Juni 14, 2025
Bulan Terbelah Di Langit Amerika (2015)

Pemeran: Acha Septriasa, Abimana Aryasatya, Rianti Cartwright, Nino Fernandez, Hannah Al-Rashid, Hanz De Krakker, Hailey Franco, Yaron Urbas, Nur Fazura, Ray Renolds
Sutradara: Rizal Mantovani
Studio: Gambar Maxima
Hanum (Acha Septriasa) kini telah menjadi seorang reporter handal. Kali ini ia mendapat tugas dari atasannya untuk membuat artikel bertema "Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam?" dan mencari narasumber untuk menjawab pertanyaan itu dari salah satu korban peristiwa 9/11.
Narasumbernya adalah Azima Hussein (Rianti Cartwright) dan Sarah Hussein (Hailey Franco). Istri dan anak dari Ibrahim Hussein yang terlibat dalam tragedi 9/11 di Gedung WTC Amerika Serikat 8 tahun yang lalu. Azima yang kini mengganti namanya menjadi Julia Collins ini mengalami perubahan drastis dalam dirinya. Hijab yang dulu ia kenakan kini dilepas agar ia tidak dipandang sinis lagi oleh warga sekitar yang mayoritas masih “sinis” terhadap orang Islam.
Hanum ditugaskan untuk mewawancarai Azima dan putrinya itu. Namun, untuk menemukan keberadaan Azima tidaklah mudah karena keterbatasan informasi yang dimiliki Hanum. Beruntung, berkat "bantuan" dari Jasmine (Hannah Al-Rashid) yang merupakan kekasih dari Stefan (Nino Fernandez) Hanum berhasil mendapatkan informasi lengkap Azima.
Disisi lain, suami dari Hanum yaitu Rangga (Abimana Aryasatya) juga mendapat tugas dari profesor Reinhart di kampusnya Wina Austria untuk mewawancarai Phillipus Brown (Hanz De Krekker) seorang miliarder di Amerika Serikat yang terkenal dermawan pada warga muslim di Timur Tengah, padahal di negaranya, pandangan orang Amerika terhadap warga muslim di Timur Tengah masih penuh dengan kebencian akibat tragedi 9/11 itu.
Tugas yang akan mereka kerjakan malah jadi berantakan. Peta berisi berkas-berkas milik Hanum tentang informasi keluarga Azima hilang. Tak hanya itu, Hanum dijadwalkan untuk mencari informasi keluarga Azima yang selalu bentrok dengan sang suami yang mengalami kesulitan juga untuk menemui Phillipus Brown.
Keduanya pun terpaksa harus mengerjakan sendiri-sendiri. Perjalanan Hanum dalam membuat artikelnya tak terbayangkan. Penolakan dari Azima untuk diwawancarai hingga terjebak dalam pembekuan di kawasan Ground Zero harus Hanum alami.
Berhasilkah Hanum dan Rangga menyelesaikan tugas-tugasnya
Harus diakui, jalan cerita Episode Amerika ini jauh lebih "berat" dibandingkan Episode Eropa. Film yang dibintangi oleh Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya ini memberikan cerita yang lebih dalam tentang mengembalikan rasa bangga sebagai seorang muslim di negara yang mayoritas masih memandang kaum muslim di sebelah mata. Hal itu sangat terasa dan penuh emosional ketika adegan Hanum berhasil mewawancarai Azima. Film paru awal disajikan dengan jalan cerita yang sangat menarik dan memancing rasa penasaran untuk diikuti. Paruh pertengahan hingga akhir film, Rizal Mantovani berhasil mengemas Episode Amerika ini dengan penuh emosional dan menyentuh. Meskipun pada bagian pertengahan hingga akhir film, jalan ceritanya terlalu banyak "kebetulan" dan terlihat buru-buru untuk segera diselesaikan. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah cerita di Film Episode Amerika ini 100% nyata, 100% fiktif atau kisah nyata namun ditambahi sisi dramatisasi. Entahlah. Namun yang jelas, jika sisi "kebetulan" nya sedikit dikurangi, mungkin akan jauh lebih baik lagi.
Sang sutradara pun berhasil memberikan visual yang memukau pada Episode Amerika ini. Meskipun dibeberapa bagian outdoor, gambar masih terlihat pecah dan buram. Andai saja penggarapan part outdoor Episode Amerika ini secantik Episode Eropa mungkin Episode ini akan semakin subhanallah. Tak hanya itu, Product Placement yang hadir di Episode Amerika ini cukup mengganggu dan tidak terlihat natural.
Harus diakui, jalan cerita Episode Amerika ini jauh lebih "berat" dibandingkan Episode Eropa. Film yang dibintangi oleh Acha Septriasa dan Abimana Aryasatya ini memberikan cerita yang lebih dalam tentang mengembalikan rasa bangga sebagai seorang muslim di negara yang mayoritas masih memandang kaum muslim di sebelah mata. Hal itu sangat terasa dan penuh emosional ketika adegan Hanum berhasil mewawancarai Azima. Film paru awal disajikan dengan jalan cerita yang sangat menarik dan memancing rasa penasaran untuk diikuti. Paruh pertengahan hingga akhir film, Rizal Mantovani berhasil mengemas Episode Amerika ini dengan penuh emosional dan menyentuh. Meskipun pada bagian pertengahan hingga akhir film, jalan ceritanya terlalu banyak "kebetulan" dan terlihat buru-buru untuk segera diselesaikan. Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah cerita di Film Episode Amerika ini 100% nyata, 100% fiktif atau kisah nyata namun ditambahi sisi dramatisasi. Entahlah. Namun yang jelas, jika sisi "kebetulan" nya sedikit dikurangi, mungkin akan jauh lebih baik lagi.
Sang sutradara pun berhasil memberikan visual yang memukau pada Episode Amerika ini. Meskipun dibeberapa bagian outdoor, gambar masih terlihat pecah dan buram. Andai saja penggarapan part outdoor Episode Amerika ini secantik Episode Eropa mungkin Episode ini akan semakin subhanallah. Tak hanya itu, Product Placement yang hadir di Episode Amerika ini cukup mengganggu dan tidak terlihat natural.
0 komentar:
Posting Komentar