Juni 12, 2025
Guru-Guru Gokil (2020)
Pemeran: Gading Marten, Arswendi Beningswara, Faradina Mufti, Dian Sastrowardoyo, Boris Bokir, Kevin Ardilova, Shakira Jasmine, Ibnu Jamil, Asri Welas, Kiki Narendra, Rizky Mocil
Sutradara: Sammaria Simanjuntak
Studio: Hiburan Dasar, Netflix
Sejak kecil, Taat Pribadi (Gading Marten) terkenal sebagai siswa sekolah yang nakal dan sangat membenci sekolah. Meskipun ayahnya yaitu Pak Purnama (Arswendi Beningswara) berprofesi sebagai seorang guru, Taat tak pernah menuruti apa yang ayahnya minta. Hingga akhirnya membuat Pak Purnama tak pernah lagi mendengar apapun dari anaknya itu. Taat pun beranjak dewasa, ia memutuskan untuk merantau ke Ibukota untuk mendapatkan nasib sekaligus terbebas dari ayahnya. Taat yang sangat mendewakan uang berharap jika tinggal di Ibukota ia bisa menjadi kaya raya. Semua pekerjaan ia geluti, mulai dari pegawai toko, restoran, pemasaran hingga buruh cuci piring pun dilakukannya. Namun setelah bertahun-tahun tinggal di Ibukota, nasib Taat tidak mengalami perubahan. Bahkan ia mengalami kesulitan ekonomi dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumahnya.
Pulangnya Taat ke rumah tak membuat sang ayah senang. Pak Purnama terkesan biasa saja melihat putranya kini sudah kembali setelah bertahun-tahun merantau ke Ibukota. Taat pun kini pengangguran tidak mempunyai pekerjaan. Suatu hari, Taat mendapatkan informasi lowongan pekerjaan menjadi staf kapal pesiar dari agen penyalur yaitu Romli (Rizky Mocil). Namun untuk bisa mendapatkan pekerjaan itu, Taat harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. Ia pun mencoba mencari pekerjaan baru di kampung halamannya.
Taat akhirnya mendapat pekerjaan sebagai guru pengganti di sekolah tempat ia dulu mendapatkan ilmu. Ibu Rahayu (Faradina Mufti) guru sekaligus kepala tata usaha awalnya menolak Taat sebagai guru pengganti pasalnya ia tidak memiliki pengalaman kerja sebagai guru. Namun karena Ibu Indah (Asri Welas) selaku kepala sekolah terdesak untuk mencari guru pengganti, Taat pun diterima sebagai guru sejarah di sekolah tersebut. Disana ia bertemu dan berkenalan dengan guru-guru lainnya yaitu Pak Nelson (Boris Bokir), Ibu Nirmala (Dian Sastrowardoyo) dan Pak Gagah (Ibnu Jamil).
Suatu hari, sekolah mereka mengalami musikbah. Dana sekolah dan gaji para guru yang baru saja diambil oleh Ibu Rahayu dirampok. Satu-satunya petunjuk soal untuk menempati itu hanya sebuah motif tato yang ada di lengan mereka.
Dengan dibantu oleh muridnya yaitu Ipang (Kevin Ardilova) dan juga guru-guru yang lainnya, Taat menyelidiki siapa yang memeluk yang tega mengambil hak para guru tersebut. Akankah Taat, Rahayu, Nelson dan Nirmala berhasil membawa kembali hasil rampokan itu?
ini, kadar kegokilannya tidak sesuai dengan ekspektasi. Rahabi Mandra dan Sammaria Simanjuntak membawakan kisah keseruan para guru ini lewat mengungkap aksi kasus pencurian. Porsi soal memotret nasib para guru dipinggiran ini hanya tampil selewat saja. Selain itu, subplot berlapis tentang hubungan ayah-anak, romantisme siswa dan kedekatan dengan guru pun terasa serba nanggung. Seandainya film ini lebih menonjolkan tentang kegilaan para guru dengan menyentil kondisi pendidikan yang jauh dari perkotaan, pasti akan jauh lebih terkait lagi. Untungnya, para pemain ansambel yang tampil dalam film ini bermain begitu lepas tanpa beban.
Gading Marten mampu menghidupkan sosok Taat Pribadi dengan baik. Momen komedinya selalu tepat sasaran dan aku yakin, semua komedi itu akan sangat "krik" jika bukan ia yang memerankannya. Aktris Faradina Mufti pun akhirnya mendapatkan kesempatan sebagai aktor utama dan tampil sebagai Ibu Rahayu yang secara mengejutkan bagus dan mampu berkolaborasi dengan aktor-aktris lainnya. Penampilan paling mencuri perhatian ada ditangan aktris Dian Sastrowardoyo. Dengan goresan make-up penuh jerawat serta kondisi hamil tua, Dian mampu menjelma menjadi Ibu Nirmala lengkap dengan gestur dan logatnya yang selalu memancing tawa dan simpati haha.
0 komentar:
Posting Komentar