Berhenti Di Kamu (2021)
Pemeran: Roger Danuarta, Cut Meyriska, Salshabilla Adriani, Roy Marten, Wanda Hamidah, Dominique Sanda, Elkie Kwie, Unang Bagito, Claudya Putri, Noviana Safitri, Varissa Camelia, Ira Ilva Sari, Joshua Pandelaki, Miranti DewiSutradara: Indra GunawanStudio: Max Pictures, Mizan Pictures, Disney Plus Hotstar Indonesia
Menjelang usia kepala tiga, Gia (Roger Danuarta) masih betah berstatus lajang. Kedua orangtuanya (Wanda Hamidah & Roy Marten) mulai rewel ingin segera menimang cucu dari Gia. Karena hal itu, Gia akhirnya memilih keluar dari pekerjaannya sebagai dokter untuk menunaikan ibadah umroh. Harapan dan doa saat umroh hanya satu yaitu segera dipertemukan dengan jodohnya.
Saat umroh, Gia bertemu dan berkenalan dengan jamaah lain yang satu rombongan dengannya. Dia adalah Elsa (Salshabilla Adriani). Pertemuan mereka di tanah suci itu membuat Gia yakin jika Elsa adalah jodoh yang diberikan tuhan kepadanya. Sepulang umroh, Gia pun terus berusaha untuk tetap bisa berkomunikasi dengan Elsa. Hasilnya tidak sia-sia. Elsa mulai merespons Gia. Perlahan tapi pasti, Gia dan Elsa mulai menjalani hubungan. Keduanya pun mempunyai banyak kesamaan. Salah satunya yaitu gemar serial Game of Thornes. Gia pun berencana, di ulang tahunnya yang ke 30 nanti, ia akan melamar Elsa sambil berliburan ke Eropa.
Semua persiapan sudah dilakukan Gia untuk melamar Elsa di tempat paling indah di Lyon, Perancis. Namun mimpi Gia bisa menikahi Elsa terpaksa harus pupus. Elsa tidak bisa melanjutkan dengan Gia karena Elsa hanya ingin berteman saja dengannya. Ditambah lagi, mantan Elsa memutuskan untuk mengembalikan konten dengan Elsa. Gia berduka atas kesedihan yang luar biasa. Ia benar-benar terpukul tentang kisah cintanya yang begitu tragis. Teman-teman perawat dan dokter di rumah sakit hanya bisa mendukung supaya Gia bisa segera bangkit dari putus cintanya itu.
Seiring berjalannya waktu, Gia mulai bisa terbiasa lagi tanpa Elsa. Dukungan kedua orang tua, teman dan adiknya, Gianne (Claudya Putri) sangat berpengaruh pada kondisi Gia saat ini. Hingga suatu hari, sang ayah membujuk Gia untuk berdiskusi dengan keluarga Pak Herman (Joshua Pandelaki) di Surabaya yang sempat ia lama saat sedang berliburan di Lyon. Keluarga Pak Herman bahkan berencana untuk mengenalkan keponakannya yang bernama Syafira (Cut Meyriska) pada Gia.
Namun, Gia pesimis untuk kembali menjalin hubungan dengan orang lain. Ia masih dihantui rasa sakit hati setelah diputuskan oleh Elsa. Untungnya, sang ayah selalu memberikan dukungan pada Gia untuk bangkit dan mencoba membuka hati pada orang lain. Setelah mendapat wejangan dari sang ayah, Gia pun langsung berangkat menuju Surabaya untuk menemui keluarga Pak Herman.
Setibanya disana, Gia dijemput oleh Syafira. Pertemuan keduanya langsung cair tanpa rasa canggung. Perlahan tapi pasti, komunikasi yang intens antara Gia dan Syafira mulai terjalin. Hingga pada akhirnya mereka mempunyai kesamaan yaitu sama-sama pernah gagal dalam menuju proses pernikahan. Akankah Gia dan Syafira akan bersatu?
Sosok dokter muda Gia Pratama pernah menyita perhatian di dunia maya setelah kisah cintanya bersama sang istri terjalin gara-gara sebuah bisul. Dokter yang bekerja di Rumah Sakit wilayah Cilandak, Jakarta Selatan ini kemudian menuliskan perjalanan cintanya melalui sebuah buku yang berjudul BERHENTI DI KAMU. Setelah dirilis, novelnya pun langsung mendapat tawaran dari Mizan Pictures dan Max Pictures untuk dijadikan sebuah film layar lebar.Sutradara Trilogy Nathan & Salma yaitu Indra Gunawan ditunjuk untuk menyutradarai film ini. Pasangan suami istri yang menikah tahun 2019 lalu yaitu Roger Danuarta dan Cut Meyriska terpilih untuk memerankan Dokter Gia dan istrinya Syafira. Film yang jadwal tayangnya di bioskop ini, terpaksa batal karena Pandemi CoVid-19 dan langsung tayang secara eksklusif di platform streaming Disney Plus Hotstar Indonesia mulai 13 Februari 2021.
ini memang sudah bisa ditebak dengan sangat mudah. Film ini dipastikan happy ending dengan menyatunya Gia dengan Syafira sebagai pasangan suami istri. Namun, dalam perjalanannya itu, Indra Gunawan menghadirkan perjalanan Gia untuk bertemu dengan Syafira yang tidaklah mulus. Gia harus merasakan terlebih dahulu patah hati luar biasa saat ditolak oleh pacarnya, Elsa. Agak tragis sih kisah cinta mereka. Padahal eksekusi kisah cinta antara Gia dan Elsa itu menurutku terbilang lebih asyik dan menarik dibandingkan dengan Syafira. Namun sayang, eksplorasi karakter Elsa disini sangat singkat dan hilang hingga akhir film. Untuk mengisi kekosongan cerita, sang sutradara menimbulkan serangkaian konflik lewat subplot tentang hubungan Gia dengan para pasiennya. Alih-alih menghadirkan suasana mengharukan, malah menurutku terasa dipaksakan sekali sebagai subplot tambahan. Andai saja Indra Gunawan beserta penulis naskahnya lebih mengeksplor rasa sakit hati dan emosi dari Dokter Gia pasti akan lebih menimbulkan simpati dari para penontonnya.
Pemeran: Roger Danuarta, Cut Meyriska, Salshabilla Adriani, Roy Marten, Wanda Hamidah, Dominique Sanda, Elkie Kwie, Unang Bagito, Claudya Putri, Noviana Safitri, Varissa Camelia, Ira Ilva Sari, Joshua Pandelaki, Miranti Dewi
Sutradara: Indra Gunawan
Studio: Max Pictures, Mizan Pictures, Disney Plus Hotstar Indonesia
Menjelang usia kepala tiga, Gia (Roger Danuarta) masih betah berstatus lajang. Kedua orangtuanya (Wanda Hamidah & Roy Marten) mulai rewel ingin segera menimang cucu dari Gia. Karena hal itu, Gia akhirnya memilih keluar dari pekerjaannya sebagai dokter untuk menunaikan ibadah umroh. Harapan dan doa saat umroh hanya satu yaitu segera dipertemukan dengan jodohnya.
Saat umroh, Gia bertemu dan berkenalan dengan jamaah lain yang satu rombongan dengannya. Dia adalah Elsa (Salshabilla Adriani). Pertemuan mereka di tanah suci itu membuat Gia yakin jika Elsa adalah jodoh yang diberikan tuhan kepadanya. Sepulang umroh, Gia pun terus berusaha untuk tetap bisa berkomunikasi dengan Elsa. Hasilnya tidak sia-sia. Elsa mulai merespons Gia. Perlahan tapi pasti, Gia dan Elsa mulai menjalani hubungan. Keduanya pun mempunyai banyak kesamaan. Salah satunya yaitu gemar serial Game of Thornes. Gia pun berencana, di ulang tahunnya yang ke 30 nanti, ia akan melamar Elsa sambil berliburan ke Eropa.
Semua persiapan sudah dilakukan Gia untuk melamar Elsa di tempat paling indah di Lyon, Perancis. Namun mimpi Gia bisa menikahi Elsa terpaksa harus pupus. Elsa tidak bisa melanjutkan dengan Gia karena Elsa hanya ingin berteman saja dengannya. Ditambah lagi, mantan Elsa memutuskan untuk mengembalikan konten dengan Elsa. Gia berduka atas kesedihan yang luar biasa. Ia benar-benar terpukul tentang kisah cintanya yang begitu tragis. Teman-teman perawat dan dokter di rumah sakit hanya bisa mendukung supaya Gia bisa segera bangkit dari putus cintanya itu.
Seiring berjalannya waktu, Gia mulai bisa terbiasa lagi tanpa Elsa. Dukungan kedua orang tua, teman dan adiknya, Gianne (Claudya Putri) sangat berpengaruh pada kondisi Gia saat ini. Hingga suatu hari, sang ayah membujuk Gia untuk berdiskusi dengan keluarga Pak Herman (Joshua Pandelaki) di Surabaya yang sempat ia lama saat sedang berliburan di Lyon. Keluarga Pak Herman bahkan berencana untuk mengenalkan keponakannya yang bernama Syafira (Cut Meyriska) pada Gia.
Namun, Gia pesimis untuk kembali menjalin hubungan dengan orang lain. Ia masih dihantui rasa sakit hati setelah diputuskan oleh Elsa. Untungnya, sang ayah selalu memberikan dukungan pada Gia untuk bangkit dan mencoba membuka hati pada orang lain. Setelah mendapat wejangan dari sang ayah, Gia pun langsung berangkat menuju Surabaya untuk menemui keluarga Pak Herman.
Setibanya disana, Gia dijemput oleh Syafira. Pertemuan keduanya langsung cair tanpa rasa canggung. Perlahan tapi pasti, komunikasi yang intens antara Gia dan Syafira mulai terjalin. Hingga pada akhirnya mereka mempunyai kesamaan yaitu sama-sama pernah gagal dalam menuju proses pernikahan. Akankah Gia dan Syafira akan bersatu?
Menjelang usia kepala tiga, Gia (Roger Danuarta) masih betah berstatus lajang. Kedua orangtuanya (Wanda Hamidah & Roy Marten) mulai rewel ingin segera menimang cucu dari Gia. Karena hal itu, Gia akhirnya memilih keluar dari pekerjaannya sebagai dokter untuk menunaikan ibadah umroh. Harapan dan doa saat umroh hanya satu yaitu segera dipertemukan dengan jodohnya.
Saat umroh, Gia bertemu dan berkenalan dengan jamaah lain yang satu rombongan dengannya. Dia adalah Elsa (Salshabilla Adriani). Pertemuan mereka di tanah suci itu membuat Gia yakin jika Elsa adalah jodoh yang diberikan tuhan kepadanya. Sepulang umroh, Gia pun terus berusaha untuk tetap bisa berkomunikasi dengan Elsa. Hasilnya tidak sia-sia. Elsa mulai merespons Gia. Perlahan tapi pasti, Gia dan Elsa mulai menjalani hubungan. Keduanya pun mempunyai banyak kesamaan. Salah satunya yaitu gemar serial Game of Thornes. Gia pun berencana, di ulang tahunnya yang ke 30 nanti, ia akan melamar Elsa sambil berliburan ke Eropa.
Semua persiapan sudah dilakukan Gia untuk melamar Elsa di tempat paling indah di Lyon, Perancis. Namun mimpi Gia bisa menikahi Elsa terpaksa harus pupus. Elsa tidak bisa melanjutkan dengan Gia karena Elsa hanya ingin berteman saja dengannya. Ditambah lagi, mantan Elsa memutuskan untuk mengembalikan konten dengan Elsa. Gia berduka atas kesedihan yang luar biasa. Ia benar-benar terpukul tentang kisah cintanya yang begitu tragis. Teman-teman perawat dan dokter di rumah sakit hanya bisa mendukung supaya Gia bisa segera bangkit dari putus cintanya itu.
Seiring berjalannya waktu, Gia mulai bisa terbiasa lagi tanpa Elsa. Dukungan kedua orang tua, teman dan adiknya, Gianne (Claudya Putri) sangat berpengaruh pada kondisi Gia saat ini. Hingga suatu hari, sang ayah membujuk Gia untuk berdiskusi dengan keluarga Pak Herman (Joshua Pandelaki) di Surabaya yang sempat ia lama saat sedang berliburan di Lyon. Keluarga Pak Herman bahkan berencana untuk mengenalkan keponakannya yang bernama Syafira (Cut Meyriska) pada Gia.
Namun, Gia pesimis untuk kembali menjalin hubungan dengan orang lain. Ia masih dihantui rasa sakit hati setelah diputuskan oleh Elsa. Untungnya, sang ayah selalu memberikan dukungan pada Gia untuk bangkit dan mencoba membuka hati pada orang lain. Setelah mendapat wejangan dari sang ayah, Gia pun langsung berangkat menuju Surabaya untuk menemui keluarga Pak Herman.
Setibanya disana, Gia dijemput oleh Syafira. Pertemuan keduanya langsung cair tanpa rasa canggung. Perlahan tapi pasti, komunikasi yang intens antara Gia dan Syafira mulai terjalin. Hingga pada akhirnya mereka mempunyai kesamaan yaitu sama-sama pernah gagal dalam menuju proses pernikahan. Akankah Gia dan Syafira akan bersatu?
Sosok dokter muda Gia Pratama pernah menyita perhatian di dunia maya setelah kisah cintanya bersama sang istri terjalin gara-gara sebuah bisul. Dokter yang bekerja di Rumah Sakit wilayah Cilandak, Jakarta Selatan ini kemudian menuliskan perjalanan cintanya melalui sebuah buku yang berjudul BERHENTI DI KAMU. Setelah dirilis, novelnya pun langsung mendapat tawaran dari Mizan Pictures dan Max Pictures untuk dijadikan sebuah film layar lebar.
Sutradara Trilogy Nathan & Salma yaitu Indra Gunawan ditunjuk untuk menyutradarai film ini. Pasangan suami istri yang menikah tahun 2019 lalu yaitu Roger Danuarta dan Cut Meyriska terpilih untuk memerankan Dokter Gia dan istrinya Syafira. Film yang jadwal tayangnya di bioskop ini, terpaksa batal karena Pandemi CoVid-19 dan langsung tayang secara eksklusif di platform streaming Disney Plus Hotstar Indonesia mulai 13 Februari 2021.
ini memang sudah bisa ditebak dengan sangat mudah. Film ini dipastikan happy ending dengan menyatunya Gia dengan Syafira sebagai pasangan suami istri. Namun, dalam perjalanannya itu, Indra Gunawan menghadirkan perjalanan Gia untuk bertemu dengan Syafira yang tidaklah mulus. Gia harus merasakan terlebih dahulu patah hati luar biasa saat ditolak oleh pacarnya, Elsa. Agak tragis sih kisah cinta mereka. Padahal eksekusi kisah cinta antara Gia dan Elsa itu menurutku terbilang lebih asyik dan menarik dibandingkan dengan Syafira. Namun sayang, eksplorasi karakter Elsa disini sangat singkat dan hilang hingga akhir film. Untuk mengisi kekosongan cerita, sang sutradara menimbulkan serangkaian konflik lewat subplot tentang hubungan Gia dengan para pasiennya. Alih-alih menghadirkan suasana mengharukan, malah menurutku terasa dipaksakan sekali sebagai subplot tambahan. Andai saja Indra Gunawan beserta penulis naskahnya lebih mengeksplor rasa sakit hati dan emosi dari Dokter Gia pasti akan lebih menimbulkan simpati dari para penontonnya.
ini memang sudah bisa ditebak dengan sangat mudah. Film ini dipastikan happy ending dengan menyatunya Gia dengan Syafira sebagai pasangan suami istri. Namun, dalam perjalanannya itu, Indra Gunawan menghadirkan perjalanan Gia untuk bertemu dengan Syafira yang tidaklah mulus. Gia harus merasakan terlebih dahulu patah hati luar biasa saat ditolak oleh pacarnya, Elsa. Agak tragis sih kisah cinta mereka. Padahal eksekusi kisah cinta antara Gia dan Elsa itu menurutku terbilang lebih asyik dan menarik dibandingkan dengan Syafira. Namun sayang, eksplorasi karakter Elsa disini sangat singkat dan hilang hingga akhir film. Untuk mengisi kekosongan cerita, sang sutradara menimbulkan serangkaian konflik lewat subplot tentang hubungan Gia dengan para pasiennya. Alih-alih menghadirkan suasana mengharukan, malah menurutku terasa dipaksakan sekali sebagai subplot tambahan. Andai saja Indra Gunawan beserta penulis naskahnya lebih mengeksplor rasa sakit hati dan emosi dari Dokter Gia pasti akan lebih menimbulkan simpati dari para penontonnya.
0 komentar:
Posting Komentar