Pearl (2022)

Pemeran: Mia Goth, David Corenswet, Tandi Wright, Matthew Sunderland, Emma Jenkins-Purro, Alistair SewellSutradara: Ti WestStudio: Little Lamb, Mad Solar Productions, A24
Sebagai keluarga imigran asal Jerman, Pearl (Mia Goth) dan kedua orang tuanya memutuskan untuk hidup mencari aman dan menghindari masalah dengan bekerja sebagai petani dan peternak hewan di wilayah terpencil Texas, Amerika Serikat. Sang ibu yaitu Ruth (Tandi Wright) selalu mewanti-wanti anaknya itu patuh terhadap apa yang ia perintahkan. Ruth ingin anaknya lebih fokus mengurus rumah dan juga ayahnya (Matthew Sunderland) yang sedang sakit.
Ditengah rutinitasnya yang membosankan, Pearl juga merasa kesepian karena sudah berbulan-bulan suaminya, Howard (Alistair Sewell) pergi dari rumah demi menjalankan tugas sebagai tentara di medan perang. Ia selalu berharap Howard bisa pulang cepat dan dengan keadaan selamat agar keduanya bisa segera pergi dari rumah meninggalkan orang tua Pearl. Untuk mengurangi rasa kesepian, diam-diam Pearl sering latihan menari di hadapan hewan-hewan ternaknya. Pearl juga mempunyai cita-cita bisa menjadi bintang film dan tampil sebagai penari profesional seperti dalam film favoritnya.Suatu hari, obat dan vitamin milik sang ayah telah habis. Ruth meminta Pearl pergi ke kota untuk membeli obat. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi Pearl untuk bisa menikmati suasana kota sekaligus menonton film di bioskop. Ia sangat senang saat film favoritnya. Tak hanya itu saja, Pearl juga bertemu dan berkenalan dengan bioskop proyektor (David Corenswet) saat ia selesai menonton. Usai berinteraksi dengan orang lain selain ibu dan ayahnya, Pearl merasakan rasa bahagia dan senang.
Keesokan harinya, saudara ipar dari Pearl yaitu Mitsy (Emma Jenkins-Purro) datang ke rumah bersama dengan ibunya untuk menjenguk ayah Pearl. Mitsy juga mengajak Pearl untuk mengikuti audisi anggota penari yang diselenggarakan oleh gereja di kota. Mendengar hal tersebut, Pearl tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan mata. Besok pagi ia akan pergi ke kota untuk mengikuti audisi tersebut. Pada malam hari, Pearl meminta izin pada ibunya untuk mengikuti audisi tersebut. Ia pun berjanji jika gagal, akan segera pulang ke rumah, berbakti pada ibunya dan melupakan semua impiannya. Namun sayang, Ruth tidak mengizinkannya untuk ikut audisi. Pertengkaran pun terjadi dan berakhirnya Ruth mengalami luka bakar yang menyebabkan dirinya tak sadarkan diri. Mutiara kemudian menyembunyikan jasad sang ibu ke ruang basement. Setelah itu, Ruth langsung meninggalkan rumah dan menjelajahi bioskop proyektor.
Hari audisi pun tiba. Pearl memutuskan untuk pulang dulu ke rumah untuk persiapan dengan diantar sang proyektor. Setibanya dirumah, Pearl langsung mengurus ayahnya terlebih dahulu yang terlihat masih sangat shock dengan kejadian tadi malam. Sambil menunggu Pearl, sang proyektor merasa ada yang tidak beres di rumah itu. Ia pun memutuskan untuk pulang lebih dulu. Mendengar hal tersebut membuat Pearl sangat marah. Pearl merasa dipermainkan oleh sang proyektor. Tanpa basa-basi, Pearl langsung membunuh sang proyektor dan membuang jasadnya ke danau di tepi kandang hewan. Setelah kejadian itu, Pearl kembali ke rumah untuk bersih-bersih dan segera menuju ke tempat audisi. Setibanya di gereja, ia bertemu dengan Mitsy. Keduanya sangat gugup namun Mitsy tetap memberikan semangat pada Pearl.
Saat audisi, Pearl sangat optimis jika dirinya akan lolos. Ia pun mengeluarkan bakat terbaiknya dihadapan dewan juri. Namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Para juri tidak meloloskan Pearl. Ia menangis histeris dan memohon untuk bisa lolos audisi. Juri beralasan jika penampilan Pearl tidak mewakili sebagai orang Amerika asli. Juri sedang mencari anggota penari baru yang berambut pirang dan tampak asli Amerika. Pearl pun akhirnya pulang ke rumah dengan ditemani Mitsy. Setibanya di rumah, Pearl mengungkapkan segala keluh kesah dan perasaannya pada Mitsy. Melihat respon iparnya yang tak biasa, membuat Pearl kesal sehingga melakukan hal-hal diluar batas normal.
Untuk jajaran pemain, performa Mia Goth jauh lebih keren di sini dibandingkan di film pertamanya. Karakter Pearl sudah seperti jati dirinya. Ekspresi kekecewaan hingga kekecewaannya bisa terpancar dengan sangat kuat. Adegan menari yang dilakukan Mia Goth saat audisi dieksekusi dengan sangat baik sekaligus agak-agak mengerikan. Dan yang paling berkesan buatku dari film ini adegan yaitu cutscene dan mutilasinya dilakukan dengan sangat jelas dan detail banget. Ditambah lagi dilakukan pada saat siang hari. Jadinya terngiang-ngiang terus. Gila emang.

Pemeran: Mia Goth, David Corenswet, Tandi Wright, Matthew Sunderland, Emma Jenkins-Purro, Alistair Sewell
Sutradara: Ti West
Studio: Little Lamb, Mad Solar Productions, A24
Sebagai keluarga imigran asal Jerman, Pearl (Mia Goth) dan kedua orang tuanya memutuskan untuk hidup mencari aman dan menghindari masalah dengan bekerja sebagai petani dan peternak hewan di wilayah terpencil Texas, Amerika Serikat. Sang ibu yaitu Ruth (Tandi Wright) selalu mewanti-wanti anaknya itu patuh terhadap apa yang ia perintahkan. Ruth ingin anaknya lebih fokus mengurus rumah dan juga ayahnya (Matthew Sunderland) yang sedang sakit.
Sebagai keluarga imigran asal Jerman, Pearl (Mia Goth) dan kedua orang tuanya memutuskan untuk hidup mencari aman dan menghindari masalah dengan bekerja sebagai petani dan peternak hewan di wilayah terpencil Texas, Amerika Serikat. Sang ibu yaitu Ruth (Tandi Wright) selalu mewanti-wanti anaknya itu patuh terhadap apa yang ia perintahkan. Ruth ingin anaknya lebih fokus mengurus rumah dan juga ayahnya (Matthew Sunderland) yang sedang sakit.
Ditengah rutinitasnya yang membosankan, Pearl juga merasa kesepian karena sudah berbulan-bulan suaminya, Howard (Alistair Sewell) pergi dari rumah demi menjalankan tugas sebagai tentara di medan perang. Ia selalu berharap Howard bisa pulang cepat dan dengan keadaan selamat agar keduanya bisa segera pergi dari rumah meninggalkan orang tua Pearl. Untuk mengurangi rasa kesepian, diam-diam Pearl sering latihan menari di hadapan hewan-hewan ternaknya. Pearl juga mempunyai cita-cita bisa menjadi bintang film dan tampil sebagai penari profesional seperti dalam film favoritnya.
Suatu hari, obat dan vitamin milik sang ayah telah habis. Ruth meminta Pearl pergi ke kota untuk membeli obat. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi Pearl untuk bisa menikmati suasana kota sekaligus menonton film di bioskop. Ia sangat senang saat film favoritnya. Tak hanya itu saja, Pearl juga bertemu dan berkenalan dengan bioskop proyektor (David Corenswet) saat ia selesai menonton. Usai berinteraksi dengan orang lain selain ibu dan ayahnya, Pearl merasakan rasa bahagia dan senang.
Keesokan harinya, saudara ipar dari Pearl yaitu Mitsy (Emma Jenkins-Purro) datang ke rumah bersama dengan ibunya untuk menjenguk ayah Pearl. Mitsy juga mengajak Pearl untuk mengikuti audisi anggota penari yang diselenggarakan oleh gereja di kota. Mendengar hal tersebut, Pearl tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan mata. Besok pagi ia akan pergi ke kota untuk mengikuti audisi tersebut. Pada malam hari, Pearl meminta izin pada ibunya untuk mengikuti audisi tersebut. Ia pun berjanji jika gagal, akan segera pulang ke rumah, berbakti pada ibunya dan melupakan semua impiannya. Namun sayang, Ruth tidak mengizinkannya untuk ikut audisi. Pertengkaran pun terjadi dan berakhirnya Ruth mengalami luka bakar yang menyebabkan dirinya tak sadarkan diri. Mutiara kemudian menyembunyikan jasad sang ibu ke ruang basement. Setelah itu, Ruth langsung meninggalkan rumah dan menjelajahi bioskop proyektor.
Hari audisi pun tiba. Pearl memutuskan untuk pulang dulu ke rumah untuk persiapan dengan diantar sang proyektor. Setibanya dirumah, Pearl langsung mengurus ayahnya terlebih dahulu yang terlihat masih sangat shock dengan kejadian tadi malam. Sambil menunggu Pearl, sang proyektor merasa ada yang tidak beres di rumah itu. Ia pun memutuskan untuk pulang lebih dulu. Mendengar hal tersebut membuat Pearl sangat marah. Pearl merasa dipermainkan oleh sang proyektor. Tanpa basa-basi, Pearl langsung membunuh sang proyektor dan membuang jasadnya ke danau di tepi kandang hewan. Setelah kejadian itu, Pearl kembali ke rumah untuk bersih-bersih dan segera menuju ke tempat audisi. Setibanya di gereja, ia bertemu dengan Mitsy. Keduanya sangat gugup namun Mitsy tetap memberikan semangat pada Pearl.
Saat audisi, Pearl sangat optimis jika dirinya akan lolos. Ia pun mengeluarkan bakat terbaiknya dihadapan dewan juri. Namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Para juri tidak meloloskan Pearl. Ia menangis histeris dan memohon untuk bisa lolos audisi. Juri beralasan jika penampilan Pearl tidak mewakili sebagai orang Amerika asli. Juri sedang mencari anggota penari baru yang berambut pirang dan tampak asli Amerika. Pearl pun akhirnya pulang ke rumah dengan ditemani Mitsy. Setibanya di rumah, Pearl mengungkapkan segala keluh kesah dan perasaannya pada Mitsy. Melihat respon iparnya yang tak biasa, membuat Pearl kesal sehingga melakukan hal-hal diluar batas normal.
Untuk jajaran pemain, performa Mia Goth jauh lebih keren di sini dibandingkan di film pertamanya. Karakter Pearl sudah seperti jati dirinya. Ekspresi kekecewaan hingga kekecewaannya bisa terpancar dengan sangat kuat. Adegan menari yang dilakukan Mia Goth saat audisi dieksekusi dengan sangat baik sekaligus agak-agak mengerikan. Dan yang paling berkesan buatku dari film ini adegan yaitu cutscene dan mutilasinya dilakukan dengan sangat jelas dan detail banget. Ditambah lagi dilakukan pada saat siang hari. Jadinya terngiang-ngiang terus. Gila emang.
Keesokan harinya, saudara ipar dari Pearl yaitu Mitsy (Emma Jenkins-Purro) datang ke rumah bersama dengan ibunya untuk menjenguk ayah Pearl. Mitsy juga mengajak Pearl untuk mengikuti audisi anggota penari yang diselenggarakan oleh gereja di kota. Mendengar hal tersebut, Pearl tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada didepan mata. Besok pagi ia akan pergi ke kota untuk mengikuti audisi tersebut. Pada malam hari, Pearl meminta izin pada ibunya untuk mengikuti audisi tersebut. Ia pun berjanji jika gagal, akan segera pulang ke rumah, berbakti pada ibunya dan melupakan semua impiannya. Namun sayang, Ruth tidak mengizinkannya untuk ikut audisi. Pertengkaran pun terjadi dan berakhirnya Ruth mengalami luka bakar yang menyebabkan dirinya tak sadarkan diri. Mutiara kemudian menyembunyikan jasad sang ibu ke ruang basement. Setelah itu, Ruth langsung meninggalkan rumah dan menjelajahi bioskop proyektor.
Hari audisi pun tiba. Pearl memutuskan untuk pulang dulu ke rumah untuk persiapan dengan diantar sang proyektor. Setibanya dirumah, Pearl langsung mengurus ayahnya terlebih dahulu yang terlihat masih sangat shock dengan kejadian tadi malam. Sambil menunggu Pearl, sang proyektor merasa ada yang tidak beres di rumah itu. Ia pun memutuskan untuk pulang lebih dulu. Mendengar hal tersebut membuat Pearl sangat marah. Pearl merasa dipermainkan oleh sang proyektor. Tanpa basa-basi, Pearl langsung membunuh sang proyektor dan membuang jasadnya ke danau di tepi kandang hewan. Setelah kejadian itu, Pearl kembali ke rumah untuk bersih-bersih dan segera menuju ke tempat audisi. Setibanya di gereja, ia bertemu dengan Mitsy. Keduanya sangat gugup namun Mitsy tetap memberikan semangat pada Pearl.
Saat audisi, Pearl sangat optimis jika dirinya akan lolos. Ia pun mengeluarkan bakat terbaiknya dihadapan dewan juri. Namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Para juri tidak meloloskan Pearl. Ia menangis histeris dan memohon untuk bisa lolos audisi. Juri beralasan jika penampilan Pearl tidak mewakili sebagai orang Amerika asli. Juri sedang mencari anggota penari baru yang berambut pirang dan tampak asli Amerika. Pearl pun akhirnya pulang ke rumah dengan ditemani Mitsy. Setibanya di rumah, Pearl mengungkapkan segala keluh kesah dan perasaannya pada Mitsy. Melihat respon iparnya yang tak biasa, membuat Pearl kesal sehingga melakukan hal-hal diluar batas normal.
Untuk jajaran pemain, performa Mia Goth jauh lebih keren di sini dibandingkan di film pertamanya. Karakter Pearl sudah seperti jati dirinya. Ekspresi kekecewaan hingga kekecewaannya bisa terpancar dengan sangat kuat. Adegan menari yang dilakukan Mia Goth saat audisi dieksekusi dengan sangat baik sekaligus agak-agak mengerikan. Dan yang paling berkesan buatku dari film ini adegan yaitu cutscene dan mutilasinya dilakukan dengan sangat jelas dan detail banget. Ditambah lagi dilakukan pada saat siang hari. Jadinya terngiang-ngiang terus. Gila emang.
0 komentar:
Posting Komentar