Juli 23, 2025
The Mall Klender (2014)
Pemeran: Shandy Aulia, Denny Sumargo, Igor Saykoji, Tasya Kamila
Sutradara: David Poernomo
Studio: Studio Pembuat Hit
Mila (Shandy Aulia) mempunyai hobi yang cukup aneh yaitu melakukan Ghost Hunting ke beberapa tempat angker di Indonesia bersama teman ketiga yaitu Panji (Denny Sumargo), Danang (Igor Saykoji) dan Karina (Tasya Kamila). Sudah banyak sekali tempat yang mereka kunjungi namun hasilnya nihil. Tidak ada satupun aktivitas gaib yang mereka temui. Mila tersadar akan kata almarhum kakek nya jika kekuatan Indera ke-6 dan mata batin Mila saat itu belum terbuka dan akan terbuka dengan sendirinya jika Mila telah berusia 23 tahun.
Tahun 2014 ini, kebetulan Mila akan menginjak usia ke-23. Panji pun sudah bosan dengan aktivitas Ghost Hunting ini, karena selama 6 bulanan ini hasilnya selalu nihil. Mila pun terus berusaha membujuk Panji, Danang dan Karina untuk tetap menjalankan misi Ghost Hunting mereka. Dan Ghost Hunting selanjutnya mereka menemukan sebuah iklan tantangan dalam koran untuk membuktikan aktivitas gaib disebuah Mall di Ibukota yang menjadi saksi sejarah peristiwa yang dirilis tahun 1998 yang baru saja tutup karena sepi pengunjung dan banyak mitos yang beredar kalau Mall tersebut angker.
Setibanya di Mall tersebut, Mila dan kawan-kawan langsung melakukan ritual Jelangkung. Banyak kejadian kejadian misterius selama mereka tinggal di Mall tersebut. Dihari yang sama pula, Mila bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-23. Otomatis, ramalan kakek kakek nya rupanya terjadi. Mata batin Mila terbuka dan bisa melihat dan merasakan aktivitas supranatural secara langsung dan imbasnya, Panji, Danang dan Karina ikut merasakan hal yang sama. Bagaimanakah nasib Mila dan ketiga temannya yang "dikurung" semalaman disebuah Mall yang konon Angker?
Untuk segi cerita, dalam 30-40 menit pertama, The Mall Klender ini malah fokus pada sebuah drama bernuansa romantis komedi yang hadir lewat Mila & Panji. Sangat memalukan, porsi drama dalam film ini begitu mendominasi, padahal ini Film Horror. Horor yang intens dan menyeramkan juga selalu terganggu oleh selipan drama atau komedi yang ditampilkan. Disepanjang film juga banyak pertanyaan muncul, salah satunya apa fungsi dari Karina yang dimainkan Tasya Kamila ini. Cuma ikut lari sana-sini bareng Mila, Panji dan Danang saja?! Dan disinilah twist yang dihadirkan David Poernomo. Sebetulnya bagus. Tapi sayang, eksekusi twistnya gagal total karena tidak sesuai dengan beberapa adegan diawal film. Shandy Aulia tampil sama seperti ia ketika berada
tidak ada perubahan drastis. Denny Sumargo tampil pas sebagai Panji. Porsi yang diungkapkan Tasya Kamila dalam film ini tidak dieksplor lebih lanjut. Igor Saykoji juga cukup berhasil tampil sebagai penghibur dalam film ini. Tapi dibalik kekurangan itu semua, Di The Mall Klender ini mempunyai DUA momen penampakan yang berhasil menurut saya dan saya juga yakin pasti itu menjadi momen penampakan paling menyeramkan dalam film ini.
Untuk bidang scoring musik dan sinematografi, The Mall Klender ini kualitas nya 11-12 lah dengan saudaranya yaitu Jose Poernomo. Cantik, terkesan mahal dan dibeberapa bagian selalu ada musik scoring yang terlalu berlebihan.
Mungkin The Mall Klender ini bukan karya terbaik dari Hitmaker Studios, tapi harus tetap diapresiasi juga karena Hitmaker Studios, Poernomo Familys serta Soraya Familys mempunyai niat ingin membuat Film Horror Indonesia kembali ke jalurnya.
0 komentar:
Posting Komentar