danur Cinematic Universe sejauh ini adalah
Love For Sale 2 (2019)
Love For Sale 2 (2019)
Pemeran: Della Dartyan, Adipati Dolken, Ratna Riantiarno, Aryo Wahab, Bastian Steel, Putri Ayudya, Egy Fedly, Yayu Unru, Taskya Namya, Revaldo, Abdurrahman Arif, Tersi Eva Ranti
Sutradara: Andibachtiar Yusuf
Studio: Gambar Visinema
Ican atau Indra Tauhid (Adipati Dolken) adalah seorang pekerja kantoran di Ibukota Jakarta. Suatu hari, ia harus menghadiri pernikahan keluarganya di Padang bersama dengan Ibunya, Rosmaida (Ratna Riantiarno) dan kedua saudaranya yaitu Anandoyo (Aryo Wahab) dan Yunus (Bastian Steel). Di keluarganya, tinggal Ican yang belum menikah. Kakanya, Anandoyo atau Ndoy sudah berumah tangga dengan istri Maya (Putri Ayudya) yang kini tengah hamil tua. Adiknya Yunus pun sudah menikah dengan Endah (Taskya Namya) dan memiliki anak yang masih balita. Gara-gara hal ini, ibunya selalu cerewet kepada Ican untuk segera melepaskan masa lajangnya.
Berbagai cara yang telah ibu lakukan agar anak keduanya bisa segera menikah. Mulai dari mengenalkan dengan kerabat dari keluarga almarhum ayahnya hingga mencari perempuan sesuai kriteria ibunya disekitar rumahnya. Tapi sayang, semua cara yang ibu lakukan sia-sia. Ican selalu merasa tidak cocok dengan semua perempuan pilihan ibunya.
Karena ibunya terus uring-uringan ingin dirinya memiliki cucu baru, Ican berinisiatif memesan seorang perempuan melalui aplikasi LoveInc. Ican ingin mendapatkan kriteria perempuan berdarah minang dan juga mampu meyakinkan ibunya agar percaya. Ican kini mempunyai kekasih yang bisa diajak untuk segera menikah. Setelah proses pemesanan selesai, perempuan yang dipesan oleh Ican adalah Arini (Della Dartyan).
Arini adalah seorang perempuan yang waktu itu meninggalkan begitu saja kliennya, Richard (Gading Marten). Kini Arini siap membantu dan menjalankan tugas dari Ican untuk meyakinkan ibunya. Arini berpura-pura sebagai orang minang dengan mengganti nama panjangnya menjadi Chaniago, tak cuma itu saja, agar ia berjanji kepada sang ibu, dirinya mengaku sebagai teman dekat semasa kuliah Ican di Bandung. Hadirnya Arini di tengah-tengah keluarga Ican membuat sang ibu terlihat bahagia. Arini sukses memperdaya keluarga Ican dengan sangat baik. Ibu sangat senang saat Arini ternyata pandai memasak, selalu mendengarkan curahan hati, membantu segala keinginannya hingga kedua saudara dan para tetangga dari keluarga Ican ikut merasakan kebahagiaan sang ibu.
Melihat ibunya kini tampak semakin bahagia membuat Ican sangat berterima kasih pada Arini. Apa yang telah dilakukan Arini sukses melampaui ekspektasi dirinya. Bukan hanya itu saja, Ican dan Arini pun perlahan nyaman dengan kedekatan mereka. Rasa cinta di dalam diri Ican pun mulai tumbuh. Ia kini menyayangi Arini dan berencana untuk mencapai tahap yang lebih serius, bukan lagi sekadar teman kencan dari aplikasi LoveInc.
Akankah kisah Ican ini akan berakhir bahagia tidak seperti Richard?
sukses mencuri perhatian pecinta film ketika rilis di bioskop. Bukan hanya itu saja, penampilan Gading Marten dalam film itu sukses diganjar Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2019. Berkat hal itulah akhirnya Visinema Pictures dan sang sutradara yaitu Andibachtiar Yusuf langsung berinisiatif menghadirkan sekuelnya yang dirilis pada malam puncak halloween tahun ini yaitu 31 Oktober 2019 mendatang. Visinema bahkan memberikan tagline yang cukup unik yaitu “Kisah Cinta Paling Horor”.
Keputusan Andibachtiar menghadirkan sekuelnya ini yang tidak melanjutkan kisah dari klien pertamanya yaitu Richard menurutku sudah bagus. Ia memilih untuk menghadirkan cerita baru tentang sepak terjang Arini yang kini memakan korban baru yang diperankan oleh Adipati Dolken. Premisnya pun cukup terkait bagi orang-orang yang berusia sudah masuk kategori dewasa namun belum juga menikah. Ide biasa ini sebelumnya sudah dihadirkan oleh film KAPAN KAWIN (2015) yang dimainkan oleh Reza Rahadian dan Adinia Wirasti.
Plot cerita film bisa ditebak dengan mudahnya jika sebelumnya sudah menonton film pertamanya. Hampir semua konflik personal yang diemban karakter Ican dan Arini nyaris sama dengan karakter Richard dan Arini. Endingnya pun ternyata bisa ditebak dan sukses menghadirkan statement kalau Arini memang bangs*t! Hahaha.. Namun di sekuelnya kali ini, Andibachtiar juga menghadirkan konflik tambahan dimana melibatkan keluarga yang menjadi korban baru dari Arini. Hampir disepanjang durasi film, penonton dibuat gregetan melihat karakter Ibu Rosmaida yang selalu ngedumel dan ngeluh soal anaknya yang belum juga menikah. Hal seperti itu emang bisa jadi momen "horror" sih bagi para penonton yang berstatus single (seperti diriku...), karena lama kelamaan dan semakin bertambahnya usia pasti akan menjadi beban pikiran sang anak. Penambahan subplot lain soal kehidupan rumah tangga dari kedua saudara Ican juga semakin memeriahkan cerita film ini. Namun menurutku, hadirnya karakter-karakter dan konflik-konflik baru ini menjadikan filmnya terasa kehilangan sensasi "horror" khas film pertamanya. Kisah Ican dan Arini sendiri menjadi tenggelam. Hadirnya karakter tambahan terutama karakter teman-teman Ican yang berprofesi sebagai penjahit. Niatnya menjadi pencuri adegan tapi menurutku gagal, seperti para karyawan Richard di film pertamanya.
Mantan Manten (2019)
Mantan Manten (2019)
Pemeran: Atiqah Hasiholan, Arifin Putra, Tutie Kirana, Marthino Lio, Tyo Pakusadewo, Oxcel, Dodit Mulyanto, Asri Welas, Revaldo, Chicco Jerikho, Ria Irawan, Karina Salim, Rio Dewanto
Sutradara: Farishad Latjuba
Studio: Gambar Visinema
Yasnina (Atiqah Hasiholan) seorang wanita karir sukses dan pakar investasi hidup dengan kondisi ekonomi menengah keatas. Hidup Nina semakin lengkap dengan Surya (Arifin Putra), pertunangannya yang tampan dan sangat mencintainya. Ketika mereka berdua akan bersiap menghadiri acara malam penghargaan para pebisnis dan ekonom terkenal, Surya melamar Nina. Tanpa pikir panjang, Nina langsung menerimanya. Mereka dilanda kebahagiaan, Surya awalnya sedikit pesimis karena Nina adalah mantan istri dari sahabatnya yang meninggal ketika mereka sedang kuliah di New York. Untungnya Nina mau dan bersedia membuka hatinya kembali usai ditinggal pergi oleh sang suami.
Kebahagiaan Nina dan Surya begitu terpancar pada saat tiba di acara penghargaan itu. Namun sayang, dimalam itu suasananya sedikit terganggu oleh berita dari media yang menyebut Nina dan rekan kantornya telah melakukan investasi bodong dan telah merugikan beberapa perusahaan yang terlibat. Alhasil, Nina yang selalu dijagokan memenangkan penghargaan, terpaksa tahun ini tidak menjadi milik Nina. Berita seputar dugaan investasi bodong ini semakin meluas hingga ia meminta bantuan pada rekan bisnisnya, Iskandar (Tyo Pakusadewo) yang tak lain adalah ayah kandung dari Surya.
Namun sayang, investasi bisnis yang kali ini ditangani Nina gagal. Nama baik tercoreng, seluruh aset dan harta milik Nina disita. Beruntung, asisten pribadi Nina yaitu Ardy (Marthino Lio) selalu siap sedia membantu meskipun kini kondisi ekonomi Nina sedang terpuruk. Satu-satunya aset yang dimiliki Nina adalah warisan rumah pembelian almarhum ayahnya di daerah Tawangmangu, Jawa Tengah. Dengan dibantu Ardy, mereka lalu berkonsultasi pada pengacara yaitu Ibu Laila (Asri Welas). Meskipun lawan Nina untuk mengembalikan nama baik adalah orang-orang besar yang dimana salah satu diantaranya adalah calon mertuanya sendiri, dia tidak takut. Nina bahkan rela warisan rumah mempersembahkan sang ayah dijadikan modal terakhir bagi dirinya untuk melawan dan membuktikan dirinya tidak sepenuhnya bersalah.
Ditengah kesulitannya ini, Surya selalu bersabar dan menemani Nina. Surya berjanji akan selalu ada untuk Nina hingga semuanya kembali seperti semula. Keesokan harinya, Nina pergi ke Tawangmangu untuk melihat rumah warisan almarhum ayahnya yang masih belum balik nama atas nama dirinya. Setibanya di Tawangmangu, rumah tersebut sudah dihuni oleh seorang ibu bernama Maryanti (Tutie Kirana). Ia adalah seorang dukun-manten, paes atau perias penganten yang sudah mempunyai nama besar dan bahkan dipercayai oleh keluarga keraton.
Awalnya Nina berpikir akan mudah mendapatkan tanda-tangan dari Bude Maryanti, tapi ternyata tidak. Bude Maryanti malah tidak ingin menjual rumahnya yang sudah menetap selama 47 tahun itu kepada Nina. Bude beralasan rumah itu sudah menjadi bagian dari hidupnya dan ia tak ingin pindah. Nina berinisiatif memberikan komisi cukup besar pada Bude Maryanti jika memberikan rumahnya pada Nina. Bude kemudian memberikan syarat juga kepada Nina, yaitu menemaninya selama tiga bulan di Tawangmangu untuk membantu menjadi seorang paes atau perias penganten. Demi bisa sampai di rumah, Nina pun bersedia melakukan syarat dari Bude Maryanti. Selama tiga bulan itu, Nina dibor melakukan serangkaian ritual sebagai seorang paes. Nina juga terpaksa selalu bangun dini hari untuk berbelanja bunga-bunga ke pasar menemani Bude Maryanti.
Selama tiga bulan itu, komunikasi antara Nina dan Surya semakin berkurang. Ketika sedikit lagi berhasil mendapatkan rumah, Nina mendapat kabar dari Ardy. Surya memilih untuk memutuskan hubungan dengan Nina dan tidak membicarakannya lagi. Nina merasa terpukul dan dirundung duka, pertunangannya yang sangat ia cintai itu lebih memilih meninggalkannya disaat ia tengah terpuruk.
Nina lalu memutuskan untuk tetap tinggal di Tawangmangu dan membantu Bude Maryanti saja daripada harus kembali ke Jakarta. Melihat Nina dirundung duka, membuat Bude Maryanti tidak tinggal diam. Ia selalu memberikan petuah-petuah yang sukses membuat Nina tersadar. Nina kini jauh lebih lega dan senang bisa tinggal bersama dengan Bude Maryanti.
Suatu hari, rumah Bude gadis Maryanti kedatangan seorang ibu dan anaknya bernama Salma (Oxcel) dari keluarga keraton. Masalahnya Salma akan melangsungkan pernikahan dan meminta Bude Maryanti menjadi paes. Bude Maryanti sebetulnya menolak permintaan dari keluarga keraton ini demi menjaga perasaan Nina, karena Salma akan dijodohkan dinikahkan dengan anak dari Iskandar yaitu Surya, yang notabene adalah mantan pertunangan dari Nina, namun karena pengabdiannya dan sangat menghormati adat istiadat sebagai seorang paes, Bude Maryanti akhirnya bersedia menerima permintaan ini. Ia lalu berusaha untuk sementara tidak memberitahukan hal ini pada Nina.
Sementara itu Salma yang awalnya canggung, langsung mencair dan bisa akrab dengan Nina. Selama seharian Nina membantu Salma mencari kain batik dan bahan seserahan di Tawangmangu. Alangkah terkejutnya ketika Nina mengetahui sendiri bahwa Salma ini adalah calon istri dari Surya. Nina langsung pulang, marah, kecewa dan sakit hati pada Bude Maryanti gara-gara Bude Maryanti tidak menceritakan soal ini.
Akankah Nina bisa menerima semua kenyataan yang sangat menyakitkan ini?
Selasa, 29 Juli 2025
Rahasia Rasa (2025)
Rahasia Rasa (2025)
Pemeran: Jerome Kurnia, Nadya Arina, Slamet Rahardjo, Valerie Thomas, Cicio Manassero, Yati Surachman, Ully Triani, Aksara Dena, Siti Fauziah, Ephy Pae, Nagra Kautsar, Landung Simatupang
Sutradara: Hanung Bramantyo
Studio: Dapur Film, Anak Muda Jago Productions
Ressa (Jerome Kurnia) adalah seorang chef terkenal dengan spesialisasi makanan western dan italia yang memiliki ambisi besar untuk membuka restoran di Italia, tempat kelahiran mendiang ayahnya. Untuk mewujudkan impiannya itu, Ressa mendapat tantangan harus menjamu tamu-tamu penting dari calon mertuanya yaitu seorang mantan perwira bernama Pak Subroto Mangkuprojo (Slamet Rahardjo). Bersama dengan keluarga, Ressa menghidangkan kuliner Italia andalannya. Karena Ressa sangat sempurna dan tidak ingin ada kesalahan sedikitpun, dengan mudahnya bisa memarahi sampai memecat anak buahnya yang bekerja tidak sesuai dengan aturan yang ia terapkan. Acara menjamu tamu undangan Pak Subroto berjalan dengan lancar. Pak Subroto dan seluruh tamu sangat puas dengan hidangan makanan Italia yang disajikan oleh Ressa dengan tim. Mereka meremehkan keahlian memasak dari Ressa yang sudah sangat ahli dalam urusan western food.
Pak Subroto kemudian memberikan tantangan baru kepada Ressa untuk mengeksplor kuliner Nusantara. Tak hanya itu saja, Pak Subroto juga menginginkan Ressa bisa mengkreasikan antara western food dengan kuliner Indonesia. Jika hasilnya memuaskan, Pak Subroto siap membantu Ressa mewujudkan restoran impiannya di Italia. Tantangan yang terasa cukup sederhana itu rupanya menjadi ketakutan luar biasa bagi Ressa. Selama ini ia sangat menghindari kuliner Nusantara dengan alasan alergi terhadap rempah-rempah dan bumbu Indonesia. Bahkan Ressa bisa sampai muntah hanya sebatas mencium aroma rempah atau bumbu masakan lokal.
Pak Subroto pun meminjamkan buku resep legendaris bernama Mustika Rasa, warisan dari Presiden pertama Republik Indonesia kepada Ressa untuk dijadikan bahan penelitian. Pak Subroto memberikan waktu tertentu pada Ressa untuk menyajikan kombinasi makanan barat dengan kuliner Nusantara. Meski terasa sangat berat, Ressa mendapat dukungan penuh dari calon istrinya yaitu Dinda (Valerie Thomas). Usai bertemu dengan Pak Subroto, Ressa berencana untuk mencapai keberhasilannya menyelesaikan tantangan pertama sekaligus ulang tahun pacaran dengan Dinda. Saat tiba di rumahnya, Ressa terkejut melihat Dinda sedang bercumbu dengan asisten Chef nya yaitu Alex (Ciccio Manassero). Pertengkaran pun tak terhindarkan. Dinda memutuskan untuk mengakhiri perjanjian dengan Ressa dan lebih memilih Alex yang lebih berani untuk menerima tantangan kedua dari ayahnya itu.
Dalam perjalanan pulang, Ressa merasakan sakit hati, marah dan kecewa karena banyak hal. Ressa semakin jauh untuk mewujudkan mimpinya dan dikhianati pula oleh calon istri serta asistennya sendiri. Tak lama setelah itu, Ressa mengalami tabrakan yang membuatnya tak sadarkan diri selama beberapa hari. Setelah siuman, Ressa terkejut karena lidahnya tidak bisa merasakan hal apapun. Setelah diperiksa oleh dokter, Indera perasa Ressa mengalami mati rasa. Hal tersebut bisa saja terjadi karena Ressa mengalami tabrakan yang cukup parah sehingga merusak perasanya. Selain itu, faktor stres, trauma, dan istirahat istirahat juga dapat memicu hal tersebut. Ressa semakin panik dan memaksa dokter untuk segera memulihkan kembali lidahnya, karena ia harus segera menguji makanan kuliner Nusantara sebelum melakukan tantangan dari Pak Subroto. Dokter menyarankan Ressa agar tetap tenang, istirahat yang cukup serta berani menghadapi stres atau trauma.
Ressa pun memutuskan untuk istirahat sejenak dari hiruk-pikuk Jakarta dengan pergi ke kampung halamannya di Magelang, Jawa Tengah. Setibanya disana, Ressa langsung mencari tempat tinggal masa kecilnya di rumah Mbah Wongso (Yati Surachman). Selain itu, Ressa juga ingin bertemu lagi dengan teman semasa kecilnya yang agendanya yaitu Tika (Nadya Arina). Melihat Ressa yang pulang ke Magelang setelah belasan tahun pergi tanpa pamit membuat Tika kesal. Selain itu, Tika dan Mbah Wongso juga merasa sakit hati karena selama Ressa di Jakarta dan terkenal sebagai Chef, selalu menyembunyikan identitas asli sebagai orang yang dibesarkan di Magelang. Ressa pun langsung meminta maaf kepada Tika dan juga Mbah Wongso. Ia kemudian menceritakan tentang kondisi lidahnya yang mengalami mati rasa kepada mereka berdua. Mbah Wongso kemudian meracik ramuan rempah-rempah tradisional untuk Ressa. Setelah meminumnya, Ressa langsung terlelap tidur seharian penuh. Usai terbangun, indera perasa Ressa perlahan mulai membaik. Kondisi badannya pun mulai fit setelah sekian lama ia tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak. Sebagai ucapan terima kasih, Ressa siap membantu warung makan milik Mbah Wongso yang dikelola oleh Tika bersama dengan Gembluk (Siti Fauziah) dan Gareng (Ephy Pae).
Waktu terus berlalu. Kehadiran Ressa di warung makan Mbah Wongso membuat jumlah pengunjung semakin meningkat. Tak sedikit dari para pengunjung yang menyadari jika warung makan Mbah Wongso yang sekarang dikelola oleh Chef terkenal dari Jakarta. Masakan Mangut menjadi primadona berkat olahan bumbu rempah dan teknik pembuatannya yang berbeda dari kebanyakan. Mbah Wongso sangat senang akhirnya Ressa dan Tika ditemukan kembali di Magelang setelah sekian lama terpisah oleh jarak dan cita-cita. Karena merasa menemukan kenyamanan, Ressa memilih untuk mengabdi sepenuhnya di warung makan Mbah Wongso. Hal tersebut tentunya membuat Mbah Wongso senang. Untuk menambah wawasan kuliner Nusantara, ia memberikan materi asli kumpulan resep Mustika Rasa yang selama ini belum diketahui oleh siapapun. Hal tersebut membuat Ressa terkejut, karena calon mertuanya juga memiliki buku resep itu. Setelah ditelusuri, buku Mustika Rasa yang dimiliki Pak Subroto belum terkumpul seluruhnya. Dari 1945 resep yang sudah disusun oleh Presiden RI pada tahun 1965, hanya 1000an saja yang ada di buku milik Pak Subroto, dan sisanya ada di tangan Mbah Wongso.
Popularitas dan viralnya masakan Mangut dari warung makan Mbah Wongso membuat Pak Subroto sangat tertarik untuk berlangganannya. Ia langsung terbang dari Jakarta ke Magelang dengan pengawalan yang cukup ketat. Setibanya di sana, Pak Subroto rela mengeluarkan uang lebih banyak demi menikmati masakan Mangut dari warung makan Mbah Wongso. Setelah dicicipi, Pak Subroto sangat puas karena rasanya hampir mirip dan sesuai dengan resep Mangut yang pernah ia coba saat masih muda. Pak Subroto yakin jika resep yang dimiliki Mbah Wongso itu berasal dari bagian dari buku Mustika Rasa yang hilang. Kehadiran Pak Subroto ke Magelang ternyata mempunyai rencana terselubung tanpa sepengetahuan Dinda dan juga Ressa. Rencana apa yang sedang dipersiapkan oleh Pak Subroto?
The Beekeeper (2024)
The Beekeeper (2024)
Pemeran: Jason Statham, Emmy Raver-Lampman, Josh Hutcherson, Jeremy Irons, Bobby Naderi, Jemma Redgrave, Enzo Cilenti, David Witts, Taylor James, Phylicia Rashad
Sutradara: David Ayer
Studio: Miramax, Metro Goldwyn Mayer Studios, Amazon MGM Studios
Seorang pensiunan guru bernama Eloise Parker (Phylicia Rashad) hidup mandiri di pinggiran kota dengan ditemani oleh Adam Clay (Jason Statham) yang menyewa gudang dan sebagian lahan kecil milik Eloise untuk beternak lebah. Adam sangat berterima kasih karena Eloise telah bersedia menampung dirinya sebagai peternak lebah dan memberikan tempat tinggal yang layak tak jauh dari gudang.
Suatu ketika di siang hari, Eloise menjadi korban penipuan transaksi online dan harus kehilangan semua uang yang ada di rekeningnya, termasuk dana organisasi amal yang mencapai lebih dari dua juta Dollar Amerika Serikat. Eloise terkejut karena tak menyangka dirinya terkena jebakan penipuan online. Karena frustrasi berat, Eloise mengambil keputusan bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri. Malam harinya, Adam datang ke rumah Eloise untuk memberikan satu toples madu. Ia terkejut saat melihat Eloise sudah tak bernyawa dan Adam pun ditangkap oleh agen FBI bernama Verona Parker (Emmy Raver-Lampman) yang merupakan anak dari Eloise. Tuduhan Adam sebagai pelaku pembunuhan tidak terbukti karena Eloise resmi dinyatakan melakukan bunuh diri.
Setelah Adam dinyatakan tidak bersalah, Verona meminta maaf dan mengungkapkan jika mendiang ibunya itu menjadi korban penipuan online. Namun sayang sindikat penipuan online ini sulit dilacak oleh pihak FBI, sehingga membuat pesimis Verona bisa mendapatkan keadilan bagi ibunya itu. Adam tak tinggal diam, ia langsung menghubungi sebuah organisasi misterius bernama Beekeepers untuk melacak keberadaan dari komplotan penipuan online tersebut.
Tak membutuhkan waktu lama, Adam berhasil mendapatkan alamat lengkap para penipu yang berada di perusahaan call center bernama United Data Group dan dikelola oleh Mickey Garnett (David Witts). Tak membutuhkan waktu lama, Adam tiba disana dan langsung membakar habis kantor milik Mickey.
Kejadian tersebut akhirnya sampai ke telinga pimpinan United Data Group yaitu Derek Danforth (Josh Hutcherson). Adam mengancam akan segera menemukan keberadaan Derek dan menghancurkannya. Ancaman tersebut membuat Derek sangat ketakutan, ia terpaksa meminta bantuan pada mantan direktur CIA yaitu Wallace Westwyld (Jeremy Irons) untuk melindungi dirinya dan juga seluruh aset yang menjadi sumber kekayaannya. Wallace sendiri merupakan orang kepercayaan keluarga Derek untuk mengelola keamanan perusahaan Danforth Enterprises, termasuk keamanan untuk Jessica Danforth (Jemma Redgrave) ibu dari Derek sekaligus presiden Amerika Serikat yang baru saja dilantik.
Semua benteng pertahanan yang dikeluarkan oleh Wallace berhasil dikalahkan oleh Adam. Verona beserta rekannya, Matt Wiley (Bobby Naderi) dan agen FBI dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Adam. Mereka ikut penasaran tentang siapa sebenarnya Adam Clay, karena tidak terdaftar dalam database manapun. Mampukah Adam menyelesaikan misinya untuk mendapatkan keadilan bagi Eloise?
ini amarah karakter Adam Clay terpancing karena kematian Eloise Parker dan menuntut balas dendam dengan melakukan hal-hal berbahaya. Untungnya, sang penulis skenario yaitu Kurt Wimmer tak sepenuhnya mengikuti formula yang ada di franchise film 'John Wick' untuk mengembangkan cerita di film ini. Alur cerita yang sangat rapi dan intensitas ketegangan serta tantangan yang dilalui Adam Clay semakin meningkat dari awal hingga akhir film. David Ayer berhasil menjaga tempo cerita agar penonton tidak bosan. Yang tak kalah menarik di sini, resolusi The Beekeeper dan sarang lebah yang ada di film ini juga tak disangka bisa terkoneksi dengan apa yang dilakukan oleh Adam Clay demi Eloise Parker. Penjelasan tentang organisasi serta motivasi dari setiap karakter dalam film ini benar-benar matang dan kuat.
Untuk jajaran pemain, penampilan Jason Statham di film ini terasa seperti ajang pengampunan dosa dari beberapa film yang dibintanginya di tahun lalu. Serangkaian adegan aksi serta rentang emosi yang ditampilkan dalam film ini sangat realistis dan mudah dicintai oleh para penonton. Penampilan Josh Hutcherson sebagai penjahat yang punya banyak saluran untuk melindungi bisnisnya pun memuaskan.
Pusaka (2024)
Pusaka (2024)
Pemeran: Susan Sameh, Ajil Ditto, Ully Triani, Bukie B. Mansyur, Sofia Shireen, Shareefa Daanish, Sahila Hisyam, Joseph Kara, Ikhsan Samiaji, Coki Anwar, Slamet Rahardjo
Sutradara: Rizal Mantovani
Studio: Gambar MVP, Film A&Z
Kakak beradik Randi (Bukie B. Mansyur) dan Bian (Sofia Shireen) mendapatkan warisan berupa sebuah rumah besar dari ayah mereka yaitu Pak Wisangko (Slamet Rahardjo) yang baru saja meninggal. Selain menerima warisan, Randi dan Bian juga mendapat surat wasiat agar rumah tersebut tidak untuk dijual dan harus dijadikan museum. Semasa hidup, Pak Wisangko merupakan salah satu kolektor besar yang mengoleksi benda-benda pusaka. Semua barang yang ia dapatkan disimpan di rumahnya. Randi pun meminta bantuan kepada temannya yang bekerja sebagai konsultan yaitu Nina (Shareefa Daanish) untuk menyulap rumah besar tersebut menjadi museum benda-benda pusaka.
Nina beserta tim nya yaitu Hanna (Susan Sameh), David (Ajil Ditto), Sandra (Ully Triani), Mayang (Sahila Hisyam) dan Ade (Ikhsan Samiaji) datang ke rumah Randi untuk melakukan riset perencanaan pembuatan museum. Setibanya disana, mereka terkejut karena rumah Randi jauh lebih besar dari bayangan. Randi meminta waktu selama 3 hari kepada Nina untuk menerima tawaran tersebut. Jika lebih dari 3 hari dan Nina tidak menyanggupi, maka ia akan mencari konsultan lain.
Karena kebutuhan finansial kantor yang mendesak, Nina pun bersedia menerima tawaran dari Randi. Ia dan eksekutif langsung bekerja dengan dibantu oleh Profesor Dirga (Joseph Kara), rekan dari mendiang Pak Wisangko yang mempelajari banyak benda pusaka di rumah tersebut. Agar pekerjaan cepat selesai dan tak perlu bolak-balik, Randi pun mempersilakan Nina dan keluarga untuk tinggal di rumah. Nina kemudian membagi tugas kepada pengurus untuk mengeksplor setiap ruangan yang ada di rumah tersebut.Selama mereka bekerja, Hanna merasa risih dan tak nyaman terhadap sikap Sandra yang selalu membicarakan permasalahan di masa lalu yang menimpa dirinya. Selain itu, Profesor Dirga dan Mayang juga dibuat kesal terhadap Sandra yang selalu berbicara sembarangan serta memainkan benda-benda pusaka dengan sembarangan. Melihat Hanna yang selalu dijelek-jelekan oleh Sandra membuat David terpancing emosi dan langsung memarahi Sandra. Pertengkaran pun tak terhindarkan. Keduanya saling menyalahkan satu sama lain. Sandra yang kesal kemudian mendorong David dan tak sengaja membuka pintu tersembunyi dibalik lemari buku.
Randi dan Bian terkejut karena selama ini mereka tidak mengetahui tentang keberadaan pintu tersebut. Mereka berdua bersama Profesor Dirga, Hanna, David, Sandra dan Mayang memasuki pintu yang menuju ruangan basement. Saat berada disana, mereka menemukan banyak sekali benda pusaka termasuk beberapa keris, patung dan prasasti. Ketika Profesor Dirga dan Mayang berusaha membaca beberapa prasasti di sana, Sandra bertingkah aneh setelah ia mengambil sebuah keris. Tak hanya itu saja, Sandra yang kerasukan langsung berlari berusaha mencelakai siapapun dihadapannya. Profesor Dirga menjadi korban pertama dengan luka tusuk di bagian perut. David dan Randi langsung berlari menyelamatkan Profesor Dirga. Mereka yang tersisa kemudian berlari keluar dari basement secepat mungkin.
Mendengar kegaduhan yang terjadi membuat Nina dan Ade yang ada di ruang tengah langsung berlari menemui rekan-rekannya. Mereka terkejut dan histeris melihat Profesor Dirga terluka. Randi, Bian, Hanna, David, Nina, Mayang dan Ade terpaksa harus berpencar untuk bersembunyi dari Sandra yang kerasukan. Semakin kacau karena kondisi listrik di rumah Keadaan tersebut tidak stabil. Satu-satunya cara untuk bisa keluar dari rumah hanya melalui pintu utama saja karena akses pintu lain dan semua jendela ditutupi oleh teralis besi. Apa yang sebenarnya terjadi di rumah Pak Wisangko? Mungkinkah Sandra terkena kutukan jahat dari keris yang mengincar tujuh nyawa?
ini terbilang original dan tidak berdasarkan dari novel, thread maupun podcast. Husein M. Atmodjo menghadirkan cerita tentang sekelompok pekerja yang diminta untuk merenovasi sebuah rumah mewah untuk dijadikan museum. Dengan menghadirkan banyak karakter, sang penulis dan sutradara rupanya masih terlihat kesulitan untuk mengembangkan masing-masing karakter yang ada. Beberapa karakter terasa tidak penting dan gagal untuk saling melengkapi satu sama lain. Sudut pandang cerita pun tidak konsisten sehingga membingungkan penonton untuk bersimpati dan fokus kepada siapa. Bahkan ada satu background story dari salah satu karakter yang tiba-tiba saja muncul dan terasa keluar dari konteks utama cerita film ini. Yang tak kalah mengganggu, beberapa dialog dari para karakter pun masih terasa kaku dan tidak terkesan natural. Cukup melirik sih, padahal sudah memasang nama-nama aktor yang sudah sering tampil di film-film layar lebar. Memasuki momen horor dan pedang, Rizal Mantovani terlihat sekali ingin keluar dari zona nyamannya yang selama ini identik dengan pure horror saja.
Randi dan Bian terkejut karena selama ini mereka tidak mengetahui tentang keberadaan pintu tersebut. Mereka berdua bersama Profesor Dirga, Hanna, David, Sandra dan Mayang memasuki pintu yang menuju ruangan basement. Saat berada disana, mereka menemukan banyak sekali benda pusaka termasuk beberapa keris, patung dan prasasti. Ketika Profesor Dirga dan Mayang berusaha membaca beberapa prasasti di sana, Sandra bertingkah aneh setelah ia mengambil sebuah keris. Tak hanya itu saja, Sandra yang kerasukan langsung berlari berusaha mencelakai siapapun dihadapannya. Profesor Dirga menjadi korban pertama dengan luka tusuk di bagian perut. David dan Randi langsung berlari menyelamatkan Profesor Dirga. Mereka yang tersisa kemudian berlari keluar dari basement secepat mungkin.
Mendengar kegaduhan yang terjadi membuat Nina dan Ade yang ada di ruang tengah langsung berlari menemui rekan-rekannya. Mereka terkejut dan histeris melihat Profesor Dirga terluka. Randi, Bian, Hanna, David, Nina, Mayang dan Ade terpaksa harus berpencar untuk bersembunyi dari Sandra yang kerasukan. Semakin kacau karena kondisi listrik di rumah Keadaan tersebut tidak stabil. Satu-satunya cara untuk bisa keluar dari rumah hanya melalui pintu utama saja karena akses pintu lain dan semua jendela ditutupi oleh teralis besi. Apa yang sebenarnya terjadi di rumah Pak Wisangko? Mungkinkah Sandra terkena kutukan jahat dari keris yang mengincar tujuh nyawa?
ini terbilang original dan tidak berdasarkan dari novel, thread maupun podcast. Husein M. Atmodjo menghadirkan cerita tentang sekelompok pekerja yang diminta untuk merenovasi sebuah rumah mewah untuk dijadikan museum. Dengan menghadirkan banyak karakter, sang penulis dan sutradara rupanya masih terlihat kesulitan untuk mengembangkan masing-masing karakter yang ada. Beberapa karakter terasa tidak penting dan gagal untuk saling melengkapi satu sama lain. Sudut pandang cerita pun tidak konsisten sehingga membingungkan penonton untuk bersimpati dan fokus kepada siapa. Bahkan ada satu background story dari salah satu karakter yang tiba-tiba saja muncul dan terasa keluar dari konteks utama cerita film ini. Yang tak kalah mengganggu, beberapa dialog dari para karakter pun masih terasa kaku dan tidak terkesan natural. Cukup melirik sih, padahal sudah memasang nama-nama aktor yang sudah sering tampil di film-film layar lebar. Memasuki momen horor dan pedang, Rizal Mantovani terlihat sekali ingin keluar dari zona nyamannya yang selama ini identik dengan pure horror saja.