Sabtu, 14 Juni 2025

Posesif (2017)

 Posesif (2017)

Pemeran: Adipati Dolken, Putri Marino, Yayu Unru, Cut Mini, Gritte Agatha, Chicco Kurniawan

Sutradara: Edwin

Studio: Film Palari

Lala (Putri Marino) seorang remaja kelas 3 SMA yang juga dikenal sebagai seorang Atlit Lompat Indah. Suatu hari, di sekolahnya kedatangan murid baru bernama Yudhis (Adipati Dolken). Gara-gara pertemuan mereka yang tak sengaja berkat kejadian sepatu, lama kelamaan keduanya menjadi dekat. Berkat kedua temannya juga yaitu Ega (Gritte Agatha) dan Reno (Chicco Kurniawan), Lala dan Yudhis semakin mengenal satu sama lain.

Disini Edwin "Babi Buta" mencoba menghadirkan cerita yang tak hanya manis namun juga gelap, menegangkan dan depresif. Beliau menghadirkan sisi lain dari sebuah hubungan asmara anak remaja yang memang harus diakui, terkait dengan kondisi saat ini. Gue yakin siapapun pasti pernah mengalami hal-hal yang dilalui oleh karakter Lala dan Yudhis dalam film ini. Ketidakpastian ketegangan lewat sikap posesif dalam film ini juga dihadirkan dengan sebab dan akibat yang dijelaskan dengan sangat baik. Contohnya: menguntit media sosial, panggilan tidak terjawab puluhan kali, chat yang telat membantu pasti banyak penonton yang pernah mengalaminya. Iya kan? Sang sutradara sukses membawa emosi penonton Film POSESIF (2017) lewat alur cerita yang mengalir dengan sangat baik. Perjalanan emosional para pemain juga tergambar dengan janji. Meskipun cukup menakutkan adalah sosok Yudhis sendiri masih kurang digali lebih dalam lagi untuk backgroundnya.

Adol yang memerankan sosok Yudhis tampil sangat mengesankan. Salah satu performa terbaik Adol dalam karier filmnya ada disini. Debut Putri Marino yang merupakan Atlit Lompat Indah dan Renang juga tampil sukses mencuri perhatian dan mampu mengimbangi Adol. Pergolakan emosi sosok Lala yang baru mengalami jatuh cinta sangat oke!

Jajaran mendukung pun tampil tidak mengecewakan meskipun porsinya terbatas. Cut Mini mampu menjadi sosok penting untuk keseluruhan cerita cinta Yudhis dan Lala. Begitu juga dengan Yayu Unru. Gue paling terkesan dan berkaca-kaca ketika bagian cerita antara Lala dan Ayahnya.

Meskipun mencoba keluar dari zona nyaman, Edwin "Babi Buta" tetap mengambil gambar dan sinematografinya yang khas film-film arthouse. Hal ini sukses menambah "nyawa" untuk keseluruhan cerita Film POSESIF (2017). Pemilihan soundtrack mulai dari Dipha Barus dan Kalulla hingga Sheila On 7 cukup sukses membuat gue semakin terkesan dengan film ini.

Secara keseluruhan, Film POSESIF (2017) mengesankan! Salah satu Film Indonesia Terbaik dalam sejarah. Pesan yang disampaikan begitu dalam dan depresif!

0 komentar:

Posting Komentar