Agustus 12, 2025
TU JHOOTHI MAIN MAKKAAR (2023)
Lupakan anggapan bahwa dalam karya sebelumnya sutradara Luv Ranjan (dwilogi Pyaar Ka Punchanama, Sonu Ke Titu Ki Sweety) amat memuja budaya patriarki dan gemar melakukan aksi misogini. Tu Jhoothi Main Makkaar adalah menceritakan, kala semua elemen favoritnya disimpan, ia memilih jalan sederhana lewat pertemuan dua orang wanita dan pria yang tergila-gila akan cinta. Klise memang, tapi sesuai judulnya, ini adalah kisah seorang penipu dan pembohong.
Mickey (Ranbir Kapoor) menjalankan usaha sampingan berupa agensi "putus cinta" secara baik-baik bersama sahabat persahabatan, Dabas (Anubhav Singh Bassi) ditengah kehidupan mapan keduanya. Ketika Dabas membayar jasa tersebut, ia malah terjebak dengan perjodohan paksa keluarga dengan Kinchi (Monica Chaudhary). Pesta masa lajang pun dilakukan dan Spanyol merupakan tujuan. Setibanya disana, Mickey justru terpikat oleh hati sahabat Kinchi, Tinni (Shraddha Kapoor), wanita mandiri yang memiliki jiwa bebas.
Sesederhana itu memang. Kemudian narasinya berjalan ketika keduanya berjanji untuk tak saling jatuh cinta dan kemudian menikmati liburan layaknya orang asing kebanyakan. Kita tahu peraturan itu akan dilanggar, dan naskah yang ditulis oleh Ranjan bersama sang kolega langganannya, Rahul Mody (dwilogi Pyaar Ka Punchnama, Sonu Ke Titu Ki Sweety) sebatas mengisi durasi paruh awal filmnya yang sempat goyah lewat pacing lambat miliknya.
Setidaknya, momen tersebut mereka habiskan untuk mengenalkan jajaran karakter (utamanya keluarga Mickey) yang nantinya akan ikut andil dalam rangkaian konflik yang tak kalah sederhana. Seputar perbedaan cara memandang keluarga yang progresif dan konservatif. Sisi konservatif (meski tak sepenuhnya) mewakili keluarga Mickey yang dipimpin oleh sang nenek (Jatinder Kaur) adalah streotype orang tua mendekati lansia pada umumnya, sementara sang ibu, Renu (Dimple Kapadia) yang gemar berkomentar pedas, adik perempuan (Hasleen Kaur) yang tak kalah protektif pula sang keponakan (Inayat Verma) yang begitu cerewet dan tertutup dewasa melebihi usia seumurannya. Jangan lupakan kehadiran sang ayah (Boney Kapoor) yang terkadang membuat bingung.
Tinni berada di kubu yang bersebrangan. Meski awalnya ia menyesuaikan memakai kurta-hanya untuk diceramahi pakaiannya yang tak memakai bikini. Terlebih lagi, yang membuat Tinni merasa tak nyaman karena ia merasa tidak memiliki ruang pribadi dirinya dengan Mickey yang harus selalu melibatkan keluarga. Puncaknya adalah judul yang digunakan oleh filmnya, yang jauh dari aksi kucing-tikus sederhana yang justru melibatkan rasa.
Kimia Ranbir-Shraddha adalah yang paling utama. Keduanya merupakan pasangan segar yang baru pertama kali dipasang dan piawai dalam melakoni momen komedik maupun drama. Meskipun untuk Ranbir sendiri, karakter seperti ini merupakan makan sehari-hari tatakala ia pertama kali berkarir. Shraddaha dalam masa comeback-nya akan mengobati dahaga penggemar yang menatikan kehadirannya. Jika berbicara siapa MVP sebenarnya? Saya takkan ragu untuk menjawab Dimple Kapadia dengan para anggota keluarga Mickey yang selalu memberikan energi tiap kehadirannya. Yang paling berkesan adalah menjelang konklusi yang melibatkan bandara di dalamnya. Saya bahkan berani menyebut momen tersebut sebagai momen komedi bollywood terbaik sejauh ini.
Pengarahan Luv Ranjan memang tak spesial. Tu Jhooti Main Makkaar mungkin masih memiliki formula serupa karya sebelumnya tanpa adanya unsur misogini di dalamnya. Total enam lagu pun yang ditampilkan, koheren atau tidaknya adalah urusan belakang, terpenting masing-masing lagunya mewakili nuansa narasi yang dimainkan. Pyaar Hota Kayi Baar Hai adalah introduksi penuh rasa enerjik, Tere Pyar Mein merupakan manifestasi dua orang yang tengah dimabuk cinta, Show Me The Thumka merupakan kemeriahan khas bollywood dan O Bedardeya adalah ballad patah hati.
Tu Jhooti Main Makkaar memang setia terhadap formula, tetapi keberhasilannya memberikan modifikasi yang patut diakui. Paruh kedua filmnya adalah bagaimana hal itu berjalan secara mumpuni. Kurangnya jelas terpampang nyata. Setuju atau tidaknya adalah urusan belakang dari tontonan yang terang-terangan merupakan sajian ringan pemuja hiburan.
0 komentar:
Posting Komentar