Mantan Manten (2019)
Pemeran: Atiqah Hasiholan, Arifin Putra, Tutie Kirana, Marthino Lio, Tyo Pakusadewo, Oxcel, Dodit Mulyanto, Asri Welas, Revaldo, Chicco Jerikho, Ria Irawan, Karina Salim, Rio Dewanto
Sutradara: Farishad Latjuba
Studio: Gambar Visinema
Yasnina (Atiqah Hasiholan) seorang wanita karir sukses dan pakar investasi hidup dengan kondisi ekonomi menengah keatas. Hidup Nina semakin lengkap dengan Surya (Arifin Putra), pertunangannya yang tampan dan sangat mencintainya. Ketika mereka berdua akan bersiap menghadiri acara malam penghargaan para pebisnis dan ekonom terkenal, Surya melamar Nina. Tanpa pikir panjang, Nina langsung menerimanya. Mereka dilanda kebahagiaan, Surya awalnya sedikit pesimis karena Nina adalah mantan istri dari sahabatnya yang meninggal ketika mereka sedang kuliah di New York. Untungnya Nina mau dan bersedia membuka hatinya kembali usai ditinggal pergi oleh sang suami.
Kebahagiaan Nina dan Surya begitu terpancar pada saat tiba di acara penghargaan itu. Namun sayang, dimalam itu suasananya sedikit terganggu oleh berita dari media yang menyebut Nina dan rekan kantornya telah melakukan investasi bodong dan telah merugikan beberapa perusahaan yang terlibat. Alhasil, Nina yang selalu dijagokan memenangkan penghargaan, terpaksa tahun ini tidak menjadi milik Nina. Berita seputar dugaan investasi bodong ini semakin meluas hingga ia meminta bantuan pada rekan bisnisnya, Iskandar (Tyo Pakusadewo) yang tak lain adalah ayah kandung dari Surya.
Namun sayang, investasi bisnis yang kali ini ditangani Nina gagal. Nama baik tercoreng, seluruh aset dan harta milik Nina disita. Beruntung, asisten pribadi Nina yaitu Ardy (Marthino Lio) selalu siap sedia membantu meskipun kini kondisi ekonomi Nina sedang terpuruk. Satu-satunya aset yang dimiliki Nina adalah warisan rumah pembelian almarhum ayahnya di daerah Tawangmangu, Jawa Tengah. Dengan dibantu Ardy, mereka lalu berkonsultasi pada pengacara yaitu Ibu Laila (Asri Welas). Meskipun lawan Nina untuk mengembalikan nama baik adalah orang-orang besar yang dimana salah satu diantaranya adalah calon mertuanya sendiri, dia tidak takut. Nina bahkan rela warisan rumah mempersembahkan sang ayah dijadikan modal terakhir bagi dirinya untuk melawan dan membuktikan dirinya tidak sepenuhnya bersalah.
Ditengah kesulitannya ini, Surya selalu bersabar dan menemani Nina. Surya berjanji akan selalu ada untuk Nina hingga semuanya kembali seperti semula. Keesokan harinya, Nina pergi ke Tawangmangu untuk melihat rumah warisan almarhum ayahnya yang masih belum balik nama atas nama dirinya. Setibanya di Tawangmangu, rumah tersebut sudah dihuni oleh seorang ibu bernama Maryanti (Tutie Kirana). Ia adalah seorang dukun-manten, paes atau perias penganten yang sudah mempunyai nama besar dan bahkan dipercayai oleh keluarga keraton.
Awalnya Nina berpikir akan mudah mendapatkan tanda-tangan dari Bude Maryanti, tapi ternyata tidak. Bude Maryanti malah tidak ingin menjual rumahnya yang sudah menetap selama 47 tahun itu kepada Nina. Bude beralasan rumah itu sudah menjadi bagian dari hidupnya dan ia tak ingin pindah. Nina berinisiatif memberikan komisi cukup besar pada Bude Maryanti jika memberikan rumahnya pada Nina. Bude kemudian memberikan syarat juga kepada Nina, yaitu menemaninya selama tiga bulan di Tawangmangu untuk membantu menjadi seorang paes atau perias penganten. Demi bisa sampai di rumah, Nina pun bersedia melakukan syarat dari Bude Maryanti. Selama tiga bulan itu, Nina dibor melakukan serangkaian ritual sebagai seorang paes. Nina juga terpaksa selalu bangun dini hari untuk berbelanja bunga-bunga ke pasar menemani Bude Maryanti.
Selama tiga bulan itu, komunikasi antara Nina dan Surya semakin berkurang. Ketika sedikit lagi berhasil mendapatkan rumah, Nina mendapat kabar dari Ardy. Surya memilih untuk memutuskan hubungan dengan Nina dan tidak membicarakannya lagi. Nina merasa terpukul dan dirundung duka, pertunangannya yang sangat ia cintai itu lebih memilih meninggalkannya disaat ia tengah terpuruk.
Nina lalu memutuskan untuk tetap tinggal di Tawangmangu dan membantu Bude Maryanti saja daripada harus kembali ke Jakarta. Melihat Nina dirundung duka, membuat Bude Maryanti tidak tinggal diam. Ia selalu memberikan petuah-petuah yang sukses membuat Nina tersadar. Nina kini jauh lebih lega dan senang bisa tinggal bersama dengan Bude Maryanti.
Suatu hari, rumah Bude gadis Maryanti kedatangan seorang ibu dan anaknya bernama Salma (Oxcel) dari keluarga keraton. Masalahnya Salma akan melangsungkan pernikahan dan meminta Bude Maryanti menjadi paes. Bude Maryanti sebetulnya menolak permintaan dari keluarga keraton ini demi menjaga perasaan Nina, karena Salma akan dijodohkan dinikahkan dengan anak dari Iskandar yaitu Surya, yang notabene adalah mantan pertunangan dari Nina, namun karena pengabdiannya dan sangat menghormati adat istiadat sebagai seorang paes, Bude Maryanti akhirnya bersedia menerima permintaan ini. Ia lalu berusaha untuk sementara tidak memberitahukan hal ini pada Nina.
Sementara itu Salma yang awalnya canggung, langsung mencair dan bisa akrab dengan Nina. Selama seharian Nina membantu Salma mencari kain batik dan bahan seserahan di Tawangmangu. Alangkah terkejutnya ketika Nina mengetahui sendiri bahwa Salma ini adalah calon istri dari Surya. Nina langsung pulang, marah, kecewa dan sakit hati pada Bude Maryanti gara-gara Bude Maryanti tidak menceritakan soal ini.
Akankah Nina bisa menerima semua kenyataan yang sangat menyakitkan ini?
0 komentar:
Posting Komentar