Agustus 12, 2025
KATHAL: A JACKFRUIT MYSTERY (2023)
Premis mengenai kasus hilangnya dua buah nangka mungkin terdengar unik sekaligus menggelitik. Di luar dugaan, Kathal: A Jackfruit Mystery mengikuti proses pencarian dua nangka jenis paman hong asal Malaysia yang sangat langka. Terlebih lagi, kasus ini menimpa seorang MLA bernama Munnalal Pateria (Vijay Raaz) yang tanpa tedeng aling-aling berani mengancam polisi bahkan membentaknya saat salah satu dari mereka menginjak karpet rumah tatkala penyelidikan tengah sedang berlangsung. Seperti kebanyakan film Hindi arus utama, Kathal: A Jackfrit Mystery adalah satir sekaligus sindiran terhadap situs pemerintah, di mana kejahatan sering dinormalisasi dan keberadaan polisi sebatas mengisi ruang resmi.
Ditulis naskahnya oleh Ashok Mishra bersama Yashowardhan Mishra (turut merangkap sebagai sutradara), komedi milik Kathal: A Jackfruit Mystery memang tampil fluktuatif, beberapa di antaranya mungkin hanya akan dipahami oleh para penonton yang paham akan kulturasi masyarakat Hindi, meski narasinya sendiri perlahan tapi pasti berjalan mulus hingga akhirnya menggiring pada sebuah isu lain yang tak kalah penting dari sebatas hilangnya dua buah nangka.
Mahima Bashor (Sanya Malhotra) adalah Inspektur yang ditugaskan menangani kasus tersebut, sebagai wanita dari kasta yang tak terlalu penting, dedikasi Mahima jelas tak perlu keraguan lagi-meski di dunia yang penuh dengan kaca mata patriarki ia tampil merendah hanya untuk menghapus status quo. Kisah cintanya dengan sang konstabel, Saurab Dwivedi (Anant Joshi) pun terhalang stigma kasta-meski pada kenyataan jabatan sang wanita lebih tinggi darinya.
Satu hal yang saya suka dari narasinya adalah barisan karakter ikonik yang tersirat mewakili gambaran seseorang tatkala yang dihadapkan dengan realita (termasuk di dalamnya pekerjaan) yang bisa jadi merupakan sebuah benturan nyata orang dewasa ini. Tetapi, Kathal: A Jackfruit Mystery membawanya dengan nada santai tanpa harus terlihat pretensius. Misalnya karakter polisi wanita bernama Kunti (Neha Saraf) yang selalu terbebani akan keseimbangannya mengurus sang suami hanya untuk menyiapkan kue ulang tahun empuk hingga kentang goreng kesukaannya, Badri (Govind Pandey) yang mencoba menyelamatkan keluarga selepas mobil yang dijadikan mahar untuk anak-anak yang hilang. Begitu pula dengan seorang reporter amatir bernama Anuj (Rajpal Yadav) yang mati-matian mengejar mimpi demi tampil di televisi.
Kasus hilangnya nangka kemudian menemukan titik temu pasca seorang tukang kebun yang baru saja dibunuh karena kecurigaan sebagai pelaku utama. Dari sini, naskahnya kemudian banting setir mengubah pola cerita ke dalam mode yang lebih serius dan kelam. Imbasnya, apa yang dibahas sedari awal terlupakan begitu saja, transisinya pun seolah mengamini apa yang kemudian dituju, menciptakan sebuah perpindahan kasar yang meski tak sampai mengganggu pola penceritaan, hanya saja meninggalkan sebuah dampak yang kurang alami.
Serupa kebanyakan film Hindi arus utama pula, hilangnya nangka merupakan sebuah kedok bagi tersampaikannya sebuah isu yang marak terjadi yang kemudian menyentuh ranah perdagangan manusia yang masih dalam pembawaan ringan senada dengan pengadeganan awal. Sanya Malhotra mencuri perhatian lewat pembawa karakter utama yang diam namun mematikan, ia bahkan bisa menangani kasus sambil berceloteh santai setelahnya.
Konklusinya mungkin terkesan bermain aman di mana semuanya terselesaikan melalui sebuah keputusan yang sesuai dugaan. Meski bermain aman, Kathal: A Jackfruit Mystery tetaplah tontonan menyegarkan sekaligus perayaan menuju kebebasan tanpa harus memandang jabatan, kasta, maupun pakaian yang dikenakan.
0 komentar:
Posting Komentar