Rabu, 27 Agustus 2025

IQRO: PETUALANGAN MERAIH BINTANG (2017)

 IQRO: PETUALANGAN MERAIH BINTANG (2017)

Diposisikan sebagai sebuah film anak, Iqro: Petualangan Meraih Bintang sebagai produksi pertama Masjid Salman ITB dan Salman Film Academy sekaligus debut perdana penyutradaraan Iqbal Alfajri menyentuh kalam (firman Allah) dengan alam-yang mana merupakan sebuah premis yang menjanjikan pula menggiurkan dalam ranah sinema. Saya adalah seorang muslim yang percaya bahwa Al-Qur'an menyimpan setumpuk ilmu, termasuk ilmu tata surya di dalamnya. Namun, Iqro: Petualangan Meraih Bintang enggan melakukan sebuah elaborasi terhadapnya, daripada memperhatikan kaidah-kaidah sinema, Iqro: Petualangan Meraih Bintang justru sibuk menggaungkan ceramah agama.

Harus diakui, Iqro: Petualangan Meraih Bintang bukanlah sebuah sajian yang getol menggaungkan ceramah agama secara menggurui, Iqbal Alfajri menyampaikan tuturan tersebut secara lembut alih-alih bawel menceramahi (penyakit kronis sajian religi). Meski tak bisa dihindarkan, kesan ceramah begitu kental yang dimaksudkan memberikan sebuah pelajaran terhadap pangsa utama

Aqila (Aisha Nurra Datau, anak sulung dari pasangan Sha Ine Febriyanti dan Yudhi Datau) adalah bocah 9 tahun yang gemar terhadap ilmu tata surya, itu yang membuat dirinya bercita-cita menjadi seorang astronot. Pada masa liburan sekolah, Aqila mengunjungi rumah Oma (Neno Warisman) dan Opa (Cok Simbara) di Lembang-guna membuktikan bahwa pluto bukanlah planet-seperti yang tertulis di buku sainsnya. Observatorium Bosscha adalah tujuan utama penelitian tugas sekolahnya yang merupakan tempat sang Opa bekerja. Namun, sebelum mengizinkan sang cucu untuk pergi ke sana, Opa meminta Aqila terlebih dahulu agar lancar mengaji.

Akhirnya secara terpaksa Aqila menuruti kata sang Opa. Ia kemudian mengikuti pesantren kilat di bawah pimpinan Kak Raudha (Aditya Putri) dan bertemu dengan Faudzi (Raihan Khan) yang sering mengganggunya. Dari sini, naskah garapan Aisyah Amirah Nasution dan Tatia bergerak ke ranah kental Petualangan Sherina dengan sisipan pesan terkait mempelajari agama-yang nyatanya tersaji terlampau menggampangkan pula kurang akan kaitan agama dengan alam semesta.Padahal, di salah satu adegan, naskahnya sempat menyinggung hal agama dengan sains, seperti kala Oma berbicara kepada Aqila, mengatakan bahwa menjalankan sholat shubuh besar pengaruhnya dengan prestasi belajar. Pun, Opa juga mengatakan bahwa Al-Qur'an menyimpan setumpuk ilmu alam semesta, khususnya dengan waktu shalat pada zaman Rasullullah. Potensi semacam ini jelas diperlukan-yang enggan dijalankan secara lanjut dan memilih opsi sampingan berupa konflik yang tak seberapa substansial.

Ya, terdapat konflik berupa penutupan observatorium Bosscha akibat dibangunnya sebuah hotel ilegal yang memancarkan cahaya-yang memberikan sebatas perluasan cakupan cerita guna menutup sebuah kebingungan penulisnya. Seandainya melakukan sebuah eksekusi yang mendalam, tak menjadi sebuah masalah. Namun apa yang dilakukan Iqbal Alfajri adalah merangkul keduanya tanpa memberikan sebuah kedalaman.

Itu pula yang membuat sebuah resolusi penyelesaiannya memakan waktu sampai memakan waktu lima menit. Terlampau singkat memang. Iqro: Petualangan Meraih Bintang bergerak pembohong, enggan memperhatikan pengadeganan-yang kemudian mengakibatkan penyuntingan kasar terhadap filmnya. Pun, ketika melalukan sebuah pengakhiran, keteteran filmnya akan menjabarkan. Opsi menggampangkan pun kembali dilakukan.

Padahal, di salah satu adegan, naskahnya sempat menyinggung hal agama dengan sains, seperti kala Oma berbicara kepada Aqila, mengatakan bahwa menjalankan shalat shubuh besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Pun, Opa juga mengatakan bahwa Al-Qur'an menyimpan kumpulan ilmu alam semesta, khususnya dengan waktu shalat pada zaman Rasullullah. Potensi semacam ini jelas diperlukan-yang enggan dijalankan secara lanjut dan memilih opsi sampingan berupa konflik yang tak seberapa substansial.

Beruntung, Iqro: Petualangan Meraih Bintang mempunyai satu adegan menyentuh pula menggetarkan, ini terjadi Mak (Merriam Bellina) dan Bang Codet (Mike Lucock) menyaksikan lomba baca Al-Qur'an, mendengar lantuanan ayat suci yang dilafalkan Faudzi. Dari sana sensibiltas emosi sang bintang keluar, meski hanya berperan sebagai pemeran pendukung. Andai keseluruhan Iqro: Petualangan Meraih Bintang memancarkan aura demikian, ia akan tersaji sebagai sebuah tontonan yang memiliki hati pula isi, alih-alih sibuk memasukan pesan dan lupa cara menyampaikan.

0 komentar:

Posting Komentar