Moga Bunda Disayang Allah (2013)
Karang (Fedi Nuril) pria yang awalnya adalah seorang guru yang baik bagi anak-anak jalanan di Ibukota tiba-tiba berubah 180 derajat ketika sebuah kecelakaan kapal laut terjadi yang ia tumpangi bersama ke-18 anak yang bermaksud mengajak mereka melakukan perjalanan udara. Pasca kejadian yang membuatnya traumatik, Karang berubah menjadi sosok pemabuk berat, tidak terurus dan urakan. Karang selalu dibayang-bayangi rasa bersalah karena telah membuat ke-18 anak yang diasuhnya merenggang nyawa. Akhirnya dia pun mengasingkan diri disebuah pulau terpencil jauh dari Ibukota.
Disisi lain, Keluarga Haka (Donny Damara & Alya Rohali) yang terkenal kaya raya dan paling terpandang di wilayah tersebut mengalami keputusasaan melihat kondisi anak semata-mata wayang mereka, Melati (Chantika Zahra) yang menderita tuna rungu, tuna netra juga tuna wicara gara-gara sebuah kecelekaan ketika mereka berlibur dipantai. Ratusan Dokter profesional sudah mencoba menangani Melati, tetapi hasilnya sia-sia. Melati tidak berubah. Hingga suatu hari, Kinasih (Shandy Aulia) Dokter pribadi keluarga Haka menyarankan Bunda Haka untuk menemui Karang untuk membantu mengajari Melati.
Awalnya Karang sempat menolak penawaran Bunda Haka untuk membantu Melati, tetapi hati nurani dan rasa cinta terhadap anak-anak di dalam diri Karang sangat kuat, Karang pun mau membantu mengajar Melati.
Akan tetapi, sikap Karang terhadap Melati cenderung kasar, berbuat seenaknya dan tidak mencerminkan sosok Karang yang dulunya mencintai anak-anak.
Berhasilkah Karang membantu Melati untuk mengenal orang disekitarnya, dunia dan Tuhannya? dan apakah Karang akan berubah menjadi Karang yang dahulu setelah mengenal Melati?
Setelah 3 Genre Horror yaitu Rumah Kentang (2012), KM97 (2013) dan Samudra Hotel 308 (2013) yang cukup sukses dipasaran selama dua tahun terakhir, kini Jose Poernomo menghadirkan sebuah Drama Keluarga berjudul Moga Bunda Disayang Allah (MBDSA) yang merupakan adaptasi dari Novel karya Tere Liye untuk memeriahkan Lebaran Tahun 2013 ini.
Untuk segi cerita Film MBDSA sangat menjanjikan meskipun terlalu kompleks tentang cinta, keluarga, masa lalu dan tuhan akan tetapi cukup menarik untuk diikuti dari awal sampai akhir film. Andai saja MBDSA ini fokus pada tokoh Karang, Melati dan Keluarga Haka pasti akan menjadi lebih menyentuh. Cerita Cinta Karang dan Kinasih dalam MBDSA ini boleh dibilang sebagai pemanis saja.
Untuk segi cast, Fedi Nuril, Alya Rohali dan Chantika Zahra sangat kuat dan total dalam film ini. Lihat bagaimana sosok Karang yang awalnya sangat baik berbalik 180 derajat menjadi urakan dan menyebalkan berhasil dimainkan Fedi Nuril. Akan tetapi lemari pakaian "rambut, kumis, dan janggut" nya terlihat tidak natural. Jempol juga untuk Chantika Zahra yang sangat berhasil memerankan Melati. Merinding saya melihat karakter Melati. Untuk Alya Rohali juga cukup total memerankan sosok Bunda yang rela apa saja demi anak nya.
Dari segi sinematografi dan setting lokasi, seperti biasa Jose Poernomo tidak pernah mengecewakan. 10 Fim yang dibuatnya mungkin bisa dibilang ini Masterpiece nya. Dari film ke film, selalu meningkat dan memperbaiki kesalahan dari film sebelumnya. Adegan Kapal karam ditengah laut, Bis yang tenggelam dan Scene Underwater berhasil dieksekusi dengan sangat baik! Sepertinya ini adalah perbaikan dari film sebelumnya yaitu Samudra Hotel 308 yang sangat GAGAL ketika adegan “underwater”. Pengambilan gambar disepanjang film juga sangat indah dan menakjubkan.
Overall, Moga Bunda Disayang Allah boleh disebut A Masterpiece from Jose Poernomo & Ini adalah Film Indonesia Adaptasi Novel paling THE BEST dari semua Novel Tere Liye! Sangat direkomendasikan untuk ditonton!
0 komentar:
Posting Komentar