Agustus 06, 2025
KAKUDA (2024)
Belakangan, setelah suksenya Stree (2018) horror-komedi berbahasa Hindi kian menggeliat. Berangkat dari sana, Maddock Supernatural Universe muncul dan menghadirkan Bhediya (2022) hingga sleeper-hit Munjya (2024) dan akan meluas lagi setelah Stree 2 (direncanakan dirilis pada 15 Agustus, memeriahkan hari kemerdekaan India). Datang dari sutradara Munjya, Aditya Sarpotdar, Kakuda juga memeriahkan dengan mengedepankan cerita rakyat, kali ini giliran Uttar Pradesh yang menjadi sorotan utama.
Tepatnya di Rathodi, sebuah desa yang konon dikutuk oleh Kakuda, hantu kerdil yang datang setiap malam selasa pukul 19.15 tepat dengan mendatangi setiap rumah, mencari pintu kecil yang tertutup. Dalam aturannya, penduduk desa Rathodi membuat dua pintu berukuran normal dan kecil, dan harus dibuka sebelum Kakuda mendatanginya.
Di hari pernikahannya, Sunny (Saqib Saleem) harus menanggung sial pasca kawin lari yang direncanakannya bersama Indira (Sonakshi Sinha) dilangsungkan di hari selasa. Sunny yang terlambat membuka pintu harus mendapati kutukan berupa punggung yang tiba-tiba bungkuk lengkap dengan punuk dan siap menanti kematian selepas 13 hari berjalan. Upacara kematian pun telah dilakukan sang ayah (Yogendra Tikku) dengan mengundang seluruh penduduk sementara para wanita melakukan nyanyian dengan menabuh alat musik perpisahan.
Dari sana, Kakuda melontarkan kritik terhadap budaya patriarki dengan menghukum maskulinitas, sementara para perempuan dibuat aman dan dipersilahkan memberikan sebuah hiburan. Naskah yang ditulis oleh Avinash Dwivedi bersama Chirag Garg (Nausikhiye) mungkin tidak terlalu vokal dalam bersuara dalam memberikan sebuah hukuman terhadap ketidakadilan (motivasi sang hantu dalam memberikan kutukan dan upaya balas dendam).
Alih-alih menjadikan kritik dalam balutan hiburan, naskahnya banting setir ke arah straight-forward dengan fokus dibiarkan sepenuhnya semenjak masuknya Victor (Riteish Deshmukh), pemburu hantu yang enggan disebut cenayang. Kelak, karakternya akan mencari jawaban sekaligus penakal dalam kurun waktu 13 hari lewat cara Victor yang terbilang nyeleneh di balik tampilannya yang eksentrik.
Bersama Victor, Kakuda melakukan perjalanan yang cukup menyenangkan meski eksekusi yang dihadirkan oleh Sarpotdar sebatas mengalih-wahanakan naskah yang aturan-nya tak jauh berbeda dengan Stree, kehadiran sang hantu ditandai dengan penampakan yang hanya menampilkan kaki, sementara keseraman sejatinya urung tergali.
Meski bersifat horor relatif, Kakuda menampilkannya secara repetitif. Kadang-kadang musik seram mengiringi kedatangan Gullak (nama asli Kakuda), sementara opsi kedua adalah menyerahkan sepenuhnya kepada Gomati (juga diperankan oleh Sonakshi Sinha dalam peran ganda), saudara Indira yang sering mengurung diri pasca kebiasannya melakukan sleep-walking dianggap sebagai perbuatan yang pertunjukan.
Tak ada urgensi dari kejadian di atas selain ditururkan lewat dialog juga flashback yang dibungkus dalam animasi dua dimensi yang terkesan menyuapi penonton. Momen komedinya pun berjalan fluktuatif, respons receh yang sering diutarakan oleh Kilvish (Aasif Khan), rekan dekat Sunny yang ikut serta andil dalam perjalanan merupakan satu lagi eksploitasi sidekick usang, sementara perbuatan Sunny yang sering menggagalkan misi berakhir terlalu dini akibat ketiadaan urgensi.
Beruntung, Kakuda memiliki Riteish Deshmukh, aktor yang selalu menjadi juru selamat ketika narasi urung tergali, Sonakshi Sinha tampil unjuk gigi, meski ini menandai dirinya kembali pada peran receh yang selalu ia mainkan di awal penampilan. Kecanggungan Saqib Saleem mungkin adalah hal yang sia-sia ketika karakternya sebatas menjadi penghambat alih-alih penyelamat.
Kakuda mungkin tak menawarkan sebuah pembaharuan maupun kesegaran mengingat pendahulunya telah melangkah lebih jauh dari ini, ia justru mengamini dan melakukan upaya yang biasanya dilakukan oleh rilisan film streaming yang tak memedulikan kerapian selain sebatas mengisi kebutuhan dalam upaya mencari hiburan.
0 komentar:
Posting Komentar