Sabtu, 09 Agustus 2025

FIVE NIGHTS AT FREDDY'S (2023)

FIVE NIGHTS AT FREDDY'S (2023)

Berangkat dari gim horror populer yang dirilis pada 2014 silam, Five Night's at Freddy's mungkin akan menjadi sebuah fan service bagi gim yang sukses menelurkan sembilan video gim buatan Scott Cawthon (juga menulis naskahnya bersama Seth Cuddeback). Digawangi oleh Emma Tammi (The Wind, Into the Dark) hasil adaptasi ini mungkin mengamini hal tadi, tetapi gagal untuk merangkul khalayak umum.

Ada keinginan untuk menambahkan bobot dari sebuah gim yang memposisikan pemain sebagai seorang penjaga wahana anak-anak sekaligus restoran ini, tetapi semuanya gagal tersaji karena kurangnya amunisi bagi narasi yang sebatas penempatannya daripada memberikan penjelasan mengenai sebab-akibat hingga aturan mainnya sendiri. Alhasil, Five Nights at Freddy's mungkin tak se-memorable gimnya, secara sebuah kesatuan film yang utuh gagal terpenuhi.

Demi mempertahankan hak asuh sang adik, Abby (Piper Rubio) dari tangan sang bibi, Jane (Mary Stuart Masterson) yang ingin memanfaatkan tunjangan, Mike (Josh Hutcherson) yang selalu bermasalah dalam pekerjaan, memenuhi permintaan sang pendamping, Steve Raglan (Matthew Lillard) untuk menjaga Freddy's Fazbear Pizza, sebuah wahana bermain sekaligus restoran cepat saji yang sudah terbengkalai mengingat peringkatnya kini, fakta yang mengatakan bahwa banyak anak kecil hilang di saat yang.

Selain faktor finansial, mudah untuk memahami bahwa Mike pun selalu dihantui oleh kesalahannya yang telah lalai menjaga adiknya yang sudah lama hilang. Ia tenggelam akan sebuah trauma dan mengkonsumsi pil tidur sebagai penenang sambil membayangkan ia berada di hutan Nebraska melalui sebuah poster yang sengaja ditempelkan di atap asrama. Mengenai hal ini, seperti yang telah saya singgung tadi, Five Nights at Freddy's hanya dijadikan sebagai sebuah tempelan nihil urgensi selain untuk memunculkan sebuah narasi yang gagal terpenuhi.

Ketakutan dan trauma Mike direpetisi, namun sukar untuk keterikatannya secara emosi. Kurangnya rasa urgensi menyulitkan kita untuk memberikan hati, yang ada hanyalah sebuah kebingungan mengingat terlampau banyaknya pengulangan akan hal ini. Seiring hal ini terjadi, daya hiburnya pun seketika memudar.

Kita tahu nanti, selama lima hari Mike menjaga Freddy's Fazbear Pizza, akan dihandapkan pada sebuah situasi yang pelik di mana para animatronik akan mulai hidup dan memangsa siapa saja yang mengusiknya. Hal yang diharapkan ini jauh dari kata memuaskan, sebagaimana paruh awalnya ditampilkan, Five Night's at Freddy's terlampau jinak untuk ukuran sebuah film yang menjual rating PG-13.

Memang, harus diakui bahwa filmnya setia akan sumber materi aslinya dengan segala pernak-pernik yang mendukung. Hal tersebut menjadi sia-sia jika semuanya kekurangan daya dan nihilnya sebuah usaha untuk membuatnya terasa lebih segar. Pun, ketika karakter seorang polisi wanita bernama Vanessa (Elizabeth Lail) mulai diperkenalkan, filmnya masih belum beranjak dari sebuah kebingungan.

0 komentar:

Posting Komentar