Rabu, 23 Juli 2025

Menjelang Ajal (2024)

 Menjelang Ajal (2024)

Pemeran: Shareefa Daanish, Daffa Wardhana, Caitlin Halderman, Syakeel Fauzi Aisy, Ruth Marini, Michael Olindo, Dewi Pakis, M.N. Qomaruddin, Deni Saputra

Sutradara: Hadrah Daeng Ratu

Studio: Film Rapi, Skymedia, Gambar Warisan, Film Rhaya
Setelah kematian suaminya, kondisi keuangan keluarga Ibu Sekar (Shareefa Daanish) jadi serba kesulitan. Ditambah lagi, ia harus membesarkan cucu ketiganya yaitu Dani (Daffa Wardhana), Ratna (Caitlin Halderman) dan Dodi (Syakeel Fauzi). Untuk biaya sehari-hari dan sekolah ketiga anaknya, Ibu Sekar membuka usaha warung nasi di pasar. Agar usahanya laris dan banyak pembeli, Ibu Sekar terpaksa mengambil jalan pintas dengan mendatangi dukun yaitu Mak Ambar (Dewi Pakis) untuk meminta penglaris usahanya. Dalam waktu singkat, warung nasi Ibu Sekar menjadi laris dan ramai pembeli.

Seiring berjalannya waktu, kondisi ekonomi keluarga Ibu Sekar perlahan mulai membaik. Namun sayang, keinginan Ibu Sekar agar kuliah Dani gagal terwujud karena Dani ingin fokus membuka usaha bengkel kendaraan bersama rekannya. Ibu Sekar semakin kesal dan kecewa dengan keputusan anak pertamanya itu. Ia pun mengusir Dani dari rumah jika tidak mau lagi menuruti kata-katanya. Setelah Dani memutuskan pergi dan tinggal di bengkel temannya, Ibu Sekar sangat berharap jika Ratna dan Dodi bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan tidak mencontoh kakaknya itu.

Suatu hari, warung nasi Ibu Sekar tiba-tiba sepi pembeli. Sekalinya ada yang membeli makanan di sana, orang tersebut marah karena nasi dan lauk yang ia beli di warung nasi basi dan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Ibu Rodiah (Ruth Marini) yang bekerja membantu Ibu Sekar di warung pun ikutan heran karena semua lauk dan nasi yang ia masak pada hari itu semuanya sudah matang dan tidak basi. Kejadian tersebut membuat Ibu Sekar khawatir dan yakin ada hubungannya dengan jin yang selama ini membantunya untuk melariskan usaha warung nasinya itu.
Ibu Sekar kemudian langsung mendatangi Mak Ambar untuk meminta pertolongan, namun sayang saat tiba di rumahnya, Mak Ambar ternyata sudah meninggal. Ibu Sekar panik dan ketakutan karena hanya Mak Ambar lah yang bisa membantunya dari jin penglaris itu. Sepulang dari rumah Mak Ambar, kondisi kesehatan Ibu Sekar perlahan mulai menurun. Kulit di sekujur tubuhnya mulai memerah. Hal tersebut membuat Ratna dan Dodi khawatir. jadi semakin mencekam karena setiap malamnya Keadaan Ibu Sekar mengalami kerasukan. Bahkan Dodi bisa melihat dengan jelas jika sang ibu sudah dikuasai oleh jin yang selalu mengikutinya.
Ibu Sekar kemudian langsung mendatangi Mak Ambar untuk meminta pertolongan, namun sayang saat tiba di rumahnya, Mak Ambar ternyata sudah meninggal. Ibu Sekar panik dan ketakutan karena hanya Mak Ambar lah yang bisa membantunya dari jin penglaris itu. Sepulang dari rumah Mak Ambar, kondisi kesehatan Ibu Sekar perlahan mulai menurun. Kulit di sekujur tubuhnya mulai memerah. Hal tersebut membuat Ratna dan Dodi khawatir. jadi semakin mencekam karena setiap malamnya Keadaan Ibu Sekar mengalami kerasukan. Bahkan Dodi bisa melihat dengan jelas jika sang ibu sudah dikuasai oleh jin yang selalu mengikutinya.
Melihat kondisi ibunya yang semakin parah, Ratna akhirnya menghubungi Dani untuk segera pulang. Setibanya di rumah, Dani terkejut melihat ibunya yang sudah berbeda drastis. Atas saran dari pemilik bengkel, Dani meminta bantuan pada Ustadz dan jamaahnya untuk menyembuhkan sang ibu. Akankah Ibu Sekar bisa kembali normal seperti sedia kala?
memang masih menggunakan formula tentang perjanjian dengan setan yang sudah banyak sekali kita temukan di film-film horor. Meski demikian, duet Bu Hadrah dengan Kang Deni Saputra kali ini memberikan sentuhan baru karena motif dari plot keluarga Ibu Sekar lebih spesifik yaitu tentang penglaris usaha warung nasi. Selain itu, selain unsur horor, film ini juga memiliki kejutan lain yaitu dengan menghadirkan unsur pedang dan gore yang disimpan di babak akhir cerita. Yang cukup mendingin
Untuk jajaran pemain, penampilan Shareefa Daanish sebagai Ibu Sekar sudah jelas menjadi bintang paling bersinar di film ini. Beliau sukses menghidupkan karakternya dengan usaha maksimal ditambah lagi menjadi Ibu Sekar yang kerasukan dengan segala penampilan dan gestur gilanya serta didukung dengan riasan yang benar-benar pantas. Momen kerasukan Ibu Sekar dengan menggunakan dialog Bahasa Sunda oleh Shareefa Daanish juga sangat on-point dan tidak maksa. Deni Saputra yang memang Urang Sunda Asli berhasil menuliskan dengan baik dialog-dialog sunda nya di film ini.

0 komentar:

Posting Komentar