Catatan Harian Menantu Sinting (2024)

Pemeran: Ariel Tatum, Raditya Dika, Lina Marpaung, Robby Purba, Rizma Simbolon, Ruth Riani Pasaribu, Dicky Pardosi, Simon Parulian Girsang, Raline ShahSutradara: Sunil SorayaStudio: Film Soraya Intercine
Setelah bertemu di reunian alumni kampus, Minar (Ariel Tatum) dan Sahat (Raditya Dika) menjalani hubungan asmara dan berlanjut ke pelaminan. Setelah resmi menikah, Minar dan Sahat berencana untuk hidup mandiri. Namun sayang, karena belum memiliki tabungan yang cukup, terpaksa mereka tinggal di rumah Sahat bersama Ibunya (Lina Marpaung).Tinggal bersama mertua meskipun sudah menikah menjadi cobaan pertama untuk rumah tangga Minar dan Sahat. Ibu mertua selalu ikut campur dalam banyak hal, termasuk urusan ranjang dan hubungan intim. Minar dan Sahat mengharuskan menempati kamar dengan kasur turun temurun keluarga Sahat yang konon bisa memberikan momongan lebih cepat jika berhubungan intim diatas kasur tersebut.Keinginan sang ibu mertua akan hadirnya cucu pertama berbanding terbalik dengan keinginan Minar dan Sahat. Mereka memutuskan menunda untuk memiliki anak karena ingin fokus mengembangkan karir mereka masing-masing. Sahat yang bekerja di perusahaan minyak berusaha mengejar jabatan demi hidup mapan bersama keluarganya di masa depan. Sementara itu, Minar semakin sibuk sebagai penerjemah berbagai buku dari banyak klien.
Saat ibu mertua sedang membersihkan rumah, ia terkejut melihat bungkus kondom di tempat sampah kamar anaknya. Ia langsung menginterogasi Minar perihal tal tersebut. Adu argumen pun tak terhindarkan. Minar tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk tidak buru-buru punya anak. Ibu mertua justru sebaliknya, ia menuntut Minar agar bisa segera mendapatkan momongan, khususnya anak laki-laki agar Sahat bisa mewariskan marga keluarganya. Ibu mertua tak ingin ketika ia meninggal belum bisa menggendong cucu. Ditambah lagi, kakak kandung dari Sahat yaitu Monang (Robby Purba) juga selalu gagal dalam urusan asmara hingga sampai saat ini belum menikah.Seiring berjalannya waktu, kondisi ekonomi Sahat dan Minar semakin bertambah. Demi membahagiakan sang istri, Sahat pun memutuskan untuk hidup mandiri dengan membeli rumah dan tidak lagi tinggal bersama ibunya. Tinggal di rumah baru, Sahat dan Minar semakin rutin berhubungan suami istri dengan leluasa. Meskipun sudah banyak cara yang dilakukan, Minar tak kunjung hamil. Karena penasaran, mereka berdua pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi pada Minar dan juga Sahat. Setelah mendapat penjelasan tentang kualitas sperma dari Sahat yang tidak terlalu bagus, Sahat jadi merasa bersalah dan minder. Ia memutuskan untuk berhenti sejenak dari Minar.
Di sisi lain, Minar juga semakin sibuk dengan pekerjaan barunya di kantor periklanan. Semakin memusingkan disaat keadaan ibu mertua yang selalu ikut campur dalam segala situasi tak terduga. Bagaimana nasib Minar dan Sahat selanjutnya? Akankah mereka mendapat kepercayaan untuk memiliki momongan?
Untuk segi cerita, film CHMS (2024) ini memang sengaja dikemas drama komedi dari rumah tangga pasutri muda yang selalu direcokin ibu mertua. Premis tersebut sudah sering kita temukan baik di film layar lebar, serial maupun sinetron televisi. Meski sudah bisa ditebak, hubungan konklusif antara suami istri dan istri dengan ibu mertua bisa terselesaikan dengan manis di penghujung film. Selain konflik rumah tangga
ini dibalut dengan budaya Batak yang penuh kemewahan. Hal tersebut bisa dirasakan oleh penonton lewat serangkaian acara adat budaya Batak yang tersaji disepanjang durasi film. Sinematografi grande khas Soraya Films juga konsisten terasa dari awal hingga film selesai. Momen pesta pernikahan adat Batak sudah seperti pertunjukan atraksi pariwisata yang memuaskan di film ini. Segala aspek dan perintilannya dibuat dengan sangat matang.Untuk jajaran pemain, sudah jelas tektokan maut Ariel Tatum dan Linda Marpaung menjadi yang paling bersinar dari film ini. Keduanya mampu menciptakan hubungan cinta benci sebagai mertua dan mertua yang menghibur serta jadi saling melengkapi satu sama lain. Chemistry bersama Raditya Dika pun usahanya terlihat banget. Agak sedikit penasaran melihat Raditya Dika yang kali ini bisa tampil lebih dewasa dan serius, meski sesekali

Pemeran: Ariel Tatum, Raditya Dika, Lina Marpaung, Robby Purba, Rizma Simbolon, Ruth Riani Pasaribu, Dicky Pardosi, Simon Parulian Girsang, Raline Shah
Sutradara: Sunil Soraya
Studio: Film Soraya Intercine
Setelah bertemu di reunian alumni kampus, Minar (Ariel Tatum) dan Sahat (Raditya Dika) menjalani hubungan asmara dan berlanjut ke pelaminan. Setelah resmi menikah, Minar dan Sahat berencana untuk hidup mandiri. Namun sayang, karena belum memiliki tabungan yang cukup, terpaksa mereka tinggal di rumah Sahat bersama Ibunya (Lina Marpaung).
Tinggal bersama mertua meskipun sudah menikah menjadi cobaan pertama untuk rumah tangga Minar dan Sahat. Ibu mertua selalu ikut campur dalam banyak hal, termasuk urusan ranjang dan hubungan intim. Minar dan Sahat mengharuskan menempati kamar dengan kasur turun temurun keluarga Sahat yang konon bisa memberikan momongan lebih cepat jika berhubungan intim diatas kasur tersebut.
Keinginan sang ibu mertua akan hadirnya cucu pertama berbanding terbalik dengan keinginan Minar dan Sahat. Mereka memutuskan menunda untuk memiliki anak karena ingin fokus mengembangkan karir mereka masing-masing. Sahat yang bekerja di perusahaan minyak berusaha mengejar jabatan demi hidup mapan bersama keluarganya di masa depan. Sementara itu, Minar semakin sibuk sebagai penerjemah berbagai buku dari banyak klien.
Saat ibu mertua sedang membersihkan rumah, ia terkejut melihat bungkus kondom di tempat sampah kamar anaknya. Ia langsung menginterogasi Minar perihal tal tersebut. Adu argumen pun tak terhindarkan. Minar tetap berpegang teguh pada pendiriannya untuk tidak buru-buru punya anak. Ibu mertua justru sebaliknya, ia menuntut Minar agar bisa segera mendapatkan momongan, khususnya anak laki-laki agar Sahat bisa mewariskan marga keluarganya. Ibu mertua tak ingin ketika ia meninggal belum bisa menggendong cucu. Ditambah lagi, kakak kandung dari Sahat yaitu Monang (Robby Purba) juga selalu gagal dalam urusan asmara hingga sampai saat ini belum menikah.
Seiring berjalannya waktu, kondisi ekonomi Sahat dan Minar semakin bertambah. Demi membahagiakan sang istri, Sahat pun memutuskan untuk hidup mandiri dengan membeli rumah dan tidak lagi tinggal bersama ibunya. Tinggal di rumah baru, Sahat dan Minar semakin rutin berhubungan suami istri dengan leluasa. Meskipun sudah banyak cara yang dilakukan, Minar tak kunjung hamil. Karena penasaran, mereka berdua pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi pada Minar dan juga Sahat. Setelah mendapat penjelasan tentang kualitas sperma dari Sahat yang tidak terlalu bagus, Sahat jadi merasa bersalah dan minder. Ia memutuskan untuk berhenti sejenak dari Minar.
Di sisi lain, Minar juga semakin sibuk dengan pekerjaan barunya di kantor periklanan. Semakin memusingkan disaat keadaan ibu mertua yang selalu ikut campur dalam segala situasi tak terduga. Bagaimana nasib Minar dan Sahat selanjutnya? Akankah mereka mendapat kepercayaan untuk memiliki momongan?
Untuk segi cerita, film CHMS (2024) ini memang sengaja dikemas drama komedi dari rumah tangga pasutri muda yang selalu direcokin ibu mertua. Premis tersebut sudah sering kita temukan baik di film layar lebar, serial maupun sinetron televisi. Meski sudah bisa ditebak, hubungan konklusif antara suami istri dan istri dengan ibu mertua bisa terselesaikan dengan manis di penghujung film. Selain konflik rumah tangga
Di sisi lain, Minar juga semakin sibuk dengan pekerjaan barunya di kantor periklanan. Semakin memusingkan disaat keadaan ibu mertua yang selalu ikut campur dalam segala situasi tak terduga. Bagaimana nasib Minar dan Sahat selanjutnya? Akankah mereka mendapat kepercayaan untuk memiliki momongan?
Untuk segi cerita, film CHMS (2024) ini memang sengaja dikemas drama komedi dari rumah tangga pasutri muda yang selalu direcokin ibu mertua. Premis tersebut sudah sering kita temukan baik di film layar lebar, serial maupun sinetron televisi. Meski sudah bisa ditebak, hubungan konklusif antara suami istri dan istri dengan ibu mertua bisa terselesaikan dengan manis di penghujung film. Selain konflik rumah tangga
ini dibalut dengan budaya Batak yang penuh kemewahan. Hal tersebut bisa dirasakan oleh penonton lewat serangkaian acara adat budaya Batak yang tersaji disepanjang durasi film. Sinematografi grande khas Soraya Films juga konsisten terasa dari awal hingga film selesai. Momen pesta pernikahan adat Batak sudah seperti pertunjukan atraksi pariwisata yang memuaskan di film ini. Segala aspek dan perintilannya dibuat dengan sangat matang.
Untuk jajaran pemain, sudah jelas tektokan maut Ariel Tatum dan Linda Marpaung menjadi yang paling bersinar dari film ini. Keduanya mampu menciptakan hubungan cinta benci sebagai mertua dan mertua yang menghibur serta jadi saling melengkapi satu sama lain. Chemistry bersama Raditya Dika pun usahanya terlihat banget. Agak sedikit penasaran melihat Raditya Dika yang kali ini bisa tampil lebih dewasa dan serius, meski sesekali
0 komentar:
Posting Komentar