Agustus 13, 2025
SCREAM VI (2023)
Jika Scream (2022) memperkenalkan istilah requel, maka sebagai sekuel langsung yang melanjutkan kisah sebelumnya, Scream VI memainkan istilah yang telah melekat lama pada filmnya sendiri yakni franchise. Seperti sebuah waralaba, tentu aksi berlipat ganda (diusulkan kemudian oleh anggaran) dan kemungkinan akan siapa saja yang jadi tersangka menjadi permainan yang lebih besar dan lebih sadis dari sebelumnya. Scream VI menerapkan hal itu, dan hasilnya cukup berhasil.
Woodsboro kini digantikan oleh Manhattan, New York City (sebagaimana Scream 2 memindahkan Woodsboro ke kampus) dan di sana para penyintas masih bertahan. Sam (Melissa Barrera) masih dihantui trauma masa lalunya, sementara sang adik, Tara (Jenna Ortega) perlahan mulai melanjutkan kehidupannya dengan berkuliah bersama sesama penyunting, si kembar Mindy (Jasmin Savoy Brown) dan Chad (Mason Gooding). Benar saja, teror Ghostface terulang kembali selepas pembunuhan akan seorang profesor film (diperankan Samara Weaving) menghebohkan massa dan menyudutkan Sam sebagai dalang utamanya.
Masih ditangani oleh duo Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillet (Scream, Ready or Not) modernisasi kian ditingkatkan (meski tak seberapa memberi percampuran) sedari paruh awal pertamanya berlangsung. Jika sebelumnya karakternya berujung selamat, kali ini dorongan akan keingintahuan dalam bentuk kencan buta diterapkan, tak ada lagi panggilan berupa "Apa film horor favoritmu?" saat telepon diangkat melainkan kembali menampilkan ketidakberdayaan seorang wanita.
Selanjutnya, naskah yang masih setia ditulis oleh James Vanderbilt dan Guy Busick memperluas penceritaan dengan juga mencakup-pautkan akan fenomena toxic fandom yang kali ini tampil dalam ranah ekstrim, layaknya sebuah okultus dengan tempat pemujaan ditambah dengan bioskop yang menyimpan segala barang yang berhubungan dengan Stab dan Ghostface dari masa ke masa. Ini tentu saja dapat lewat keberhasilan Gale Weathers (Courteney Cox) si reporter yang masih mendapatkan pukulan dalam kehadirannya.
Mengamini hal tersebut, Scream VI tampil lebih bertenaga dalam urusan teror dengan jangkauan tempat yang lebih luas. Adakalanya sadisme yang diterapkan tak segan untuk mengoyak tubuh secara perlahan dengan penekanan yang siap menghentikan aliran darah, bisa disebut teknik pembunuhan lebih variatif-tanpa pernah melupakan ciri-ciri khas yang dimiliki waralabanya.
Visi estetika pun diterapkan oleh Bettinelli-Olpin dan Gillet dalam sebuah adegan yang ikut melibatkan kereta bawah tanah dengan perayaan halloween sebagai latarnya. Triknya sendiri sederhana sebatas menebar beragam kostum ikonik dan tentunya beberapa topeng Ghostface yang lewat tata pencahayaan mumpuni terasa lebih menakutkan karena kita merekam dengan keheningan meskipun dalam keramaian
Konklusinya pun turut diperhatikan, seolah memutarbalikkan keadaan dengan para penyelintas yang langsung menyerang sarang si pembunuh. Beragam akesesoris yang ditujukan untuk fan service pun ikut andil, yang setidaknya memberikan sebuah urgensi yang lebih mengingat benda atau barang tersebut pernah menjadi Saksi bisu sebuah persahabatan yang bisa saja menorehkan sejarah sekaligus menyelamatkan nyawa.
Melissa Barrera seolah memantapkan bahwa ia adalah generasi penerus, sementara Jenna Ortega adalah scream queen mumpuni dengan maskara yang perlahan mulai memudar. Meski sangat menakutkan Neve Campbell mengurangi kenikmatan karena pada dasarnya semuanya bermula pada si empunya cerita. Contohnya adalah Courteney Cox (yang turut berperan sebagai produser) dengan screen-time minim, meski sempat diberikan panggung yang memfasilitasi tenaganya.
Bukan tanpa kekurangan, terkadang apa yang ditampilkan oleh Scream VI terasa kurang menggigit perihal penggunaan latar yang kurang dieksplorasi lebih, alhasil terdapat kesan tanggung jawab setelahnya. Meski begitu, Scream VI tetaplah horor meta bentuk modernisasi yang akan menambah variasi dengan kadar kenikmatan yang masih tetap terjaga sebagaimana biasanya. Setuju atau tidaknya adalah urusan belakang ketika tujuan utama sebagai film hiburan telah tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar